Karya Tulis Haidar
Karya Tulis Haidar
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Bidang Studi Karya Tulis Ilmiah Tingkat
Mualimien
Oleh:
NIS : 0210221.2804
oleh :
Menyetujui,
2
LEMBAR PERNYATAAN
NIS : 0210221.2804
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila di kemudian hari terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan saya bersedia untuk menerima segala resikonya.
Penulis
Bismillah……
Puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kekuatan dan pertolongan serta kenikmatan yang tak terhitung, sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Rasululloh saw yang telah berjasa dalam membimbing ummat ke
jalan yang benar, kepada keluarganya, sahabatnya dan para tabi’innya.
Berkat kasih sayang dan rahmat Alloh, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
Karangan Ilmiah ini tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir tingkat Mu’allimin yang berjudul “PENTINGNYA PEMAHAMAN KESEHATAN
DAN KESADARAN OLAHRAGA TERHADAP ANAK USIA REMAJA”
Walaupun dalam penyusunannya penulis dihadapkan pada berbagai rintangan dan
tantangan yang tentunya menjadi penghambat dalam penyelesaian Karangan Ilmiah ini.
Penulis pun menyadari Karangan Ilmiah ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan penuh
kekurangan.
penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Selesainya Karangan Ilmiah ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan dan dorongannya dan mau mengorbankan waktu dan tenaganya demi membantu
penulis menyelesaikan Karangan Ilmiah ini. Oleh karena itu, dengan setulus hati penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
4. Al-Ustadzah Rahma Wilda, S.KM ,M.Pd. selaku guru mata pelajaran karya tulis ilmiah
yang senantiasa mengiring dan membimbing penulis dalam proses penyusunan karya
tulis Ilmiah ini.
5. Kedua Orang tua, ayah dan ibu yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan
secara penuh dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.
7. Dan terakhir semua pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung yang tidak
bisa disebutkan satu persatu dalam pengantar ini.
Semoga kebaikan dari semuanya dibalas oleh Allah SWT, dengan balasan yang terbaik,
semoga karya tulis ini menjadi ilmu yang bermanfaat.
vi
Sebelumnya penulis memohon maaf yang sebesar besarnya bilamana dalam karya tulis
ilmiah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki.Oleh sebab
itu dengan kesabaran hati penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki karya tulis Ilmiah ini.
Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih teriring doa Jazakumullah khairan
katsiran.
Allahu ya’khudzu bi aidina ila maa fihii khairun lil islamiwal muslimin.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................2
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................................3
KATA PENGANTAR..............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................10
A.Latar Belakang..................................................................................................................10
B. Rumusan Masalah............................................................................................................13
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................13
D. Kerangka pemikiran........................................................................................................13
BAB II......................................................................................................................................16
A. Landasan Teori..............................................................................................................16
1. Kesehatan................................................................................................................................16
2. Olahraga..............................................................................................................................25
3. Remaja.................................................................................................................................31
B. Pembahasan...................................................................................................................38
1. faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang memahami tentang kesehatan &
olahraga.......................................................................................................................................38
2. Upaya agar anak usia remaja memahami kesehatan & olahraga........................................41
BAB III.....................................................................................................................................43
A. SIMPULAN..................................................................................................................43
B. SARAN.........................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................45
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................................47
viii
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu kondisi umum dari pikiran dan tubuh seseorang,
yang artinya tidak mempunyai gejala gangguan penyakit dan kelainan. Adapun
organisasi dunia yang membahas masalah kesehatan yang di sebut WHO, bahwa
kesehatan itu dimana kondisi sehat sejahtera baik secara fisik, mental atau sosial yang
ditandai dengan tidak adanya gangguan-gangguan atau penyakit, contohnya keluh
kesah sakit fisik, dan keluhan emosional.
Oleh karena itu, kesehatan itu salah satu bagian dari kesejahteraan umum bagi
negara indonesia. Sehingga salah satu penilaian tentang sejahteranya negara indonesia
bisa dilihat dari kesehatan masyarakatnya. Namun, hidup sehat tidak hanya sebatas
karena adanya undang-undang saja, akan tetapi hidup sehat harus menjadi kesadaran
setiap individu dari semua kalangan. Kesadaran untuk selalu menjaga yang namanya
kesehatan Nantinya dapat dirasakan oleh orang yang selalu menjaga kesehatan.
