Anda di halaman 1dari 2

TASK

 Coba ibu analisis salah satu asuhan non pharmacologic pada persalinan?
 Asuhan tersebut harus didasarkan dari artikel ilmiah, internasional
 Buatlah laporan asuhan tersebut dalam mc word dan lampirkan artikelnya.

Terapi non pharmacologic adalah terapi tambahan selain hanya mengonsumsi obat-
obatan. Manfaat dari terapi non pharmacologic yaitu meningkatkan efikasi obat, mengurangi
efek samping, serta memulihkan keadaan pembuluh darah dan jantung.
Terapi non pharmacologic yang sering digunakan yaitu hipnotis, distraksi dan teknik
relaksasi nafas dalam.
Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri non farmakologik yang paling sering
digunakan di Inggris. Metode ini menggunakan pendidikan dan latihan pernafasan dengan
prinsip dapat mengurangi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi terhadap nyeri, relaksasi dapat
dilakukan dengan cara ciptaan lingkungan yang tenang, tentukan posisi yang nyaman,
konsentrasi pada suatu obyek atau bayangan visual, dan melepaskan ketegangan.
Nyeri persalinan sebagai kontraksi myometrium, merupakan proses fisiologis dengan
intensitas yang berbeda pada masing-masing individu. Nyeri bertambah ketika mulut rahim
dalam berdilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul diikuti regangan dan
perobekan jalan lahir. Nyeri persalinan dianggap suatu yang biasa/wajar, namun mereka belum
memiliki pengalaman tentang cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri seperti teknik
relaksasi nafas dalam.
Kemampuan dalam menerapkan teknik relaksasi nafas dalam dan bidan memberikan
sugesti yang positif untuk mengalihkan perhatian pasien, sehingga membuat pasien terbantu
dalam mengatasi kecemasan dan terjadi penurunan intensitas nyeri sehingga pasien menjadi
lebih rileks dalam menghadapi persalinan. Hal ini diperkuat oleh teori Maryunani (2010) Teknik
relaksasi nafas dalam ini merupakan salah satu metode penghilang rasa nyeri secara non
farmatologi. Pada prinsipnya, teknik relaksasi nafas dalam ini dapat mengurangi ketegangan
pada ibu yang membuat stress pada saat nyeri persalinan, dengan dilakukannya teknik relaksasi
nafas dalam ini dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktifitas saraf simpatik dalam
system saraf otonom. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas
reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Hormone adrenalin dan kortisol yang menyebabkan stress akan
menurun, ibu dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang sehingga memudahkan ibu
untuk mengarur pernafasan.
Persalinan diawali dengan penurunan hormone progesterone. Respon tersebut
memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin yang dikeluarkan melalui
hipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin membuat terjadinya kontraksi otot myometrium yang
berdampak terhadap munculnya respon nyeri dari ibu. Nyeri melahirkan berbeda dengan
karakteristik jenis nyeri lain. nyeri melahirkan adalah bagian dari proses normal, dapat dipresiksi
munculnya nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang singkat,
munculnya nyeri secara intermittern dan berhebti jika proses persalinan sudah berakhir. Terdapat
2 fase pada kala I yaitu : fase laten pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam
sedangkan fase aktif yaitu pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar
6 jam fase aktif terbagi atas fase akselerasi (sekitar 2 jam), fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam),
pembukaan 4 cm sampai 9 cm, fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap
(+10 cm). hamper semua ibu mengalami nyeri melahirkan.
Rasa nyeri akibat perubahan serviks dan iskemia rahim adalah nyeri visera. Nyeri ini
berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar kedaerah lumbal punggung dan menurun ke
paha. Biasanya ibu bersalin mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa
nyeri interval antarkontraksi.

Anda mungkin juga menyukai