Anda di halaman 1dari 48

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 3

4 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


DAFTAR ISI
MARS ARDAS KAJ 2022-2006. .............................................. 4
DAFTAR ISI ........................................................................ 5
PENGANTAR ...................................................................... 7
PERTEMUAN I : Gerakan Pertobatan Hati
Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Lingkungan Warga Sekitar .................. 10

PERTEMUAN II : Pertobatan yang membawa Berkat


Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial
Ekonomi .............................................................................. 18
PERTEMUAN III : Strategi “ Berbagi” di Abad Digital
Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Mewujudkan Kesejahteraan Mental
Spiritual .............................................................................. 24

PERTEMUAN IV : Mengubah Diri, Mengubah Bangsa


Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara ............................................................................ 31

LAGU LAGU ...................................................................... 40


DOA LITANI ARAH DASAR KAJ 2022-2026 .......................... 46
THEME SONG ARDAS KAJ 2022-2006. ............................... 47

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 5


Tim Karya APP Keuskupan Agung Jakarta mengucapkan terimakasih untuk
dukungannya dalam pembuatan buku APP 2024 ini kepada :

PENULIS
Pertemuan I : Charles Manulang
Pertemuan II : Maria Ch Farida Halim
Pertemuan III: Stefani Sandra Wibowo
Pertemuan IV : Leonardus Agus Susanto

DESAIN COVER DAN ILUSTRASI


Stefanus Rio Ridwan & Helena Hana Puspita

6 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


PENGANTAR
Tahun 2024 ini, umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) ingin
mendalami dan mengamalkan Ajaran Sosial Gereja (ASG) tentang
“solidaritas” dan “subsidiaritas”. Tema ini terkait erat dengan tema Arah
Dasar (ARDAS) KAJ tahun-tahun sebelumnya, yakni penghormatan
Martabat Manusia (2022) dan Kesejahteraan Bersama (2023). Solidaritas
dan Subsidiaritas adalah cara bertindak untuk menciptakan kesejahteraan
bersama, berdasar pada nilai penghormatan martabat manusia yang luhur
(Kej. 1:26-27).
Kata “solidaritas” merujuk pada ikatan-ikatan yang mempersatukan semua
orang dan kelompok-kelompok sosial satu sama lain, ruang yang diberikan
kepada kebebasan manusia demi perkembangan bersama, dimana semua
orang berbagi dan berperan serta. Prinsip solidaritas menunjukkan sifat
sosial setiap pribadi manusia, kesetaraan semua orang dalam martabat
dan hak-haknya, serta jalan bersama individu-individu dan bangsa-bangsa
menuju kesatuan (Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian,
2009: 131-135).
Dalam Ensiklik In Sollicitudo Rei Socialis No. 38, Santo Yohanes Paulus II
menulis bahwa solidaritas bukan suatu perasaan haru yang samar-samar
atau rasa sedih yang dangkal atas ketidak-beruntungan begitu banyak
orang, baik yang dekat maupun yang jauh. Sebaliknya solidaritas itu
merupakan ketetapan hati yang kokoh untuk membaktikan diri demi
kesejahteraan bersama; artinya demi kebaikan semua orang dan setiap
individu, karena kita semua memang bertanggung jawab untuk semua
orang.
Sementara itu, kata “subsidiaritas” berasal dari bahasa Latin subsidium,
yang berarti memberi bantuan. Prinsip subsidiaritas adalah tentang tugas
dari tingkat yang lebih tinggi untuk membantu tingkat yang lebih rendah
bila diperlukan. Prinsip ini menyatakan bahwa komunitas pada tingkat
yang lebih tinggi tidak boleh mengambil alih tugas dan kewenangan
komunitas pada tingkat yang lebih rendah (Katekismus Gereja Katolik, No
403).
Prinsip subsidiaritas mengakui bahwa setiap orang bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Setiap orang memiliki hak untuk menentukan
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 7
nasibnya sendiri. Hal yang sama juga berlaku untuk lembaga atau
komunitas. Selama tanggung jawab mampu diemban dengan baik oleh
individu atau komunitas tersebut, individu lain dan lembaga lain tidak
boleh campur tangan atau pun mengambil alih tanggung jawabnya.
Bersumber dari ARDAS KAJ ini, Aksi Puasa Pembangunan (APP) Tahun
2024 mengusung sub-tema “Memperkuat Solidaritas dan Subsidiaritas
untuk Mewujudkan Kesejahteraan Bersama”. Kita berharap Gerakan APP
tahun ini dapat semakin memperkuat solidaritas dan subsidiaritas umat
Katolik di lingkungan warga sekitar tempat tinggal, untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial-ekonomi dan mental-spiritual serta berperan serta
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Inisiatif-inisiatif aksi nyata dapat dikembangkan sesuai dengan konteks
paroki-paroki dan lingkungan sekitar, misalnya aktif terlibat dalam
kegiatan RT/RW, menjadi relawan gotong-royong, bakti sosial,
pengembangan ekonomi kerakyatan seperti koperasi, Credit Union,
pemberdayaan sosial-ekonomi warga miskin, edukasi kesehatan mental,
konseling, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam pencegahan
masalah stunting, terjun dalam bidang sosial kemasyarakatan dan politik,
dan lain-lain.
Semoga Tuhan memberkati segala usaha dan aksi nyata kita dalam
mewujudkan kesejahteraan bersama.

***

Adrianus Suyadi, SJ
Ketua Komisi PSE - KAJ

8 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


PERTEMUAN LINGKUNGAN

Memperkuat Solidaritas
dan Subsidiaritas untuk
Mewujudkan Kesejahteraan
Bersama

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 9


PERTEMUAN I

GERAKAN PERTOBATAN HATI


Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Lingkungan
Warga Sekitar

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

10 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


KATA PENGANTAR
Tindakan solidaritas dan subsidiaritas Allah dalam Kitab Suci tampak pada
relasi dan keberpihakan Allah pada orang yang tertindas, orang kecil,
kecil lemah miskin tersingkir dan difabel (KLMTD). Allah bukan saja
berpihak kepada mereka, tetapi Allah sungguh mengangkat harkat dan
martabat mereka untuk menjadi manusia yang utuh. Solidaritas dan
Subsidiaritas menjadi tema besar Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun
2024, sekaligus menjadi fokus kita bersama dalam mendalami dan
mewujudkan Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta.
Tidak bisa dipungkiri masyarakat Indonesia (termasuk Jakarta) pasca
pandemi masih mengalami ketimpangan sosial ekonomi yang sangat
dalam. Dengan mudah masyarakat terkotak-kotak antara yang kaya dan
yang miskin, karena terdapat jurang yang sangat lebar di antara
keduanya. Isu kaya miskin selalu menghantui dan mudah sekali
menimbulkan banyak gesekan yang membawa kerugian banyak pihak.
Solidaritas adalah sifat satu rasa, senasib, seperasaan setia kawan.
Namun solidaritas tidak hanya berhenti pada level perasaan saja,
melainkan menuntut sebuah kesadaran dan tindakan nyata. Sedangkan
Subsidiaritas artinya bantuan dan kepercayaan dari pihak yang lebih
berkuasa kepada pihak yang lebih kecil/lemah agar mereka mampu
mengembangkan potensinya untuk bertumbuh secara mandiri dan
bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Kata solidaritas dan
subsidiaritas diikat oleh hal yang sama yaitu soal relasi yang baik dan
konkret dalam hidup bersama antar manusia yang memandang orang
lain sebagai sesamanya.
Paus Fransiskus dalam audiensi umum mingguan di Vatikan mengatakan
setiap orang “harus memiliki sumber daya yang memadai” untuk dapat
berpartisipasi dalam penyembuhan dan regenerasi dunia. Paus
Fransiskus mendesak agar setiap orang dapat mengambil jalan
”subsidiaritas” yaitu sebuah prinsip yang memungkinkan setiap orang
untuk berpartisipasi dalam proses penyembuhan masyarakat dari krisis.
Prinsip subsidiaritas harus tetap erat kaitannya dengan prinsip solidaritas,
begitu pula sebaliknya” (Paus Benedictus XVI).
Sebagai murid Kristus tentunya kita mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam ambil bagian untuk melakukan tindakan solidaritas dan
subsidiaritas yang merupakan Ajaran Sosial Gereja untuk
menciptakan kehidupan yang adil dan berprikemanusiaan demi
kesejahteraan bersama.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 11
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Mahakasih. Engkau senantiasa memberikan rahmat-Mu
sepanjang hidup kami. Kasih-Mu yang tidak terbatas memampukan kami
untuk dapat memberikan kebaikan kepada sesama. Kuduskanlah dalam
nama-Mu agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan
berkatilah dalam masa APP ini agar kami dapat meningkatkan semangat
solidaritas dan subsidiaritas dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Demi Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup bersatu dengan Dikau dan
Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin

