MUJAHADAH,
SYAJA'AH,
AKBAR MAULANA DAMANHURI
TAWADU'
PENGERTIAN IFFAH
SECARA ETIMOLOGIS, ‘IFFAH ADALAH
BENTUK MASHDAR DARI AFFA-YA’IFFU-‘IFFAH
YANG BERARTI MENJAUHKAN DIRI DARI HAL-
HAL YANG TIDAK BAIK. DAN JUGA BERARTI
KESUCIAN TUBUH.
Secara terminologis, iffah adalah memelihara
kehormatan diri dari segala hal yang akan
merendahkan, merusak dan menjatuhkannya
Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya
dengan masalah seksual, seorang muslim dan
muslimah diperintahkan untuk menjaga penglihatan,
pergaulan dan pakaiannya.
Hawa nafsu yang tidak terkendali, Kecintaan terhadap dunia yang Para pelaku kemaksiatan dan
yang menyebabkan seseorang berlebihan sehingga mengalahkan kemungkaran, termasuk dari
melakukan apa saja untuk memenuhi kecintaan kepada akhirat, padahal orang-orang yang mengaku
hawa nafsunya itu tanpa keberadaan manusia di dunia hanya beriman sendiri, yang tidak hanya
mempedulikan larangan-larangan
bersifat sementara. Kecintaan yang merugikan mereka sendiri, tapi
Allah SWT, dan tanoa mempedulikan
berlebihan kepada dunia menyebabkan juga merugikan masyarakat.
mudharat bagi dirinya sendiri maupun
bagi orang lain.
orang takut mati, dan selanjutnya tidak
berani terjun ke medan jihad berperang
melawan musuh
CARA MUJAHADAH
PERTAMA KETIGA
KEDUA
pertama, sebagai landasan teoritis, Yang ketiga, (untuk menghadapi
kedua, adalah dengan melakukan amal
berusaha sungguh-sungguh. hambatan dari luar) adalah dengan jihad,
ibadah praktis yang dituntunkan oleh
mulai dari jihad dengan harta benda,
Rasulullah SAW untuk menghadapi
ilmu pengetahuan, tenaga, sampai
semua tantangan diatas.
kepada jihad dengan nyawa (perang fii
sabilillah) (QS. Ash-Shaf 61:10-13).
Pengertian syaja'ah
Syaja’ah artinya berani, tapi bukan berani Kemampuan pengendalian diri waktu
dalam arti siap menentang siapa saja tanpa
mempedulikan apakah dia berada di pihak
marah, sekalipun dia mampu
yang benar atau salah, bukan pula berani melampiaskannya, adalah contoh
memperturutkan hawa nafsu. Tapi berani keberanian yang lahir dari hati yang
yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh pertimbangan. kuat dan jiwa yang bersih.
BENTUK-BENTUK KEBERANIAN
Keberanian tidak hanya ditunjukkan dalam peperangan, tapi juga dalam berbagai aspek kehidupan
1 2 3
Keberanian untuk
Keberanian menghadapi musuh Keberanian menyatakan mengendalikan diri tatkala
dalam peperangan (jihad fii kebenaran (kalimah al-haq) marah sekalipun dia mampu
sabilillah), firman Allah SWT sekalipun dihadapan penguasa melampiaskannya-
dalam (QS. Al-Anfal 8:15-16). yang dzolim. sebagaimana yang sudah
disebutkan dalam hadist diatas.
SUMBER KEBERANIAN
Tidak takut mati, kematian
Rasa takut kepada Allah SWT, takut kepada
Allah SWT membuat seseorang tidak takut adalah sebuah kepastian
kepada siapapun selama dia yakin bahwa yang cepat atau lambat setiap
dilakukannya adalah dalam rangka orang pasti mati.
menjalankan perintah-Nya.
5 6 7
Tidak menomorsatukan kekuatan
Tawakal dan yakin akan pertolongan Hasil pendidikan, sikap berani
materi, seorang muslim memang
Allah SWT, orang-orang yang lahir dari pendidikan, baik di
meyakini bahwa kekuatan materi
memperjuangkan kebenaran tidak rumah tangga, sekolah, masjid,
diperlukan dalam perjuangan, tapi
pernah merasa takut, karena setelah maupun dari lingkungan
materi bukanlah segala-galanya.
mengerahkan segala tenaga tinggal
Dibalik itu tetap Allah SWT yang
dia bertawakal dan mengharapkan
menentukan.
pertolongan dari Allah SWT.
Lawan dari sifat syaja’ah adalah jubun
(Al-Jubn), yaitu penakut. Takut
JUBUN menghadapi musuh, takut menyatakan
ATAU kebenaran, takut gagal, takut
PENAKUT menghadapi resiko dan ketakutan-
ketakutan lainnya.
PENGERTIAN TAWADHU'
TAWADHU’ ARTINYA RENDAH HATI, LAWAN DARI
SOMBONG ATAU TAKABUR. ORANG YANG RENDAH
HATI TIDAK MEMANDANG DIRINYA LEBIH DARI
ORANG LAIN, SEMENTARA ORANG YANG SOMBONG
MENGHARGAI DIRINYA SECARA BERLEBIHAN.
RENDAH HATI TIDAK SAMA DENGAN RENDAH DIRI,
KARENA RENDAH DIRI BERARTI KEHILANGAN
KEPERCAYAAN DIRI. SEKALIPUN DALAM PRAKTIKNYA
ORANG YANG RENDAH HATI CENDERUNG
MERENDAHKAN DIRINYA DIHADAPAN ORANG LAIN,
TAPI SIKAP TERSEBUT BUKAN LAHIR DARI RASA
TIDAK PERCAYA DIRI.
KEUTAMAAN TAWADHU'
1 2 3
Tidak menomorsatukan kekuatan materi,
Berdiri dari tempat duduknya dalam Bergaul dengan orang awam
seorang muslim memang meyakini bahwa
kekuatan materi diperlukan dalam perjuangan,
satu majelis untuk menyambut dengan ramah dan tidak
tapi materi bukanlah segala-galanya. Dibalik kedatangan orang-orang yang lebih memandang dirinya lebi dari
itu tetap Allah SWT yang menentukan.Tidak mulia dan lebih berilmu daripadanya, mereka.
menonjolkan diri dari orang-orang yang level dan mengantarkannya ke pintu keluar
atau statusnya sama, kecuali apabila sikap jika yang bersangkutan meninggalkan
tersebut menimbulkan kerugian bagi agama
majelis.
atau umat islam.
BENTUK-BENTUK TAWADHU'
4 5 6
Mau mengunjungi Mau duduk bersama dengan fakir Tidak makan minum dengan
miskin, orang-orang cacat tubuh, dan berlebihan dan tidak memakai
orang lain sekalipun kaum du’afa lainnya, serta bersedia pakaian yang menunjukkan
mengabulkan undangan mereka.
lebih rendah status kemegahan dan kesombongan.
sosialnya.