Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

PENINGKATAN KOMPETENSI MAGANG GURU


JURUSAN PEMASARAN

KOMPETENSI KEAHLIAN
BISNIS DARING PEMASARAN

NAMA : WIWIT SUTANTI


SEKOLAH : SMK N 1 BOYOLALI
GURU : PRODUKTIF PEMASARAN

SMK NEGERI 1 BOYOLALI


TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG GURU

Nama : Wiwit Sutanti, S.Pd


Sekolah Asal : SMKN 1 Boyolali
Program keahlian : Pemasaran
Nama Peusahaan : Barokah Digital media (Barotal Media)

Telah disetujui dan diketahui untuk laporan Magang Guru program Peningkatan Kompetensi
Guru Produktif Melalui Magang Guru Tahun 2023.

Boyolali, 25 September 2023


Pimpinan Industri, Peserta Magang,

Aryo Hadi, M.Sc Wiwit Sutanti, S.Pd

Mengatahui
Kepala SMKN 1 Boyolali

Drs. Badari, MM

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Berkat limpahan nikmat dan
karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan laporan Peningkatan kompetensi guru melalui
Magang Guru Jurusan Pemasaran Tahun 2023 dengan lancar. Selama kegiatan magang industri
dalam waktu 10 hari di CV. Barokah Digital Media (Barotal Media) serta proses penyusunan
laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan, arahan, masukan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Badari, MM selaku Kepala SMKN 1 Boyolali atas pemberian izinnya.
2. Bapak Aryo Hadi selaku owner dan narasumber CV. Barokah Digital Media (Barotal Media)
3. Bapak/ Ibu guru Peserta magang di CV. Barokah Digital Media (Barotal Media)
4. Karyawan karyawti Barotal Media yang sudah memberikan pendampingan dan
pembimbingan selama magang industry di Barotal
5. Siswa Siswi jurusan Pemasaran SMKN 1 Boyolali
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan magang industri ini, sehingga penulis secara terbuka menerima saran dan kritik positif
dari pembaca, agar hasil laporan magang industri yang didapat mencapai kesempurnaan dan
bisa menjadi referensi yang baik bagi pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan.
Semoga laporan magang industri ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang baik
bagi pembaca khususnya guru maupun siswa yang hendak melaksanakan magang industri / On
The Job Training (OJT) baik di instansi yang sama maupun instansi yang berbeda.
Terimakasih.

Boyolali, 25 September 2023

Wiwit Sutanti, S.Pd

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………... 2
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………….. 2
B. Dasar Pelaksanaan……………………………………………………………………………….. 3
C. Tujuan Magang Industri………………………………………………………………………. 4
BAB II PERUSAHAAN / INDUSTRI……………………………………………………………… 4
A. Profil Industri dan Struktur Organisasi…………………………………………………….. 4
B. Materi yang diperolah saat Magang Industri……………………………………………… 6
C. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Industri…………………………………….... 7
BAB III IMPLEMENTASI KEGIATAN MAGANG ...………………………………………… 10
A. Refleksi Kegiatan Magang Industri………………………………………………………… 10
B. Penyelarasan Kompetensi Keahlian di Industri dengan Kurikulum…………………. 12
C. Implementasi Keahlian di Industri dengan Aspek Kewirausahaan………………….. 19
D. Rencana Tindak Lanjut dan Desiminasi…………………………………………………… 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………….... 27
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………. 29
B. Saran………………………………………………………………………………………………. 30
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………. 31

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi
terselenggaranya pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki
kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk
siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah
menuntaskan pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan
kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan
dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan
guru akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan.
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia
Indonesia, dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah
“memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja
yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri-industri. Pendidikan
Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan industri-
industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.
Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,
Presiden berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan
terjadi pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi
di sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi.
"Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul
menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang
kita keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya.

