Anda di halaman 1dari 15

ESTUDIAR JURNAL PENELITIAN MAHASISWA

Volume x, No. xx, Agustus/Februari 20xx, p. X-XX

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN SHAMPO PANTENE

The Influence of Price and Promotion on the Decision to Purchase Pantene Shampoo

M. Fahmi Ardani
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhadi
Setiabudi, Indonesia
E-mail: fahmiardani77@gmail.com

ABSTRAK

Submitted: …… 20xx, Accepted: …… 20xx, Published: Bulan 20xx


ISSN: XXX-XXXX (online), Website: http://pubmas.umus.ac.id/index.php/estudiar
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 2

Keywords: kata/frase, maksimal 5 kata/frase (Bahasa Inggris)

PENDAHULUAN
Produk shampo di Indonesia semakin populer karena banyak pelanggan yang
menginginkan berbagai jenis perawatan rambut. Hal ini menyebabkan banyak
perusahaan berbeda menciptakan berbagai sampo. Perusahaan berharap dapat
mempertahankan pelanggannya dan tetap sukses di pasar. Tabel tersebut menunjukkan
merek-merek sampo ternama di Indonesia.

Tabel Top Brand Indeks Tahun 2017-


2019 Kategori Shampoo

Tabel Top Brand Index kategori sampo tahun 2017 hingga 2019 menunjukkan Pantene
menjadi merek sampo terpopuler selama tiga tahun berturut-turut.[1]
Harga sangatlah penting karena dapat mengubah seberapa besar keinginan orang
untuk membeli sesuatu. Harga juga dapat membuat orang berpikir berbeda terhadap
suatu produk. Orang-orang membayar uang untuk suatu produk atau layanan karena
mereka menganggap hal-hal tersebut berharga dan akan membantu mereka
dalam beberapa hal.[2]
Perusahaan menggunakan promosi untuk membuat orang mau membeli
produknya dan mendorong tenaga penjualan agar banyak menjualnya. Promosi dapat
membuat orang ingin mencoba suatu produk dan membelinya lagi dan lagi. Ini
membantu perusahaan menjual lebih banyak produk dan menghasilkan lebih banyak
uang. Kemudian, orang tersebut dapat memutuskan apakah ingin tetap membeli produk
tersebut atau tidak. Perusahaan shampoo pantene menggunakan banyak cara berbeda
untuk memberi tahu orang-orang tentang produk shampoo mereka, seperti di TV, koran,
majalah, baleho dan di papan tanda besar di luar ruangan.[3]
Pada dasarnya keputusan membeli shampo yang dikemas dalam kemasan, ada
banyak hal yang bisa membuat mereka memilih satu merek dibandingkan merek
lainnya. Beberapa di antaranya adalah seberapa bagus shampoo pantene tersebut, apa
mereknya, seperti apa baunya, apakah cocok dengan gaya hidup mereka, dan apakah
perusahaan melakukan sesuatu untuk membuat orang membelinya. Orang membeli
sampo karena mereka membutuhkannya dan karena itu membuat mereka bahagia. Jika
orang benar-benar menyukai sampo, mereka akan terus membelinya dan hal ini
membantu perusahaan menghasilkan uang. Pantene adalah perusahaan yang
memikirkan apa yang membuat orang ingin membeli sampo mereka.[3]

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 3

TINJAUAN PUSTAKA

Harga
Menurut Buchari Alma (2011): Harga adalah sebagaimana besar sesuatu barang
ataupun jasa yang dinyatakan dengan uang. Harga membantu orang memutuskan apa
yang akan dibeli karena ini memberi tahu mereka berapa banyak mereka harus
membayar untuk membeli barang tersebut. Orang juga menggunakan harga untuk
memutuskan apakah mereka ingin membeli sesuatu atau tidak.
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah sejumlah uang yang
diperlukan untuk membeli suatu barang. Sedangkan menurut Dharmesta dan Irawan
(2001 : 241) penentuan harga suatu produk merupakan hal yang penting dalam dunia
bisnis dan dipengaruhi oleh hal-hal seperti berapa biaya pembuatan produk tersebut dan
berapa harga produk lain yang sejenis. Menurut Machfoedz (2005:139) tujuan utama
penentuan harga yaitu : a. Mendapatkan keuntungan, mencapai target baru dan
meningkatkan laba, b. Orientasi Penjualan, meningkatkan penjualan barang, dan
mempertahankan atau mengembangkan pemasaran. [4]

