Anda di halaman 1dari 2

A.

INDIKATOR KINERJA JARINGAN


1. Keinginan Orang Berjalan (KOB)
(Sesuai standar perkotaan : 300-400, diluar kota : 600-700)
2. Cakupan Pelayanan
( Rumus : Panjang trayek x (2 x KOB), menyesuaikan daerah lokasi)
3. Nisbah
(Perbandingan luas wilayah terbangun dengan cakupan pelayanan)
4. KT AU (Ketersediaan Angkutan Umum : Perzona)
(Perbandingan panjang jalan yang ada di zona terhadap panjang trayek yang ada di zona
tersebut)

B. INDIKATOR KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL


1. Frekuensi
( Pengertian untuk angkutan kota dan angdes adalah jumlah kendaraan yang melewati
pada satu titik dalam satu jam untuk trayek yang sama, *catatan : F hanya bisa
ditemukan dengan au yang berjadwal)
2. Headway
(Jarak antara kendaraan satu dengan kendaraan dibelakangnya = 1/F)
3. Lay Over Time
(Waktu singgah)
4. RIT
(Jumlah seluruh perjalanan dalam satu hari, 1 rit = 2 perjalanan, *catatan : perhitungan
rit dipake untuk trayek tidak berjadwal)
5. Jam Operasional (JO)
(Jam kendara dari mulai beroperasi sampai dengan selesai beroperasi)
6. Travel Time
(Waktu tempuh kendaraan angkutan umum dari titik O ke D, *catatan : tidak harus
terminal)
7. Round Trip Time
(waktu tempuh kendaraan dari O sampai Kembali ke O, rumus = (2 x Travel time) + ( 2 x
LOT)
8. Load Factor
(Rumus = kapasitas kendaraan (diperoleh dari buku uji) : jumlah penumpang)
9. Kecepatan
(Untuk AU digunakan kecepatan perjalanan yaitu terdiri dari : delay time (waktu
tundaan) dan running time (waktu berjalan) terhadap Panjang trayek)
10. Loading Profile
(Trayek dibagi menurut segmen)
Dilakukan survey untuk mengetahui load factor menurut segmen dan kecepatan
menurut segmen
Teknik pembagian segmen :
a. Berdasarkan TGL (untuk jenis trayek liniear)
b. Bedasarkan NODE (untuk jenis trayek non-liniear)

C. INDIKATOR KINERJA KEPENGUSAHAAN


1. Tingkat Utilitas
(Jumlah kendaraan yang beroperasi dengan jumlah kendaraan yang dimiliki/tersedia)
2. Jumlah Penumpang Terangkut
 Rumus perkendaraan = Load factor x kapasitas
 Rumus per-jam
a. untuk berjadwal = jumlah penumpang perkendaraan x frekuensi
b. untuk tidak berjadwal = tidak ada nilai
 Rumus per-hari
a. untuk tidak berjadwal = jumlah penumpang perkendaraan x rit
b. untuk berjadwal = jumlah penumpang perkendaraan x F x JO
 Rumus per-trayek
a. untuk tidak berjadwal = jumlah penumpang perkendaraan x rit x jumlah
armada
b. untuk berjadwal = jumlah penumpang perkendaraan x F x JO x Jumlah
Armada
3. Tingkat pendapatan
(Rumus = Jumlah penumpang x tarif)
4. Kilometer Tempuh
 Rumus perkendaraan = panjang trayek
 Rumus per-jam
a. untuk tidak berjadwal = tidak ada nilai
b. untuk berjadwal = Panjang trayek x frekuensi
 Rumus per-hari
c. untuk tidak berjadwal = Panjang trayek x rit
d. untuk berjadwal = Panjang trayek x F x JO
 Rumus per-trayek
c. untuk tidak berjadwal = Panjang trayek x rit x jumlah armada
d. untuk berjadwal = Panjang trayek x F x JO x Jumlah Armada
5. Tingkat Biaya
(Rumus = BOK (*data sekunder atau dihitung langsung) x Kilometer tempuh)
6. BCR (Rasio Pendapatan/Tingkat Biaya)
(Rumus = perbandingan antara tingkat pendapatan dan tingkat biaya)
Terjadi 3 kemungkinan : kurang dari 1 artinya rugi , =1 artinya impas atau lebih dari 1
artinya untung)
7. Kilometer Kosong
(kilometer yang tidak ada pendapatan, biasanya dihitung dari pool ke lintasan trayek,
Rumus = jarak kilometer kosong x BOK)

Anda mungkin juga menyukai