1
Pembentukan SDM unggul tidak cukup berdasarkan perkembangan ilmu yang
dibentuk berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu presiden
meminta untuk melakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil
mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan.
Seperti Australia untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan
menengah, Jerman untuk pendidikan vokasi dan Korea untuk perguruan tinggi.
Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter
dan berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia
dan Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang
sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.
Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam
dunia industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan
metode ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan.
Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan
kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus mengalokasikan
investasi pada pelatihan baik bersifat up skilling maupun re skiling untuk tenaga pendidik
dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dan tanggung jawab
dalam membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan,
setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siswa diharapkan siap untuk bekerja. Perubahan
teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu
yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi
pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan industri, tren, dan
prediksi masa depan.

B. Dasar Pelaksanaan
Landasan Hukum Pelaksanaan Magang Industri bagi guru SMK adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran Negara RI
Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP nomor 74
Tahun 2008 Tentang Pengembangan Profesionalitas Guru yang diarahkan untuk
mengembangkan kompetensinya.

2
3. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
RI Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586)
4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan
7. Permenperin No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan
Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
industry.
8. Perdirjen Diksi No 16 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi.

C. Tujuan Magang Industri


Magang Industri bagi Guru SMK bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman nyata pola bekerja di Industri untuk dapat membekali
siswanya terserap di Industri atau dapat berwirausaha di bidangnya.
2. Mempersiapkan rancangan program pembelajaran bagi peserta didik sesuai kebutuhan
industri.

3
BAB II
PERUSAHAAN / INDUSTRI

A. Profil Industri dan Struktur Organisasi


1. Profil CV. Barokah Digital Media (Barotal Media)
CV. Barokah Digital Media (Barotal Media) memulai perjalanannya pada
tanggal 19 Desember 2019 dengan beralamat di Pasar Kliwon, Boyolali. Hingga tahun
2023 ini, kantor Barotal Media sudah berpindah dua kali, terakhir beralamat di
Sondakan, Boyolali. Barotal Media sudah mempekerjakan sekitar 15 orang dan dibantu
10 tenaga freelance dari luar kota Boyolali. Selain pegawai internal, Barotal juga
menerima puluhan pegawai magang dari berbagai lembaga sekolah.
Nama Barokah Digital Media merupakan inspirasi dari lingkungan kami yang
mana sekitar kami menggunakan nama BAROKAH dalam setiap usahanya. Kebetulan,
nama ini belum ada yang bergerak dibidang digital. Akhirnya, kami memutuskan untuk
memakai nama Barokah Digital Media yang kami singkat menjadi Barotal Media.
Harapannya, usaha yang kami lakukan dalam Digital Marketing ini berkah dan
bermanfaat untuk bisnis kami dan orang lain. Berdirinya Barotal Media bermula dari
basic kami sebagai digital marketer sejak tahun 2010. Dari mulai produk digital, jasa dan
fisik sudah kami lakukan semua. Awal berdiri Barotal Media, jasa utama kami adalah
agensi di bidang customer service online. Karena adanya pandemi, semua klien kami
tutup sementara dan kami harus tetap bertahan untuk menghidupi para team. Hingga
akhirnya, perusahaan kami masuk ke dunia agensi social media manajemen, pembuatan
website, aplikasi mobile. Seiring berjalannha waktu, Barotal Media mempunyai lebih
dari 100 klien yang bergerak di berbagai bidang. Mulai dari kuliner, fashion, jasa dan
produk digital di seluruh Indonesia, khususnya daerah Jabodetabek.
a. Visi Perusahaan
Membantu para pengusaha/lembaga untuk trasformasi dari pemasaran tradisional
ke digital marketing sehingga bisa bertumbuh menjadi lebih baik.
b. Misi Perusahaan
1) Barotal Media membantu mendampingi para pengusaha atau lembaga dengan
efektif, aspiratif dan aplikatif.
2) Barotal Media melakukan pelatihan yang aplikatif untuk semua kalangan.

