ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK
MASSAGE
A. NYERI PERSALINAN DENGAN MASSAGE ENDORPHIN
1. Pendahuluan Melahirkan adalah proses unik, alamiah yang merupakan suatu kejadian penting meskipun hal ini juga dapat menjadi pengalaman panjang bagi setiap wanita, Proses persalinan akan memberikan emosi negatif seperti ketakutan ataupun kecemasan. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat terhadap persepsi rasa nyeri. Nyeri yang dialami ibu ketika persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga menimbulkan rasa cemas yang berakhir dengan kepanikan. Pemberian asuhan kebidanan pada masa persalinan berpontensi dapat memberikan pengaruh secara fisik maupun secara psikologis. Pengelolaan masa persalinan yang tidak tepat akan menyebabkan proses persalinan berlangsung lama bahkan dapat memberikan efek patologis (Nurmalasari, 2019). Pada ibu yang baru pertama kali melahirkan, belum ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin dan juga rasa takut karena sering mendengar cerita mengerikan dari teman atau kerabat tentang pengalaman saat melahirkan. Hal ini akan mempengaruhi mindset ibu mengenai proses persalinan yang menakutkan (Na’im & Mutoharoh, 2019) Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri persalinan yang disebabkan karena kontraksi berlangsung secara regular dengan intensitas yang semakin lama semakin kuat dan semakin sering. Wiwi (2019) (Indrayani & Sumarni, 2019) (Purwati, 2020) Manajemen mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh ibu bersalin merupakan salah satu bentuk asuhan kebidananan yang di berikan oleh seorang bidan. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan metode non farmakologi namun metode farmakologi lebih mahal dan menimbulkan efek yang kurang baik dan tidak semua fasilitas kesehatan menyediakan layanan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak terapi non farmakologi yang muncul untuk mengurangi nyeri pada persalinan dimana setiap lapisan masyarakat dapat melakukannya serta pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi, bersifat murah, simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Sutriningish et al., 2019) Salah satu penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan juga dapat dilakukan dengan massage endorphin. ( Miftahul,2019) (Diah,2020) 2. Pengertian Endorphine berasal dari kata endogenous dan morphine, molekul protein yang diproduksi sel-sel dari sistem saraf dan beberapa bagian tubuh ini bekerja bersama dengan reseptor sedatif yang berguna untuk mengurangi stress dan menghilangkan rasa sakit. Reseptor analgesik ini diproduksi di spinal cord (simpul saraf tulang belakang hingga tulang ekor) dan ujung saraf. Secara keseluruhan ada kurang lebih dua puluh jenis hormon kebahagiaan. Meskipun cara kerja dan dampaknya berbeda – beda, namun efek farmakologisnya sama. Di antara begitu banyak hormon kebahagiaan, beta–endorphine paling berkhasiat, kerjanya lima atau enam kali lebih kuat dibandingkan dengan obat bius. Endorphine dapat diproduksi tubuh secara alami saat tubuh melakukan aktivitas seperti meditasi, pernapasan dalam, makan makanan pedas, dan akupuntur Menurut Kuswandi (2013), teknik sentuhan dan pemijatan ringan ini sangat penting bagi ibu hamil untuk membantu memberikan rasa tenang dan nyaman, baik menjelang maupun saat proses persalinan akan berlangsung. Constance Palinsky dari Michigan yang banyak meneliti mengenai manajemen nyeri, tergerak menggunakan pijat endorphin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit pada ibu yang akan melahirkan. Selanjutnya, ia menciptakan pijat endorphin, sebuah teknik sentuhan dan pemijatan ringan yang dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Dari hasil penelitian, teknik ini dapat meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan. Tidak heran jika dikemudian teknik pijat endorphin ini penting untuk dikuasai ibu hamil dan suami yang memasuki usia kehamilan minggu ke 36. Teknik ini dapat juga membantu menguatkan ikatan antara ibu hamil dan suami dalam mempersiapkan persalinan.