BACAAN KITAB SUCI


Kel. 6:1-12
(1)
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa, “Akulah TUHAN,
(2)
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub
sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama TUHAN Aku belum
menyatakan diri.
(3)
Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk
memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal
sebagai orang asing.
(4)
Aku juga sudah mendengar rintihan orang Israel yang diperbudak oleh
orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.
(5)
Sebab itu, katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan
membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir dan melepaskan kamu
dari perbudakan mereka. Aku akan menebus kamu dengan tangan yang
teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
(6)
Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi
Allahmu, supaya kamu mengetahui bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu,
yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
(7)
Aku akan membawa kamu ke negri yang Kujanjikan dengan sumpah
untuk diberikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Aku akan
memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu. Akulah TUHAN.”
(8)
Lalu Musa menyampaikannya kepada orang Israel, tetapi mereka tidak
mendengarkan Musa karena putus asa dan karena berbudakan yang
berat.
(9)
Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa,
(10)
“Pergilah menghadap Firaun, raja Mesir, dan katakan kepadanya
bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negrinya.”

12 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


(11)
Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN, “Orang Israel sendiri tidak
mendengarkan aku, bagaimana mungkin Firaun akan mendengarkan
aku, aku seorang yang tidak fasih berbicara!”
(12)
Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta
menyuruh mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir,
supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.

SHARING DAN PENDALAMAN


Saudari saudara yang terkasih dalam Kristus, terima kasih sudah
berusaha dalam memahami teks dari Kel 6:1-12 dan kita dapat
mendalami tentang teks tersebut di bawah ini:
1. Solidaritas dan subsidiaritas Allah lahir dari kasihNya.
TUHAN Allah menegaskan DiriNya-lah yang mengutus Musa. Dialah
TUHAN, Allah Perjanjian (ay. 1-3). Hal ini ditegaskan empat kali
dalam bagian ini: “Akulah TUHAN” (ay. 1, 5, 6 dan 7). TUHAN yang
mengadakan perjanjian kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dialah
Allah yang berinisiatif mendampingi Abraham dan memilih
Abraham dan menjadi pilihan-Nya, yang berkembang menjadi
bangsa Israel.
2. Solidaritas Allah terungkap dalam tindakan nyata. Allah
tidak pernah meninggalkan umat-Nya Israel, bahkan ketika mereka
sedang mengalami penderitaan karena perbudakan Mesir, TUHAN
mendengarkan seruan mereka (ay. 4). TUHAN ingat perjanjian-Nya
dan TUHAN mau melepaskan dan menebus mereka (ay. 5-6).
TUHAN adalah Allah mereka, umat Israel adalah umat kepunyaan
TUHAN selamanya.
3. Subsidiaritas Allah kepada Musa. Dari kisah panggilan Musa
tampak Allah memberikan perutusan, mempercayakan
pembebasan umat ini di tangan Musa. Allah selalu menyertai Musa
terlebih ketika Musa mengalami kesulitan. Umat Israel kerap
menolak perkataan Musa, karena mereka sedang mengalami
penderitaan yang sangat berat saat mengalami perbudakan Mesir.
Inilah pergumulan Musa, sehingga ia berkata: “Orang Israel sendiri
tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan
mendengarkan aku…” (ay. 11).
4. Kuasa Allah yang selalu menyertai. Sekalipun bangsa Israel
dan Firaun tidak mau mendengarkan firman Tuhan, TUHAN lah
yang berkuasa dan memiliki rencana penebusan sempurna. Dia
mengutus dan memakai Musa sebagai alat-Nya untuk menyatakan
kuasa-Nya yang lebih besar daripada Firaun, penguasa Mesir saat
itu.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 13
5. Kuasa Tuhan tetap bekerja sampai saat ini dalam diri orang
percaya. Sebagai pengikut Kristus, kita juga dipanggil untuk
memberitakan Kerajaan Allah melalui keterlibatan kita dalam
masyarakat. Kita bergulat dan berjuang dalam melaksanakan
solidaritas dan subsidiaritas yang sudah menjadi Ardas KAJ. Tugas
itu memang tidak mudah dalam penerapannya, terkadang kita
ditolak, tidak disukai, tidak dipandang bahkan dicurigai. Dari
permenungan di atas kita diajak untuk tidak menyerah, percaya
pada kuasa Tuhan yang bekerja sampai hari ini. Percayalah bahwa
jika Tuhan sendiri yang mengutus kita dalam rencana-Nya, bila kita
taat dan setia akan panggilan-Nya Tuhan akan berkenan kepada
kita.

PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan perikop dari Kel 6:1-12 banyak hal yang menarik untuk kita
jadikan pendalaman dalam pengutusan Musa seperti pertanyaan reflektif
di bawah ini:
1. Apa janji Allah terhadap umat Israel dalam Kel 6:1-12?
2. Apa perintah Allah kepada Musa dalam pengutusannya kepada
Firaun raja Mesir?
3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh Musa dalam
menjalani tugasnya?
4. Bagaimana cara Allah untuk memberikan peneguhan dan kekuatan
kepada Musa dalam misi pengutusannya?
5. Apa yang dapat dipelajari dari perikop Kel 6:1-12 tentang
pengutusan Musa?

PENEGUHAN / WAWASAN
1. Secara Antropologis, prinsip solidaritas mencakup keyakinan
bahwa setiap pribadi membutuhkan sesama dan setiap pribadi
bertangungjawab terhadap perkembangan diri dan hidup bersama.
Dalam perspektif Ajaran Sosial Gereja (ASG), Solidaritas
merupakan panggilan setiap orang untuk mewujudkan
tanggungjawab sosial dalam mengembangkan hidup bersama
secara manusiawi dan menyeluruh.

14 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


2. Solidaritas merupakan sikap dasar setiap pribadi sebagai makhluk
sosial yang memiliki martabat yang sama sebagai ciptaan Allah.
Setiap pribadi merupakan saudara bagi sesama manusia.
“Solidarits sejati” dimulai dengan “pengakuan atas nilai yang sama
dari satu sama lain” dan “terwujud hanya ketika saya rela
mengabdikan hidup saya untuk melayani orang lain”. Di sinilah
letak dimensi solidaritas “vertikal”: Saya tergerak untuk
menjadikan diri saya lebih rendah dari orang lain agar dapat
melayani kebutuhannya (Paus Benediktus XVI).
3. Subsidiaritas mewujudkan dimensi “vertikal” yang mengarah
kepada Pencipta tatanan sosial. Sebuah masyarakat yang
menghormati prinsip Subsidiaritas akan membebaskan
masyarakat, memberi mereka kebebasan untuk terlibat satu sama
lain dalam bidang apapun, mereka memberikan ruang untuk
tanggung jawab dan inisiatif individu, namun yang paling penting,
mereka memberikan ruang untuk cinta (Paus Benediktus XVI).

MEMBANGUN KOMITMEN DAN AKSI NYATA


Untuk menegaskan kembali dalam membangun komitmen ada beberapa
hal yang menjadi fokus utama antara lain, yaitu:
• Rasa hormat terhadap pribadi manusia dan keluarga.
• Apresiasi dan bantuan yang semakin besar terhadap
kelompok kecil yang dibantu untuk mengembangkan
potensi dalam diri mereka.
• Menghargai pluralisme dalam masyarakat di mana setiap
kelompok dihargai, diberi hak yang sama dan merasa
terwakili.
• Melindungi hak asasi manusia dan hak-hak kelompok
minoritas; mewujudkan desentralisasi birokrasi dan
administratif. Memberi kepercayaan kepada mereka untuk
berkembang.
• Setiap warga negara lebih bertanggung jawab untuk secara
aktif “menjadi bagian” dari realitas politik dan sosial
mereka.

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 15


Tindakan nyata yang harus kita lakukan secara pribadi harus berdaya
guna dan berdampak terhadap kehidupan di sekitar kita, yaitu:
1. Dalam mewujudkan solidaritas di lingkungan sekitar kita, antara
lain:
• Membantu keluarga yang bermasalah dalam kebutuhan
dasar hidup primernya dengan cara memberikan makanan
secukupnya.
• Melakukan reaksi cepat tanggap jika ada yang
membutuhkan pertolongan di lingkungan tempat tinggal
kita.
• Memberikan bantuan sosial yang bermanfaat misalnya:
memberikan sembako, memberikan lapangan perkerjaan
bagi yang belum bekerja atau menjadi orang tua asuh bagi
keluarga yang tidak mampu.
• Dalam masa pertobatan ini tindakan aksi nyata apa saja
yang akan saya lakukan dalam mewujudkan solidaritas di
lingkungan sekitar saya?

2. Dalam mewujudkan subsidiaritas di lingkungan sekitar kita,


antara lain:
• Saling menghormati dan menciptakan semangat gotong
royong dalam hubungan sosial di lingkungan tempat
tinggal kita.
• Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap kaum
minoritas seperti Asisten Rumah Tangga yang tinggal di
rumah kita.
• Memberikan kepercayaan kepada kaum minoritas untuk
berpartisipasi dalam administrasi kenegaraan di
lingkungannya seperti menjadi ketua RT, ketua RW atau
yang lainnya.
• Dalam masa pertobatan ini tindakan aksi nyata apa saja
yang akan saya lakukan dalam mewujudkan subsidiaritas di
lingkungan sekitar saya?

DOA UMAT SPONTAN

BAPA KAMI

16 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


DOA PENUTUP
Allah Bapa Yang Mahabijaksana, terima kasih atas pertemuan pertama
dalam masa APP yang sudah kami laksanakan dengan baik. Berikanlah
rahmat kebijaksanaan-Mu agar kami dapat melaksanakan apa yang
Engkau kehendaki untuk mewujudkan solidaritas dan subsidiaritas
terutama di lingkungan sekitar kami. Berikanlah kekuatan dan
kemampuan kepada kami agar dapat ambil bagian dalam perutusan kami
di tengah-tengah umat yang sedang mengalami kesulitan. Demi Yesus
Kristus Tuhan kami, yang hidup bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita sekalian selalu dilimpahi berkat Allah Bapa Yang
Mahakuasa (+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.

LAGU PENUTUP

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 17


PERTEMUAN II

PERTOBATAN YANG MEMBAWA


BERKAT
Solidaritas dan Subsidiaritas dalam
Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi
LAGU PEMBUKA
Bapa Sentuh Hatiku
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

18 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


KATA PENGANTAR
Dalam pertemuan kedua ini, sebagai bentuk pertobatan nyata kita di
masa Prapaskah, kita akan belajar dari tokoh Daud yang diurapi Tuhan
dengan kasih setia-Nya. Kisah Daud selalu menarik ketika kita melihat
pengalaman Daud dari kejatuhannya, pertobatannya, dan dari
kekuasaanya sebagai raja yang memiliki kekuatan dan hak istimewa
dalam menjalankan pemerintahannya. Kita akan belajar tentang prinsip
solidaritas dan subsidiaritas kasih Allah yang dapat membawa pertobatan
secara nyata.
Diharapkan pertemuan kedua ini menjadi pertobatan yang memiliki
dampak untuk membawa perubahan cara hidup yang memiliki cita rasa
injili dan cinta kasih yang melampaui batas-batas individu dan kelompok
untuk mensejahterakan kehidupan semua orang. Pertobatan dalam
bentuk mengubah gaya hidup yg berlebihan menjadi solidaritas dan
subsidiaritas. Perubahan dari individual menjadi lebih peduli kepada
KLMTD (kecil lemah miskin tersingkir dan difabel).

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur memiliki Allah yang kasih-
Nya tidak berkesudahan. Engkau telah mempersatukan semua orang
dan kelompok sosial untuk peduli dan saling menolong. Kami mohon
rahmat dan kekuatan-Mu, untuk menopang perjalanan hidup kami
sebagai anak-Mu yang penuh dengan kelemahan. Demi Yesus Kristus
Tuhan kami, yang hidup bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan
sepanjang segala masa. Amin

BACAAN KITAB SUCI


2Sam. 12 : 1-13
(1)
TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan
berkata kepadanya, “Ada dua orang dalam suatu kota, yang seorang
kaya, yang lain miskin.
(2)
Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu.
(3)
Si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain seekor anak domba betina
yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar
bersama dia dan anak-anaknya, makan dari makanannya yang sedikit,
minum dari cawannya dan tidur di pangkuannya, bagaikan anak
Perempuan baginya.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 19
(4)
Seorang musafir datang kepada orang kaya itu. Ia merasa sayang
mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk
dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Ia lalu mengambil
anak domba betina milik si miskin dan memasaknya untuk orang yang
datang kepadanya itu.”
(5)
Daud menjadi sangat marah terhadap orang itu dan ia berkata kepada
Natan, “Demi TUHAN yang hidup, orang yang melakukan itu harus mati!
(6)
Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena
ia telah melakukan hal itu dan tidak mengenal belas kasihan.”
(7)
Kemudian kata Natan kepada Daud, ”Engkaulah orang itu! Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja
atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
(8)
Aku telah memberikan seisi rumah tuanmu kepadamu, dan istri-istri
tuanmu ke pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel
dan Yehuda. Seandainya itu belum cukup, akan kutambah lebih banyak
lagi bagimu.
(9)
Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat
dimata-Nya? Uria, orang Het itu, kau tewaskan dengan pedang. Istrinya
kau ambil menjadi istrimu dan dia sendiri kau bunuh dengan pedang bani
Amon.
(10)
Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu
sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dengan
mengambil istri Uria, orang Het itu, dan menjadikannya istrimu.
(11)
Beginilah firman TUHAN: Aku akan mendatangkan melapetaka ke
atasmu dari keluargamu sendiri. Aku akan mengambil istri-istrimu di
depan matamu dan memberikannya kepada orang lain. Ia akan tidur
dengan istri-istrimu di terang matahari.
(12)
sebab engkau telah melakukannya sembunyi-sembunyi, tetapi Aku
akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel di terang matahari.”
(13)
Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada
TUHAN”. Kata Natan kepada Daud, “TUHAN telah menyingkirkan
dosamu; engkau tidak akan mati.

20 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


SHARING DAN PENDALAMAN
Natan sebagai nabi memegang peranan penting dalam membantu dan
menolong Daud. Rasa solidaritas yang tinggi sebagai seorang nabi, untuk
menolong Daud agar tidak jatuh dalam dosa yang semakin dalam.
Daud sebagai seorang raja, memakai kekuasaanya untuk memenuhi
ambisi dan egonya. Dia tidak lagi menyadari akan perbuatan jahatnya
yang sudah menghina Tuhan yang begitu sangat mengasihinya (2Sam
12:9). Daud telah melakukan perzinahan, pencurian dengan mengambil
istri Uria, merencanakan pembunuhan, Daud membiarkan dosa itu
berkuasa dalam hidupnya. Ketika anak hasil hubungan berzinahan itu
lahir, yang berarti lebih dari 9 bulan sejak Daud melakukan dosa-
dosanya, sama sekali dia tidak bertobat. Bahkan Daud berusaha
menutupi dosanya dan bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Di dalam diamnya Daud akan dosa-dosanya, dia mengalami tekanan
batin yang berat, menjadi lesu dan tidak semangat (ungkapan Daud
dalam Mzm 32:3-4). Ketika Daud sadar serta mengakui dosanya kepada
Allah, ia berkata “Aku sudah berdosa kepada TUHAN”. Pertobatan Daud
dijawab oleh TUHAN. TUHAN telah menyingkirkan dosanya; sehingga
Daud tidak akan mati (2 Sam 12:13). Pengakuan ini adalah awal dari
pertobatan dalam hidup Daud yang diungkapkan dalam Mazmur 51”
Kasihilah Aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah
pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!”

PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan perikop “Peringatan Natan, pertobatan Daud”, banyak hal
yang menarik dan menjadi pelajaran berharga untuk peziarahan hidup
kita yang berdampak positif kepada sesama.
1. Kita mengenal Daud sebagai orang yang mencintai TUHAN, tetapi
ada bagian dari dirinya yang tidak diserahkan kepada TUHAN.
Apakah kita sebagai manusia yang lemah, juga tidak berani
menyerahkan seutuhnya keberadaan hidup dan dosa kita kepada
Tuhan?
2. Daud telah melakukan dosa yang keji, sebutkan dosa-dosa yang
dilakukan Daud dan melanggar hukum Tuhan.
3. Pertobatan yang bagaimana dikehendaki Allah kepada umat
beriman?

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 21


PENEGUHAN / WAWASAN
Dua prinsip dalam Ajaran Sosial Gereja tentang Solidaritas dan
Subsidiaritas dalam mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi. Dapat
kita lihat dalam Ensiklik Paus Pius XI Quadragesimo Anno 79 – 80.
1. Menjadi landasan dalam tata kehidupan bersama, melalui prinsip
solidaritas kita menyatakan bahwa sebagai manusia harus
membantu sesama untuk menjadikan kehidupan lebih baik. Dan
cara membantu sesuai dengan peranan dan kemampuan kita
masing-masing.
2. Prinsip subsidiaritas ini memuat gerak ganda; dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas. Ini adalah suatu prinsip sosial yang dapat
menjadikan kita semakin menyatu. Dengan cara bagaimana
berbagai lapisan dan tingkatan dalam masyarakat yang lebih
tinggi, saling berhubungan, berkomunikasi, dan membantu dalam
mengupayakan hasil terbaik bagi terwujudnya kesejahtraan sosial
ekonomi semua orang.
3. Kelompok/pribadi yang lebih tinggi kuasanya dapat merangkul,
memberi motivasi, menolong untuk mencapai hasil yang lebih baik
tanpa merugikan kelompok/golongan bawah.

MEMBANGUN KOMITMEN DAN AKSI NYATA


• Keterlibatan kita dalam aneka bentuk pelayanan Gereja
sangatlah berarti untuk pertobatan kita. Pelayanan di Gereja
membantu kita untuk semakin menghidupi bahwa hidup kita
itu berarti untuk sesama kita.
• Kita diajak untuk bertumbuh dalam setiap pelayanan kita.
Pertumbuhan itulah yang menjadi arah dan tujuan pertobatan
kita.
• Sebagai wujud pertobatan kita dengan terlibat dalam melayani
sesama, misalnya: seseorang yang memiliki keahlian sebagai
tata boga, penjahit, perangkai bunga, perbengkelan, service
AC, pendesain kemasan dapat bekerja sama dengan Gereja,
Karya Pelayanan Sosial, Wanita Katolik, dan lain-lain. Untuk
memberikan pembekalan, pelatihan dan pendampingan sampai
mereka berhasil dari apa yang mereka pelajari dapat
menyokong perkembangan kehidupan sosial mereka.

22 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


• Bagi yang memiliki dana berlebih, dapat berperan sebagai
orang tua asuh untuk meningkatkan pendidikan bagi golongan
ekonomi lemah, dengan terlibat dalam Gerakan ASAK (Ayo
Sekolah Ayo Kuliah) sebagai penyantun, donator, dan pengurus
• Terlibat dalam Gerakan SABUK (Sentra Bimbingan Usaha Kecil)
sebagai pengurus, mentor (pendamping), dan tutor (pelatih).
• Terlibat dalam Gerakan Ayo Kerja sebagai pengurus dan
penyedia lapangan pekerja.

DOA UMAT SPONTAN

BAPA KAMI

DOA PENUTUP
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas pertemuan kedua ini.
Terima kasih Engkau telah mengutus Roh Kudus-Mu untuk menyertai dan
menerangi kami dari awal hingga akhir pertemuan ini. Bantulah kami,
agar semua yang telah kami dengar dan bicarakan pada pertemuan ini
membuahkan komitmen dan aksi nyata. Sehingga kami dapat menyadari,
untuk berubah, bertobat dan berbalik kepada-Mu. Demi Yesus Kristus
Tuhan kami, yang hidup bersatu dengan Dikau dan Roh kudus, kini dan
sepanjang segala masa, Amin

PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita selalu diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa (+),
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.

LAGU PENUTUP
Hidup Ini adalah Kesempatan

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 23


PERTEMUAN III

STRATEGI “BERBAGI” DI ABAD


DIGITAL
Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Mewujudkan
Kesejahteraan Mental Spiritual

LAGU PEMBUKA
Hati Sebagai Hamba
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

24 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


KATA PENGANTAR
Dalam sebuah dialog temu Pastoral dengan tema “Solidaritas dan
Subsidiaritas sebagai Jalan Mewujudkan Penghormatan Martabat
Manusia dan Kesejahteraan Bersama”, di Cipanas, Jawa Barat
(Margianto, 2023), Kardinal Ignatius Suharyo menegaskan tentang
panggilan umat Kristiani agar terlibat dalam mengusahakan
kesejahteraan bersama dengan meneladani Yesus yang menjadi pusat
hidup setiap orang Kristiani. Bapak Sukidi seorang pemikir kebangsaan
yang ikut menghadiri pertemuan tersebut menambahkan bahwa salah
satu tokoh yang layak diteladani atas panggilan ini adalah Santo Paulus
karena telah memprioritaskan kepentingan orang lain daripada dirinya
sendiri. Oleh sebab itu umat diajak membangun komitmen bersama
dengan ikut bertanggung jawab, karena pada kenyataannya manusia
tidak hidup sendirian namun hidup bersama dengan sesamanya.

Seruan di atas sejalan dengan panggilan Gereja dalam menghadapi


permasalahan dan situasi dunia yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Gereja mengajak semua orang mengambil langkah peduli kepada yang
lemah dan membantu mereka, Gereja menyadari bahwa tugas
perutusannya dipimpin Injil dan Kasih kepada sesama. (Fransiskus, 2013)
“Panggilan” ini tentu harus diperjuangkan bersama, tidak ada cara lain
selain terlibat langsung dengan menjadi berkat itu sendiri, seperti
keterlibatan Tuhan Yesus atas suka duka kehidupan masyarakat di jaman
itu, karena Kesaksian Penginjilan paling nyata tampak pada tindakan
berbagi dan kesetiakawanan di antara sesama (EN 21) 1

Namun kenyataannya manusia belum sepenuhnya menjalankan tugas


sebagai citra Allah yang mempunyai keistimewaan akal budi, hati Nurani
dan kebebasan, terbukti masih banyak yang kurang peduli dan
mengabaikan sesama, contoh membuang sampah sembarangan,
perilaku mudah tercetus emosi, kurang toleransi dan cinta diri secara
berlebihan oleh sebab itu manusia harus kembali kepada hakikatnya
sebagai ciptaan Allah yang bermartabat luhur, yang mempunyai

1
Seri dokumen Gerejawi no 6, EN: Evangelii Nuntiandi, no. 21. Hal 23 Pentingnya kesaksian hidup
sebagai langkah awal untuk penginjilan: “Lebih-lebih Injil harus diwartakan melalui kesaksian.
Ambilah seorang kristen atau sejumlah orang kristen, yang di tengah-tengah masyarakat mereka
sendiri, menunjukkan kemampuan mereka untuk memahami dan menerima, untuk membagi hidup
dan nasibnya dengan orang lain, solidaritas mereka serta usaha mereka untuk melakukan semua hal
luhur dan baik”

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 25


kesamaan dengan sifat Allah, yaitu berupa sifat-sifat baik yang dapat
dipergunakan untuk menjalankan tugas panggilannya.
Keluhuran martabat manusia terletak pada kemampuan-kemampuan
yang diberikan Allah untuk menjadi rekan sekerja Allah agar
mengembangkan dirinya secara integral baik jasmani, rohani dan mental.