4
c. Logo Perusahaan
Logo adalah sebuah lambing khusus yang digunakan untuk mewakili
perusahaan atau organisasi. Sebuah logo yang unik didesain dan diciptakan secara
khusus oleh perusahaan sebagai identitas atau pembeda dari perusahaan pesaing.
Karena difungsikan sebagai identitas sebah perusahaan maka logo harus
divisualisasikan secara unik agar mudah diingat serta relevan sehingga mampu
memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan oleh perusahaan

2. Struktur Organisasi

Tugas:
a. Owner: menentukan visi dan misi perusahaan, menentukan budaya kerja dalam
mencapai visi dan misi tersebut
b. Manager: mengelola SDM mulai dari HRD, finance, produksi dan marketing.
c. HRD: merekrut dan mentraining team jika ada yang baru masuk
d. Finance: mengatur keluar masuk uang dan gaji team.
e. Content Planner: membuat ide konten dari setiap bisnis yang dikerjakan.
f. Designer: menvisualisasikan dalam bentuk gambar, video dari content planner.
g. Copywritter: membuat caption, riset hashtag untuk sebuah konten.
5
h. Admin Posting: memposting konten di social media sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan.
i. CSO: mengclosingkan dan berkomunikasi dengan klien jika ada hal yang belum
jelas.

B. Materi yang diperolah saat Magang Industri


1. Perkenalan
Ada beberapa materi yang disampaikan oleh owner CV. Barokah Digital Media (Barotal
Media) yang sekaligus menjadi nasumber dalam magang industri, antara lain:
a. Profil perusahaan CV. Barokah Digital Media (Barotal Media)
b. Profil dan pengalaman owner sekaligus narasumber dari CV. Barokah Digital
Media (Barotal Media)
2. Materi praktek digital marketing
Selama magang di CV. Barokah Digital Media (Barotal Media), peserta melaksanakan
pembelajaran dengan dibimbing langsung oleh owner CV. Barokah Digital Media
(Barotal Media) secara tatap muka. Adapun materi yang harus kami pahami yaitu:
a. Fundamental Digital Marketing
b. Closing Magic
c. Digital Marketing Fullstak
d. Strategi TikTok Marketing
3. On The Job Training (OJT)/ Praktek meliputi:
a. Merencanakan dan membuat target persona
b. Mengunjungi BTC (Beteng Trade Centre) untuk mencari supplier online shop
c. Membuat toko akun instagram dan cara mengelolanya
d. Membuat akun TikTok Seller dan menghubungkan dengan akun pemasar
e. Membuat TikTok Affiliate
f. Membuat konten TikTok (quotes, story telling, jualan produk)
Untuk kegiatan magang inustri secara rinci kami lampirkan pada bukti kegiatan
magang

6
C. Kegiatan yang dilakukan selama Magang Industri
Selama kegiatan magang industi di CV. Barokah Digital Media (Barotal Media),
ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peserta magang, antara lain:
1. Pemaparan Materi dari Narasumber

2. Outing Class ke BTC (Beteng Trade Center), mencari supplier untuk jualan online

7
3. Praktek pembuatan Toko Shopee dan Konten Tik Tok

8
4. Praktek pembuatan konten iklan, pengisian voice over dan editing video

9
BAB III
IMPLEMENTASI KEGIATAN MAGANG

A. Refleksi Kegiatan Magang Industri


Perkembangan dunia digital telah mengubah pola pemasaran secara besar-
besaran, perusahaan ataupun instansi memanfaatkan media sosial sebagar sarana utama
untuk mempromosikan produk jualnya. Promosi media sosial lebih mudah dijangkau
karena aksesnya menggunakan smartphone. Bentuk upaya dalam yang dilakukan
menjadikan teknologi digital sebagai media promosi yaitu dengan membuat konten di
media sosial.
Selama magang, diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis
yang ke dalam praktik di lapangan. Terlibat dalam proyek- proyek nyata yang melibatkan
bahan foto dan video, pembuatan konten, edit konten, upload di media sosial, Hal ini
memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan praktis dan melihat bagaimana teori
diterapkan dalam situasi nyata.
Dalam proses kegiatan magang industri yang telah dilakukan selama kurang
lebih dua minggu di Barotal Media (CV. Barokah Media Digital) dapat disimpulkan
bahwa proses magang industri yang telah dilaksanakan berjalan optimal dan mampu
mengakomodasi kompetensi yang ada di industri dengan kebutuhan peserta magang.
Refleksi mengenai kegiatan magang industri dituangkan dalam bentuk analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread). Analisis ini sangat tepat untuk
menggambarkan pengalaman selama menjalani kegiatan magang industri. Harapannya,
analisis ini berguna untuk pengembangan program Peningkatan Kompetensi Guru
Produktif melalui program Magang Guru Berstandar Industri untuk tahun selanjutnya.
Berikut adalah analisisnya.
1. Kekuatan (Strenght)
a. Keahlian Digital: Memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh selama
magang dalam pemanfaatan teknologi dan alat-alat digital dalam pembelajaran.
b. Inovatif: Kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan metode
pengajaran inovatif berbasis teknologi.
c. Pengalaman Magang: Pemahaman mendalam tentang industri digital melalui
pengalaman magang, termasuk pemahaman tentang tren dan perkembangan