3. Manfaat Massage Endhorphin
Endorfin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Munculnya endorfin dalam tubuh bisa dipicu melalui berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi. Karena diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, endorfin dianggap zat penghilang rasa sakit terbaik. Pijat endorphin sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang usia kehamilannya sudah memasuki kehamilan 36 minggu, karena pada usia ini pijat endorphin dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang bisa memicu datangnya proses persalinan (Kuswandi, 2013). Endorphine dipercaya mampu menghasilkan 4 kunci bagi tubuh dan pikiran, yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas, mengurangi rasa sakit, mengurangi stress, dan memperlambat proses penuaan. Para ilmuwan juga menemukan bahwa beta-endorphine dapat mengaktifkan NK (Natural Killer) cells tubuh manusia dan mendorong sistem kekebalan tubuh melawan sel-sel kanker. Teknik endorphine massage ini dipakai untuk mengurangi perasaan tidak nyaman dan meningkatkan relaksasi yang memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit
4. Indikasi dan kontra Indikasi Massage Endorphin
Indikasi dari endorphine massage ini adalah orang yang sedang mengalami stress dan nyeri, seperti pada ibu hamil yang memasuki usia kehamilan 36 minggu. Pada usia ini, massage yang dilakukan dapat merangsang lepasnya hormon endorphine dan oksitosin yang dapat memicu kontraksi . Kontraindikasi dari endorphine massage adalah 1) Adanya bengkak atau tumor 2) Adanya hematoma atau memar 3) Suhu panas pada kulit 4) Adanya penyakit kulit 5) Pada kehamilan: usia awal kehamilan atau belum aterm, ketuba n pecah dini, kehamilan resiko tinggi, kelainan kontraksi uterus
5. Cara kerja Massage Endorphin
Endorphin terdiri dari zat morphin dinama morphin termasuk dalam golongan opioit yang terjadi menekan terjadinya nyeri. Endorphin merupakan salah satu senyawa neuropeptida, endorphine, α, β, dan µ-Endorphin. Endorphin merupakan residu asam amino β-lipoprotein yang mengikat reseptor opiat (opium) pada berbagai daerah di otak. Endorphin diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak dibawah otak. Endorphin merupakan gabungan dari endogenous dan morphine. Jadi bisa disimpulkan hormon endorphin ini berfungsi sebagai morphin bahkan ada yang mengatakan 200 kali lebih besar kekuatannya dari morphin. Endorphin dihasilkan oleh tubuh kita secara alami. Pemberian pijat endorphin pada ibu bersalin merupakan tehnik relaksasi untuk menurunkan rasa sakit, endorphin terdiri dari 30 unit asam amino seperti ketokolamin, kortikotrofin, kortisol yang diproduksi 23 oleh tubuh berfungsi menghilangkan rasa sakit dan menurunkan stress. Proses tersebut dapat memperkuatan ikatan suami dan istri dalam proses persiapan persalinan. Sentuhan atau pijatan yang dilakukan juga dapat membantu meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan melalui peningkatan endorphin tranmisi sinyal antara sel saraf sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan. Terdapat dua macam transniter impuls nyeri berfungsi mengatur rasa sakit yaitu serabut A dan serabut C (reseptor berdiameter kecil) serta transmiter yang berdiameter besar (A-Beta), ketika terjadi rangsangan serabut membawa menuju medulla spinalis. Pengaruh fisiologis mempengaruhi pijat endoprhin pada sirkulasi darah dibagian terdalam jaringan dan di otot. Selain itu saat dilakukan pijat, tubuh mengeluarkan senyawa endorphin sebagai pereda nyeri tubuh secara alami dan membuat perasaan nyaman. Dengan sekresinya endorfin maka stress dan rasa nyeri akan berkurang. Berbeda halnya dengan obat Opiat (morfin, kodein), dikarenakan endorfin dihasilkan langsung oleh tubuh kita, jadi tidak akan menyebabkan kecanduan atau ketergantungan.Teori nyeri menyatakan bahwa pijat endorphin mencegah sensasi rasa sakit dari berjalan ke sistem saraf pusat
6. Teknik Massage Endorphin
Menurut Kuswandi (2013), teknik pijat endorphin ada 2 cara antara lain : Cara 1 : a. Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan duduk, atau berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada di dekat ibu (duduk di samping atau di belakang ibu). b. Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil memejamkan mata.Sementara itu, pasangan atau suami atau pendamping persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya dengan sangat lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-jemari atau hanya ujung jari saja. c. Setelah kurang lebih dari 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah ke lengan atau tangan yang lain. d. Meski sentuhan ringan ini hanya dilakukan di kedua lengan, namun dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi rileks dan tenang Gambar 2.14 Pijat Endorphin Cara 2 : Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan di bagian punggung. Caranya : a. Ambil posisi berbaring miring atau duduk. b. Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut dan ringan dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar menuju sisi tulang rusuk. c. Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ke tubuh ibu bagian bawah belakang. d. Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan ringan ini dengan kata-kata yang menentramkan ibu. Misalnya, sambil memijat lembut, suami bisa mengatakan, “Saat aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai,” atau “Saat kamu merasakan belaianku, bayangkan endhorpin-endhorpin yang menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir ke seluruh tubuhmu”. Bisa juga dengan mengungkapkan kata- kata cinta. e. Setelah melakukan pijat endorphin sebaiknya pasangan langsung memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana yang benar-benar menenangkan (Kuswandi,2013). Gambar 2.15 Pijat Endorphin Cara yang dilakukan agar endorphin bisa dikeluarkan/dihasilkan, diantaranya dengan teknik relaksasi (nafas dalam, tertawa, tersenyum, hipnoterapi), Olahraga (mengeluarkan zat kimia dalam tubuh), Teknik Akupuntur, Teknik Meditasi sampai dengan berfikir positif dan pijat (massase). Endorphin berinteraksi dengan reseptor opiat diotak kita terhadap nyeri.
7. Langkah-langkah Massage Endorphin
a. Persiapan alat 1) Minyak untuk massage 2) Tisu 3) Satu buah handuk kecil 4) Sebuah bantal ( bila di perlukan ) 5) Bola persalinan ( bila di perlukan ) b. Pelaksanaan 1) Berikan salam 2) Perkenalkan diri anda dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat 3) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan klien 4) Siapkan peralatan yang diperlukan 5) Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik 6) Cuci tangan 7) Memberitahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai 8) Posisikan pasien senyaman mungkin, pasien dapat duduk ataupun miring berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada di dekat ibu (duduk di samping atau di belakang ibu). 9) Menganjurkan ibu menarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil memejamkan mata. 10) Mengambil sedikit body lotion untuk mempermudah sentuhan 11) Dimulai dari leher, sentuhan atau pijatan ringan menggunakan ujung-ujung jari membentuk huruf V kearah luar menuju sisi tulang rusuk, terus turun kebawah, kebelakang yaitu pada thorakal sampai lumbal 1. Tindakan ini dilakukan selama 5 menit. 12) Ibu di anjurkan untuk relaks 13) Apabila telah selesai rapikan pasien ke posisi semula 14) Beritahu bahwa tindakan sudah selesai 15) Bereskan alat-alat yang telah digunakan 16) Cuci tangan