Anda di halaman 1dari 3

RAMGKUMAN KEBANGSAAN

1.wawasan nusantara

Wawasan Nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi,
kelompok atau golongan tertentu.

Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati.

asas wawasan nusantara yang wajib kamu pahami, diantaranya:

a. Asas Solidaritas
b. Asas Kejujuran
c. Asas Kesamaan Tujuan
d. Asas Keadilan
e. Asas Kerja Sama

2.Sumpah Pemuda
"Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta)
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda
nama-nama tokoh pemuda yang ikut dalam Kongres Pemuda tersebut;[4]

1. Ketua: Sugondo Djojopuspito


2. Wakil Ketua: R. M. Joko Marsaid
3. Sekretaris: Mohammad Yamin (menulis rumusan kongres pemuda kedua)
4. Bendahara: Amir Sjarifoeddin
5. Pembantu I: Johan Mohammad Cai
6. Pembantu II: R. Katja Soengkana
7. Pembantu III: R.C.I. Sendoek
8. Pembantu IV: Johannes Leimena
9. Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud
3. Dekrit presiden

Sejarah Latar Belakang & Alasan Dekrit Presiden 1959 Latar belakang dan alasan Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 adalah dari kegagalan Konstituante menetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) baru sebagai pengganti Undang-Undang Dasar Sementara (UUD) 1950

Tujuan dan Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Kegagalan Konstituante merumuskan UUD baru yang disebabkan banyaknya kepentingan dari masing-masing kelompok memunculkan berbagai gejolak di berbagai daerah. Situasi negara
saat itu tidak kondusif dan cukup kacau karena gejolak tersebut. Kondisi tersebut membuat Presiden Sukarno mengumumkan Dekrit Presiden 1959 sebagai hukum keselamatan negara. Maka,
tujuan dikeluarkannya Dekrit Presiden 1959 adalah untuk menyelamatkan negara berdasarkan staatsnoodrecht atau hukum keadaan bahaya bagi negara. Dengan adanya Dekrit Presiden
1959, maka masa Demokrasi Liberal atau Parlementer di Indonesia resmi berakhir dan dilanjutkan dengan masa Demokrasi Terpimpin.

isi Dekrit Presiden 1959 secara ringkas adalah sebagai berikut:

1.Dibubarkannya Konstituante.

2. Diberlakukannya kembali UUD 1945.

3.Tidak berlakunya lagi UUD 1950.

4.Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).

4.BPUPKI

Sejarah Pembubaran BPUPKI


Selama berdiri, BPUPKI telah menjalankan dua kali sidang resmi. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni dengan menghasilkan rumusan dasar
negara yang berupa pandangan umum saja. Falsafah negara Indonesia merdeka tersebut diusulkan oleh para pendiri negara, seperti Moh Yamin (29 Mei
1945), Soepomo (31 Mei 1945), dan Soekarno (1 Juni 1945).

"BPUPKI Dibentuk Tanggal 29 April 1945,


1. Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : Icibangase
3. Sekretaris : R.P. Surono
4. Anggota : 60 orang Indonesia yang merupakan perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia dan 7 orang Jepang tanpa hak suara.

Sidang kedua BPUPKI berlangsung pada 10-17 Juli 1945. Pada sidang kedua, BPUPKI membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar (UUD),
termasuk Pembukaan UUD yang memuat dasar negara.
3 persoalan pokok dalam rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) yang disampaikan Soekarno di sidang BPUPKI kedua adalah

- Pernyataan tentang Indonesia Merdeka


- Pembukaan Undang-Undang Dasar
- Batang Tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai "Undang-Undang Dasar 1945".

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan karena dianggap telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan
Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka.

BPUPKI lalu digantikan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai

5. SUPERSEMAR

Anda mungkin juga menyukai