10
terkinipengalaman magang, termasuk pemahaman tentang tren dan
perkembangan terkini.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Meskipun memiliki pengalaman magang, mungkin masih kurangnya
pengalaman praktis dalam mengelola kelas digital yang sebenarnya
b. Keterbatasan akses atau penggunaan teknologi oleh siswa dan sekolah bisa
menjadi hambatan
c. Jika terlalu bergantung pada satu platform digital, guru dapat mengalami
masalah jika platform tersebut mengalami masalah atau tidak lagi relevan
3. Peluang (Opportunities)
a. Peningkatan permintaan untuk pendidikan digital: Dengan meningkatnya
permintaan akan pembelajaran digital, ada peluang untuk memberikan layanan
pendidikan online atau blended learning.
b. Pengembangan Kurikulum Digital: Dengan meningkatnya permintaan akan
pembelajaran digital, ada peluang untuk memberikan layanan pendidikan online
atau blended learning
c. Pelatihan Tambahan: Permintaan untuk pelatihan tambahan bagi guru yang
terampil dalam penggunaan teknologi untuk meningkatkan keterampilan
mereka.
4. Ancaman (Threat)
a. Perubahan teknologi yang cepat dapat membuat keterampilan yang dimiliki
menjadi usang, jika tidak terus diperbaru
b. Ancaman terhadap keamanan data dan privasi dalam pembelajaran online
c. Persaingan dengan guru lain yang juga berkompeten dalam pemanfaatan teknologi
digital dalam pendidikan
Penting untuk diingat bahwa analisis SWOT bersifat dinamis dan dapat berubah
seiring waktu. Oleh karena itu, sebaiknya selalu memperbarui analisis ini sejalan dengan
perubahan dalam karier dan industri pendidikan digital.

11
B. Penyelarasan Kompetensi Keahlian di Industri dengan Kurikulum
Berikut ini merupakan hasil penyelarasan kompetensi keahlian pemasaran antara Industri dengan Kurikulum Merdeka yang ada di
sekolah :
Analisis Kesesuaian Implementasi Keahlian Industri dalam
dengan Capaian Pembelajaran Kesesuaian
No Kompetensi industry Pembelajaran Sesuai Tidak
Hambatan / Kendala Solusi
sesuai
1. Fundamental digital Elemen Digital Branding a. Peserta didik belum a. Menerapkan metode
marketing Pada akhir fase F, peserta memahami PBL (Problem Based
a. Marketing didik mampu memahami fundamental digital Learning)
b. Selling ruang lingkup digital marketing (bingung b. Menerapkan metode
c. Branding branding, membuat logo membedakan konsep PjBL (Project Based V

d. Shopee secara online, melakukan marketing, selling Learning)


produksi konten digital, dan branding) c. Mendatangkan guru
melakukan foto produk, b. Pemahaman guru tamu atau praktisi
melakukan video produk, tentang digital yang kompeten di
dan mengaplikasikan marketing masih bidang digital
manajemen publikasi kurang marketing
konten c. Sumber belajar d. Menggunakan media
tentang digital pembelajaran yang
marketing masih interaktif, misalnya

12
terbatas (buku video
maupun sarana dan
prasarana
Elemen Digital Pola pikir dan Banyak memberikan
Onboarding pemahaman peserta pemahaman kepada
Pada akhir fase F, peserta didik mengenai iklan peserta didik terkait
didik mampu melakukan pada media sosial masih iklan media sosial
aktivasi penjualan melalui rendah. dengan penggunaan V

platform digital seperti media pembelajaran


media sosial, website, interaktif untuk
marketplace, dan online mengembangkan
retail kreatifitas peserta
didik.
Elemen Digital Kreatifitas Peserta didik Melakukan
Marketing masih rendah dalam pembelajaran dengan
Pada akhir fase F, peserta pembuatan perencanaan metode PjBL (Project
didik mampu memahami iklan pada sosial media. Based Learning)
ruang lingkup digital dengan pemberian V

marketing, memahami tugas merancang


etika warga internet iklan yang menarik
(internet citizen), dan sesuai dengan
melakukan analisis data etika bisnis untuk di

13
digital, mengaplikasikan posting di sosial
Google Business Profile media maupun
atau Google My Business marketplace
(GMB), mengaplikasikan
Search Engine
Optimization (SEO),
mengaplikasikan Search
Engine Marketing (SEM),
melakukan promosi di
social media marketing,
dan melakukan promosi
di marketplace.
2. Digital Marketing Elemen Digital Branding a. Peserta didik belum a. Menerapkan metode
Fullstack Pada akhir fase F, peserta memahami peluang PBL (Problem
a. Budaya kerja digital didik mampu memahami karir di dunia digital Based Learning)
marketing ruang lingkup digital marketing yang b. Menerapkan metode
branding, membuat logo ternyata sangat PjBL (Project Based V

secara online, melakukan potensial Learning)


produksi konten digital, b. Pemahaman guru c. Mendatangkan guru
melakukan foto produk, dan siswa tentang tamu atau praktisi
melakukan video produk, apa saja yang dapat yang kompeten di
dan mengaplikasikan dipelajari di dunia bidang digital
14
manajemen publikasi digital marketing marketing
konten masih sangat
terbatas dan
bingung harus mulai
dari mana
c. Masih sulit
menemukan
Perusahaan/ tempat
magang berbasil
digital marketing
Elemen Digital Pola pikir dan Banyak memberikan
Onboarding pemahaman peserta pemahaman kepada
Pada akhir fase F, peserta didik mengenai iklan peserta didik terkait
didik mampu melakukan pada media sosial masih iklan media sosial
aktivasi penjualan melalui rendah. dengan penggunaan V

platform digital seperti media pembelajaran


media sosial, website, interaktif untuk
marketplace, dan online mengembangkan
retail kreatifitas peserta
didik.
Elemen Digital Kreatifitas Peserta didik Melakukan
Marketing masih rendah dalam pembelajaran dengan

15
Pada akhir fase F, peserta pembuatan perencanaan metode PjBL
didik mampu memahami iklan pada sosial media. (Project Based
ruang lingkup digital Learning) dengan V
marketing, memahami pemberian tugas
etika warga internet merancang iklan
(internet citizen), yang menarik dan
melakukan analisis data sesuai dengan etika
digital, mengaplikasikan bisnis untuk di
Google Business Profile posting di sosial

atau Google My Business media maupun

(GMB), mengaplikasikan marketplace

Search Engine
Optimization (SEO),
mengaplikasikan Search
Engine Marketing (SEM),
melakukan promosi di
social media marketing,
dan melakukan promosi
di marketplace.
3 Strategi TikTok Elemen Digital Branding a. Guru dan Peserta didik a. Menerapkan metode
Marketing Pada akhir fase F, peserta belum dapat PBL (Problem
didik mampu memahami memanfaatkan TikTok
16
a. TikTok Seller ruang lingkup digital secara maksimal, Based Learning)
b. TikTok Affiliate branding, membuat logo khususnya untuk b. Menerapkan metode
c. Konten TikTok secara online, melakukan membuat konten, PjBL (Project Based V
produksi konten digital, berjualan maupun Learning)
melakukan foto produk, sebagai akun pemasar/ c. Memberi tugas
melakukan video produk, affiliate kepada para siswa
dan mengaplikasikan b. Guru dan Peserta didik untuk membuat
manajemen publikasi masih kurang aktif kontek TikTok yang
konten dalam membuat kreatif dan menarik
berbagai macam untuk diposting di
konten TikTok akun masing-
c. Guru dan Peserta didik masing maupun di
hanya memanfaatkan akun sekolah
TikTok untuk scroll
video/ hiburan semata
Elemen Digital Pola pikir dan Banyak memberikan
Onboarding pemahaman peserta pemahaman kepada
Pada akhir fase F, peserta didik mengenai iklan/ peserta didik terkait
didik mampu melakukan promosi pada media iklan/ promosi media
aktivasi penjualan melalui sosial masih rendah. sosial dengan V

platform digital seperti penggunaan media


media sosial, website, pembelajaran

17
marketplace, dan online interaktif untuk
retail mengembangkan
kreatifitas peserta
didik.

