PENULIS
Pertemuan I : Charles Manulang
Pertemuan II : Maria Ch Farida Halim
Pertemuan III: Stefani Sandra Wibowo
Pertemuan IV : Leonardus Agus Susanto
***
Adrianus Suyadi, SJ
Ketua Komisi PSE - KAJ
Memperkuat Solidaritas
dan Subsidiaritas untuk
Mewujudkan Kesejahteraan
Bersama
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan perikop dari Kel 6:1-12 banyak hal yang menarik untuk kita
jadikan pendalaman dalam pengutusan Musa seperti pertanyaan reflektif
di bawah ini:
1. Apa janji Allah terhadap umat Israel dalam Kel 6:1-12?
2. Apa perintah Allah kepada Musa dalam pengutusannya kepada
Firaun raja Mesir?
3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh Musa dalam
menjalani tugasnya?
4. Bagaimana cara Allah untuk memberikan peneguhan dan kekuatan
kepada Musa dalam misi pengutusannya?
5. Apa yang dapat dipelajari dari perikop Kel 6:1-12 tentang
pengutusan Musa?
PENEGUHAN / WAWASAN
1. Secara Antropologis, prinsip solidaritas mencakup keyakinan
bahwa setiap pribadi membutuhkan sesama dan setiap pribadi
bertangungjawab terhadap perkembangan diri dan hidup bersama.
Dalam perspektif Ajaran Sosial Gereja (ASG), Solidaritas
merupakan panggilan setiap orang untuk mewujudkan
tanggungjawab sosial dalam mengembangkan hidup bersama
secara manusiawi dan menyeluruh.
BAPA KAMI
PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita sekalian selalu dilimpahi berkat Allah Bapa Yang
Mahakuasa (+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.
LAGU PENUTUP
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur memiliki Allah yang kasih-
Nya tidak berkesudahan. Engkau telah mempersatukan semua orang
dan kelompok sosial untuk peduli dan saling menolong. Kami mohon
rahmat dan kekuatan-Mu, untuk menopang perjalanan hidup kami
sebagai anak-Mu yang penuh dengan kelemahan. Demi Yesus Kristus
Tuhan kami, yang hidup bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan
sepanjang segala masa. Amin
PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan perikop “Peringatan Natan, pertobatan Daud”, banyak hal
yang menarik dan menjadi pelajaran berharga untuk peziarahan hidup
kita yang berdampak positif kepada sesama.
1. Kita mengenal Daud sebagai orang yang mencintai TUHAN, tetapi
ada bagian dari dirinya yang tidak diserahkan kepada TUHAN.
Apakah kita sebagai manusia yang lemah, juga tidak berani
menyerahkan seutuhnya keberadaan hidup dan dosa kita kepada
Tuhan?
2. Daud telah melakukan dosa yang keji, sebutkan dosa-dosa yang
dilakukan Daud dan melanggar hukum Tuhan.
3. Pertobatan yang bagaimana dikehendaki Allah kepada umat
beriman?
BAPA KAMI
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas pertemuan kedua ini.
Terima kasih Engkau telah mengutus Roh Kudus-Mu untuk menyertai dan
menerangi kami dari awal hingga akhir pertemuan ini. Bantulah kami,
agar semua yang telah kami dengar dan bicarakan pada pertemuan ini
membuahkan komitmen dan aksi nyata. Sehingga kami dapat menyadari,
untuk berubah, bertobat dan berbalik kepada-Mu. Demi Yesus Kristus
Tuhan kami, yang hidup bersatu dengan Dikau dan Roh kudus, kini dan
sepanjang segala masa, Amin
PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita selalu diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa (+),
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.
LAGU PENUTUP
Hidup Ini adalah Kesempatan
LAGU PEMBUKA
Hati Sebagai Hamba
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
1
Seri dokumen Gerejawi no 6, EN: Evangelii Nuntiandi, no. 21. Hal 23 Pentingnya kesaksian hidup
sebagai langkah awal untuk penginjilan: “Lebih-lebih Injil harus diwartakan melalui kesaksian.
Ambilah seorang kristen atau sejumlah orang kristen, yang di tengah-tengah masyarakat mereka
sendiri, menunjukkan kemampuan mereka untuk memahami dan menerima, untuk membagi hidup
dan nasibnya dengan orang lain, solidaritas mereka serta usaha mereka untuk melakukan semua hal
luhur dan baik”
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Maha Kasih, terima kasih untuk setiap kebaikan dan
kemurahan-Mu, sehingga kami dapat berkumpul dalam pertemuan ketiga
dari masa APP ini, kiranya Roh Kudus-Mu membimbing membuka mata
hati dan pikiran kami, agar kami dapat memahami pesan yang Engkau
ingin sampaikan kepada kami agar mampu hidup sesuai dengan
kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala abad, amin.
Peringatan ini diberikan oleh rasul Paulus secara khusus kepada jemaat
di Galatia berdasarkan pengalaman hidupnya “seperti yang telah kubuat
dahulu” (Gal 5:21) ini artinya perbuatan daging pernah nyata di dalam
hidupnya, dan berharap jemaat “berubah oleh pembaharuan budi,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan pada Allah” (Roma 12:2) Seruan ini penting untuk
diperhatikan, sebab perbuatan daging adalah kegagalan terhadap
keadilan dan kasih Allah.
