Anda di halaman 1dari 8

PESAN PASTORAL USKUP AGUNG SEMARANG

MENGAKHIRI TAHUN 2023


DAN MEMASUKI TAHUN 2024

“BERJALAN BERSAMA MEWUJUDKAN


FORMATIO IMAN BERJENJANG DAN
BERKELANJUTAN”

Pengantar
1. Mengawali pesan pastoral akhir tahun ini, saya
menghaturkan Selamat Natal 2023 dan selamat
memasuki Tahun Baru 2024. Semoga damai sejahtera
Allah dalam diri Sang Imanuel, Allah beserta kita,
senantiasa menyertai Anda semua.
2. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas keber-
samaan kita dalam menjalani tahun pastoral 2023 dengan
fokus menghadirkan suasana hidup bersama yang
dipenuhi dengan kedamaian, terlebih dalam memper-
siapkan Tahun Pemilihan Umum 2024.

1
Syukur atas Upaya-upaya Pastoral
3. Sepanjang tahun 2023 kita telah menggarap tema pastoral
“Tinggal dalam Kristus: Bersatu dan Bersinergi demi
Indonesia Damai”. Ada dua hal yang ingin diwujudkan
melalui tema ini. Yang pertama, umat katolik diteguhkan
dalam penghayatan imannya akan Kristus, hingga
menjadi 100% katolik. Yang kedua, umat katolik dalam
kebersamaan dengan semua anak bangsa termotivasi
untuk mewujudkan Indonesia damai. Demikianlah umat
beriman menjadi 100% Indonesia. Kita pantas bersyukur
bahwa kedamaian hidup bersama sebagai bangsa benar-
benar dapat kita alami di sepanjang tahun 2023,
meskipun iklim politik untuk menyambut Tahun Pemilu
2024 cukup “hangat” dan dinamis. Hal ini membuktikan
bahwa kebersamaan di masyarakat dapat kita wujudkan
dalam sikap dewasa.
4. Kita bersyukur atas langkah-langkah pastoral yang
mengantar Gereja Keuskupan Agung Semarang semakin
memberi perhatian pada karya-karya yang sudah
menyejarah (“legend”). Antara lain, karya pendidikan
melalui pelaksanaan Sinode Pendidikan KAS 2023, yang
hasil lengkapnya kita harapkan selesai dirumuskan pada
awal bulan Mei 2024.
Demikian juga Rencana Induk Keuskupan Agung
Semarang (RIKAS 2016-2035), kini sedang dalam proses
“disesuaikan” dengan kondisi baru masyarakat kita.
Penyesuaian ini dimaksudkan agar RIKAS menjadi
pedoman pastoral yang mampu menjawab kebutuhan dan
perkembangan zaman.

2
Bersinergi untuk FIBB
5. Menyambut tahun 2024 kita akan bersama-sama
menggarap fokus pelayanan pastoral “Tinggal dalam
Kristus dan Berbuah: Berjalan Bersama untuk Formatio
Iman Berjenjang dan Berkelanjutan”. Yang melatar-
belakangi perumusan fokus pelayanan pastoral ini
adalah:
a. cukup banyak umat yang pengetahuan dan peng-
hayatan imannya mengalami gangguan akibat
pandemi COVID-19. Hal ini terlihat, antara lain,
dalam berkurangnya jumlah kegiatan umat beriman
dalam rangka pendalaman dan perayaan iman;
b. pandemi COVID-19 juga telah menjadi salah satu
sebab yang sangat serius bagi melemahnya peng-
hayatan iman dan semangat hidup menggereja;
c. semakin tidak mudah menyemai dan membatinkan
ajaran kekatolikan dalam diri orang muda, remaja,
dan anak-anak di zaman sekarang. Karena itu sangat
diperlukan strategi dan gerakan yang terencana,
terukur, serta menyeluruh untuk menyikapi kondisi
ini; dan
6. mendesaknya kebutuhan untuk membekali umat dengan
ajaran-ajaran yang memadai, sehingga umat tidak
dibingungkan oleh berbagai macam ajaran sesat yang
sengaja dilontarkan untuk menghancurkan kebenaran
ajaran iman Gereja Katolik.
7. Kita akan bersama-sama mengupayakan terwujudnya
penguatan dan militansi iman umat melalui berbagai
bentuk dan cara berkatekese yang efektif, efisien, dan
mengena. Hal ini kita tempuh dengan melakukan
pembinaan iman secara bertahap sesuai kelompok usia