Elemen Digital Kreatifitas Peserta didik Melakukan


Marketing masih rendah dalam pembelajaran dengan
Pada akhir fase F, peserta pembuatan perencanaan metode PjBL
didik mampu memahami iklan pada sosial media. (Project Based
ruang lingkup digital Learning) dengan V

marketing, memahami pemberian tugas


etika warga internet merancang iklan/
(internet citizen), promosi yang
melakukan analisis data menarik dan sesuai

digital, mengaplikasikan dengan etika bisnis

Google Business Profile untuk di posting di

atau Google My Business sosial media maupun

(GMB), mengaplikasikan marketplace

Search Engine
Optimization (SEO),
mengaplikasikan Search
Engine Marketing (SEM),
18
melakukan promosi di
social media marketing,
dan melakukan promosi
di marketplace.

C. Implementasi Keahlian di Industri dengan Aspek Kewirausahaan


MATERI KURIKULUM MERDEKA
INDUSTRI KONSENTRASI KEAHLIAN SINKRONISASI KEWIRAUSAHAAN
DIGITAL BISNIS DIGITAL FASE F
MARKETING
A B (A dan B)

19
Fundamental digital marketing : Elemen Digital Branding Mapel: Bisnis Digital 1. Jasa pembuatan logo
1. Marketing Pada akhir fase F, peserta didik 5.1 Memahami tentang ruang online
2. Selling mampu memahami ruang lingkup lingkup digital branding 2. Jasa pembuatan konten
3. Branding digital branding, membuat logo 5.2 Membuat logo secara online foto dan video
secara online, melakukan produksi 5.3 Melakukan produksi konten
konten digital, melakukan foto digital berupa foto dan video
produk, melakukan video produk, 5.4 Mengaplikasikan manajemen
dan mengaplikasikan manajemen publikasi konten
publikasi konten

Strategi TikTok Marketing Elemen Digital Onboarding Mapel: Bisnis Digital a. Membuat Akun TikTok
a. TikTok Seller Pada akhir fase F, peserta didik 6.1 Memahamj jenis marketplace Seller dan TikTok
b. TikTok Affiliate mampu melakukan aktivasi dan online retail Affilite untuk
c. Konten TikTok penjualan melalui platform 6.2 Memahami peran, kelebihan melakukan aktifitas
digital seperti media sosial, dan hambatan marketplace penjualan di TikTok
website, marketplace, dan online dan online retail b. Membuat berbagai
retail 6.3 Memahami strategi konten untuk
pemasaran dan mekanisme meningkatkan penjualan
transaksi dalam marketplace di TikTok Shop
dan online retail
20
6.4 Membuat pemasaran online
menggunakan marketplace
dan online retail
6.5 Melakukan aktivitas
penjualan melalui
marketplace dan online retail

21
22
D. Rencana Tindak Lanjut dan Desiminasi
1. Rencana tindak lanjut
NO RENCANA WAKTU TUJUAN SASARAN PIHAK TERKAIT
KEGIATAN

1 Menyampaikan Minggu ke-1 Kepala SMK N 1


laporan kegiatan Oktober Boyolali
Diklat Upskilling dan 2023
Reskilling Guru
Kejuruan Berstandar
Industri
Tahun 2023
2 Menyampaikan hasil Minggu ke-1 a. Wakil Kepala
sinkronisasi kurikulum Oktober Sekolah Bidang
dengan industri tempat 2023 Kurikulum
magang b. Ketua Program
Keahlian Pemasaran

