KuRlKuLUM OPERAslONAL
di Satuan pendidikan
2
KATA Salah satu tugas dan fungsi Pusat Kurikulum dan Perbukuan adalah pengembangan kurikulum termasuk bahan kebijakan
PENGANTAR teknis pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional memuat
seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Dalam penyusunannya, satuan pendidikan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional. Prinsip
pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan
dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Satuan pendidikan diberikan kebebasan
dalam pengembangan dengan menyesuaikan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah, sejauh komponen dasarnya
tercakup di dalamnya. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasional adalah kurikulum
implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta potensi
internal sekolah dan dunia kerja.
Harapannya, kurikulum operasional di satuan pendidikan dapat dijadikan acuan satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulumnya dengan menyesuaikan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
56 Daftar pustaka
4
Dokumen panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional
yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama
peserta didik dalam mencapai prokl Pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.
7
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun
Karakteristik Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan
keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga
satuan Visi, dan Misi
Untuk SMK, Karakteristik Satuan Pendidikan, disusun untuk satuan pendidikan, sedangkan komponen Tujuan, Pengorganisasian pe
pendidikan kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program
keahliannya.
Visi, misi, dan Visi
tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan
jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju
● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila
Misi
● misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
● Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras
dengan misi
● strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
● Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut
dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila
Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk
lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.
8
Pengorganisasian cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah
pembelajaran mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian c P dan profil Pelajar pancasila (mis:
Komponen Kurikulum mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).
Operasional di Satuan ● lntrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok).
Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia
Pendidikan kerja.
● Projek penguatan profil Pelajar pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada
Komponen ini menjadi profil Pelajar pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk pAUD, projek penguatan profil pelajar
komponen utama yang ditinjau pancasila disatukan dalam kegiatan pembelajaran, tidak terpisah dengan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Untuk SMK, projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja
setiap tahun
sehingga namanya menjadi projek penguatan profil Pelajar pancasila dan Budaya Kerja.
● Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan
kompetensi di dunia kerja
● Ekstrakurikuler. Gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk matriks/tabel
10
Kerangka Dasar TETAP Tujuan pendidikan Nasional
Kurikulum ditetapkan Ditetapkan oleh pemerintah pusat
oleh Pemerintah profil pelajar pancasila
Pusat dengan
mengacu pada
Tujuan Pendidikan Standar Kompetensi
Nasional dan SNP Lulusan
Contoh perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran
FLEKSlBEL/DlNAMlS
dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan
Satuan pendidikan mengembangkan ● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di
kurikulum operasional berdasarkan ● Konteks dan kebijakan lokal satuan pendidikan
kerangka dan struktur kurikulum, ● Perangkat ajar yang
sesuai karakteristik satuan dikembangkan secara
pendidikan mandiri
Memahami Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Tujuan
Kerangka berisi tujuan-tujuan yang hendak dicapai Tujuan pendidikan
dalam konteks Nasional
luas dan jangka menjadiDiharapkan
panjang. rujukan dalam penyelenggaraan
kerangka pendidikan
dasar ini menjadi di Indonesia.
kompas dalam menunjukkan
pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah diterjemahkan dalam profil Pelajar pancasila.
Nasional
profil Pelajar
Profil Pelajar
pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan
pancasila
pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen.
Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi
yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (luaran jangka panjang). Profil
Pelajar pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan pendidikan Nasional dan visi pendidikan Indonesia,
yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan dan kurikulum
Standar Nasional
Standar pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur
Pendidikan
Kurikulum, Prinsip pembelajaran dan Asesmen, serta capaian pembelajaran
Struktur
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi acuan sekolah untuk mengembangkan
Kurikulum
kurikulum menuju tercapainya profil Pelajar pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler,
termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar pancasila. Khusus PAUD,
projek penguatan profil pelajar pancasila tidak terpisah dari kegiatan pembelajaran dan program
lainnya.
Khusus SMK ditambah dengan pengembangan karakter dan budaya kerja sebagai wadah untuk
penguatan profil Pelajar pancasila, dan khusus SLB ditambah dengan Keterampilan pilihan dan program
Prinsip Kebutuhan Khusus
Pembelajaran dan
Prinsip
pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan
Asesmen
asesmen di sekolah.
Capaian
Pembelajaran
capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan
fase perkembangannya. Pada jenjang pAUD, capaian pembelajaran telah memasukkan esensi
dimensi-dimensi profil pelajar pancasila, sehingga capaian pembelajaran dapat digunakan sebagai arus
utama pembelajaran
£roses £emyusumam
kurikulum Operasiomal di
Satuam £emdidikam
Bagaimana proses penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan?
13
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum
TUJUAN PENDlDlKAN NASlONAL
1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan PENDAMPlNGAN,
KARAKTERlSTlK PENGORGANlSASlA EVALUASl, DAN
SATUAN 2 N PEMBELAJARAN 4 PENGEMBANGAN
PENDlDlKAN PROFESlONAL
Merumuskan Menyusun
VlSl RENCANA
FLEKSlBEL/DlNAMlS MlSl PEMBELAJARA
Satuan pendidikan TUJUAN N
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan evaluasi jangka pendek
satuan pendidikan
(semester/tahunan)
2 4 6
Menyusun Menentukan Merancang
VlSl, DAN MlSl PENGORGANlSASlA PENDAMPlNGAN,
SMK N PEMBELAJARAN EVALUASl, DAN
1 3 5 PENGEMBANGAN
Menyusun PROFESlONAL
Menganalisis konteks Merumuskan RENCANA
KARAKTERlSTlK TUJUAN PEMBELAJARA
SATUAN PENDlDlKAN Program N
DAN PROGRAM Keahlian
KEAHLlAN
FLEKSlBEL/DlNAMlS
Satuan pendidikan mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka dan struktur evaluasi jangka pendek
kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan (semester/tahunan)
1. Penyusunan dokumen
● Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini?
● Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal?
(pimpinan sekolah dan guru)
● Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan
eksternal, (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK)?
16
Amalisis karakteristik Satuam
£emdidikam umtuk
Mememtukam Visi, Misi, dam
Tujuam
.
Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan pendidikan?
Bagaimana proses mendesain visi, misi dan tujuan?
