Anda di halaman 1dari 28

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN

BIDANG JASA KONSTRUKSI


KOTA MANNA
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
TANGGAL 11 AGUSTUS 2020
SESI KE 11 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
WAKTU : 10.00 – 12.00
INSTRUKTUR Ar. Recky Yundrismein ST, MT
Jenis Stuktur Pada Bangunan

Bangunan atas
(upper/super structure)
KONSTRUKTOR

Bangunan bawah
(sub structure)
→ interface dari
bangunan atas dan
tanah pendukung
GEOTEKNIK
Pengertian Penyidikan Tanah
Penyelidikan Tanah adalah awal kegiatan yang di lakukan untuk mengetahui kekuatan dan
prilaku tanah yang terjadi bila di intervensi rekayasa pondasi dalam kegiatan konstruksi
bangunan gedung jembatan dll , Penyelidikan tanah harus mencapai kedalaman dimana tanah
memberikan daya dukungnya atau mengkontribusi penurunan akibat struktur yang akan
dibangun. Kedalaman penyelidikan tergantung pada Jenis Struktur, Jenis Tanah, Prakiraan awal
jenis pondasi yang akan dipakai.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan Penyeledikan Tanah Secara umum mencakup hal-hal berikut :
1. Untuk menentukan kondisi alamiah dari lapisan-lapisan tanah dilokasi yang ditinjau.

2. Untuk mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed) dan tidak asli (disturbed).

3. Untuk menentukan kedalaman lapisan tanah keras.

4. Untuk melakukan uji lapangan (in-situ field test).

5. Untuk mempelajari kemungkinan timbulnya masalah perilaku bangunan yang sudah ada di sekitar lokasi
yang ditinjau.

Sasaran dari penyelidikan Tanah adalah sebagai berikut:


1. Stratifikasi lapisan tanah di proyek.

2. Sifat indeks pada setiap lapisan tanah.

3. Sifat mekanis pada setiap lapisan tanah.

4. Kondisi air tanah.

5. Komposisi kimia air tanah.

6. Jenis pondasi bangunan yang sudah ada disekitarnya.


Batasan Penyidikan Tanah

Batasan penyelidikan tanah tergantung dari beberapa faktor :


1. Jenis Tanah Pendukung.
2. Variasi Lapisan Tanah.
3. Kondisi Air Tanah.
4. Jenis Proyek.
5. Informasi Lain yang tersedia.

Penyelidikan tanah yang lebih teliti dibutuhkan apabila :


1. Lapisan Tanah Pendukung Sangat Bervariasi.
2. Bangunan yang penting dan besar.
3. Bangunan yang memberi dampak bila terjadi kegagalan pondasi.
4. Tidak terdapat informasi awal pada lokasi proyek.
Batasan Penyidikan Tanah

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyelidikan tanah


1. Letak dan jumlah titik bisa memberikan gambaran kondisi lapisan-lapisan tanah dengan lengkap dan
menyeluruh.
2. Jarak titik penyelidikan 10-30 m pada kondisi tanah cukup seragam
3. Standard jarak titik penyelidikan belum ada
4. Penentuan titik setiap lokasi ditetapkan tersendiri sesuai kondisi lapangan dan pembangunan
5. Titik penyelidikan bisa memberikan gambaran kondisi tanah arah vertikal dan horisontal
6. Penyelidikan tanah adalah permintaan dari KAK dari PPK atau PPTK yang HPS di tetapan sesuai Harga dari
Gedung PIP2B alamat Jl. Pangeran Natadirja, Jl. Gedang, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 3822
7. Sondir dan STP
Parameter
1. Jumlah titik penyelidikan
2. Kedalaman penyelidikan
3. Jumlah sampel
4. Macam dan jenis pengujian
5. Kondisi geologi
Soil Test / Sondir

Sondir hidrolick mekanik

Sondir manual hidrolick


Sondir
Sondir (Cone Penetrometer Test, CPT) Pengujian Sondir atau cone penetration test (CPT)
merupakan salah satu pengujian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui profil atau
pelapisan (stratifikasi) tanah dan daya dukungnya. Stratifikasi tanah dan daya dukung dapat
diketahui dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung (qc) dan gesekan selimutnya (fs).
Alat sondir berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus. Prosedur pengujian Sondir
mengacu pada SNI 2827:2008

Sondir menurut kapasitasnya dibagi menjadi dua macam, yaitu:


1. Sondir ringan, memiliki kapasitas 0-250 kg/cm2 dengan kedalaman 30 meter
2. Sondir berat, memiliki kapasitas 0-600 kg/cm2 dengan kedalaman 50 meter
Sondir
Sondir menurut kapasitasnya dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Sondir ringan, memiliki kapasitas 0-250 kg/cm2 dengan kedalaman 30 meter

