SKR, JKN
SKR, JKN
TENTANG
b. hasil skrining riwayat kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a berupa informasi
yang menerangkan petugas penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan kepala
daerah memiliki risiko penyakit atau tidak memiliki risiko penyakit.
c. tindak lanjut dari skrining riwayat kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf b, maka
petugas penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang sudah
terdaftar sebagai peserta JKN dan memiliki risiko penyakit, melakukan pemeriksaan
kesehatan lebih lanjut di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. menginformasikan hasil skrining riwayat kesehatan kepada petugas penyelenggara
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah tahun 2024, dan hasil skrining tidak
mempengaruhi status penetapan yang bersangkutan sebagai petugas penyelenggara
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah tahun 2024,
e. pelaksanaan skrining riwayat kesehatan dilaksanakan dalam waktu yang telah ditentukan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi prakarsa KPU
maupun prakarsa Bawaslu.
2. Dalam pelaksanaan skrining sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), apabila terdapat
petugas penyelenggara pemilihan umum dan Pilkada yang belum menjadi Peserta JKN
maka:
a. pemerintah Daerah secara tegas mendorong Petugas mendaftarkan diri nya sebagai
Peserta JKN pada segmen:
1) Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU); atau
2) Pekerja Penerima Upah (PPU).
b. pemerintah Daerah memastikan pengalokasian anggaran, membayarkan bantuan iuran
dan membayar iuran Jaminan Kesehatan bagi Petugas yang belum terdaftar untuk
menjadi Peserta PBPU Pemda sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. dalam hal Petugas teridentifikasi sebagai Pekerja Penerima Upah atau anggota keluarga
yang berhak maka Pemerintah Daerah memastikan Badan Usaha telah mendaftarkan
Petugas sebagai Peserta Pekerja Penerima Upah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. petugas yang sudah terdaftar menjadi peserta JKN tetapi status kepesertaannya tidak
aktif maka Pemerintah Daerah memastikan Petugas melakukan reaktivasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam rangka memastikan implementasi skrining riwayat kesehatan dan kepesertaan JKN
aktif berjalan dengan optimal pada pemerintah daerah, maka:
a. Gubernur dan Bupati/Wali kota memastikan agar KPU provinsi/kabupaten/kota dan
Bawaslu provinsi/kabupaten/kota di wilayahnya masing-masing telah mengarahkan
seluruh Petugas penyelenggara pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah mengikuti
Skrining Riwayat Kesehatan dari BPJS Kesehatan; dan
b. Gubernur dan Bupati/Wali kota turut memastikan Petugas penyelenggara Pemilihan
Umum dan Pilkada Tahun 2024 di wilayahnya menjadi peserta aktif dalam program
Jaminan Kesehatan Nasional.
4. Pengendalian Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Surat Edaran Bersama ini dilaksanakan
bersama oleh Kementerian Dalam Negeri, Kantor Staf Presiden, KPU, Bawaslu dan BPJS
Kesehatan.
- 3 -
5. Gubernur dan Bupati/Wali kota secara berjenjang melaporkan hasil pelaksanaan Surat
Edaran Bersama ini kepada Menteri Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan
Daerah, Kepala Kantor Staf Presiden, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan Direktur BPJS
Kesehatan.
ttd ttd
ttd ttd
Tembusan Yth:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;
4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
5. Menteri Sekretaris Negera;
6. Menteri Keuangan;
7. Sekretaris Kabinet;
8. Kepala Staf Kepresidenan;
9. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi seluruh Indonesia;
10. Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi seluruh Indonesia;
11. Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi seluruh Indonesia;
12. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota seluruh Indonesia;
13. Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota seluruh Indonesia; dan
14. Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
^engan aslinya,
lukum,
(IV/b)
NIP. 19800708 200812 1 001