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Maha Kasih, terima kasih untuk setiap kebaikan dan
kemurahan-Mu, sehingga kami dapat berkumpul dalam pertemuan ketiga
dari masa APP ini, kiranya Roh Kudus-Mu membimbing membuka mata
hati dan pikiran kami, agar kami dapat memahami pesan yang Engkau
ingin sampaikan kepada kami agar mampu hidup sesuai dengan
kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala abad, amin.

BACAAN KITAB SUCI


Gal 6: 1-10
(1)
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke
jalan yang benar dalam roh lemah lembut , sambil menjaga dirimu
sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
(2)
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus.
(3)
Sebab kalau seseorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama
sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
(4)
Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh
bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.
(5)
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
(6)
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam firman, berbagi segala
sesuatu yang baik dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
(7)
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
(8)
Sebab siapa yang menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi siapa yang menabur dalam Roh, ia
akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
(9)
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(10)
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita
berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada saudara-
saudara seiman kita.
26 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024
SHARING DAN PENDALAMAN

Ada dua gambaran menarik yang diungkapkan Rasul Paulus dalam


bacaan ini, yaitu daging dan Roh (ay.8), daging ingin melambangkan
kelemahan karena berhubungan dengan keinginan atau kehendak
manusia sendiri tentang hal-hal yang menyenangkan hati duniawinya
sedangkan Roh melambangkan hidup yang sesuai dengan keinginan atau
perkataan Allah. Paulus menekankan agar jemaat hidup oleh Roh dan
dipimpin oleh Roh, sebab “Roh lah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna” (Yoh 6:63a).

Peringatan ini diberikan oleh rasul Paulus secara khusus kepada jemaat
di Galatia berdasarkan pengalaman hidupnya “seperti yang telah kubuat
dahulu” (Gal 5:21) ini artinya perbuatan daging pernah nyata di dalam
hidupnya, dan berharap jemaat “berubah oleh pembaharuan budi,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan pada Allah” (Roma 12:2) Seruan ini penting untuk
diperhatikan, sebab perbuatan daging adalah kegagalan terhadap
keadilan dan kasih Allah.

Desakan Paulus ini dimaksudkan agar semua orang saling membantu


dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul akhir akhir ini setelah
pengaruh pandemi covid -19, seperti masalah kesehatan mental,
contohnya: kehilangan pekerjaan, perubahan gaya hidup, tuntutan
pekerjaan tinggi, harga kebutuhan pokok meningkat yang tidak disertai
kemampuan ekonomi yang memadai, FOMO (fear of missing out) yang
menimbulkan kecemasan berlebihan terhadap kehidupannya, generasi
sandwich yang memiliki peran ganda karena harus berjuang untuk orang
tua sekaligus masa depan dirinya. Masalah lain yang juga tidak kalah
penting tapi sering terlupakan adalah masalah kesehatan spiritual seperti
perubahan prioritas karena pergeseran nilai-nilai, penurunan partisipasi
dan kehadiran dalam kehidupan menggereja, kurangnya kebutuhan
disayangi dan menyayangi, ketidak-mampuan untuk saling memaafkan
dan mengampuni.

Oleh sebab itu Paulus memberikan sebuah nasehat bijak untuk saling
mendukung dan membantu satu sama lain agar dapat mengurangi beban
yang harus ditanggung sesama dengan peduli dan berbuat baik. Bagi
Paulus berbuat baik adalah kewajiban dari semua orang, sebab Allah
adalah kebaikan itu sendiri dan sumber kebaikan, Allahlah yang empunya
kebaikan dan akan terus mengalirkan kebaikan itu kepada umat-Nya.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 27
PERTANYAAN REFLEKTIF:
1. Sebutkan beberapa tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari
yang belum mencerminkan dirinya sebagai citra Allah?
2. Mengapa manusia harus hidup dalam kebersamaan dengan orang
lain dan senantiasa menjalin relasi dengan Allah pencipta-Nya?

PENEGUHAN / WAWASAN
Melalui salah satu dokumen Gereja “Caritas In Veritate”, umat diajak
mengutamakan pelayanan berbagi dengan terlibat dalam misi kebenaran
yang harus diselesaikan setiap waktu dan situasi demi terwujudnya
kesejahteraan bersama sesuai martabat dan panggilannya, dalam
menjawab tantangan untuk mengasihi sesama dengan cara “memberi
kebaikan yang kumiliki untuk orang lain” (Benedictus XVI, 2009, p. no 6
hal 9) 2 baik perorangan, keluarga maupun kelompok.

Caranya dengan menumbuhkan kesadaran dan membangun budaya


peduli melalui karya-karya sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang
membawa transformasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih berbelas
kasih, lebih terbuka terhadap penderitaan sesama yang membutuhkan
dan menjadikan semua kebaikan itu sebagai gaya hidup yang dipimpin
oleh Roh. Marilah kita bersama ikut terlibat dan berpartisipasi sebagai
komitmen membangun sikap peduli yang menggerakkan semua Gerakan
kebaikan dalam Gereja-Nya.

Ada satu kalimat sederhana sebagai wujud pernyataan Cinta kasih dan
Pekerjaan Allah dalam hidup kita masing-masing kepada sesama, yaitu
“Lihatlah di wajah mereka ada wajah Allah dan perlihatkanlah Wajah
Allah di wajah kita kepada mereka”.

MEMBANGUN KOMITMEN DAN AKSI NYATA


1. Pengurus PSE dapat menyediakan waktu konseling bagi umat yang
membutuhkan “One on One discussion” untuk berbagi pengalaman
dan strategi dalam mengatasi masalah yang ada, dimana umat
dapat mengutarakan permasalahan yang dihadapi dan bersama -
sama mencari solusi yang tepat bagi permasalahannya.

2
Seri dokumen Gerejawi no 89, Caritas In Veritate- Cinta dalam kebenaran tahun 20009, no. 6.
Hal 9; Kasih melebihi keadilan karena mencintai adalah memberi, mempersembahkan apa yang
“kumiliki”untuk orang lain

28 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


2. Memberdayakan kaum disabilitas dengan meningkatkan
kemandirian mereka melalui pelatihan dan ketrampilan kerja,
memberikan peluang pekerjaan sesuai kemampuan dan minat,
melibatkan seniman atau Musisi disabilitas, meningkatkan
kesadaran Masyarakat untuk menghilangkan pandangan dan
penilaian negatif.
3. Konseling pendampingan orang muda, contoh: Domus cordis atau
rumah hati, didirikan atas himbauan Pastor Subagyo, dan memiliki
beberapa program professional antara lain TOBIT yang menjawab
kegelisahan kaum muda dan mengajarkan pentingnya berdoa
selama 60 menit sehari, karena doa membantu untuk lebih
menghargai tubuh yang adalah bait Allah.
4. Penguatan literasi Digital dapat membantu membuat keputusan
cerdas dan melindungi diri dari berbagai resiko seperti:
a. Tawaran human trafficking yang memanfaatkan platform
online untuk merekrut korbannya, misalnya menawarkan
pekerjaan dengan imbalan besar dengan tujuan lain.
b. Pinjaman online atau Pinjol yang dapat membuat orang
bermasalah dan terjerat di dalamnya karena terlena dengan
kemudahan pengajuan namun mengabaikan resiko dibaliknya
seperti nilai bunga yang terlalu tinggi, penyalahgunaan data
pribadi dan pemberlakuan denda tidak wajar.
c. Deteksi dan verifikasi berita palsu atau hoax dengan
memahami pentingnya sumber informasinya yang jelas dan
terpercaya.
d. Kecanduan gadget adalah perilaku ketergantungan yang
berlebihan terhadap penggunaan teknologi digital dalam
kehidupan sehari-hari

DOA UMAT SPONTAN

BAPA KAMI

DOA PENUTUP
Allah Bapa Yang Maha Baik, kami bersyukur atas kebersamaan yang
Engkau berikan dari awal hingga akhir pertemuan ini, semoga melalui
Firman yang telah Engkau taburkan dapat tetap tinggal, tumbuh dan
berbuah di dalam kehidupan kami serta semakin mendekatkan diri kami
kepada-Mu. Mampukan kami untuk dapat menjalankan tugas sesuai
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 29
citra-Mu dan Tuntunlah kami untuk selalu hidup dalam Roh sehingga
kami beroleh hidup dan dipenuhi damai Sejahtera. Kemuliaan kepada
Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Seperti para permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita semua yang hadir dan keluarga kita serta orang
yang kita doakan dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang
Mahakuasa (+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.