Promosi
Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 15) Promosi adalah cara bisnis
merencanakan, memutuskan harga, mengiklankan, dan menjual produknya untuk
membuat pelanggan senang. Sedangkan, pengertian promosi menurut Nikels dalam
bukunya Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah pemberian informasi atau
membujuk orang untuk membeli sesuatu. Kedua definisi tersebut mempunyai arti yang
sama, meskipun fokusnya pada bagian yang berbeda. Definisi pertama berbicara tentang
membuat orang ingin membeli sesuatu, sedangkan definisi kedua berbicara tentang
membuat orang membeli sesuatu. Promosi merupakan suatu hal yang penting dalam
pemasaran dan selalu terjadi. Hal ini membuat orang-orang yang sebelumnya tidak
tertarik ingin mencoba produk tersebut dan membelinya.
Periklanan atau promosi merupakan proses mengkomunikasikan bauran
pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memasarkan produknya (Asrizal
Efendy Nasution, Linzzy Pratami Putri, 2019). Sedangkan menurut (Kotler &
Amstrong, 2009) promosi adalah kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk (persuading) para pembeli untuk bersedia membeli produk
tersebut. Menurut (Lupiyoadi, 2013) dalam promosi terdapat perangkat promosi yang
mencakup aktivitas periklanan (advertising), penjualan pribadi atau perseorangan
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relation), informasi penjualan dari mulut ke mulut (word of mouth). Pemasaran secara
langsung (direct selling), dan mempublikasikan pemasaran (marketing publication).[5]

Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tindakan pemecahan masalah yang dilakukan
individu ketika memilih pilihan perilaku yang sesuai dari antara dua atau lebih pilihan
perilaku dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat untuk melakukan pembelian
dengan terlebih dahulu mengkaji tahapan proses pengambilan keputusan. Pengambilan

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 4

keputusan dapat dianggap sebagai hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif
yang mengarah pada pilihan suatu tindakan dari beberapa alternatif yang tersedia. Setiap
proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan pilihan akhir. Keluarannya bisa
berupa suatu tindakan atau suatu opini terhadap pilihan (Firmansyah, 2018).Menurut
(Nasution & Lesmana, 2018)keputusan pembelian adalah seleksi dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
tindakan pengambilan keputusan tersebut meliputi keputusan tentang jenis dan
manfaat produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan
tentang tentang jumlah produk, keputusan tentang penjualnya dan keputusan tentang
waktu pembelian serta cara pembayarannya. Menurut (Astuti & Abdullah, 2017)
menyatakan keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi konsumen dalam
membentuk preferensi diantara merek-merek dalam kelompok seleksi, konsumen juga
dapat mengembangkan minat beli untuk membeli merek yang paling populer.[6]