2. Sondir berat, memiliki kapasitas 0-600 kg/cm2 dengan kedalaman 50 meter


Peralatan Sondir
Peralatan untuk melakukan tes sondir :
1. Mesin Sondir Ringan dengan kapasitas 2 ton
2. Pipa sondir lengkap sesuai dengan kebutuhan masing – masing 1 m
3. Manometer 2 buah 0 – 50 kg/cm2 dan 0 – 250 kg/cm2
4. 4 Buah jangkar
5. Kunci – kunci pas, alat pembersih
6. Konus dan Bikonus

Tutorial sondir
https://www.youtube.com/watch?v=Rdqhk_-Ix8E Jangkar sondir

Mesin Kompresor Pipa sondir Manometer Kunci pipa Konus bikonus/mata


Pembacaan kecil
sondir dan besar
sondir
Peralatan Sondir
Contoh Grafik Sondir
qc (kg/cm2) fs (kg/cm2) Vs (m/s)
Keterangan qc (kg/cm2) fs (kg/cm2)
Vs (m/s)
OH
0 200 400 600
1. OH artinya Tanah Organik OH
0 100 200 300 0 1 2 3 4 5 0 200 400 600
CM 0 100 200 300 0 1 2 3 4 5
0.0 m 0 0 0.0 (Organic Soils with High 0.0 m 0 0 0.0
0.2 m Plasticity)
CH
1
S-1 1 1.0
2. CH artinya Lempung
Berplastisitas Tingging (Clay CH 1
S-2 1 1.0

High Plasticity)
1.8 m 3. CM artinya Lempung
OH 2 2 2.0 Kelanauan (Silty Clay) 2 2 2.0

4. SM artinya Pasir Kelanauan


(Silty Sand) 2.6 m OH
2.8 m CH
3 3 3.0 5. SW artinya Pasir Gradasi Baik CM 3 3 3.0
3.2 m
3.4 m (Well Graded Sand)
CM 3.6 m SM
6. SP artinya Pasir Gradasi
4 4 Buruk (Poorly Graded Sand) 4.0 m 4 4 4.0
4.0
4.2 m CM
7. qc (cone resistance) tahanan

Depth (m)

Depth (m)
Depth (m)

Depth (m)

konus (uji sondir CPT)


5.0 m 5 5 5.0
5 5 5.0 8. fs (friction resistance)
tahanan gesek (uji sondir
CPT)
6 6 6.0
6 6 6.0 9. FR (rasio gesekan) (Uji CPT)
10. Vs (shear wave velocity) SM
SM
(Kecepatan gelombang geser)
7 7 7.0
7 7 7.0 (uji geofisika)

8 8 8.0
8 8 8.0

8.4 m
9 9 9.0
9.0 m 9 9 9.0 SW

SW
10 10 10.0
10 10 10.0
GS
10.6 m GS 10.6 m
11.0 m 11 11 11.0
11.0 m 11 11 11.0
Tabel Pengawasan Sondir
Foto Pelaksanaan Sondir
Standard Penetration Test (SPT)
SPT adalah suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk
mengetahui,baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan
teknik penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam
tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm
vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg, yang dijatuhkan 9
secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m. Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap,
yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai
dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga dijumlahkan
untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan/0,3 m)

Tutorial SPT
https://www.youtube.com/watch?v=4fi1wWVwSGE
Standar SPT
Standar Penetration Test (SPT)
Foto Pelaksanaan SPT
Pengertian Fondasi Pada Bangunan

• Fondasi : bangunan (bagian) bawah yang langsung


berhubungan dengan tanah dan berfungsi untuk
meneruskan beban ke tanah pendukung.

• Tanah pendukung → 2 hal penting :