3 Melaksanakan Desiminasi Minggu ke-2 a. Guru Pemasaran semakin Guru Pemasaran Guru Pemasaran
Hasil Upskilling dan Oktober paham tentang fundamental
Reskilling di Jurusan 2023 digital marketing, budaya
23
Pemasaran kerja dalam digital marketing,
dan bagaimana strategi
pemasaran menggunakan
digital marketing.
b. Guru Pemasaran dapat
menggunakan media digital
dalam proses pembelajaran,
serta mengimplementasikan
penggunaan digital marketing
baik untuk dirinya sendiri
maupun dalam memotivasi
siswa agar bisa memanfaatkan
plattform media sosial dan
marketplace dalam rangka
mendapatkan keuntungan/
penghasilan tambahan
4 Melaksanakan Desiminasi Minggu ke- 1. Memberikan pemahaman Siswa jurusan pemasaran Sesuai dengan jadwal
Hasil Upskilling dan 3 dan 4 kepada siswa pemasaran KBM
Reskilling kepada siswa Oktober tentang mindset
Pemasaran 2023 Fundamental Digital
Marketing
(Marketing, Selling,

24
Branding, Target
Persona)
2. Membimbing siswa
dalam membuat toko
shopee, cara
mengelolanya dan
menerapkan Closing
Magic Shoppe (produk
sendiri, produk karista
store dan produk saska
bakery)
3. Memberikan pemahaman
kepada siswa tentang
budaya kerja digital
marketing sehingga siswa
semangat dalam praktek
digital marketing
4. Menerapkan Strategi
TikTok Marketing
5. Pemahaman Anatomi
Konten Video TikTok
6. Mengkoneksikan akun

25
TikTok Seller dengan
TikTok Pemasar
7. Mempraktikkan TikTok
affiliate

26
2. Desiminasi Magang
Kegiatan diseminasi ini dimaksudkan untuk mengimbaskan materi yang kami peroleh
dari Diklat reskilling upskilling. Kegiatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindak
lanjut atau RTL setelah mengikuti Diklat Upskilling Reskilling yang dilaksanakan oleh
BBPPMPV BISPAR selama 23 hari di industri digital marketing di CV. Barokah
Digital Marketing (Barotal Media).
a. Tujuan diseminasi
Pelaksanaan Diseminasi magang ini merupakan salah satu komitmen pengembangan
manajemen mutu dan layanan pembelajaran SMK N 1 Boyolali. Selain itu,
diseminasi ini juga bertujuan sebagai bagian dari tindak lanjut hasil pelaksanaan
reskilling upskilling di industri.
b. Waktu dan Tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 07 September 2023
Waktu : 08.00 – 10.00
Tempat : Aula SMK N 1 Boyolali
c. Peserta diseminasi
Pelaksanaan diseminasi diklat upskilling reskilling dilakukan dengan metode
ceramah dan tanya jawab diikuti oleh bapak/ibu guru SMK N 1 Boyolali sebagai
peserta.
d. Materi dan Pemateri Diseminasi
Adapun materi yang kami imbaskan adalah
1) Membuat toko Shoppe
2) Membuat TikTok Seller dan menghubungkannya dengan TikTok Pemasar
(Affiliate)
3) Membuat berbagai macam konten TikTok (quotes, story telling dan konten
produk)
Pemateri dalam diseminasi ini adalah saya sendiri Wiwit Sutanti, S.Pd
F. Pencapaian Target Diseminasi
Target pelaksanaan diseminasi adalah terbukanya wawasan guru akan pentingnya
penggunaan digital marketing, baik untuk kepentingan pribadi, kepentingan profesi
sebagai seorang guru, maupun untuk tujuan bisnis. Sebagian besar bapak/ibu guru SMK
N 1 Boyolali yang mempunyai bisnis dapat membuat social media planer dan beriklan/

27
promosi online di plattform media sosial maupun marketplace. Karena keterbatasan
waktu desiminasi, maka bagi bapak/ibu guru SMK N 1 Boyolali diberikan
pendampingan praktek di luar waktu diseminasi.