METODE
Metode penelitian pada dasarnya ialah aturan yang diikuti para ilmuan dalam
mengumpulkan informasi dan data untuk mencapai tujuan serta kepentingan tertentu
(Sugiyono, 2018). Sebaliknya (Timotius, 2017) menjelaskan Metode Penelitian ialah
gabungan antara skema, algoritma, dan prosedur yang dipakai sebagai instrumen atau
alat ukur dalam implementasi riset Metode penelitian pada naskah artikel yang
menjelaskan jenis penelitian, objek dan subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian,
alat penelitian, metode pengambilan sampel, pengumpulan data dan analisis data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantatif. Metode penelitian
kuantatif adalah cara melakukan penelitian dan mempelajari berbagai hal. Ini membantu
para ilmuwan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting dengan
mengumpulkan data. Di Indonesia, metode-metode ini menjadi semakin penting untuk
semua jenis penelitian, seperti mempelajari masyarakat, ekonomi, dan politik.
Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji realibilitas, dan uji asumsi
klasik. Dalam penelitian ini, penyebaran kuesioner kepada 200 responden digunakan
sebagai teknik pengumpulan data. Kuesioner yang dibagikan bersifat tertutup atau
rahasia sehingga jawaban responden hanya dibatasi dengan jawaban yang telah
disediakan. Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis menjadi 2 kelompok yaitu
variabel dependen keputusan pembelilan serta variabel independen yaitu harga, promosi
dan kualitas produk.
Adapun yang menjadi variabel operasional dalam penelitian ini adalah
Keputusan Pembelian, Keputusan pembelian merupakan proses dimana masyarakat
umum melalui tahapan-tahapan tertentu melakukan pembelian shampoo pantene.
Menurut Kotler
(2014:184) indikator keputusan pembelian, yaitu:
a) stabilitas produk;
b) kebiasaan membeli produk;
c) membuat rekomendasi kepada orang lain;
d) Melakukan pembelian ulang. [7]

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 5

Hipotesis Penelitian
Harga (X1) sebagai variabel independen pertama dan promosi (X2) sebagai
variabel independen kedua, sedangkan Keputusan Pembelian adalah
variabel dependennya.

Harga (X1)

H1

Keputusan pembelian

Promosi (X2) H2

H3

Desain Kuesioner
Kuesioner (X1) Harga memiliki lima item yang dikutip dari penelitian yang
dilakukan,(Yuliawan 2011) kuesioner (X2) memliki lima item yang dikutip dari
penelitian yang dilakukan (Dwikristianto et al. 2017) dan (Y) Keputusan pembelian
memiliki lima item yang juga dikutip dari penelitian (Yuliawan 2011)

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 6

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 7

Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif
Menurut analisis deskriptif pada data demografi sebanyak 60,2% yang dimiliki
dari
responden Perempuan Adapun juga 39,8% dari responden laki-laki, Persentase
terbanyak di dominasi usia <20 Tahun yaitu sebesar 73,3%, responden Pendidikan
didominasi oleh siswa SMA sebesar 65,5%, dengan penghasilan <500.000 Data
responden ini diambil dari Masyarakat. Profil demografis ditampilkan di bawah ini

Tabel 1.
Demografi Frekuensi Persentasi
JENIS KELAMIN
Laki-laki 80 39,8%
Perempuan 121 60,2%
Total 201 100%
USIA
<20 Tahun 148 73,3%
20-30 Tahun 41 20,3%
30-40 Tahun 7 3,5%
40-50 Tahun 2 1%
>50 Tahun 4 2%
Total 201 100%
PENDIDIKAN
SD 1 0,5%
SMP 4 2%
SMA 133 65,5%
DIPLOMA 11 5,4%
SARJANA 54 26,6%
Total 201 100%
PEKERJAAN
Pelajar 17 8,3%
Mahasiswa 114 55,9%
Karyawan 52 25,5%
Wiraswasta 13 6,4%
Ibu rumah tangga 5 2,5%
Tenaga pendidik 1 0,5%
Dosen 2 1%
Total 201 100%
PENGHASILAN
<Rp 500.000 109 53,7%
Rp 500.001-2.000.000 46 22,7%
Rp 2.000.001-3.500.000 20 9,9%
Rp 3.500.001-5.000.000 12 5,9%
>Rp 5.000.000 16 7,9%
Total 201 100%