Bagaimana memfasilitasi proses desain visi, misi dan tujuan
satuan pendidikan?
Apa fungsi profil Pelajar pancasila dalam kurikulum operasional
satuan pendidikan?
Bagaimana proses analisis kebutuhan dalam menentukan strategi?
17
ProsesBerpikir untuk Dalam menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan, setiap komponennya dapat dikembangkan
Menganalisis Karakteristik melalui proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi
Satuan pendidikan dan satuan pendidikan, serta tujuan dan strateginya. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk
mengumpulkan berbagai data untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi ini
Merumuskan Visi, Misi, Tujuan
kemudian dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang tepat bagi perencanaan yang optimal. Satuan
pendidikan dapat menggunakan berbagai cara yang dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses
selama hasilnya selaras antarkomponennya.
Apakah satuan
Analisis
pendidikan Belum Merumuskan Analisis
karakteristik
sudah memiliki visi-misi-tujuan kebutuhan Menyusun
lingkungan
visi-misi-tujuan satuan satuan strategi
belajar satuan
yang ajek? pendidikan pendidikan
pendidikan
Belum Belum
Apakah sudah
Sudah memiliki Sudah Apakah sudah
analisis memiliki
kebutuhan strategi?
satuan
pendidikan?
Sudah
Mendesain
pengorganisasian
pembelajaran
18
Proses Berpikir untuk Untuk SMK visi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian
Misi, Tujuan (untuk SMK) berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja. Dalam menyusun kurikulum satuan pendidikan, setiap komponennya
dikembangkan melalui proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi sekolah,
serta tujuan dan strategi program keahlian. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk mengumpulkan berbagai data
untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk memberikan kesimpulan yang tepat
bagi perencanaan yang optimal. Setiap sekolah dan program keahlian dapat menggunakan berbagai cara yang dinilai
sesuai dengan kebutuhan berproses selama hasilnya selaras antarkomponennya.
Belum Belum
Apakah sudah
memiliki Sudah
Sudah Apakah sudah
analisis
memiliki
kebutuhan
strategi?
Karakteristik Satuan Pendidikan program
● Menggambarkan keunikan SMK dan program keahlian dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan keahlian?
tenaga kependidikan.
● SMK yang berada dibawah yayasan tertentu seperti dapat merumuskan idealisme yayasan tersebut selama Sudah
tidak bertentangan dengan Tujuan pendidikan Nasional dan profil pelajar pancasila
● Menggambarkan program keahlian yang dibuka dan rasional program keahlian tersebut dibuka. catatan: Mendesain
SMK boleh membuka lebih dari 1 program keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja
Karakteristik Program Keahlian pengorganisasian
● Menggambarkan konsentrasi dari setiap program keahlian yang dibuka. contoh, Program Keahlian Teknik
pembelajaran
Otomotif akan memilih untuk berkonsentrasi pada perawatan dan perbaikan sepeda motor yang 19
sebelumnya disebut sebagai kompetensi keahlian.
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Berikut adalah pilihan cara untuk mengumpu
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu
Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan
melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan sasaran yang dibutuhkan.
menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi Wawancara, untuk mendapatkan data seca
sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. Diskusi kelompok terpumpun (FGD) den
Observasi
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: Rapor pendidikan, terkait mutu dan hasil b
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk m
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi
Analisis SWOT
nyata/kondisi satuan pendidikan
Root Cause
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk Fish Bone
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
mengembangkan strategi atau solusi
2
Strategi
Visi, Misi, dan Tujuan Visi adalah cita-cita bersama a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan
Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan pendidikan.
pendidikan.
pada masa mendatang dari warga
Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan utama dalam merancang pembelajaran yang
satuan pendidikan, yang b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
dirumuskan berdasarkan masukan c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah
dari seluruh warga satuan dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
pendidikan. memotivasi setiap pemangku kepentingan
● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi ● Mengapa memilih profesi sebagai ● Mengapa memilih satuan pendidikan
di satuan pendidikan? pendidik/bekerja di satuan pendidikan? ini?
● Satuan pendidikan seperti apa Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapannya terhadap
yang kamu inginkan? ● Apa harapan bagi pelajar yang ada satuan pendidikan?
● Hal apa yang paling ingin didapat di satuan pendidikan ini? Jika ● Pribadi peserta didik seperti apa yang
/dipelajari/dikuasai di satuan mereka diharapkan?
pendidikan? keluar atau sudah lulus ingin mereka ● Kalau bisa menentukan hal paling
● Apa yang paling penting bagi kamu jadi individu seperti apa? penting yang perlu dipelajari di
di satuan pendidikan? ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? satuan pendidikan, apakah itu?
Bagaimana menanamkan itu pada
pelajar? Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi? 23
[cONTOh]
Membuat Misi
TlPS 1. Membuat misi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok dapat ditugaskan untuk
Untuk membuat kalimat aksi yang jelas, gunakan katasebanyak
membuat kerja operasional yang bersifat
mungkin kalimat aksi dariumum yang masih
satu indikator bisa diterjemahkan
pencapaian visi. menjadi pernyataan spesifik. contoh
Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi
2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian visi yang dimaksud.
perubahan
3. Dalam
Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka rapat masyarakat
mendidik pleno, semuamengenai
kalimat aksi
carayang telah
hidup dibuatlingkungan
ramah direviu bersama, dikelompokkan berdasarkan
kemiripan dan mengarah pada komponen visi yang serupa. Kemudian dirumuskan dalam kalimat aksi
yang lebih sederhana, namun dengan cakupan yang lebih luas. Satu indikator pencapaian visi dapat
dibuat ke dalam 1-3 kalimat misi.
4. cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut.
○ Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
○ Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
○ Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas dan tidak multitafsir?
○ Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik?
2
[cONTOh] Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi
Membuat Tujuan Satuan Pendidikan atau Program Keahlian
spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen
satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan
dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.
s M A R T ( E R
satuan pendidikan.
● Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar
tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
● Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh
seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
● Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan
menempatkan pelajar sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
● Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu
melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
2
[cONTOH] 1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan langkah yang dilakukan agar misi
Membuat Tujuan Satuan tersebut dapat diselesaikan.
Pendidikan atau Program 2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki alokasi
waktu yang jelas.