Oleh sebab itu Paulus memberikan sebuah nasehat bijak untuk saling
mendukung dan membantu satu sama lain agar dapat mengurangi beban
yang harus ditanggung sesama dengan peduli dan berbuat baik. Bagi
Paulus berbuat baik adalah kewajiban dari semua orang, sebab Allah
adalah kebaikan itu sendiri dan sumber kebaikan, Allahlah yang empunya
kebaikan dan akan terus mengalirkan kebaikan itu kepada umat-Nya.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 27
PERTANYAAN REFLEKTIF:
1. Sebutkan beberapa tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari
yang belum mencerminkan dirinya sebagai citra Allah?
2. Mengapa manusia harus hidup dalam kebersamaan dengan orang
lain dan senantiasa menjalin relasi dengan Allah pencipta-Nya?
PENEGUHAN / WAWASAN
Melalui salah satu dokumen Gereja “Caritas In Veritate”, umat diajak
mengutamakan pelayanan berbagi dengan terlibat dalam misi kebenaran
yang harus diselesaikan setiap waktu dan situasi demi terwujudnya
kesejahteraan bersama sesuai martabat dan panggilannya, dalam
menjawab tantangan untuk mengasihi sesama dengan cara “memberi
kebaikan yang kumiliki untuk orang lain” (Benedictus XVI, 2009, p. no 6
hal 9) 2 baik perorangan, keluarga maupun kelompok.
Ada satu kalimat sederhana sebagai wujud pernyataan Cinta kasih dan
Pekerjaan Allah dalam hidup kita masing-masing kepada sesama, yaitu
“Lihatlah di wajah mereka ada wajah Allah dan perlihatkanlah Wajah
Allah di wajah kita kepada mereka”.
2
Seri dokumen Gerejawi no 89, Caritas In Veritate- Cinta dalam kebenaran tahun 20009, no. 6.
Hal 9; Kasih melebihi keadilan karena mencintai adalah memberi, mempersembahkan apa yang
“kumiliki”untuk orang lain
BAPA KAMI
DOA PENUTUP
Allah Bapa Yang Maha Baik, kami bersyukur atas kebersamaan yang
Engkau berikan dari awal hingga akhir pertemuan ini, semoga melalui
Firman yang telah Engkau taburkan dapat tetap tinggal, tumbuh dan
berbuah di dalam kehidupan kami serta semakin mendekatkan diri kami
kepada-Mu. Mampukan kami untuk dapat menjalankan tugas sesuai
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 29
citra-Mu dan Tuntunlah kami untuk selalu hidup dalam Roh sehingga
kami beroleh hidup dan dipenuhi damai Sejahtera. Kemuliaan kepada
Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Seperti para permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita semua yang hadir dan keluarga kita serta orang
yang kita doakan dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang
Mahakuasa (+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.
LAGU PENUTUP
Brikan Hati Seperti Hati-Mu
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan kisah Pertobatan Saulus dalam Kisah Para Rasul di atas,
terdapat pertanyaan reflektif dan sharing yang dapat kita renungkan:
1. Dalam kehidupan pribadi Anda, tantangan terberat apa yang
pernah Anda lalui dan hadapi saat ingin melakukan pertobatan?
2. Apa yang sudah Anda lakukan setelah mengalami pertobatan untuk
membantu keluarga atau lingkungan Anda terutama dalam
menghadapi tantangan terberat seperti yang telah Anda
ungkapkan sebelumnya?
3. Apa pertobatan yang telah Anda lakukan berdampak positif bagi
keluarga dan membantu warga sekitar Anda? Jelaskan dengan
contoh.
PENEGUHAN / WAWASAN
Sikap dan Pandangan Gereja Katolik tentang Solidaritas dan
Subsidiaritas dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
berdasarkan Ajaran Sosial Gereja, adalah sebagai berikut:
Centesim us Annus adalah sebuah ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus
Yohanes Paulus II pada tahun 1991. Ensiklik ini dalam bahasa Latin
berarti "Seratus Tahun," merujuk pada peringatan seratus tahun setelah
Rerum Novarum. Paus Yohanes Paulus II menyajikan refleksi tentang
perkembangan sosial dan ekonomi pada abad ke-20. Ensiklik ini
mengambil posisi terhadap sistem-sistem ekonomi yang berbeda dan
mengevaluasi dampak globalisasi. Menggarisbawahi pentingnya hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan peran aktif gereja dalam
mempromosikan kesejahteraan umum. Beberapa tema utama dalam
Centesimus Annus antara lain:
• M artabat M anusia : Sebagai dasar dari semua Ajaran Sosial
Gereja, mengingatkan bahwa kebijakan ekonomi harus melayani
kesejahteraan manusia, bukan sebaliknya.
PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita semua yang hadir dan keluarga kita serta orang yang
kita doakan dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa
(+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.
LAGU PENUTUP
Bila Tuhan Mengujimu
KASIH
Kasih pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu, kasihMu ya Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling memaafkan
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya
Ref:
Dia Tuhan, tak akan pernah memberi percobaan
Dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya
Hendaklah bersyukur, Dia melakukan semua karna cinta
Supaya kau beroleh hikmat dan jadi sempurna s’pertiNya
Reff:
Tuhan kuatkanlah kami
Untuk mampu memahami, lebih daripada kami dipahami
Untuk mampu menghibur, lebih daripada dihibur
Untuk mengasihi, lebih daripada kami dikasihi