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 8

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen


pengukuran mampu apa yang ingin diukur. Suatu instrumen dianggap valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Variabel penelitian dikatakan
valid bila Cronbach's Alpha > 0,6. Dari pengujian terhadap instrument penelitian
maka diperoleh bahwa uji reliabilitaas masing-masing instrument variabel
menggambarkan bahwa semua instrument variabel penelitian yang digunakan
dinyatakan reliable. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan yang dilakukan
dengan menggunakan program SPSS, dan diperoleh hasil reliabilitas seperti
tercantum dalam table masing-masing dibawah ini. (Ichsan, Surianta, and
Nasution 2020). Uji Validitas dan juga Reliabilitas ditampilkan pada Table di
bawah ini 2 dan 3.
Tabel 2
No Item Pearson Sig. Keterangan
correlation
Harga (X1)
1 Harga produk shampo pantene yang ,807 ,000 Valid
ditawarkan masih terjangkau untuk
dibeli

2 Harga produk shampo pantene ,823 ,000 Valid


mampu bersaing dengan produk lain

3 Harga produk yang ditetapkan dari ,850 ,000 Valid


shampo pantene sudah sesuai
dengan kualitas produk yang dijual

4 Harga produk shampo pantene ,815 ,000 valid


sesuai dengan yang ditawarkan
kepada konsumen konsumen

5 Harga produk shampo pantene ,753 ,000 valid


sesuai dengan manfaatnya yang
dapat dipakai sehari hari

Promosi (X2)
1 Promosi yang dilakukan pantene ,829 ,000 Valid
dengan memberikan diskon menarik
perhatian konsumen

2 Iklan shampo pantene yang ,826 ,000 Valid


ditampilkan pada televisi menarik

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 9

minat beli konsumen

3 Promosi yang dilakukan shampo ,759 ,000 Valid


pantene dengan berkolaborasi
bersama banyak artis tekenal

4 Iklan shampo pantene selalu ,815 ,000 Valid


memberikan informasi produk baru

5 Pesan yang disampaikan dalam ,833 ,000 valid


iklan shampo pantene mampu
mempengaruhi saya dalam melihat
keunggulan produk shampo lain

Keputusan pembelian (Y)


1 ,846 ,000 Valid
Saya melakukan pembelian produk
shampo pantene karena kebutuhan

2 Saya akan terus membeli produk ,840 ,000 Valid


dari shampo pantene

3 Saya memilih produk pantene ,644 ,000 Valid


karena memiliki banyak varian
shampo

4 Produk dari shampo pantene sudah ,826 ,000 Valid


sesuai dengan harapan saya

5 Saya membeli shampo pantene ,747 ,000 valid


karena memiliki kemasan dan harga
yang terjangkau

Tabel hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan kuesioner Harga
(X1), Promosi (X2), dan Keputusan pembelian (Y) dinyatakan valid. Hasil tersebut
dikarenakan nilai P-Vslue (Sig 2-tailed) <0.05 yang berarti semua item dapat digunakan
untuk mengukur variabel Harga, Promosi, dan juga Keputusan Pembelian di
Masyarakat.

Tabel 3
No Variabel Alpha Cronbach Keterangan
1 Harga (X1) ,865 Reliabel
2 Promosi (X3) ,871 Reliabel
3 Keputusan pembelian (Y) ,840 Reliabel

Menurut hasil uji reabilitas table di atas menunjukkan bahwa semua variabel yang
digunakan untuk penelitian sudah memenuhi kategori reliabel, dikarenakan nilai Alpha

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 10

Cronbach > 0,60. Maka dengan demikian, jawaban responden dapat digunakan dan
dianalisis lebih lanjut.

3. Uji Asumsi Klasik


Uji Asumsi Klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji linearitas, Uji
Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedisitas, Uji Autokorelasi.

Tabel 4
No Uji Asumsi Nilai Keterangan
1 Linearitas Sig
X1*Y:0,000 Dapat diterima
X2*Y:0,000 Dapat diterima
2 Normalitas Sig
0,015 Normal
3 Multikolinieritas VIF Tidak menunjukan
2,673 gejala Multikolinieritas
4 Heterokedastisitas Sig Tidak terjadi gejala
X1:0,562 heterokedastisitas
X2:0,787
5 Autokorelasi Dw Tidak terjadi
2.006 autokorelasi

Tabel dari hasil uji klasik pada uji linearitas, normalitas, multikolinieritas,
Heterokedastisitas dan autokorelasi menunjukan hasil model regresi yang baik.

1. Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel secara


signifikan mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Pengujian pada
SPSS dengan menggunakan test for lineirity dengan taraf signifikansi
0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hibungan yang linier bila
signifikansi kurang dari 0,05. Dapat diketahui nilai linierity sebesar
0,000<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Citra merek dan
Kualitas produk mempunyai hubungan yang linier.
2. Uji Normalitas untuk mendeteksi normalitas data dengan menggunakan
kurva normal p-p plot. Jika titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 11

dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi


asumsi normalitas. Sedangkan jika titik-titk menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan nilai output pada
tabel diatas nilai sig=0,054<0,05. Maka data tidak berdistribusi normal.
3. Uji Multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi korelasi antar peubah
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi antar peubah
bebas. Metode yang banyak digunakan untuk medeteksi adanya
multikolinieritas adalah faktor inflasi raga (variance inflation
factor/VIF). Multikolinieritas terjadi bila nilai VIF>10. Dari hasil output
nilai pada tabel diatas, VIF menunjukan 2,845<10 yang berarti tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah terdapat
ketimpangan varians dibandingkan observasi lain pada sisa observasi
model regresi. Yang mana jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05
maka varibel tersebut tidak terjadi gejala heteroskedasitas , namun jika
nilai signifikannya kurang dari 0,05 maka terjadi gejala heteroskedas.
Hasil pengujian heterskedasitas metode Glejser diperoleh nilai
signifikansi untuk variabel kualitas produk sebesar 0,968>0,05 dapat
disimpulkan bahwa variabel Citra merek tidak terjadi gejala
heteroskedasitas. Dalam hal ini, karena kualitas layanan sangat
bervariasi. Kemudian pada variabel Kualitas produk sebesar 0,132>0,05
maka dapat disimpulkan bahwa variabel citra merek tidak terjadi gejala
heteroskedasitas.
5. Uji autokorelasi
Diketahui terdapat 1 variabel dependent dan 2 variabel independent dan
jumlah data responden adalah 201, maka nilan dL=1,6131 dan
dU=1,7364. Maka dU<d<4-dU= 1.6131<1.77<2,2636. Berdasarkan data
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tidak ada gejala
autokorelasi.

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 12

4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda


Uji Analisis Regresi Linear Berganda dimaksud untuk menganalisis pengaruh dari
variabel Harga (X1), Promosi (X2), Keputusan pembelian (Y).

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant)
11,004 2,471 4,454 ,000

Harga ,186 ,094 ,183 1,986 ,048


Promosi ,500 ,095 ,483 5,259 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sesuai hasil dari penelitian pada tabel diatas, didapatkan persamaan regresi linear
berganda yaitu: Y= 11,004+0,186(X1)+0,500(X2)=11,69
Konstanta Memiliki Nilai sebesar 11,69 ini menunjukan pengaruh positif pada variabel
X (X1 dan X2), bila variabel X terjadi kenaikan didalam satu satuan, Maka minat beli
(Y) Juga akan mengalami peningkatan.

5. Uji Hipotesis
Uji Statistik t digunakan untuk menunjukan seacara individual pengaruh masing-masing
variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent. Uji Hipotesis digunakan

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 13

digunakan guna memprediksi tingkat hubungan antar variabel independent khususnya


citra merek, kualitas produk dan variabel dependent. Artinya Minat beli seperti pada
tabel berikut.