1.Kekuatan (kapasitas/daya dukung), qult, qa(qall)
→ Beban/tegangan yang terjadi ≤ kekuatan ijin
2.Penurunan (settlement)
→ Penurunan yang terjadi ≤ penurunan yang diizinkan
Jenis Fondasi
1. Fondasi dangkal: Df ≤ B
Menurut Terzaghi 1943 dalam Martini ( 2009) bahwa fondasi dangkal adalah apabila kedalaman
fondasi lebih kecil atau sama dengan lebar fondasi dan anggapan bahwa penyebaran tegangan
pada struktur fondasi ke lapisan tanah dibawahnya yang berupa lapisan penyangga lebih kecil
atau sama dengan lebar fondasi ke lapisan tanah dibawahnya yang berupa lapisan penyangga
lebih kecil atau sama dengan lebar fondasi. Contoh: telapak/footing (individu, gabungan,
menerus, mats)
Bermacam Fondasi Dangkal
Pondasi Menerus ( Continuous Footing ), dipasang di bawah seluruh panjang dinding bangunan
dengan dimensi sama besar. Pondasi ini dipakai dengan kedalaman 0,80 – 1,20 m dari permukaan
tanah. Pondasi ini dapat dibuat dengan pasangan batu kali dengan specimen 1 cmt : 5 psr. Untuk
tanah lembek pondasi dibuat dari beton bertulang atau kombinasi beton dengan pasangan batu
kali, yang di atasnya dipasang balok sloof. Pada pondasi menerus ini seluruh beban bangunan
disebarkan merata lebih dahulu sepanjang balok sloof, kemudian diteruskan ke pondasi secara
merata.
Bermacam Fondasi Dangkal
Pondasi Telapak atau Setempat ( Individual Footing ), dipakai pada kedalaman tanah lebih dari
1,20 m dari muka tanah dan dipasang di bawah kolom-kolom utama pendukung bangunan.
Seluruh beban bangunan dilimpahkan ke kolom-kolom utama, dan diteruskan ke pondasi di
bawahnya. Pondasi ini tetap dihubungkan oleh balok sloof dengan pondasi setempat lain, dan
sloof ditopang oleh pondasi batu kali. Pondasi setempat dipakai pada kedalaman 1,50 – 4,00 m,
dengan tanah yang digali hanya pada dimana kolom-kolom utamanya ditanam, sedangkan galian
di bawah balok sloof cukup dengan 0,60 – 0,80 m. Jenis pondasi setempat berdasarkan bahan
pembentuknya.
Bermacam Fondasi Dangkal
Pondasi Gabungan ( Combined Footing ), merupakan pondasi plat yang mendukung kolom lebih
dari satu. Pondasi ini dipakai bila luas tanah untuk bangunan sangat terbatas, misalnya di kanan
kirinya sudah padat bangunan.
Bermacam Fondasi Dangkal
Pondasi Plat ( Mat Foundation / Raft Footing ), merupakan pondasi yang dibuat berupa
plat tebal dengan perkuatan balok-balok dari beton bertulang kedap air, dipasang di bawah
seluruh luas bangunan, dapat dimanfaatkan sebagai ruang basement di bawah tanah, untuk
: gudang, ruang mesin atau tempat parkir. Pondasi ini biasanya dirangkai menjadi satu
menerus dengan dinding beton kedap air sebagai turap penahan tanah sekeliling basement.
Jenis Fondasi
2. Fondasi dalam: Df > 4 - 5 B
Pondasi Dalam (Deep Foundations), adalah jenis pondasi yang dipakai pada kedalaman lebih
dari 6,00 m dari permukaan tanah, dasar pondasi ini terletak cukup dalam dari permukaan
tanah atas. Dikerjakan dengan peralatan berat dan tidak dapat dikerjakan oleh tenaga
manusia. Disebut pondasi dalam bila kedalaman pondasi dari muka tanah adalah sama atau
lebih besar dari lima kali lebar pondasi ( D ≥ 5B )
Contoh: sumuran, fondasi tiang bor, fondasi tiang pancang

Df

B
Bermacam Fondasi Dalam
Pondasi Sumur Bor (Bored Pile/In Situ Pile) Adalah dengan membor tanah lebih dahulu sampai
kedalaman rencana, setelah itu diberi cor beton. Sepertiga tinggi dari atas, diberi tulangan baja
sekeliling lobang untuk ikatan dengan tulangan kolom di atasnya. Pada pondasi bor tidak dipakai
pur, karena di bawah satu kolom hanya dibuat satu tiang bor dengan diameter besar rata-rata 1 m
atau lebih, jadi tulangan kolom dapat dimasukkan langsung ke dalam sumur bor dan dicor
bersamasama
Bermacam Fondasi Dalam
Pondasi Tiang Pancang, adalah berupa tiang dari kayu (Cerucuk), baja, atau beton bertulang
ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang atau dengan metode Bore. Tiang-tiang di atasnya
dirangkai menjadi satu dengan plat beton yang disebut : kepala tiang, Pur (Poer, Pile Cap). Pur ini
nantinya akan menjadi tumpuan dari kolom-kolom, dan meneruskan beban kolom ke tiang-tiang
di bawahnya. Di bawah satu Pur umumnya terdapat dua atau lebih tiang dengan bentuk tampang
bulat, segi delapan atau segi empat, diameter rata-rata antara : 30 cm – 40 cm.
Hubungan Antara Penyidikan Tanah
dan Fondasi
STRUKTUR BETON NON STRUKTUR BEBAN HIDUP
BERTULANG
2400 kg/m3
+ 1700 kg/m3
+ ORANG/ FUTNITURE
500 kg/m2

BERAT BANGUNAN DIBAGI MOMEN PERTITIK PONDASI

PONDASI SEBAGAI PENYALUR GAYA KE DALAM TANAH


HARUS MENDAPATKAN TANAH KERAS MINIMAL 200-250
KG/CM2 ATAU 2000-2500 TON/M2
JIKA NILAI BEBAN DARI BANGUNAN TERSEBUT PERMETER ≤ DARI DAYA DUKUNG
TANAH MAKA DAPAT DIPASTIKAN BANGUNAN TERSEBUT AMAN DARI FAKTOR
PENURUNAN ATAU MEMILIKI DAYA DUKUNG TANAH YANG LAYAK

Anda mungkin juga menyukai