Anda di halaman 1dari 26

Perkembangan

Teknologi
Kebidanan
Pada
Persalinan
By : Kelompok 4
P3.73.24.2.19.055
Lulu Fithriyani
P3.73.24.2.19.063KELOMPOK 4
Neng Tharissa Yudhiartini
P3.73.24.2.19.057
Nida Ul Izzati
P3.73.24.2.19.067
Nur Aurora Galih Kusumah
P3.73.24.2.19.070
Vebriya Nur Cahyani
P3.73.24.2.19.077
POKOK BAHASAN

METODE METODE NON


FARMAKOLOGIS FARMAKOLOGIS
01
METODE
FARMAKOLOGI
IS
PETHIDIN
Pethidine adalah salah satu dari berbagai macam
obat analgetik yang termasuk dalam golongan
opiod yang dapat digunakan untuk meredakan
atau menghilangkan rasa nyeri pasca
pembedahan. Pethidin merupakan salah satu
metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan
dengan menyuntikkan pethidine di paha atau
bokong. Masa kerjanya bisa mencapai 4 jam dan
dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu
tetap dalam keadaan sadar) serta kadang-kadang
juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek pethidin,
yang merupakan turunan morfin ini, tidak hanya
dirasakan oleh ibu. Tetapi juga oleh janin. Janin
ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena itu,
cara ini sudah jarang digunakan.
Intra Thecal Labor (ILA)
Tujuan utama tindakan ILA (Intra Thecal Labor
Anlegesia ialah untuk menghilangkan nyeri
persalinan tanpa menyebabkan blok motorik, yang
sakitnya hilang tetapi tetap bisa mengejan, yang
dapat dicapai dengan menggunakan obat-obat
anastesia. Kesakitan ini khususnya terjadi pada
area rongga dada dan rongga perut, yang
disebabkan oleh kontraksi dan pembukaan atau
pelebaran leher rahim. Saat proses melahirkan
mencapai puncaknya, dan kepala bayi mulai
keluar, maka akan muncul tekanan hebat pada
vagina, perineum, dan dasar panggul. Tekanan ini
akan menyebabkan kesakitan fisik yang luar biasa
yang tidak bisa dihilangkan oleh pereda nyeri biasa
Keuntungan Intra Thecal Labor (ILA)

Cepat dan Keamanan Fleksibel


memuaskan
Efek Samping ILA
Efek samping yang paling umum terjadi adalah
sakit kepala, dan biasanya hal ini bisa dengan
mudah disembuhkan. Meskipun risiko
timbulnya komplikasi cukup kecil, namun harus
tetap diawasi secara ketat saat memakai
Intrathecal analgesik. Hal ini karena analgesik
yang di terima bisa saja berpengaruh pada
sistem syaraf, sistem pernafasan, serta sistem
kardiovaskular di dalam tubuh. Prosedur ini
mungkin juga memiliki pengaruh pada tekanan
darah, pernafasan, detak jantung, serta fungsi
organ vital lainnya.
Anastesi Epidural
Obat epidural termasuk dalam kelas obat yang disebut
anestesi lokal, seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau 
lidocaine. Anestesi epidural menghasilkan fungsi penghilang
rasa sakit dengan efek minimal.Obat-obatan ini dapat
digunakan dalam kombinasi dengan epinefrin, fentanyl,
morfin, atau clonidine. Merode ini paling sering dilakukan
karena memungkinkan ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa
tidur. Obat anastesi disuntikkan pada rongga kosong tipis
(epidural) diantara tulang punggung bagian bawah
pemberian obat ini harus diperhitungkan agar tidak ada
pengaruhnya.
Anastesi Epidural biasanya dibutuhkan
dalam kondisi
 Pasien yang akan bersalin, termasuk operasi Caesar

 Pasien akan menjalani prosedur di area perut atau kaki

 Saraf terjepit

 Nyeri dari tulang belakang

 Herniated disc

 Stenosis tulang belakang


Anestesi epidural biasanya aman untuk diberikan, tetapi ada sedikit risiko
efek samping dan komplikasi, termasuk:

 Penurunan tekanan darah rendah, yang bisa membuat


pasien merasa pusing atau mual
 Hilangnya kontrol kandung kemih sementaras
 Kulit gatal
 Merasa sakit
 Sakit kepala
 Kerusakan saraf
Keuntungan Anestesi Kerugian Anestesi
Epidural Epidural
 Pengurangan nyeri secara terus  Dapat memperlambat kala II persalinan dan
menerus untuk mengurangi nyeri sering memerlukan bantuan forcep atau
punggung dan nyeri kontraksi dan ekstraksi vakum untuk menyelesaikan
dalam keadaan sadar (tidak persalinan.
mengantuk) dapat berpartisipasi dalam
 Kadang tungkai terasa berat dan mati rasa
proses persalinan.
sehingga sulit berjalan tetapi membaik
 Dengan dosis rendah, masih setelah tindakan.
memungkinkan untuk bergerak
 Besar resiko tergantung dari penyakit yang
diantara fase kontraksi.
ada sebelumnya dan faktor personal seperti
 Dosis obat lebih kuat dapat merokok dan obesitas.
ditambahkan bila diperlukan seksio
 
sesaria.
 
Etonox
Metode ini menggunakan campuran oksigen dan nitrous
oxide, Gas ini merupakan sejenis gas yang berperanan
sebagai penahan kesakitan. Ia berfungsi dengan
menghalang deria rasa daripada mengalami kesakitan dan
sampai ke otak. Namun, dalam masa yang sama
penggunaan yang berlebihan boleh mewujudkan rasa
mengantuk dan kurang kecergasan ketika bersalin.
Komposisi kandungan gas yang berbeda mungkin
mempunyai perbedaan tahap intensiti bagi kesan analgesik
(analgesia). Untuk penggunaan bagi mengurangkan
kesakitan kontraksi, komposisi nitrous oksida dan oksigen
adalah 50:50.
Keuntungan Etonox Kerugian nitrous oxide
selama persalinan
 Mudah digunakan
 Tidak tersimpan dalam badan untuk tempo yang
 Ini hanya sebagian efektif untuk beberapa wanita
lama
- mungkin hanya mengurangi rasa sakit tanpa
 Bantu kurangkan kesakitan ketika kontraksi
cukup menguranginya.
 Mengandungi oksigen bermanfaat untuk bayi
 Orang dengan beberapa kondisi medis tidak
 Ibu dapat mengontrol jumlah gas yang Anda
boleh menggunakannya.
gunakan.
 Anda tidak boleh menggunakan nitrous oxide
 Ibu dapat bergerak dan mengubah posisi di antara
jika sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti
kontraksi.
petidin, yang membuat Anda mengantuk.
 Membantu Anda bernapas secara berirama.
 Ini membantu menghilangkan rasa sakit.
02
Non-Farmakologis
 Manajemen nyeri non farmakologi
merupakan strategi penyembuhan nyeri tanpa
menggunakan obat- obatan.

 Memberikan efek relaksasi kepada ibu


dan dapat membantu meringankan
ketegangan otot dan emosi serta dapat
mengurangi nyeri persalinan
Beberapa Metode yang dapat dilakukan, diantaranya :

Massage Pergerakan Teknik


Dan Posisi pernafasan
Maternal

Terapi Terapi Musik Aromaterapi


panas/dingin
1. Metode Massage

Terapi masase merupakan manipulasi dari jaringan


lunak tubuh yang bertujuan untuk menurunkan rasa
nyeri dan memberi efek relaksasi.

Mekanisme terapi massage dalam menurunkan nyeri


yaitu dengan meningkatkan produksi endorfin
dalam tubuh. Melalui peningkatan endorfin, transmisi
sinyal antara sel saraf menjadi menurun sehingga
dapat menurunkan ambang batas persepsi terhadap
nyeri.
2. Pergerakan Dan Posisi Maternal

Salah satu kunci dalam manajemen nyeri


persalinan adalah dengan membuat pasien
merasa nyaman.