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant)
11,004 2,471 4,454 ,000

Harga ,186 ,094 ,183 1,986 ,048


Promosi ,500 ,095 ,483 5,259 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Nilai sig tester H1. Pengaruh Harga terhadap Keputusan pembelian pada produk
shampo pantene mulai 0,048 <0,05. Maka dapat disimpulkan H1 tidak diterima, berarti
tidak ada pengaruh X1 terhadap Y.
Nilai sig tester H2. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan pembelian pada produk
shampoo pantene mulai 0,000 <0,05. Maka dapat disimpulkan H2 tidak diterima, berarti
tidak ada pengaruh X2 terhadap Y.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4979.060 2 2489.530 64.336 .000b

Residual 7274.783 188 38.696

Total 12253.843 190

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 14

Uji f digunakan untuk melihat apakah seluruh variabel dependen. Uji hipotesis ketiga,
nilai sig 0,000 < 0,05. Mengenai pengaruh Harga dan Promosi terhadap Keputusan
pembelian maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga tidak diterima yaitu tidak terdapat
pengaruh antara X1 dan X2 terhadap Y.

Model Summaryb

Std. Error
Adjusted of the
Model R R Square R Square Estimate
1 .637a
,406 ,400 6,22058
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Pengujian R-square memungkinkan anda untuk mengetahui secara simultan konstribusi


variabel independent terhadap variabel dependent. Tentukan kuat atau lemahnya
hubungan dua variabel berdasarkan nilai R. apabila nilai R2 setara dengan 1
memungkinkan hasil pengaruh yang dibagikan variabel independent kepada variabel
dependent merupakan hasil memadai dan sempurna. Hasil uji R-square pengaruh
variabel Harga dan Promosi terhadap Keputusan pembelian sebesar 0,037% atau
0,025%.

Referensi

[1] ‫ “آموزان‬,‫ مرجع دانش‬- ‫ سیویلیکا‬- ‫ بوم سازه وابسته به شرکت توسعه فناوری ساختمان بوم سازه‬.‫ا‬
‫ زاده‬1 ‫دانش تحصیل بر مجازی اجتماعی های شبکه و ازاینترنت ناشی تأثیرات رضایی جواد محمد‬
‫تربیتی علوم کارشناسی دانشجوی‬، ‫ شیراز مطهری شهید پردیس فرهنگیان دانشگاه‬.1 2 ، ‫کیهان پریسا‬
pp. 1–9, [Online]. Available: http://www.digg.com ”, ‫ بوشهر صدر‬.2

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama
ESTUDIAR Volume X, No.X, Bulan 20xx, p. X-XX 15

[2] M. D. Trixie, A. Hermani, and S. Listyorini, “Pengaruh Harga Dan Kualitas


Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Shampo Pantene,” J. Adm. bisnis,Fakultas
Ilmu Sos. dan Ilmu Polit. Univ. Diponegoro, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2016.
[3] C. Therapy et al., “No Title‫” ثبثبثب‬,‫بیبیب‬, vol. ‫ث ققثق‬, no. ‫ثق ثقثقثق‬, p. 2018 ,‫ثقثقثقثق‬,
[Online]. Available: http://search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&db=sph&AN=119374333&site=ehost-live&scope=site%0Ahttps://
doi.org/10.1016/j.neuron.2018.07.032%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.tics.2017.03.010%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.neuron.2018.08.006
[4] S. N. Fauzyah, E. M. Sasmita, and B. Sari, “Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Pelayanan, Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Butik Amel Pondok
Gede Kota Bekasi,” J. IKRA-ITH Ekon., vol. 4, no. 2, pp. 181–189, 2021.
[5] D. I. O. Imansari, “Pengaruh Kualitas Produk , Celeberity Endorser Dan Harga
Terhadap Proses Keputusan Pembelian Shampo Pantene,” J. Ilmu dan Ris.
Manaj., vol. Volume 7, pp. 1–19, 2018.
[6] P. Harga and D. A. N. K. Produk, “Pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian sepatu converse,” vol. X, no. X.
[7] S. Kasus, P. Telor, and A. Yes, “Analisis Pengaruh Harga , Citra Merek ,
Segmentasi Pasar dan Kualitas Produk Terhadap Volume Penjualan,” vol. x, no.
xx, pp. 1–13, 2023.

Judul Artikel Ditulis Dengan Huruf Pertama Kapital (Font Garamond 11px, Center)
Hanya Nama Penulis Pertama

Anda mungkin juga menyukai