Keahlian 3. contoh berikut dapat digunakan untuk mengecek setiap kalimat tujuan sudah memenuhi
prinsip SMART (baris berwarna adalah penjelasan dari SMART).
tentang program dapat diukur dengan contoh program dan alokasi waktu tujuan untuk meningkatkan satu kali setiap akhir
unggulan satuan kriteria : masuk akal kompetensi peserta didik semester
pendidikan - Sekolah jadi perintis dalam
2
program
- Program berkualitas
- Program yang dipahami dan
menjadi komitmen seluruh
warga sekolah
2
Merumuskan Tujuan yang Berpusat pada peserta Didik
TlpS Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi dan misi, dan tujuan sekolah harus mencerminkan
karakteristik atau hasil yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut mencakup berbagai kapasitas
fokus untuk memahami dan membantu peserta dandidik untukjawab
tanggung mengenal diri dan
seseorang cara
yang belajar mereka
mencakup sendiri
pertumbuhan intelektual, pribadi, emosional dan sosial.
Memungkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka sendiri, merefleksikan cara dan kekuatan belajar mereka, dan menetapkan tujuan individu?
Tinjau kembali dan refleksikan berdasarkan profil pelajar pancasila.
prinsip-prinsip Sepanjang tahun,
dalam merumuskan tujuan peserta didik akan
yang berpusat padaberubah
pesertadan bertumbuh.
didik : Berikan ruang bagi peserta did
1. Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar pancasila secara lengkap menjadi fondasi, termasuk
semua dimensi beserta elemen dan sub-elemennya. Satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi
peserta didik sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak bertentangan dengan profil
pelajar pancasila.
2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang
diperlukan agar memungkinkan semua peserta didik dan guru untuk bekerja mengembangkan nilai-
nilai profil Pelajar pancasila pada peserta didik
3. Memfokuskan kembali pada tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, secara kreatif
mengelola sumber daya yang ada pada satuan pendidikan baik itu sumber daya manusia (guru/orang
tua, peserta didik) maupun sumber daya lainnya seperti lingkungan/ komunitas di sekitar satuan
pendidikan.
4. Menjadikan profil Pelajar pancasila sebagai prinsip utama setiap program pembelajaran untuk
membantu peserta didik berkembang sesuai keragaman potensinya.
5. Menggunakan profil Pelajar pancasila sebagai alat untuk melakukan refleksi dan analisis seluruh
program pembelajaran di satuan pendidikan.
6. Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
dalam pembelajaran, pada struktur dan sistem serta kurikulum yang ada di satuan pendidikan
memungkinkan peserta didik dan guru yang melaksanakan program pembelajaran , untuk berkembang
2
menjadi seperti yang dideskripsikan di profil Pelajar pancasila yang ada di satuan pendidikan.
2
cONTOH:
Analisis Kebutuhan S W O T
untuk Mencapai (strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/peluang) (threat/ancaman)
Tujuan internal eksternal
Analisis kekuatan, kelemahan, masyarakat
peluang, serta ancaman atau situasi atau kondisi yang sebagai suatu situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang
yang biasa kita sebut sebagai merupakan kekuatan kelebihan? merupakan kelemahan yang merupakan peluang atau
SWOT merupakan cara yang yang dimiliki satuan dimiliki satuan pendidikan yang kesempatan di luar satuan
umum dilakukan dalam pendidikan yang bisa bisa memberikan pengaruh pendidikan yang bisa memberikan
mengenali satuan pendidikan memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di peluang untuk berkembang di
positif pada saat ini atau masa yang akan datang. kemudian hari.
dan lingkungannya serta
pun di masa yang akan
menyusun strategi untuk datang.
mengembangkan dan ● Apa yang dapat kita
tingkatkan dalam satuan ● Apa saja kesempatan yang
mengatasi permasalahan satuan
● Kekuatan atau pendidikan? ada di luar satuan pendidikan?
pendidikan. kelebihan apa yang ● Apa saja kebutuhan peserta (Misal: lingkungan yang
dimiliki satuan didik yang belum terpenuhi di mendukung, mitra yang dapat
pendidikan? sekolah? memperkaya pembelajaran)
● Apa yang membuat ● Apa saja yang harus ● Perubahan apa saja yang terjadi
satuan pendidikan lebih dihindari satuan di luar satuan pendidikan (hasil
baik dari satuan pendidikan? riset terbaru, praktik- praktik
pendidikan lainnya? ● Faktor apa saja yang pendidikan dan pengasuhan)
● Keunikan apa yang menyebabkan kehilangan yang selaras dan bisa menjadi
dimiliki oleh satuan dukungan? pendukung satuan pendidikan?
pendidikan? ● Apa yang dilihat atau ● Apa saja perkembangan pola
● Apa yang dirasakan masyarakat sebagai pikir masyarakat (orang tua dan
menyebabkan satuan suatu kelemahan praktisi pendidikan) yang bisa
pendidikan satuan pendidikan? membantu satuan pendidikan
mendapatkan untuk melakukan inovasi?
“dukungan”?
● Apa yang dilihat
atau dirasakan oleh
Ancaman atau tantangan apa
saja yang mungkin akan
dihadapi satuan pendidikan
yang bisa menghambat laju
perkembangan satuan
pendidikan.
28
LANJUTAN cONTOH
Setelah
Analisis Kebutuhan untuk mengidentifikasi
Mencapai SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman/tantangan), satuan
Tujuan
pendidikan dapat mencari strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan proses belajar
mengajar secara menyeluruh (internal dan eksternal).
internal
Strength Weakness
Kekuatan Kelemahan
1. … 1. …
2. … 2. …
3. ... 3. ...
3. ... 1.
2. mengoptimalkan kekuatan?
…
3.
…
...
Threat Bagaimana satuan pendidikan Apa yang dapat dilakukan satuan pendidikan
memanfaatkan kekuatan untuk untuk mengurangi kelemahan dan
Ancaman meminimalkan dampak dan menghadapi menghadapi ancaman/tantangan?
1. … ancaman/tantangan? 1. …
2. … 1. … 2. …
2. … 3. ...
3. ...
3. ...