3
dan secara berkelanjutan. Dengan cara ini diharapkan
terjadi proses pembinaan yang terus-menerus dan
semakin mendewasakan, sejak usia dini hingga usia
lanjut. Perjumpaan langsung yang sangat efektif untuk
pembinaan iman, mesti ditopang oleh pemanfaatan
sarana media sosial komunikasi. Harapannya, bahan-
bahan katekese dapat lebih mudah dipahami oleh masing-
masing kelompok usia; dan juga menjangkau semakin
banyak orang karena bahan-bahan tersebut juga
disediakan di jaringan internet dan dapat diakses oleh
siapapun.
8. Untuk mewujudkan rencana ini, kita tetapkan tahun 2024
ini sebagai TAHUN KATEKESE. Secara khusus
agenda/jadwal katekese sepanjang tahun 2024 kita susun
sesuai dengan jadwal yang selama ini ada, dengan
beberapa perubahan dan penekanan, sebagai berikut:
a. Januari 2024: Katekese tentang Ekumenisme (Pekan
Doa Se-Dunia untuk kesatuan umat Kristiani), tanggal
18 s/d 25 Januari. Penanggungjawab: Komisi HAK.
b. 14 Februari s/d 30 Maret 2024: Masa Prapaskah –
Katekese tentang Pertobatan/APP. Penanggungjawab:
Komisi PSE & Panitia APP.
c. Mei 2024: Katekese tentang Pendidikan & Sosialisasi
Hasil Sinode Pendidikan KAS 2023. Penanggung
jawab: Unit Pengembangan Pastoral Pendidikan (UPP
Pendidikan) dan Komisi Pendidikan.
Catatan khusus:
Bulan Mei selama ini kita gunakan sebagai Bulan
Katekese Liturgi (BKL). Mulai tahun 2024 dan
seterusnya akan dijadikan “Bulan Katekese” dalam
arti luas: pada Bulan Mei akan dilaksanakan katekese

4
dengan tema-tema yang lebih beragam secara
bergantian.
d. Juni 2024: Katekese tentang ke-KAS-an dalam
rangka merayakan HUT KAS, yakni sejak ditetap-
kannya Semarang sebagai Vicariat Apostolik, 25 Juni
1940. Penanggungjawab: Tim Sejarah KAS dalam
Koordinasi Sekretaris Keuskupan Agung Semarang.
e. Juli 2024: Katekese tentang keluarga. Urgensi:
keluarga merupakan sekolah iman dimana orangtua
menjadi penanggungjawab utama formatio iman
anak-anak. Penanggungjawab: Komisi Keluarga dan
Tim Pendamping Keluarga.
f. Agustus 2024: Katekese tentang Kebangsaan dan
Ajaran Sosial Gereja (ASG). Penanggungjawab: UPP
Kemasyarakatan dan Advokasi serta Penghubung
Karya Kerasulan Kemasyarakatan Kevikepan (PK3
Kevikepan)
g. September 2024: Katekese tentang Kitab Suci atau
Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Penanggung-
jawab: Komisi Kitab Suci.
h. Oktober 2024: Katekese tentang Misi. Penanggung-
jawab: Komisi Karya Misioner/KKM dan UPP Misi
KAS.
i. Desember 2024: Katekese Adven. Penanggungjawab:
Komisi Kateketik.
Para penanggungjawab bertugas untuk masing-masing
membentuk tim khusus yang akan memersiapkan bahan-
bahan (modul) katekese sesuai bidang untuk tiap tahap
(PIUD – PIA – PIR – PIOM – PIOD – PIUL). Demikian
untuk masing-masing bidang tersedia satu seri katekese.

5
Berdemokrasi Secara Dewasa
9. Secara khusus saya hendak menyatakan hal yang sangat
penting bagi bangsa kita, yaitu momentum politik yang
kita sebut dengan Pemilihan Umum (Pemilu), baik
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, maupun Pemilihan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), dan Dewan
Perwakilan Rakyat untuk Pusat (DPR RI), Propinsi
(DPRD Propinsi), maupun Kabupaten/Kota (DPRD
Kabupaten/Kota). Pemilu ini akan kita jalani pada hari
Rabu, 14 Februari 2024. Hari tersebut Gereja juga
memulai masa prapaskah dengan perayaan Rabu Abu.
Peristiwa politik ini masih akan diteruskan dengan
Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur-Wakil Gubernur,
Bupati-Wakil Bupati, dan Walikota-Wakil Walikota)
secara serentak pada tanggal 27 November 2024.
10. Perhelatan politik ini mahal harga atau biayanya. Selain
biaya dalam bentuk uang, tetapi lebih dari itu adalah
biaya sosial. Jangan sampai peristiwa yang terjadi secara
periodik lima tahunan ini menyebabkan persaudaraan
dan kesatuan kita sebagai bangsa tercabik dan terluka
bahkan terjadi perpecahan. Maka kita harus benar-benar
menjalani agenda politik tersebut secara dewasa. Pilihan
boleh atau bisa berbeda, tetapi persaudaraan dan kesatuan
bangsa tetap harus menjadi utama.
11. Kita perlu memegang teguh pesan Konferensi Para
Uskup Indonesia (KWI) yang tertuang dalam Pesan
Sidang KWI 2023 bertemakan Berjalan Bersama Menuju
Indonesia Damai, berikut ini:
“Kami [para Uskup Indonesia] mendorong umat
terlibat aktif untuk melahirkan para pemimpin baru
yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945,

6
menghormati kebhinekaan, memiliki integritas,
mengutamakan kepentingan nasional di atas
kepentingan pribadi atau golongan; mempunyai
keberpihakan kepada kaum kecil-lemah-miskin-
tersingkir-difabel, memiliki rekam jejak yang terpuji,
menjunjung tinggi martabat manusia dan menjaga
keutuhan alam ciptaan. Kami meminta kepada para
calon eksekutif dan legislatif serta penyelenggara
Pemilu dan TNI-Polri untuk bersatu mewujudkan
Pemilu yang damai, jujur, adil, transparan, berkualitas
dan bermartabat.”

Penutup
12. Marilah kita masuki tahun baru 2024 dengan semangat
dan harapan baru. Kita masuki TAHUN KATEKESE
dengan menyelenggarakan formatio iman berjenjang dan
berkelanjutan demi penguatan dan peningkatan kualitas
iman kita.
Kita siapkan juga dengan sebaik-baiknya pelaksanaan
tahun pemilihan umum serentak agar benar-benar
terwujud demokrasi yang semakin berkualitas. Para
Uskup dalam Pesan Sidang KWI 2023 menyampaikan
catatan kritis bahwa akhir-akhir ini situasi politik bangsa
kita “cenderung menunjukkan turunnya kualitas
demokrasi. Biaya politik yang mahal menggoda orang
menempuh segala cara untuk mencapai tujuan dan untuk
mengembalikan biaya yang dikeluarkan. Di sana-sini,
para calon juga tidak segan menerabas hukum, me-
lakukan politik uang, menghalalkan nepotisme dan
melanggengkan dinasti politik sehingga dapat mem-

7
bahayakan demokrasi. Jika hal-hal tersebut dibiarkan
terus, harapan Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai”.
13. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita agar dapat
menghadirkan semangat persaudaraan dan damai
sejahtera di tengah masyarakat menuju Indonesia Emas
2045.

Semarang, 13 Desember 2023

† Robertus Rubiyatmoko
Uskup Keuskupan Agung Semarang

Anda mungkin juga menyukai