keuangan mengenai pertanggungjawaban manajemen. Salah satu informasi yang dapat diambil
dari laporan keuangan adalah laba (Boediono, 2005). Laba yang tidak menunjukkan informasi
yang benar tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pengguna laporan. Untuk itu,
penyajian laba yang berkualitas sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk keputusan dalam
berinvestasi bagi investor, besaran dividen yang dapat dibagikan, serta mengenai kredibilitas
suatu perusahaan. Laba merupakan informasi utama yang disajikan dalam laporan keuangan,
sehingga angka-angka dalam laporan keuangan merupakan hal krusial yang harus diperhatikan
oleh pengguna laporan keuangan. Laba dapat dijadikan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan,
Kualitas Laba adalah laba yang secara tepat dan akurat menggambarkan profitabilitas
operasional perusahaan (Sari dan Riduwan, 2013). Kualitas Laba adalah jumlah yang dapat
dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga kemampuan perusahaan pada awal dan akhir
periode tetap sama. Dalam literatur penelitian akuntansi, terdapat berbagai definisi Kualitas Laba
konstruk Kualitas Laba dan pengukurannya berdasarkan cara menentukan Kualitas Laba, yaitu
berdasarkan: sifat runtun-waktu dari laba, karakteristik kualitatif dalam kerangka konseptual,
Manajemen laba dapat terjadi karena penyusunan laporan keuangan menggunakan dasar
akrual. Dengan menggunakan dasar akrual, transaksi atau peristiwa lain diakui pada saat terjadi,
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Akibat penggunaan dasar akrual
ini, dalam laporan keuangan, laba dalam suatu periode dapat mengandung unsur kas dan akrual
(non kas).
Kualitas Laba dihitung dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi yaitu
Discretionary Accrual (DA) sebagai proksi Kualitas Laba. Berdasarkan model Jones yang
sehingga semakin kecil Discretionary Accrual maka Kualitas Laba akan semakin baik.
Wulandari (2013) menambahkan bahwa model Jones yang dimodifikasi merupakan model yang
banyak digunakan dalam penelitian karena dianggap sebagai model terbaik dalam mendeteksi
manajemen laba dan memberikan hasil terbaik. Manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu
tindakan manajemen yang mempengaruhi laba yang dilaporkan dan memberikan manfaat
ekonomi yang palsu bagi perusahaan, sehingga dalam jangka panjang akan sangat mengganggu
bahkan berbahaya bagi perusahaan. Dari definisi tersebut, manajemen laba yang dilakukan oleh
pihak manajemen bertujuan untuk keuntungan pribadi. Praktik manajemen laba akan membuat
Kualitas Laba menjadi rendah.