29
Strategi
kekuatan
dan
Menganalisis Kebutuhan untuk Mengorganisasi pembelajaran kelemahan
Ketika akan menyusun strategi pengorganisasian pembelajaran, satuan serta
pendidikan atau program keahlian untuk SMK perlu melakukan analisis tantangan
kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat membantu menjabarkan kondisi dan
satuan pendidikan saat ini dan kesenjangannya dengan kondisi yang kesempata
diharapkan dalam visi. Oleh karena itu, langkah menganalisis n yang
kebutuhan dilakukan secara berkesinambungan dengan penyusunan dimiliki.
strategi.
Prinsip-prinsip
analisis kebutuhan satuan pendidikan atau program
keahlian untuk SMK :
3
DRAFT - UNTUK lNTERNAL TlDAK UNTUK DlsEBARLUAsKAN
3
[cONTOH REFLEKSI] Untuk menentukan pengorganisasian pembelajaran yang tepat sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik, berikut beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat membantu tim yang terlibat
Menentukan Strategi untuk
kurikulum mencari strategi pembelajaran yang tepat. Telisik kembali keselarasan antara program
Mengorganisasi pembelajaran pengembangan guru, tujuan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK , konsep dan
landasan satuan pendidikan atau program keahlian untuk SMK, serta lingkungan belajar. Semuanya
harus selaras dan saling menguatkan.
● Apa saja kebutuhan peserta didik yang ada di satuan pendidikan? ● Bagaimana cara satuan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
Bagaimana kebutuhan tersebut berubah seiring waktu? tersebut?
● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Bagaimana caranya agar satuan pendidikan atau program keahlian
● Proses dan program apa yang dianggap paling berhasil? Apa untuk SMK bisa mengembangkan area-area tersebut?
indikator keberhasilannya? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan satuan pendidikan atau
● Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan? Apa program keahlian untuk SMK untuk mengembangkan area-area
saja bagian-bagian yang paling penting untuk dikembangkan? tersebut? Bagaimana cara mengelola sumber daya tersebut?
● Bagaimana satuan pendidikan mendukung pengembangan guru/tenaga
kependidikan serta kurikulum?
● Sejauh mana peserta didik, orang tua, guru, dan warga satuan ● Apa saja yang bisa dilakukan satuan pendidikan agar warganya
pendidikan lainnya semakin menyadari dan memahami satuan pendidikan semakin menyadari perannya untuk mendukung lingkungan belajar
sebagai lingkungan belajar yang sehat? yang sehat? Apakah ada kelompok tertentu yang perlu intervensi
khusus?
3
Menyelaraskan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan
Profil pendidikan
Pelajar pancasila
TlpS
VlSl
Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan
Apakah visi visi, misi, dan tujuan
menggambarkan tidak seluruh
harapan bertentangan
warga dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: Tujuan pe
satuan pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai satuan pendidikan?
Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
MlSl
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
32
£emooroamisasiam dam
£eremcamaam £embelajaram
Satuam £emdidikam
.
Bagaimana mengorganisasi pembelajaran di satuan
pendidikan?
Apa saja langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran
sekolah?
Bagaimana proses mendesain pembelajaran?
33
Gambaran penerapan
profil Pelajar pancasila di lntrakurikuler
Satuan pendidikan
Muatan pelajaran
Profil Pelajar pancasila adalah Kegiatan/pengalaman belajar.
karakter dan kemampuan yang UNTUK PAUD penguatan profil
pelajar pancasila tidak terpisah
dibangun dalam keseharian dan
dengan intrakurikuler
dihidupkan dalam diri setiap Beriman,
individu peserta didik melalui bertakwa kepada
budaya sekolah, pembelajaran Tuhan Yang Projek penguatan
Maha Esa,
intrakurikuler, projek penguatan berakhlak mulia profil Pelajar
profil Pelajar pancasila, maupun
Pancasila
Mandiri Berkebinekaan
ekstrakurikuler. global
Pelajar
Projek untuk menguatkan pencapaian
Indonesia profil pelajar pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu dan tidak
terikat pada konten mata pelajaran.
Bergotong
UNTUK SMK: Pengembangan Karakter
Bernalar kritis dan Budaya Kerja
royong
3
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
Metode ● Menggunakan berbagai metode ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil ● Bersifat individual dan merupakan
pengajaran/pendekatan belajar dan kontekstual dalam bentuk projek pilihan peserta didik
● Menggunakan berbagai instrumen ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta ● Melibatkan guru dan
asesmen dalam menilai progress didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel narasumber profesional dalam
dan capaian peserta didik melatih keterampilan tertentu
● Melibatkan seluruh komunitas sekolah
● Melibatkan guru dalam proses desain (peserta didik, guru, staf, orangtua) serta
asesmen dan moderasi hasil narasumber/profesional
asesmen
Hasil ● Bukti pencapaian cP berupa ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada ● Bukti berupa testimoni atau cerita
proses dan pencapaian tujuan proyek dari peserta didik
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan
peserta didik dari berbagai instrumen ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk ● Sekolah bisa memilih bentuk
peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui pelaporan
asesmen
pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
3
Prinsip Prinsip
pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan
Pembelajaran utama dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat membuat
keputusan-keputusan dalam kelas lebih tepat, guru perlu memahami prinsip pembelajaran dan
dan Asesmen asesmen ini. Detail penjelasan dapat merujuk ke dokumen prinsip pembelajaran dan
Asesmen.
Prinsip pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan pembelajaran proses pembelajaran pembelajaran yang relevan, Pembelajaran
mempertimbangkan tahap perkembangan dirancang dan mendukung yaitu pembelajaran yang berorientasi pada masa
dan tingkat pencapaian peserta didik saat dilaksanakan untuk perkembangan dirancang sesuai konteks, depan yang
ini, sesuai kebutuhan belajar, serta membangun kapasitas kompetensi dan lingkungan, dan budaya berkelanjutan.
mencerminkan karakteristik dan untuk menjadi karakter peserta peserta didik, serta
perkembangan peserta didik yang beragam pembelajar sepanjang didik secara holistik. melibatkan orang tua dan
sehingga pembelajaran menjadi bermakna hayat. komunitas sebagai mitra.
dan menyenangkan.
Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian
terpadu dari proses pembelajaran, Asesmen dirancang dan Asesmen dirancang laporan kemajuan belajar hasil asesmen digunakan
fasilitasi pembelajaran, dan dilakukan sesuai dengan secara adil, proporsional, dan pencapaian peserta oleh peserta didik,
penyediaan informasi yang holistik fungsi asesmen tersebut, valid, dan dapat didik bersifat sederhana pendidik, tenaga
sebagai umpan balik untuk guru, dengan keleluasaan untuk dipercaya (reliable) untuk dan informatif, memberikan kependidikan, dan orang
peserta didik, dan orang tua, agar menentukan teknik dan menjelaskan kemajuan informasi yang bermanfaat tua sebagai bahan refleksi
dapat memandu mereka dalam waktu pelaksanaan asesmen belajar dan menentukan tentang karakter dan untuk meningkatkan mutu
menentukan strategi pembelajaran agar efektif mencapai tujuan keputusan tentang kompetensi yang dicapai pembelajaran
selanjutnya pembelajaran langkah selanjutnya. serta strategi tindak lanjut
36
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
Merancang pengorganisasian pembelajaran di Satuan pendidikan
rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar, kapan
Desain pembelajaran perlu dilakukan secara “mundur”, diawali dari hasil akhir. hasil akhir perlu dinyatakan agar seluruh warga satuan pendidikan berkomitmen
terpisah-pisah. mata pelajaran dan area belajar, serta bagaimana mata pelajaran dan area belajar tersebut akan dihantarkan.
Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan pilihan ( tema-tema), program
ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar pancasila yang dipelajari dalam satu tahun ajaran:
Struktur kurikulum lntrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok) Projek penguatan profil Pelajar pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan
projek pada tahun ajaran tersebut
[SMK] Praktik Kerja Lapangan (PKL). Menyiapkan peserta didik agar memiliki
pengalaman dan kompetensi di dunia kerja
Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras
dengan pencapaian tujuan satuan pendidikan
Cara program-program Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran
tersebut dikelompokkan atau projek untuk SMK dan kombinasi.
Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan
alokasi waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan atau program keahlian untuk
SMK boleh memilih cara pemetaan yang sesuai dengan kebutuhan, contoh:
menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau program semester
atau cara pemetaan yang lain
● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar pancasila
menggunakan 20-30% dari waktu total pembelajaran. Untuk SMK diwadahi
dalam
kegiatan pengembangan karakter dan budaya kerja
● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu tertentu;
pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas 37
pengorganisasian pembelajaran intrakurikuler untuk pAUD
Tujuan Tujuan pembelajaran dirumuskan dari analisis capaian pembelajaran, identifikasi tujuan yang lebih
pembelajaran spesifik dan operasional merujuk pada tahap perkembangan peserta didik dan konteks lingkungan
sekitarnya. Untuk satuan pAUD, penguatan profil pelajar pancasila melebur dengan intrakurikuler,
tidak melalui projek terpisah seperti jenjang lainnya
Metode Setiap guru kelas berhak mengembangkan tujuan kegiatan untuk pembelajaran harian/
mingguan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang tertuang di kurikulum operasional
sekolah
● Menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar dalam konteks bermain
● Menggunakan berbagai instrumen
● Asesmen otentik dalam menilai ketercapaian tujuan kegiatan harian
Hasil
Laporan hasil belajar. Sekolah berhak menentukan apakah akan melaporkan hasil belajar setiap 3
bulan atau 6 bulan sekali
3
pengorganisasian pembelajaran untuk SMK
penetapan Konsentrasi Satuan pendidikan diberikan peluang untuk merumuskan dan menetapkan konsentrasi
yang dipilih. Berdasarkan hal tersebut, maka satuan pendidikan perlu merumuskan
alasan kenapa konsentrasi itu yang dipilih dan diselenggarakan di sekolah. Alasan
tersebut dapat berupa prospek peluang kerja lulusan, seperti.
• Jumlah industri yang akan menyerap lulusan
• Perkiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
• Potensi dan perkembangan daerah
• SMK lain di wilayah tersebut yang membuka program Keahlian sejenis
Struktur Kurikulum Dirumuskan struktur kurikulum program keahlian (mata pelajaran dan alokasi waktu)
Program Keahlian
beserta konsentrasinya di sekolah tersebut. Konsentrasi diwujudkan dalam bentuk
yang sejumlah mata pelajaran di dalam kelompok Kejuruan.
dikonsentrasikan
Capaian pembelajaran capaian pembelajaran mata pelajaran kelompok umum mengacu pada capaian
untuk mata pelajaran pada Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
kelompok umum
Capaian pembelajaran capaian pembelajaran mata pelajaran dasar-dasar kejuruan dikembangkan oleh
untuk mata pelajaran pada Pemerintah, sedangkan untuk capaian pembelajaran mata pelajaran kejuruan lainnya
kelompok kejuruan dikembangkan sekolah bersama dunia kerja sesuai dengan karakteristik konsentrasi
yang diselenggarakan.
3
Developing A curriculum (DAcUM) merupakan Langkah kegiatan untuk melaksanakan Proses DACUM
[cONTOh SMK] tahap terpenting dari proses pengembangan
1. Menyelenggarakan workshop pendahuluan membahas kerja
Strategi Penentuan Konsentrasi Menggunakan
kurikulum. Langkah Teori
kegiatan dilakukan melalui Developing A Curriculum (DACUM)
kolaboratif - Job Title, Duty, Task, untuk menetapkan
tahapan analisis pekerjaan, lokakarya validasi,
tugas-tugas yang ada dalam lingkup pekerjaan.
tinjauan manajemen, analisis tugas dan
finalisasi kurikulum, diseminasi. Proses ini 2. Melakukan analisis terhadap kompetensi esensial yang
mengikutsertakan (pendekatan partisipatif) dibutuhkan oleh dunia kerja, kesesuaian dengan
pemangku kepentingan bisnis, industri, tenaga potensi daerah, dst. Analisis ini menjadi basis bagi
kerja, pemerintah dan dunia pendidikan pembukaan konsentrasi keahlian dalam setiap program
sehingga diharapkan terjalin hubungan Keahlian di sekolah.
bersifat kolaboratif. 3. Memetakan kebutuhan terhadap kompetensi tersebut dalam
hasil dari proses DAcUM adalah daftar Duty dan Task (kompetensi esensial dan pendukung) yang terkait dengan pekerjaan mencakup pengetahuan, keterampi
mata pelajaran.
hal-hal tersebut merupakan langkah awal 4. Menyusun capaian pembelajaran sejumlah mata
dalam proses pengembangan kurikulum yang pelajaran kejuruan bersama dunia kerja.
dilakukan secara sistematis sehingga
5. Mengidentifikasi kompetensi pendukung pekerjaan:
menghasilkan rancangan kurikulum kejuruan
pengetahuan dan keterampilan umum, perilaku pekerja
yang didasarkan pada realitas tempat kerja.
(keterampilan pribadi dan interpersonal), peralatan,
perlengkapan, persediaan dan bahan yang digunakan
serta tren dan masalah kerja masa depan.
6. Menyelenggarakan review manajemen yang
berkaitan dengan bahan, alat, perlengkapan , dll.
7. Mengembangkan kurikulum.
4
proses Mendesain Rencana pembelajaran
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan
SILABUS ATAU ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/
materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai capaian pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
cakupan/kedalaman setiap konten, gambaran asesmen, serta sumber belajar. Pada satuan pAUD lebih
difokuskan pada tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tahap perkembangan
anak dalam menyampaikan pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran
beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator
yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran
4
ALUR TUJUAN Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan pembelajaran
PEMBELAJARAN Pengurutan Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan
Konkret → simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret)
Alur tujuan pembelajaran disusun Abstrak terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
untuk membantu peserta didik
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesikk. Contoh : mengajarkan
mencapai Capaian Pembelajaran
Deduktif konsep darabase terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki
(CP) secara bertahap. Alur dibuat
dengan mengurutkan tujuan-tujuan atau relasional.
pembelajaran sesuai kebutuhan, Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara
meskipun beberapa tujuan
Mudah → Sulit mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
pembelajaran harus menggunakan
tahapan tertentu. Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah
Hierarki terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik
Hal penting yang perlu perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
dipertimbangkan:
● keterampilan dasar yang perlu Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian
dipelajari peserta didik untuk Prosedural membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan
menguasai kompetensi tertentu cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur
● Cara untuk mengukur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan,
ketercapaian tujuan
memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
● pengetahuan/materi inti yang
perlu diketahui untuk Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara
memahami konsep tertentu. bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung,
Misal: untuk menulis makalah dan ketika peserta didik mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
penelitian peserta didik perlu diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
mengetahui perbedaan bentuk-
Referensi (1) Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005). Retrieved December 6, 2016, from
bentuk dan tujuan teks dan http://www.oerafrica.org/system/kles/7824/creating-lerarning-materials-handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?kle=1&type=node&id=7824
(2)Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction. Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, &
peserta didik perlu Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction.
keterampilan membuat In C. M.
Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-
design theories and models: Building a common
knowledge base (pp. 27-39). New York, NY: Taylor &
Francis.
[cONTOH] Proses Mendesain Alur pembelajaran
4
[cONTOH] Proses Mendesain Tujuan pembelajaran di pAUD
4
cONTOh pengaturan Waktu Belajar
Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing satuan pendidikan.
pengaturan cara penghantaran (per mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan mempengaruhi sekolah dalam mengelola waktu (penjadwalan) dan
Model ini tidak harus dipilih salah satu, akan tetapi bisa juga dikombinasikan. Misalnya dengan menggunakan sistem terintegrasi dan blocking secara bersamaan
Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler
pembelajaran dikelola dalam bentuk Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
blok-blok waktu dengan berbagai tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel dengan
macam pengelompokkan. diajarkan secara kolaboratif (team mapel lainnya.
teaching) .
contoh:
Tatap muka dilakukan secara reguler
1. Mata pelajaran IPS, Bahasa Guru berkolaborasi sedemikian rupa setiap minggu, dengan jumlah jam
Indonesia dan IPAS akan untuk merencanakan, melaksanakan tatap muka sesuai dengan yang
diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dan melakukan asesmen untuk suatu ditetapkan oleh masing-masing
dalam semester 1 pembelajaran yang terpadu. satuan pendidikan berdasarkan
2. Dalam satu tahun ajaran,
ketentuan minimal dari pemerintah
pembelajaran IPA dibagi ke contoh:
dalam 3 blok waktu (masing- Konsep pengelolaan data dapat
masing 4 bulan). Mata pelajaran secara kolaboratif diajarkan oleh
Biologi, Kimia dan fisika akan guru matematika dan IPA. Konsep ini
diajarkan secara bergantian di
bisa diajarkan di satu kegiatan
setiap blok. Blok ke- 1 tahun
dengan menggabungkan alokasi
ajaran 2020/2021 untuk fisika,
waktu kedua mata pelajaran atau
blok ke-2 untuk Biologi, blok ke-3
diajarkan pada masing-masing
Kimia.
mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.
4
Model Blok Model Kolaborasi Model Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta
● Peserta didik belajar suatu konsep memudahkan dalam pembuatan jadwal
didik untuk mempelajari materi secara pembelajaran di satuan pendidikan
secara komprehensif dan kontekstual
mendalam karena keterampilan, pengetahuan dan
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak sikap
dan hal tersebut memungkinkan peserta didik diintegrasikan untuk mencapai suatu
belajar hingga tuntas penguasaan kompetensi tertentu
● dengan blok waktu yang lebih panjang, ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi
guru memiliki lebih banyak waktu untuk secara intensif karena perlu memilih
menyelesaikan rencana pelajaran dan kompetensi/konten yang selaras dengan
untuk pemahaman yang dituju
memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran
● Lebih efisien karena guru bisa memilah
● dengan blok waktu yang lebih lama konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih
memungkinkan untuk studi yang mendalam, mendalam dan konten yang memerlukan
seperti mengerjakan proyek / penelitian waktu lebih
individu / kelompok, kolaborasi antar peserta sedikit
didik dan guru.
Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik
dipertimbangkan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga merencanakan dan menyelaraskan antar guru setiap minggu harus diperhitungkan
dalam guru tetap memiliki beban kerja mata pelajaran yang mengajarkan tujuan sedemikian rupa, sehingga peserta didik
memutuskan proporsional. pembelajaran yang berkaitan atau sama tidak
● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat dengan unit atau konsep yang dipelajari terbebani dengan banyaknya beban
model ini
sistem blok membutuhkan pengaturan ● Satuan pendidikan harus memberikan mata pelajaran
sarana dan prasarana yang ketat fleksibilitas bagi guru untuk mengelola ● Daya serap peserta didik terhadap mata
● Perlu dirancang strategi tertentu agar penjadwalan mengikuti kebutuhan / pelajaran akan sangat berpengaruh jika
materi yang diajarkan pada satu blok fokus macam mata pelajaran yang diberikan
tertentu bisa tetap diingat. pemahaman yang bisa berbeda setiap dalam
term/semester/ tahun satu waktu tertentu terlampau banyak.
Ada kecenderungan konten suatu mapel
belum terserap, sudah harus ganti mata
pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak memberikan
tugas dalam
waktu yang
bersamaan.
46
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah
1.Memilih tujuan
proses yang bertujuan untuk membangun belajar dari alur
pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna pembelajaran yang
proses ini bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan 8. Refleksi untuk sudah dirancang
peserta didik dalam seluruh prosesnya. menetapkan tujuan belajar
berikutnya berdasarkan data 2.Menganalisis
mutu dan hasil belajar, mutu situasi kelas dan
Pertimbanganyang perlu dilakukan dalam
dan relevansi pembelajaran, kebutuhan pelajar
merancang pengalaman belajar yang bermakna : baik internal maupun
eksternal
● Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk
akal bagi peserta didik (konsep yang dipelajari
dan aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan [CONTOH]
7. Pelaksanaan
dengan kondisi nyata, termasuk menunjukkan
pembelajaran dan proses 3.Asesmen untuk
permasalahan yang nyata yang harus asesmen untuk
dipecahkan/diselesaikan) memonitor kemajuan merancang mengetahui posisi
peserta didik di awal
● Pendekatan yang berpusat pada peserta didik belajar selama proses
pembelajaran.
kegiatan siklus pembelajaran.
(ketika peserta didik lebih terlibat dalam proses
belajar yang
belajar, mereka akan memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang tujuan pelajaran. Guru bermakna
mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong 6. Sosialisasi target
kolaborasi dan proyek kelompok, serta memberi belajar dan 4.Menentukan strategi
tugas yang melatih kemampuan refleksi dan menyepakati dan metode untuk
pembelajaran bersama mencapai tujuan tsb.
sintesa
peserta didik
● Melibatkan banyak referensi dan sumber
belajar (belajar dari berbagai buku, majalah,
5. Memilih dan
jurnal penelitian, Program TV, Internet, menetapkan perangkat
narasumber/profesional) ajar, serta aktivitas
pembelajaran. 47
1. Penetapan tujuan 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui posisi 4. Menentukan strategi dan metode
belajar peserta didik di awal siklus untuk mencapai tujuan tsb.
pembelajaran.
Apakah tujuan pembelajaran ini Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, Menyamakan persepsi antar guru yang Apa saja pendekatan yang berorientasi
kontekstual dengan kondisi pengetahuan dan pengalaman, mengajar kelas dan materi yang sama : pada kompetensi tujuan?
lingkungan sekitar? motivasi, latar belakang budaya dll). Kriteria penilaian seperti apa yang Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar
Apakah tujuan pembelajaran Sumber daya apa yang tersedia untuk tepat? peserta didik terlibat aktif dan membantu
sudah sesuai dengan tahapan proses pembelajaran? (Ruang kelas, Bagaimana cara mengukur ketercapaian peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?
dan kebutuhan belajar peserta laboratorium, perpustakaan, ruang kompetensi (pemahaman atau keterampilan Metode pengajaran dan konsep pedagogis
didik? komputer, halaman dll). tertentu)? Apakah menggunakan rubrik mana yang harus digunakan? Mengapa?
Siapa saja guru yang terlibat? Jika ada atau daftar centang atau catatan
Apakah metode pengajaran yang dipilih
beberapa guru, bagaimana proses pengamatan?
mampu mendorong aktivitas peserta didik
komunikasi dan koordinasi dilakukan? Bagaimana cara untuk mengajak secara mandiri (self-regulated learning)?
pelajar memahami asesmen atau
pengukuran ketercapaian
kompetensi?
5. Memilih dan 6. Sosialisasi target belajar dan 7. Pelaksanaan pembelajaran dan 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan
menetapkan perangkat menyepakati pembelajaran asesmen untuk memonitor belajar berikutnya berdasarkan mutu
ajar, serta aktivitas bersama pelajar kemajuan belajar selama proses dan hasil belajar, mutu dan relevansi
pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran
Diskusikan bersama peserta Apa saja target yang akan dicapai? Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk
didik : Apa ide pokok materi Bagaimana cara membuat peserta didik balik pada peserta didik secara reguler? proses evaluasi? (Wawancara, observasi,
dan hubungan dengan situasi untuk memahami target- target yang Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi umpan balik dari rekan kerja, kuesioner, rapor
nyata? akan dicapai? peserta didik sehingga mereka memahami pendidikan, dll).
Diskusikan dengan guru pada hal-hal yang sudah tercapai dan area yang Informasi apa yang Anda perlukan untuk
level yang sama Kompetensi perlu diperbaiki? melakukan evaluasi? (Bagaimana peserta didik
apa yang perlu diasah agar memandang proses pembelajaran, apakah
tujuan belajar tercapai? hasilnya jelas, apakah mereka telah mempelajari
apa yang seharusnya mereka pelajari, apakah
guru mendukung peserta didik, dll.)
48
£emdampimoam, Evaluasi, dam
£emoembamoam £rofesiomal
.
Apa tujuan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional?
Bagaimana siklus pembinaan dan evaluasi?
Apa saja pertimbangan yang perlu dilakukan saat merencanakan
pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional?
4e
pendampingan, Evaluasi, dan pengembangan profesional di Satuan pendidikan
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada
pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan Evaluasi untuk memastikan
pembelajaranpembelajaran berjalan sesu
secara menyeluruh
prinsip profesional
Evaluasi, pendampingan dan pengembangan reflektif dandilakukan
pengembangan
secaradiri bagi guru,
bertahap danserta menggunakan
mandiri agar terjadi peningkatan
bertujuankualitas secara berkelanjutan
untuk mengukur keberhasilandi satuan
alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh pemimpin satuan pendidikan Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan
berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Beberapa contoh mengumpulkan data internal yang berupa
pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan: catatan keberhasilan implementasi
Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan pembelajaran dan refleksi secara individual
menggali pemikiran-pemikiran seseorang terhadap suatu masalah. maupun bersama-sama seluruh warga
Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi sekolah, serta data eksternal berupa hasil
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala kompetensi dan kinerja guru dan tenaga
Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan
kependidikan dari Rapor pendidikan
dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber
internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan
Prinsip-prinsip melakukan evaluasi
pendidikan).
dalam pembelajaran
1. Menetapkan tujuan evaluasi yang
Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional
akan dilakukan
1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas 2. Menetapkan data/informasi yang ingin
yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan 3. Menentukan bentuk asesmen yang
profesional . Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah akan dilakukan untuk mendapatkan
dari perencanaan program atau pelaksana program. data/informasi yang diinginkan
3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara 4. Merancang aktivitas evaluasi yang
terencana dan strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam bersifat reflektif dan dapat dijadikan
jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan pengembangan bagi guru dan
aktivitas pembinaan tersebut. pelaksana program.
4. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses 5. Menggunakan alat penilaian pencapaian
kolaboratif dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan
yang jelas dan terukur.
pendamping dan guru, demi tercapainya tujuan bersama. 50
Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Mengapa kurikulum operasional
perlu direfleksikan dan ditinjau Apa yang perlu ditinjau kembali? Bagaimana cara Siapa yang terlibat dalam evaluasi
ulang? melakukannya? kurikulum operasional di satuan
pendidikan?
● Mengadakan pertemuan dengan orang tua, warga sekolah untuk mendapatkan gambaran mengenai
pandangan mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana perasaan dan
pendapatnya
mengenai evaluasi
● Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan sampel yang
akan digunakan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan
● Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai implementasinya
dan mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program;
● Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat mengenai program dan
evaluasi; cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang disampaikan
oleh pihak-pihak yang menjalankan,
● Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu didesain
proses evaluasi, dan mencari data yang spesifik.
● Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi atau penilaian
● Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data
● Mengelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret implementasinya. Potret
ini bisa dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk lain
● Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai.
5
pendampingan dan pengembangan Guru Evaluasi pembelajaran
Dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didik, guru di SMK diharapkan dapat Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh
Pendampingan, menguasai setidaknya 2 aspek yaitu: pedagogis dan vokasional. Pengembangan bertujuan untuk mengukur keberhasilan
Evaluasi, dan pedagogis pada guru dapat didampingi oleh pimpinan sekolah melalui kegiatan guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
Pengembangan supervisi akademis dan supervisi klinis. Dalam aspek vokasional, sekolah dan pembelajaran di SMK berorientasi pada
dunia kerja dapat berbagi peran dalam pendampingan dan pengembangan guru, kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu,
Profesional sehingga guru mendapatkan dukungan optimal dalam memfasilitasi evaluasi ini dilakukan terhadap program
untuk SMK pembelajaran. Dunia kerja diharapkan dapat mendukung sekolah dan guru pembelajaran di sekolah maupun
dalam hal pemahaman akan dinamika kebutuhan dunia kerja, standar-standar pembelajaran yang berlangsung di mitra
Halaman ini adalah pada dunia kerja, dan bagaimana menurunkan pemahaman tersebut dalam dunia kerja. Pelibatan dunia kerja menjadi
materi suplemen untuk kegiatan-kegiatan di dalam kelas. penting dalam perencanaan dan
halaman 50 pelaksanaan evaluasi.
Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan sekolah
berdasarkan Rencana pengembangan Sekolah dan masukan dunia kerja. Dalam melaksanakan evaluasi, SMK bisa
Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain: mengumpulkan data internal yang berupa
● Sertifikasi guru catatan keberhasilan implementasi
● Sertifikat kompetensi pembelajaran, refleksi secara individual,
● Magang industri juga seluruh warga sekolah, serta data
● Pelatihan kompetensi pedagogis, dan profesional eksternal berupa umpan balik dari dunia
● Pelatihan upskilling dan reskilling kerja serta hasil kompetensi dan kinerja
● Studi banding guru dan tenaga kependidikan dari Rapor
● Inovasi karya seni dan pameran pendidikan.
● Kewirausahaan
● Seminar
● Lokakarya
● Keterlibatan dalam MGMP dan Studi lanjut, dst. 55
Daftar pustaka
Gabriel, John G and farmer paul c (200e), How to Help your School learner profile -
Thrive without Breaking the Bank, ASSOcIATION FOR SUPERVISION https://www.nextgenlearning.org/articles/getting-to-know-you-lea
AND cURRIcULUM DEVELOPMENT rner-profiles-for-personalization
Glatthorn, Allan, Bruce M Whitehead, Boschee floyd and Boschee Bonni Learner profile and competency based curr -
f (201e), curriculum leadership Strategies for Development and
https://www.gettingsmart.com/2015/10/5-ways-learner-profiles-ca
Implementation, SAGE
n-promote-competency-based-education/
Grady, Roberts. (2012). Facilitating Meaningful Learning Experiences. Global
Education lab, University of Florida. Video. October 22, 2012. Make meaningful learning -
http://psychlearningcurve.org/learning-more-meaningful/
Wiggins, Grant, Jay McTighe (2007), Schooling by Design, Mission, Action
and Achievement. ASSOcIATION FOR SUPERVISION AND cURRIcULUM Tujuan Organisasi -
DEVELOPMENT https://www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm
Analisis kebutuhan SOLO Taxonomy -
https://learningspacetoolkit.org/needs-assessment/needs-assess https://www.johnbiggs.com.au/academic/solo-taxonomy/
ment-process/index.html
Strategi dari tujuan organisasi
Development of a learner profiling System Using Multidimensional https://alcorfund.com/insight/strategic-statements-definition-ele
characteristics Analysis - ments-implementation-and-examples
https://www.hindawi.com/journals/mpe/2015/652623/
Designing a course for meaningful learning - by Maria
Weurlander, Department for learning, Informatics,
Management and Ethics (LIME) Karolinska Institutet,
Stockholm, Sweden 56
57