Anda di halaman 1dari 2

Gotong Royong dalam Sila Pertama Pancasila: Membangun Solidaritas Sosial di Era Modern

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung lima sila yang menjadi pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menempatkan kepercayaan kepada
Tuhan sebagai fondasi utama. Sila ini bukan hanya menyangkut dimensi keagamaan, tetapi juga
mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang saling berkaitan.

Salah satu nilai yang mencuat dalam Sila Pertama Pancasila adalah gotong royong. Gotong royong
bermakna kerjasama dan gotong royong sosial, yang menciptakan suatu kebersamaan dalam
membangun masyarakat. Dalam konteks sila pertama, gotong royong tidak hanya menjadi manifestasi
dari kebersamaan sosial, tetapi juga merupakan cara untuk merealisasikan hubungan yang seimbang
antara manusia dan Tuhan.

Di era modern ini, konsep gotong royong dapat diterjemahkan sebagai solidaritas sosial. Solidaritas
sosial menjadi fondasi untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab, menciptakan lingkungan di
mana setiap individu saling mendukung dan bekerja sama. Dalam konteks ini, keadilan sosial sebagai
bagian dari Sila Pertama Pancasila menjadi kunci utama.
Pentingnya gotong royong dalam sila pertama tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari
pembangunan infrastruktur hingga penanggulangan bencana. Dalam membangun solidaritas sosial,
masyarakat perlu memahami bahwa keadilan sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi
juga merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat.

Pendidikan memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai gotong royong dan solidaritas sosial.
Sekolah dan lembaga pendidikan harus menjadi wahana untuk membentuk karakter generasi muda
yang memiliki rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan yang tinggi. Dengan demikian, nilai-nilai Sila
Pertama Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya gotong royong dalam konteks sila pertama juga menghadirkan tantangan, terutama di
tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi. Bagaimana masyarakat dapat menjaga nilai-nilai
tradisional sambil tetap beradaptasi dengan perubahan dunia menjadi suatu pertanyaan yang relevan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk merancang kebijakan yang mendukung
pembangunan masyarakat yang berbasis gotong royong dan solidaritas.

Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan beradab di era modern, gotong royong dalam Sila
Pertama Pancasila menjadi kunci utama. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, Indonesia
dapat terus berkembang sebagai bangsa yang kokoh dan sejahtera, tanpa meninggalkan akar-akar
kearifan lokal yang bersumber dari Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai