Rev-Coding Terkait Covid
Rev-Coding Terkait Covid
Lily Kresnowati
LATAR BELAKANG
• WHO telah mengeluarkan pengumuman terkait
penggunaan kode Emergency untuk kasus terkait
COVID 19.
• Namun jika kode U07.1 dan U07.2 digunakan sebagai
kode diagnosis utama, maka kesulitannya adalah tidak
dapat menggambarkan kompleksitas kasus ; antara
yang pneumonia, bronchitis akut hingga respiratory
arrest
• Oleh karena itu, kami menyarankan tatacara koding
yang dapat digunakan, sekaligus dapat
menggambarkan kompleksitas kasus, terkait dengan
besaran sumber daya yang akan digunakan oleh pihak
provider atau pemberi layanan kesehatan.
• Mengingat bahwa Indonesia masih
menggunakan ICD-10 versi 2010, maka
penggunaan kode U07 belum terakomodir
dalam versi 2010
• Jika pemerintah berkenan mengadopsi kode
U07, maka perlu adanya suatu surat edaran
atau pengumuman terkait hal tersebut
• Untuk dapat menggambarkan kompleksitas
kasus, kami mengusulkan penggunaan
kode-kode klinis sesuai yang ada dalam ICD-
10, diikuti oleh kode U07 apabila memang
dikehendaki untuk pelaporan WHO
• Sebagaimana yang disarankan oleh CDC
dalam Pedoman Koding Sementara, maka
berikut adalah kode-kode yang dapat
digunakan berdasarkan ICD-10
• Pada referensi ini, penulis menggunakan
Pedoman Penanganan Cepat Medis dan
Kesehatan Masyarakat COVID-19 di
Indonesia tentang definisi OTG, ODP dan
PDP
1. Orang yang tidak bergejala, namun memiliki risiko
tertular dari orang positif COVID-19
9. Pneumonia
Untuk kasus pneumonia gunakan kode