Posisi duduk dan banyak pergerakan saat


persalinan kala I memiliki intensitas nyeri yang
lebih rendah dibanding posisi terlentang. Selain
itu, posisi terlentang memberikan intensitas nyeri
yang lebih tinggi pada pasien dibandingkan
dengan posisi lainnya.
Beberapa posisi yang dapat dilakukan oleh Ibu dalam mengurangi rasa
nyeri persalinan, diantaranya :

The Hands and Knees The Brithing Ball The Sitting Position
Position Position

The Squatting Position The Upright Position


Beberapa posisi yang dapat dilakukan oleh Ibu dalam mengurangi rasa
nyeri persalinan, diantaranya :

The stair-climbing  The Lunging Abdominal Lift


position Position
3. Teknik pernafasan

Ritme dari bernapas sangat penting


untuk mencapai relaksasi saat bersalin.
Nyeri persalinan, terutama saat fase
laten, dapat menurun dengan teknik
bernapas ini. Teknik yang digunakan
biasanya adalah dengan ritme yang
lambat (6 – 12 napas / menit) sampai
sedang (30 – 60 napas / menit), tanpa
melakukan hiperventilasi.
Berikut Teknik latihan pernapasan yang bisa ibu lakukan , diantaranya :
Ambil napas dalam-dalam melalui hidung dan biarkan perut
Teknik Pernapasan Perut ibu menggembung. Setelah itu, hembuskan napas melalui
mulut (seperti sedang bersiul).
Teknik Ri dan Leks Saat mengambil napas, ibu bisa memikirkan kata “ ri”. Saat
mengembuskan napas, pikirkan “ leks”.
Teknik Berhitung Misalnya, saat menarik napas, hitung 1, 2, 3, 4. Kemudian
saat mengembuskannya, hitung 5, 6, 7, dan 8.
Teknik Hembusan Panjang Ambillah napas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut
dengan panjang atau mengeluarkan suara “ huuuuh”
Teknik Pant-pant Blow Caranya dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung,
lalu keluarkan dalam dua kali hembusan pendek dan diakhiri
dengan hembusan panjang
Teknik Pernapasan Transisi Di antara waktu mengejan, ambillah napas beberapa kali.
Hitung sampai lima saat ibu mengejan, kemudian ambil
napas dalam-dalam. Setelah itu, baru kembali mengejan.
4. Terapi Dingin/Panas

Pemberian rasa dingin dan panas secara


bergantian merupakan salah satu cara non-
farmakologi dalam menurunkan nyeri
persalinan.

Rasa dingin dapat menyebabkan rasa baal,


menstimulasi reseptor saraf perifer, dan
melambatkan transmisi nyeri ke sistem
saraf pusat sehingga intensitas nyeri pada
pasien dapat berkurang.

Rasa panas sendiri dapat melambatkan


impuls saraf ke otak dengan menstimulasi
reseptor panas pada kulit dan jaringan
yang lebih dalam.
5. Terapi Musik
Ritme musik dapat memberikan efek
relaksasi pada tubuh karena tubuh akan
bernafas lebih dalam dan lambat
mengikuti irama musik, sehingga
berpengaruh pada aliran darah, denyut
jantung lebih stabil, dan timbul rasa
tenang.

Mendengarkan musik dengan pilihan


irama yang tepat memberikan efek
tenang bagi tubuh, sehingga
merangsang endorphine dalam
mengurangi nyeri
6. Aromaterapi
Aromaterapi lavender dikenal sebagai
efek penenang. Secara teoritis
aromaterapi lavender bekerja dengan
mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi
juga psikologi.

Kandungan lavender yang dapat


menurunkan, mengendorkan dan
melemaskan secara spontan kontraksi
uterus.
Selain itu, lavender juga menghasilkan
efek terapeutik yg dapat mengendurkan
otot-otot yang tegang sehingga
membuka aliran darah yang sempit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai