Anda di halaman 1dari 12

D

I
S
U
S
U
OLEH :
KELOMPOK 3
 ILLYYANI
 KHAIRULLAH
 ZARA ZAFIRA SABRINA
 SITI AKLIMA
 SULTAN RIANSYAH
 FIRNAS AMBIYA RIZWAN
 RISKI ADITYA

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN BIREUEN
MIN NEGERI 1 BIREUEN
KECAMATAN PEUSANGAN
KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2022
1. FENOMENA BUDAYA TARI

Pernyataan Umum
Tari merupakan gerakan menari yang dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
Namun budaya tari adat biasanya berbeda dengan kegiatan menari seperti biasa.
Kebudayaan tari adat muncul bukan karena hal yang sembarangan. Biasanya masing-
masing daerah atau suku mempunyai tarian adatnya masing-masing.
Urutan Sebab-Akibat
Budaya tari ini biasaya akan dilakukan dalam rangka merayakan atau memperingati
sesuatu. Bisa jadi ritual kebudayaan, acara suku, atau peristiwa besar lainnya.
Sebagai contoh di antaranya ada tari Saman yang berasal dari Suku Gayo. Tari saman
ditampilkan dalam rangka merayakan peristiwa yang dianggap penting.
Dan biasanya tari Saman juga digunakan untuk merayakan hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW.
Interpretasi
Bagaimana pun juga, tari daerah sama seperti kebudayaan daerah yang lain. Sama-sama
harus dilestarikan dan diwariskan ke generasi selanjutnya agar tak lekang oleh waktu.
2. FENOMENA BUDAYA JAWA MEMBATIK

Pernyataan Umum
Batik adalah kain bergambar yang dibuat khusus dengan cara menuliskan atau
menggambarnya secara langsung pada kain itu. Lalu proses pengolahannya juga
dilakukan dengan cara tertentu yang khas.
Seluruh teknik, teknologi dan perkembangan motif serta budaya batik Indonesia telah
ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi
(Masterpieces of The Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO sejak
tanggal 02 Oktober 2009.
Batik merupakan kerajinan dengan nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian
budaya Indonesia sejak dulu kala, terutama di pulau Jawa.
Pada zaman dulu, perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan mereka dalam
membatik sebagai pekerjaan.
Sehingga pada masa itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi
perempuan.
Hingga ditemukannya “batik cap” yang memungkinkan kaum pria untuk masuk ke
dalam pekejerjaan ini.

Urutan Sebab-Akibat
Masing-masing motif batik mempunyai kisahnya sendiri-sendiri. Misalnya motif batik
“Mega Mendung” yang berasal dari daerah pesisir dan di sana pekerjaan membatik
adalah hal yang lazim bagi laki-laki. Beragam warna dan corak batik lainnya juga
dipengaruhi oleh asing.
Pada awalnya batik mempunyai warna dan corak yang terbatas, bahkan beberapa corak
hanya boleh dipakai kalangan tertentu.
Namun, pada akhirnya batik menyerap pengaruh dari luar seperti penjajah dan
pedagang asing.
Warna-warna batik cerah seperti merah diperkenalkan oleh Tionghoa, yang juga
mempopulerkan motif phoenix.
Bangsa Eropa juga berminat ke budaya ini, hasilnya mereka membuat corak bunga-
bunga atau dari benda-benda yang dibawa seperti kereta kuda. Warna kesukaan mereka,
seperti biru, juga ikut mempengaruhi.
Sementara itu, batik tradisional tetap mempertahankan motifnya. Dalam upacara adat
batik tradisional juga masih sering dipakai karena perlambangannya masing-masing.
3. FENOMENA BUDAYA JAWA WAYANG

Pernyataan Umum
Wayang adalah seni pertunjukan khas Indonesia yang berkembang pesat di daerah Bali
dan Jawa.
Selain di kedua wilayah itu, wayang juga terkenal di Semenanjung Malaya dan
Sumatera. Di mana pada daerah tersebut, wayang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu
dan Jawa.
Urutan Sebab-Akibat
Pada tanggal 07 November 2003, UNESCO menetapkan wayang dalam seni bertutur
sebagai warisan maha karya dunia yang tidak ternilai.
Saat ini diketahui bahwa awal mula pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung
abad ke 3 yang isinya menceritakan si Galigi yang sedang mewayang.
Pada saat agama Hindu mulai masuk ke Indonesia, wayang menjadi budaya sekaligus
media yang efektif untuk menyebarkan ajaran Hindu.
Sehingga dulu pertunjukan wayang banyak menggunakan cerita Ramayana dan
Mahabharata.
Saat agama Islam datang, boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi juga mulai
muncul.
Saat pertunjukan, yang terlihat hanya bayangannya saja yang berasal dari kulit sapi
tersebut. Dan sampai saat ini, masyarakat mengenalnya dengan wayang kulit.
Di samping itu, ada juga wayang Sadat yang digunakan sebagai media penyebaran
ajaran Islam dan memperkenalkan nilai-nilainya.
Kemudian saat misionaris Katolik bernama Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC
datang pada tahun 1960, ia juga menyebarkan agama Katolik menggunakan wayang
Wahyu. Cerita wayang Wahyu tersebut bersumber dari Alkitab.
Interpretasi
Seperti yang kita ketahui, nilai-nilai filosofi yang terdapat di dalam budaya wayang
selalu mengajarkan masyarakat berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat.
Dalam dunia wayang juga ada istilah “memayu hayuning bebrayan agung” atau
semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” atau yang sesuai dengan kepercayaan masing-
masing.
Bagaimana pun juga, kita harus sadar untuk membantu melestarikan budaya wayang
ini. Berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing dapat dilakukan sehingga
budaya wayang akan terus lestari.
4. FENOMENA BUDAYA BALI NGABEM

Pernyataan Umum
Ngaben merupakan tradisi khas pulau Bali yang berupa pengurusan jenazah seseorang
yang telah tiada.
Tradisi ini mengkremasi orang yang sudah meninggal dengan adat dan istiadat
setempat.
Urutan Sebab-Akibat
Sebagai pulau yang terkenal menjadi destinasi wisata, tentu Bali selalu didatangi oleh
para turis baik lokal maupun mancanegara.
Namun tidak semua turis ini diizinkan untuk melihat upacara sakral yang satu ini.
Mereka perlu mendapatkan izin dari keluarga yang bersangkutan.
Walaupun tradisi Ngaben ini diadakan seolah-olah begitu meriah, tetap saja ini
merupakan acara berduka.
Tujuan Ngaben diadakan adalah agar keluarga yang ditinggalkan tak bersedih dan
arwah yang meninggal diharapkan hidup bahagia di nirwana.
Perlu biaya yang cukup besar jika ingin mengadakan budaya Ngaben ini. Karena
Ngaben dikenal sebagai tradisi mengurus jenazah termahal dan terlama.
Belum lagi berbagai atribut keagamaan dan upacara yang perlu disediakan oleh pihak
keluarga.
Interpretasi
Walau demikian, tradisi ini harus dijaga dan dilestarikan. Alhasil tradisi ini tetap
dipertahankan oleh umat Hindu dan menjadi salah satu budaya khas pulau Bali.
5. FENOMENA BUDAYA LOMBOK BAU NYALE

Pernyataan Umum
Indonesia mempunyai beraneka ragam budaya. Di antara banyaknya budaya Indonesia,
ada budaya yang bertentangan dengan norma sosial hingga norma agama.
Salah satu contoh budaya yang bertentangan dengan norma adalah budaya Bau Nyale
yang merupakan budaya suku Sasak Core.
Bau Nyale berarti menangkap nyale. Nyale adalah cacing laut yang bisa dikonsumsi,
namun hanya muncul satu kali dalam satu tahun.
Itu pun hanya di hari, bulan dan pantai tertentu. Hal tersebutlah yang membuatnya
sangat spesial bagi suku Sasak.
Urutan Sebab-Akibat
Konon katanya cacing Nyale merupakaan jelmaan seorang putri bernama Mandalika.
Putri ini melakukan aksi bunuh diri di laut karena masalah cinta.
Meski begitu tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun yang selalu dilakukan
masyarakat Lombok. Biasanya mereka melakukannya di akhir bulan Februari atau
pertengahan bulan Maret.
Cacing Nyale biasanya muncul di sekitar jam 3 sampai 5 pagi hari, jadi para pemuda
yang berburu terpaksa begadang untuk menunggu Nyalenya muncul di atas permukaan
laut.
Pada saat ini biasanya para pemuda-pemudi melakukan hal yang tak beretika dan tak
sepatutnya dilakukan.
Karena tradisi Bau Nyale dilakukan di ruang terbuka, semua orang bebas melakukan
apa saja asal tidak membuat kegaduhan.
Kondisi ini malah dimanfaatkan oleh pemuda untuk melakukan hal tak senonoh dengan
para pemudi.
Apalagi saat Nyalenya keluar, mereka malah meneriakkan kata-kata kotor. Mereka
percaya kata-kata kotor ini bisa menarik perhatian Nyale.
Interpretasi
Ternyata di samping kemeriahannya, budaya Bau Nyale ini mengandung nilai-nilai
negatif yang bertentangan dengan norma agama.
Sayangnya budaya harus dilestarikan dari generasi ke generasi. Mungkin evaluasi perlu
dilakukan agar tradisi budaya ini tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik.
6. FENOMENA BUDAYA ANGKLUNG

Pernyataan Umum
Angklung merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat, lebih tepatnya tersebar di
dataran Sunda. Bahan dasar untuk membuat angklung adalah bambu.
Di mana angklung terdiri dari 2 sampai 4 tabung bambu yang dipotong detil dan
dirangkai sedemikian rupa menggunakan tali rotan sehingga menjadi satu dan mampu
menghasilkan nada tertentu ketika dimainkan. Sementara itu, cara memainkan angklung
adalah dengan menggoyangkan atau mengocoknya.
Urutan Sebab-Akibat
Nama angklung berasal dari bahasa Sunda yaitu “angkleung-angkleungan” yang
mendeskripsikan bagaimana gerak tubuh pemain musik ketika memainkan angklung
dan mengikuti iramanya. Nama ini juga diambil dari bunyi “klung” yang keluar dari
instrumen musik bambu ini.
Angklung merupakan seni dan tradisi asli Sunda yang mana di masa lalu, angklung
difungsikan untuk ritual keagamaan mengundang Dewi Sri, Dewi Padi lambang
kemakmuran, supaya turun ke bumi dan membuat padi para petani menjadi subur.
Hingga sekarang, angklung masih terus dijaga dan dilestarikan dengan baik sampai
menjadi budaya yang melekat dan simbol adat suku Sunda, Jawa Barat.
Pada November 2010 lalu, lembaga dunia UNESCO bahkan mengangkat angklung
sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia.
Dan salah satu sanggar pelestarian angklung yang terkenal hingga ke luar negeri adalah
Saung Angklung Udjo yang terletak di Bandung.
Interpretasi
Hingga saat ini, pertunjukkan dan penampilan angklung masih eksis di mana-mana.
Mari kita jaga terus keberadaan budaya angklung ini supaya terus terlestarikan seperti
ini hingga nanti.
7. FENOMENA BUDAYA GAMELAN

Pernyataan Umum
Gamelan adalah alat musik tradisional khas Jawa yang termasuk ke dalam jenis alat
musik pentatonik dengan tangga nada pelog (laras) dan slendro.
Gamelan sendiri tidak berupa sebuah alat musik saja, melainkan terdiri dari beberapa
instrumen perkusi kesenian seperti gong, saron, bonang, dan gangsa.
Kata gamelan terdiri dari dua suku kata dan diambil dari bahasa Jawa, yaitu gamel dan
imbuhan -an. Gamel sendiri berarti pukulan atau tabuhan, sehingga gamelan berarti
pukulan atau tabuhan terhadap sesuatu.
Urutan Sebab-Akibat
Gamelan merupakan salah satu dari sekian banyaknya hasil pengembangan atau
modifikasi budaya Hindu-Buddha ketika masih mendominasi tanah nusantara zaman
dulu.
Bentuk gamelan yang kita kenal seperti sekarang ini tercipta di masa-masa kekuasaan
kerajaan Majapahit. Karena keluhuran nilai seni dan budayanya sejak dulu tersebut,
menjadikan gamelan sebagai salah satu representasi kesenian asli Indonesia.
Kini gamelan banyak digunakan untuk mengiringi petunjukkan kesenian seperti tari
atau wayang kulit. Penampilan gamelan juga kerap kali diiringi oleh sinden yang
bernyanyi atau berdendang mengikuti iramanya.
Pertunjukkan gamelan biasa berlangsung pada acara-acara ritual keagamaan atau acara
resmi keraton, seperti pernikahan anggota keluarga kerajaan Keraton Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai