Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Jakobus Sahala Tua Sinaga

NIM : 40011119060025
MATA KULIAH : Akuntansi Sektor Publik
KELAS : D3 Administrasi Pajak PSDKU K.Batang
PENGAMPU : SHIDDIQ NUR RAHARDJO, S.E., M.Si., Akt
DEDDY SULESTIYONO, S.E., S.T., M.M

1. Analisis menurut Peninjauan :


 Ekonomi
Pelaksanaan program berjalan telah sesuai dengan ketentuan dan pedoman,
namun untuk pengetasan kemiskinan masyarakat tidak berjalan dengan baik,
karena dana yang dianggarkan untuk masyarakat belum sepenuhnya diterima.
 Efisiensi
Efisiensi telah tercapai, namun dalam penggunaan dana yang besar diharapkan
dapat dicairrkan keseluruh warga miskin.
 Efektivitas
Walau sebagian besar dana sudah dicairkan dan beras dibagikan ke banyak
masyarakat tetapi program ini masih kurang efektif, dikarenakan kesulitan
dalam pembagian raskin pada setiap warga yang disebabkan ada beberapa data
yang berbeda.
2. Secara umum, struktur audit terdiri atas:
a. Tahap-tahap audit
b. Elemen masing-masing tahap audit
c. Tujuan umum masing-masing elemen, dan
d. Tugas-tugas tertentu yang diperlukan untuk mencapai setiap tujuan.
Audit kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal
tujuan danprosedurnya. Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat
dikembangkan strukturaudit kinerja yang terdiri atas:
1) Tahap Pengenalan dan perencanaan (Familiarization and plannning phase)
2) Tahap Pengauditan (Audit chase)
3) Tahap Pelaporan (Reporting phase)
Struktur audit kinerja dan Elemennya nya
 Tahap pengenalan dan perencanaan
Elemennya : Survei pendahuluan, Review sistem pengendalian, manajemen
 Tahap Audit
Elemennya : Review Hasil – hasil Program, Review Ekonomi, Review
Kepatuhan.
 Tahap Pelaporan
Elemennya : Persiapan Pelaporan, Review dan Revisi, Pengiriman dan
Penyajian Lapoan Keuangan.
 Tahap Follow-Up
Elemennya : Desain Follow-Up
3. Kelebihan Accrual Basis :
 Menunjukkan Gambaran Pendapatan
Akuntansi berbasis akrual biasanya dipakai oleh perusahaan besar hingga
pemerintahan. Hal ini tidak terlepas dari salah satu kelebihannya yang
menganggap tidak begitu penting tentang waktu diterimanya pemasukan,
melainkan pengakuannya sebagai pendapatan. Hal ini berarti meskipun kas
belum diterima, tetapi sudah menunjukkan kondisi pendapatan.
 Sebagai Tolok Ukur Modal
Penerapan akuntansi berbasis akrual ternyata juga memiliki kelebihan berupa
bisa dijadikan tolok ukur modal. Hal ini karena pencatatan dan penghitungan
pemasukan dan pengeluaran kas akan mempengaruhi modal. Artinya,
tambahan pemasukan bisa menjadi investasi yang merupakan tolok ukur
modal perusahaan.
 Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui
Tidak bisa dipungkiri bahwa penerimaan dan pengeluaran adalah hal penting
dalam laporan operasional. Hal tersebut lantaran penerimaan dan pengeluaran
akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Melalui akuntansi berbasis
akrual, pendapatan langsung diakui saat terjadinya transaksi meskipun kas
belum diterima.
 Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
Akuntansi berbasis akrual juga lebih mudah digunakan untuk pengukuran aset,
kewajiban, dan ekuitas dana dalam siklus akuntansi.
 Informasi Lebih Akurat
Oleh karena pencatatan dilakukan saat terjadinya transaksi, maka informasi
yang diberikan dianggap lebih akurat, jelas, dan bisa dipercaya. Selain itu,
beban juga artinya langsung diakui saat terjadi transaksi sehingga bisa lebih
jelas untuk mengetahui pengurangan pendapatan perusahaan karena beban.
 Mengurangi Risiko Kerugian
Melalui akuntansi berbasis akrual, piutang tidak tertagih tidak akan dihapus
secara langsung. Hal ini menjadikan metode penghapusan piutang tidak perlu
lagi digunakan. Namun perlu diperhatikan pula bahwa contoh piutang tak
tertagih akan dihitung dalam estimasi piutang tak tertagih. Oleh karena adanya
pembentukan cadangan kas tidak tertagih inilah maka risiko kerugian bisa
dikurangi.
4. Alasan perlu dilakukan pengungkapan:
 Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan pemakai
lainnya dalam mengambil keputusan secara rasional
 Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan pemakai
lainnya menilai jumlah, pengakuan tentang penerimaan kas bersih
 Menyediakan informasi tentang hasil usaha (performance keuangan) suatu
perusahaan selama 1 periode
 Untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun
 Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan kas keluar
dimasa mendatang
 Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya
5. Control Environment ( Lingkungan pengendalian) merupakan salah satu pengendalian
intern, lingkungan pengendalian perusahaan adalah perilaku manajemen dan
karyawan secara keseluruhan mengenai pentingnya pengendalian.
Ada beberapa Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah:
 Filosofi dan gaya operasional manajemen
 Struktur organisasi perusahaan
 Kebijakan operasional
Manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target
operasi. Dan menyimpang dari kebijakan pengendaliannya, secara tidak langsung
dapat mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Struktur organisasi
perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia juga
berpengaruh pada lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi pemberian
kontrak kerja, pelatihan, evaluasi, kompensasi, dan promosi karyawan. Deskripsi
pekerjaan, kode etik karyawan, dan kebijakan atas konflik kepentingan, juga
merupakan bagian dari kebijakan personalia.

Anda mungkin juga menyukai