LAGU PENUTUP
Brikan Hati Seperti Hati-Mu

30 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


PERTEMUAN IV

MENGUBAH DIRI, MENGUBAH


BANGSA
Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
F : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Putra-Nya Yesus Kristus, dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 31


KATA PENGANTAR
Empat (4) Pertemuan kita dalam Masa APP tahun 2024 ini mengusung
tema “Memperkuat Solidaritas dan Subsidiaritas untuk Mewujudkan
Kesejahteraan Bersama”. Kita telah bersama belajar penerapannya
dalam lingkungan warga sekitar, dalam mewujudkan kesejahteraan
sosial ekonomi, kesejahteraan mental spiritual dan dalam pertemuan
terakhir ini penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam pertemuan ini kita juga akan diajak lebih memahami proses
pertobatan yang dialami oleh Saulus (Paulus). Ia diubah 180 derajat
menjadi pewarta dan pengajar iman akan Yesus Kristus khususnya
kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Paulus dengan hikmat dari Roh
Kudus melebur masuk ke dalam komunitas baru dengan gagah berani,
dan banyak melakukan hal-hal besar yang menyertai perjalanan
misionarisnya. Paulus juga telah menerapkan solidaritas dan subsidiaritas
di dalam pengajarannya, mulai dari masyarakat kelas paling bawah
bahkan ia harus berhadapan dengan para raja dan penguasa Romawi.
Dengan memadukan solidaritas dan subsidiaritas, Ajaran Sosial Gereja
Katolik mengajarkan perlunya membangun masyarakat yang adil, di
mana tanggung jawab sosial harus tampak pada semua tingkat
kehidupan, sesuai dengan sila ke-5 Pancasila, “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”, dimana dari sila ke-5 ini kita diajak untuk
menciptakan pemerataan dan keadilan sosial di semua lapisan
masyarakat, serta mendorong pengentasan kemiskinan dan kesenjangan
sosial.
Disamping Pancasila, kita juga mempunyai UUD 1945 yang mengatur
dasar-dasar pemerintahan dan kehidupan berbangsa di Indonesia.
Hukum dasar ini mencerminkan nilai-nilai dasar, cita-cita, dan prinsip-
prinsip yang menjadi dasar bagi negara Indonesia. Seperti yang
tercantum pada Pasal 18b UUD 1945, “Menetapkan bahwa kehidupan
berbangsa dan bernegara diselenggarakan oleh negara dalam suatu
sistem negara kesatuan.”
Satu lagi yang menjadi kebanggan kita sebagai bagian dari bangsa
Indonesia, yaitu Kebhinekaan (keberagaman) yang merupakan salah
satu ciri khas Indonesia, dan diakui sebagai kekuatan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip kebhinekaan ini tercermin
dalam berbagai aspek kehidupan dan diakui sebagai landasan bagi
integrasi sosial dan persatuan nasional. Kebhinekaan di Indonesia
merupakan bagian integral dari identitas nasional dan dianggap sebagai
kekayaan yang harus dijaga dan diperkuat untuk mewujudkan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang adil, damai, dan harmonis. Beberapa
32 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024
aspek kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia, antar lain adalah: Kebhinekaan Budaya, Agama,
Keanekaragaman Bahasa dan Bahasa Indonesia sebagai Perekatnya,
Sosial Ekonomi, Pendidikan Multikultural, Partisipasi Politik, Hari
Peringatan dan Perayaan Bersama, Hukum dan Perlindungan Hak Asasi
Manusia.
Arah pertobatan kita mengajak kita semua untuk bangkit dan
bertransformasi dengan menyadari, bahwa kita juga dipanggil untuk
bersama memperjuangkan kesejahteraan bersama, keadilan dan
perdamaian, masuk ke dalam sosial kemasyarakatan. Implementasi
program solidaritas dan subsidiaritas ini membutuhkan kerjasama antara
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur karena Engkau telah
menciptakan kami dan telah menebus kami dengan darah Putera-Mu,
sehingga kami boleh menjadi anak-anak-Mu yang Engkau kasihi. Engkau
selalu memperhatikan kebutuhan kami dan senantiasa memelihara
kesehatan tubuh, jiwa dan roh kami. Bantulah kami, agar kami mau dan
mampu bekerjasama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan
rahmat-Mu, sehingga kami tetap menjadi pribadi-pribadi yang utuh tak
bercacat sampai pada kedatangan Yesus Kristus Penyelamat kami.
Utuslah Roh Kudus-Mu, agar Ia menyertai kami dari awal hingga akhir
pertemuan ke-empat ini, agar segala sesuatu yang kami baca, dengar
dan bagikan ini dapat kami pahami dan membuat kami membangun
komitmen serta aksi nyata yang berguna untuk keselamatan kami. Doa
ini kami hunjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus
Tuhan dan Penyelamat kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau
dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
BACAAN KITAB SUCI
Kis. 9:1-19a
(1)
Sementara itu hati Saulus masih berkobar-kobar untuk mengancam
dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
(2)
dan meminta surat kuasa untuk dibawa kepada rumah-rumah ibadat
Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan
yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap mereka dan membawa
mereka ke Yerusalem.
(3)
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-
tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 33
(4)
Ia rebah ke tanah dan mendengar suara yang berkata kepadanya,
"Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?"
(5)
Jawab Saulus, "Siapa Engkau, Tuan?" Kata-Nya, "Akulah Yesus yang
kauaniaya itu.
(6)
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan
kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
(7)
Teman-teman seperjalanannya pun termangu-mangu karena mereka
memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang pun.
(8)
Saulus bangkit berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat
melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
(9)
Selama tiga hari ia tidak dapat melihat dan selama itu juga ia tidak
makan dan minum.
(10)
Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Tuhan
berfirman kepadanya dalam suatu penglihatan, "Ananias!" Jawabnya,
"Ini aku, Tuhan!"
(11)
Firman Tuhan, "Bangkitlah dan pergilah ke jalan yang bernama Jalan
Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama
Saulus. Ia sedang berdoa,
(12)
dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama
Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya,
supaya ia dapat melihat lagi."
(13)
Jawab Ananias, "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang
orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap
orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
(14)
Lagi pula di sini dia memperoleh kuasa dari imam-imam kepala untuk
menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
(15)
Tetapi firman Tuhan kepadanya, "Pergilah, sebab orang ini adalah alat
pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku di hadapan bangsa-
bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
(16)
Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak
penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
(17)
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia
menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, "Saulus, saudaraku,
Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang
engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat
melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
(18)
Seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia
dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
(19a)
Setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.

34 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


SHARING DAN PENDALAMAN
Dari kisah pertobatan Saulus dan ketaatan Ananias ini, dapat menjadi
sumber insiprasi hidup sosial kita dalam untuk semakin termotivasi
mengemban misi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan
tetap berfokus pada solidaritas dan subsidiaritas di dalam masyarakat.
Mau dengan rendah hati melebur dan lebih mau melayani masyarakat
atau di lingkungan sosial baik di sekitar rumah maupun, dalam ruang
lingkup pekerjaan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebelum menjadi rasul yang gigih dalam mewartakan Injil, Paulus


(Saulus) awalnya adalah penganiaya pengikut Gereja. Namun, dalam
perjalanan ke Damsyik (Damaskus), ia mengalami suatu peristiwa
perjumpaan dengan Yesus, diawali sebuah cahaya yang sangat terang
dan mendengar suara Yesus. Ia menjadi buta sesaat dan kemudian
berkat kasih Allah melalui Ananias, ia bisa mendapat pemulihan. Paulus
mengalami pertobatan yang dramatis dan menjadi salah satu rasul yang
paling berpengaruh dalam sejarah Kristen. Kisah pertobatan Paulus ini
menekankan kekuatan pengampunan dan kasih Allah yang
memungkinkan seseorang kembali kepada-Nya dengan tulus dan hati
yang tunduk. Dalam konteks penganiayaan yang dilakukan oleh Saulus
kepada para pengikut Yesus, Kisah Para Rasul mengisahkan pertobatan
seorang penganiaya bernama Saulus.
Dia adalah salah seorang yang menyetujui pembunuhan Stefanus (Kis 8:1a).
Bahkan, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-
murid Tuhan (Kis 9:1). Berita tentang keberingasan Saulus telah tersiar
sampai ke Damsyik (13). Agenda Saulus pergi ke Damsyik, dengan membawa
surat kuasa dari Imam Besar, adalah menangkap para pengikut Yesus dan
membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili. Namun, di tengah jalan Yesus
menemuinya melalui cahaya yang membutakan dan berkata "Akulah Yesus
yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana
akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat"
(6). Saulus pun melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan tinggal di
rumah Yudas (11). Ternyata di Damsyik Yesus punya misi khusus untuk
seorang murid-Nya yang bernama Ananias.
Tugas Ananias adalah menyampaikan isi hati Tuhan kepada Saulus. Ini
tidak mudah baginya karena sepengetahuannya Saulus adalah seorang
penganiaya yang beringas. (13, 14). Namun, Yesus tetap meminta
Ananias pergi karena Ia telah menetapkan Saulus sebagai alat pilihan-
Nya untuk memberitakan nama-Nya kepada bangsa-bangsa lain, raja-
AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 35
raja, dan orang-orang Israel. Ananias pun pergi dan menumpangkan
tangan atas Saulus agar ia dapat melihat kembali (15-18). Ananias
bukanlah orang besar, namun tindakannya menggambarkan ketaatan
yang besar dan kesediaan terlibat dalam misi Allah. Keterlibatan dalam
misi Allah seharusnya lahir dari keyakinan akan suara Allah yang
memanggil. Terlibat dalam misi Allah bukan berarti melakukan tindakan
besar atau kecil, melainkan ketaatan kepada Allah.

PERTANYAAN REFLEKTIF
Berdasarkan kisah Pertobatan Saulus dalam Kisah Para Rasul di atas,
terdapat pertanyaan reflektif dan sharing yang dapat kita renungkan:
1. Dalam kehidupan pribadi Anda, tantangan terberat apa yang
pernah Anda lalui dan hadapi saat ingin melakukan pertobatan?
2. Apa yang sudah Anda lakukan setelah mengalami pertobatan untuk
membantu keluarga atau lingkungan Anda terutama dalam
menghadapi tantangan terberat seperti yang telah Anda
ungkapkan sebelumnya?
3. Apa pertobatan yang telah Anda lakukan berdampak positif bagi
keluarga dan membantu warga sekitar Anda? Jelaskan dengan
contoh.

PENEGUHAN / WAWASAN
Sikap dan Pandangan Gereja Katolik tentang Solidaritas dan
Subsidiaritas dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
berdasarkan Ajaran Sosial Gereja, adalah sebagai berikut:
Centesim us Annus adalah sebuah ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus
Yohanes Paulus II pada tahun 1991. Ensiklik ini dalam bahasa Latin
berarti "Seratus Tahun," merujuk pada peringatan seratus tahun setelah
Rerum Novarum. Paus Yohanes Paulus II menyajikan refleksi tentang
perkembangan sosial dan ekonomi pada abad ke-20. Ensiklik ini
mengambil posisi terhadap sistem-sistem ekonomi yang berbeda dan
mengevaluasi dampak globalisasi. Menggarisbawahi pentingnya hak
asasi manusia, keadilan sosial, dan peran aktif gereja dalam
mempromosikan kesejahteraan umum. Beberapa tema utama dalam
Centesimus Annus antara lain:
• M artabat M anusia : Sebagai dasar dari semua Ajaran Sosial
Gereja, mengingatkan bahwa kebijakan ekonomi harus melayani
kesejahteraan manusia, bukan sebaliknya.

36 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


• Pasar Bebas dan K ebijakan Ek onom i : Mengakui peran pasar
bebas dalam menggerakkan ekonomi, tetapi juga menekankan
perlunya mengatasi ketidaksetaraan dan menjamin keadilan sosial
melalui regulasi dan perlindungan sosial.
• Peran Negara : Mempertimbangkan peran negara dalam
mengatur dan membimbing kehidupan ekonomi, khususnya dalam
hal melindungi hak-hak pekerja dan mengatasi ketidaksetaraan.
• Solidaritas dan Subsidiaritas : Paus Yohanes Paulus II
menekankan nilai solidaritas di antara individu dan bangsa-bangsa,
serta prinsip subsidiaritas yang menyarankan bahwa masalah-
masalah seharusnya diselesaikan pada tingkat paling lokal yang
mungkin.
Centesimus Annus memberikan sumbangan penting terhadap
pengembangan ajaran sosial Gereja dan tetap relevan dalam konteks
perubahan sosial dan ekonomi pada masa kini.
Ensiklik Evangelii Gaudium, 1). Perjumpaan tersebut dapat mencegah
sekaligus memulihkan gangguan kesehatan jiwa dan spiritual kita.

MEMBANGUN KOMITMEN DAN AKSI NYATA


Tindakan yang harus segera kita lakukan secara pribadi dan bersama
dalam bentuk nyata terkait peran serta kita dalam rangka solidaritas dan
subsidiaritas kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya seperti yang
ada di dalam program PSE KAJ yang ada di setiap Paroki (Berikut
beberapa panduan) yang bisa coba diterapkan dalam kehidupan Anda:
1. Program Pendidikan dan Pelatihan:
Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk
memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pertanian,
keterampilan, dan kepemimpinan. Misal: dalam memberikan
pendidikan politik praktis kepada masyarakat, dengan mengajak
umat mau / bersedia berperan aktif di dalam masyarakat /
pemerintahan lokal (RT, RW, Sekretaris, Bendahara RT, dll).
2. Pemberdayaan Perempuan:
Program-program yang fokus pada pemberdayaan perempuan
melalui pelatihan keterampilan, pendidikan, dan dukungan untuk
membantu mereka menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Misal: Melakukan pelatihan pemberdayaan ketrampilan ibu-ibu
warga sekitar (Latihan menjahit, merias/ potong rambut,
memasak dan lain-lain).

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 37


3. Kesehatan Masyarakat:
Program kesehatan yang mencakup penyuluhan kesehatan,
pelayanan kesehatan dasar, dan dukungan bagi masyarakat yang
membutuhkan. Misal: Melakukan kegiatan donor darah/ posko
kesehatan sederhana bagi warga masyarakat.
4. Pemberdayaan Komunitas:
Melibatkan komunitas dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan program-program pembangunan sosial ekonomi.
Misal: Mengadakan kegiatan bersama-sama dengan warga
masyarakat setempat, atau yang saat ini dikenal dengan Program
Rumah Ramah Seroja (RRS).