28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sebagai seorang guru SMK yang baru menyelesaikan kegiatan magang di
perusahaan digital, pengalaman ini telah memberikan banyak wawasan dan pembelajaran
yang berharga. Selama masa magang ini, saya memiliki kesempatan untuk memahami
bagaimana teknologi digital telah merubah dan terus mengubah dunia pendidikan dan
pekerjaan. Berikut adalah beberapa kesimpulan penting yang dapat diambil dari
pengalaman magang ini
1. Pendidikan Berbasis Teknologi Magang ini memberikan wawasan mendalam tentang
pentingnya teknologi dalam pendidikan. Saya dapat melihat bagaimana perusahaan
digital mengembangkan platform dan alat pembelajaran yang inovatif, yang dapat
meningkatkan pengalaman belajar siswa. Hal ini menciptakan peluang baru untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih interaktif, dinamis, dan terkini
2. Penyelarasan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri Selama magang, saya menyadari
betapa pentingnya penyelarasan antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan industri.
Perusahaan digital sering bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk
mengidentifikasi keterampilan yang diperlukan oleh dunia kerja saat ini. Ini
menekankan perlunya mengintegrasikan materi pembelajaran yang relevan dengan
perkembangan teknologi dan tren industri
3. Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kreativitas Magang ini juga memperkuat
pemahaman saya tentang pentingnya mengajarkan keterampilan pemecahan masalah
dan kreativitas kepada siswa. Dunia digital membutuhkan individu yang dapat berpikir
kritis, mengatasi masalah kompleks, dan menciptakan solusi inovatif. Saya melihat
bagaimana perusahaan digital mendorong karyawan mereka untuk berpikir "out of the
box" dan menciptakan solusi yang baru dan efektif
4. Kolaborasi Antar-Disiplin Selama magang, saya diberikan kesempatan untuk bekerja
dengan berbagai tim yang terdiri dari individu dengan latar belakang pendidikan dan
keterampilan yang berbeda. Ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar-disiplin
dalam lingkungan kerja digital. Saya percaya bahwa ini juga berlaku dalam konteks
pendidikan, di mana guru harus mempromosikan kolaborasi siswa di berbagai bidang.

29
5. Lifelong Learning (Pembelajaran Sepanjang Hayat) Dunia digital terus berubah
dengan cepat, dan ini menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat bagi
semua orang, termasuk guru. Magang ini membuat saya sadar akan perlunya terus
memperbarui pengetahuan dan keterampilan saya agar tetap relevan dalam dunia
pendidikan yang berkembang pesat
Pengalaman magang guru di perusahaan digital telah memberikan wawasan yang
berharga tentang peran teknologi dalam pendidikan dan pentingnya mengintegrasikan
inovasi dalam kurikulum sekolah. Saya yakin bahwa pembelajaran ini akan memberikan
dampak positif pada cara saya mengajar dan mendidik siswa di masa depan, serta
membantu mereka menjadi lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang
semakin digital. Saya berterima kasih atas kesempatan ini dan bersemangat untuk berbagi
pengalaman ini dengan rekan guru lainnya.

B. Saran
Adapun saran yang hendak penulis sampaikan dari kegiatan magang guru yaitu:
1. Saat memilih tempat magang, pastikan itu adalah perusahaan atau lembaga yang
relevan dengan bidang atau mata pelajaran yang Anda ajar. Ini akan membantu Anda
mendapatkan wawasan yang lebih spesifik dan berharga tentang bagaimana teknologi
dan tren industri dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum Anda.
2. Pertimbangkan dengan matang jadwal magang Anda. Cobalah untuk memilih waktu
yang tidak akan mengganggu tugas-tugas guru Anda di sekolah. Mungkin Anda bisa
melakukannya selama liburan sekolah atau akhir pekan
3. Ingatlah bahwa Anda adalah seorang pembelajar selama magang ini. Jadilah terbuka
terhadap pengetahuan baru dan pengalaman yang akan Anda peroleh. Tanyakan banyak
pertanyaan dan manfaatkan kesempatan untuk memahami konsep-konsep baru
4. Setelah magang berakhir, lakukan evaluasi diri dan refleksi. Pertimbangkan bagaimana
pengalaman magang ini telah mempengaruhi Anda sebagai guru dan cara Anda
mendekatkan diri kepada tujuan-tujuan pendidikan Anda

30
LAMPIRAN
Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di tempat DU/DI

31
-

32
33

Anda mungkin juga menyukai