DOA UMAT SPONTAN


BAPA KAMI
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Mahabaik, kami sangat bersyukur atas 4 kali pertemuan
dalam Masa APP tahun ini. Terima kasih Engkau telah mengutus Roh
Kudus-Mu untuk menyertai dan menerangi kami dari awal hingga akhir
kegiatan ini. Bantulah kami, agar semua yang telah kami dengar dan
bicarakan pada pertemuan ini membuahkan komitmen dan aksi nyata,
sehingga kami dapat memelihara kesehatan mental dan rohani kami,
agar kami mampu menerapkan solidaritas dan subsidiaritas dalam hidup
kami, baik terhadap lingkungan warga sekitar, agar dapat mewujudkan
kesejateraan sosial ekonomi, dan mental spritual, serta dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia tanah air kami tercinta. Doa ini
kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan
dan Penyelamat kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

PERUTUSAN
F : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita semua yang hadir dan keluarga kita serta orang yang
kita doakan dibimbing dan diberkati oleh Allah Bapa Yang Mahakuasa
(+), Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin.

LAGU PENUTUP
Bila Tuhan Mengujimu

38 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


DAFTAR LAGU

SATUKANLAH HATI KAMI


Satukanlah hati kami
‘tuk memuji dan menyembah
O Yesus, Tuhan dan Rajaku
Eratkanlah tali kasih
Di antara kami semua
O Yesus, Tuhan dan Rajaku
Bergandengan tangan dalam satu kasih
Bergandengan tangan dalam satu iman
Saling mengasihi di antara kami
Keluarga kerajaan Allah

LAGU PEMBUKA: HATI SEBAGAI HAMBA


Ku tak membawa apapun juga saat ku datang ke dunia
Kutinggal semua pada akhirnya saatku kembali ke surga
Inilah yang kupunya hati sebagai hamba
yang mau taat dan setia kepadaMu Bapa
kemanapun kubawa hati yang menyembah
dalam Roh dan kebenaran sampai s’lamanya
Bagaimana ku membalas kasihMu
s'gala yang kupunya itu milikMu... Itu milikMu

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 39


BAPA ENGKAU SUNGGUH BAIK
Bapa Engkau sungguh baik
KasihMu melimpah di hidupku
Bapa ku berterimakasih
BerkatMu hari ini
Yang Kau sediakan bagiku
Kunaikkan syukurku
Buat hari yang Kau bri
Tak habis-habisnya
Kasih dan rahmatMu
Selalu baru dan tak pernah
Terlambat pertolonganMu
Besar setiaMu di sepanjang hidupku

PANGGILAN TUHAN (PS 682)


Panggilan Tuhan bagi umatnya
di atas bumi ciptaanNya
Api cintaNya, nyala kasihNya
sumber semangat bagi kita
Wartakan semangat cintaNya
pada orang yang dambakan kasihNya
Terpujilah Tuhan Allah
yang telah mengutus PutraNya

40 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


BAPA SENTUH HATIKU
Betapa kumencintai
Segala yang tlah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai
Betapa kumenyadari
Di dalam hidupku ini
Kau slalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku
Ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti

KASIH
Kasih pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
KasihMu, kasihMu ya Tuhan
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling memaafkan
Ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan
KasihMu kudus tiada batasnya

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 41


HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
Hidup ini adalah kesempatan,
hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri
Hidup ini harus jadi berkat
Oh Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

ALLAH MENGERTI ALLAH PEDULI


Banyak perkara yang tak dapat ‘ku mengerti
Mengapakah harus terjadi,
di dalam kehidupan ini
Satu perkara yang kusimpan dalam hati
Tiada sesuatu ‘kan terjadi
tanpa Allah peduli
Allah mengerti, Allah peduli
Segala persoalan yang kita hadapi
Tak akan pernah dibiarkan-Nya
ku bergumul sendiri
S’bab Allah mengerti

ALLAH ITU BAIK


Allah itu baik
Sungguh baik bagiku
DitunjukkanNya kasih setiaNya
Dia menyediakan yang kuperlukan
Menyatakan kebaikan (2x)
Menyatakan kebaikanNya padaku
Kasih setiaNya tak pernah berubah
Dulu, s’karang dan s’lamanya
Ajaiblah kuasa dalam namaNya
Yesusku luarbiasa
42 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024
BRIKANKU HATI SPERTI HATIMU
B'rikanku hati s'perti hati-Mu yang penuh dengan belas kasihan
B'rikanku mata s'perti mata-Mu memandang tuaian di sekelilingku
B'rikanku tangan-Mu tuk melakukan tugasku
B'rikanku kaki-Mu melangkah dalam rencanaMu
B'rikanku b'rikanku b’rikanku hati-Mu

SANTO YUSUF YANG MENJAGA (PS 644)


Santo Yusuf yang menjaga keluarga Nazaret
Kau menjaga bunda kudus, juga Yesus Penebus
Sudilah doakan kami pada Yesus anakmu
Dan lindungilah selalu kami sekeluarga
Di tengah mara bahaya beri kami harapan
Kuatkanlah iman kami agar jangan tersesat
Bapak Yusuf antar kami, ke hadirat Yesusmu
Agar kami berbahagia
dalam hidup yang kekal

BILA TUHAN MENGUJIMU


Terkadang di dalam hidupmu,
Pencobaan berat menimpa
Menghancurkan hidupmu,
Meremukkan hatimu, namun ingatlah

Ref:
Dia Tuhan, tak akan pernah memberi percobaan
Dan ujian melebihi kekuatan yang kau punya
Hendaklah bersyukur, Dia melakukan semua karna cinta
Supaya kau beroleh hikmat dan jadi sempurna s’pertiNya

Pabila Tuhan mengujimu,


Karna Dia menyayangimu
Laksana s’orang Bapa,
Yang mendidik anaknya, karna cinta-Nya

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 43


PEMBAWA DAMAI-MU
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai-Mu
Dalam kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih
Dalam penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan
Dalam perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan

Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai-Mu


Dalam kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran
Dalam kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian
Dalam kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita

Reff:
Tuhan kuatkanlah kami
Untuk mampu memahami, lebih daripada kami dipahami
Untuk mampu menghibur, lebih daripada dihibur
Untuk mengasihi, lebih daripada kami dikasihi

Dengan memberi, Kami menerima


Dengan mengampuni, Kami juga diampuni
Dengan menyangkal diri, Kami temukan hidup baru
Dengan mati suci, Kami dilahirkan dalam hidup kekal

44 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024


DOA LITANI ARAH DASAR KAJ 2022-2026
Tuhan, kasihanilah kami Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami Kristus, dengarkanlah kami
Allah Bapa di surga Kasihanilah kami
Allah Putra, Penebus Dunia, Kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, Kasihanilah kami
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan yang Mahaesa Kasihanilah kami
Bagi Penghormatan Maratabat Manusia, doakanlah kami
Bagi Kesejahteraan Bersama doakanlah kami
Bagi Solidaritas dan Subsidiaritas, doakanlah kami
Bagi Kepedulian pada yang Lemah dan Miskin, doakanlah kami
Bagi Keutuhan Alam Ciptaan, doakanlah kami
Bagi keutuhan dan kebahagiaan
keluarga Kristiani bimbinglah kami ya Tuhan
Bagi masa depan dan keteguhan iman
Orang Muda Katolik, bimbinglah kami ya Tuhan
Bagi keterbukaan hati dan pikiran, mewujudkan
liturgi yang hidup dan memerdekakan, bimbinglah kami ya Tuhan
Bagi keteguhan iman para kader umat
dalam membangun kesejahteraan bersama, bimbinglah kami ya Tuhan
Bagi kejernihan hati dan budi
dalam pewartaan melalui dunia digital, bimbinglah kami ya Tuhan

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami


Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami
Bunda Maria, Bunda Gereja, doakanlah kami
Santo Yusuf, Pelindung Gereja Semesta, doakanlah kami

Marilah kita berdoa. (Hening)


Allah Bapa Maharahim, karena kasih-Mu kami, umat-Mu di Keuskupan Agung
Jakarta mempunyai Arah Dasar Keuskupan yang baru, sebagai pedoman gerakan
pelayanan kami selama 5 tahun mendatang. Kami mohon, berikanlah kami
kekuatan dan kesetiaan untuk menjalankannya, sehingga nama-Mu semakin
dimuliakan dan banyak orang mengalami keselamatan-Mu. Demi Putera-Mu yang
terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024 | 45


46 | AKSI PUASA PEMBANGUNAN 2024

Anda mungkin juga menyukai