9
َح َّد َثَنا اْلَم ِّك ُّي ْبُن ِإْبَر اِهيَم َأْخ َبَر َنا َع ْبُد ِهَّللا ْبُن َسِع يٍد ُهَو اْبُن َأِبي ِهْنٍد َع ْن َأِبيِه َع ْن اْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهَم ا َقاَل َقاَل
الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِنْع َم َتاِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِهَم ا َك ِثيٌر ِم ْن الَّناِس الِّص َّح ُة َو اْلَفَر اُغ َقاَل َعَّباٌس اْلَع ْنَبِر ُّي َح َّد َثَنا َص ْفَو اُن
ْبُن ِع يَس ى َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َسِع يِد ْبِن َأِبي ِهْنٍد َع ْن َأِبيِه َسِم ْع ُت اْبَن َعَّباٍس َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِم ْثَلُه
5933. ‘j Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abu Hind dari Ayahnya dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua
kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan
waktu luang." 'Abbas Al 'Anbari mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Shufwan bin Isa dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind dari Ayahnya saya mendengar
Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas’
Dalam upaya menjadikan tubuh menjadi sehat, olahraga dan Aktivitas fisik
adalah salah satu upaya dalam menjaga kesehatan fisik. Aktivitas ini sediri adalah
sebuah gerakan raga manusia dengan teratur dan terencana untuk memelihara tubuh. 1
Sehingga aktivitas ini bisa menjadi usaha bagi setiap individu untuk mempunyai
tubuh yang sehat. Nyatanya olahraga mempunyai peranan besar dalam menjaga
1
Giriwijoyo.2007.,Aktivitas fisik dan Kesehatan., hal : 85
10
kesehatan fisik dan salah satu dari sekian banyak manfaat olahraga itu berdampak
untuk mencegah tubuh manusia dari beberapa penyakit.2
2
Y.S. Santoso wijoyo, M.Ichsan, Harsono, Iwan Setiawan, kunkun K.WiramiHardja., Manusia Dan
Olahraga.2005: hal 2
3
Tilong. Adi D. 2012., Kalkulator Kesehatan., hal :42
4
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3, tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, BAB II
Pasal 4
5
wSmith & Biddle, 2008., Youth Physical Activity and Sedentary Behavior: Challenges and Solutions
11
Belitung, Lampung dan DKI Jakarta dengan satu dari lima anak usia sekolah dasar
hingga satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau
disebut obesitas.6 Oleh karena itu, perlu adanya edukasi tentang seputar pentingya
olahraga dan kesehatan dikalangan anak remaja. Agar pengetahuan tersebut
mendorong gaya hidup sehat pada anak remaja. karena olahraga merupakan upaya
agar sehat yang paling murah untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat
dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun
malam sesuai keinginan.
Dari latar belakang yang telah di uraikan, maka penulis tertarik melakukan
membahas masalah ini yang kemudian masalah ini dapat dituangkan dalam sebuah
karya tulis ilmiah yang berjudul “PENTINGNYA PEMAHAMAN DAN
KESADARAN OLAHRAGA TERHADAP ANAK REMAJA”
B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang memahami tentang
kesehatan & olahraga
2. Bagaimana upaya agar anak usia remaja memahami kesehatan & olahraga?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui apa saja upaya agar anak usia remaja bisa memahami
kesehatan & olahraga
D. Kerangka pemikiran
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju
masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik
6
menurut Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018.
12
maupun psikis. Dimasa inilah remaja mengalami perubahan fisik dan psikis dan hasil
perubahan tersebut tergantung tindakan remaja tersebut saat mengalami masa
pertumbuhan fisik.
Peran nya olahraga di kalangan anak remaja selain membuat tubuh anak menjadi
sehat dan kuat, olahraga membantu perrumbuhan fisik anak. Karena olahraga
merupakan gabungan dari kata olah dan raga, olah artinya perbuatan atau kegiatan,
sedangkan raga artinya badan atau tubuh. Dapat dikatakan bahwa olahraga merupakan
kegiatan atau aktivitas badan atau tubuh yang melibatkan tenaga fisik dan mental serta
melatihnya baik untuk kesehatan dan hiburan. Seperti hakikat dasarnya, manfaat dan
tujuan utama berolahraga yaitu meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik
seseorang. Karena melibatkan kegiatan fisik, otak kita dapat berfokus pada hal lain
sehingga tidak kaku dan tegang akibat stres-stres kehidupan.
Disisi lain, tujuan-tujuan olahraga ini sangat cocok bagi perkembangan anak
remaja. sebagaimana dalam Undang- Undang nomor 11 tahun 2022 tertulis bahwa
diantaranya keolahragaan bertujuan untuk ; memelihara dan meningkatkan kesehatan
dan kebugaran, Prestasi, kecerdasan, dan kualitas manusia. Dan menanamkan nilai
moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetitif, dan disiplin.
F. Metode penelitian
1. Metode penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif. metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 7
2.Teknik penelitian
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka
merupakan studi yang dilakukan dengan menggunakan dokumen sebagai sumber data
utamanya, seperti naskah, buku, koran, majalah, dan lain-lain.8
7
Nazir, Contoh Metode Penelitian. 1988 hal : 63
8
13
BAB II
A. Landasan Teori
1. Kesehatan
14
a. Pengertian Kesehatan
15
secara fisik, mental, maupun sosial yang ditandai dengan tidak
adanya gangguan-gangguan atau Simtom-simtim penyakit seperti
keluhan sakit fisik, keluhan emosional (papalia,Oats, and feldman,
1998 sarafino, 1994)10
b. Jenis-jenis kesehatan
Menurut WHO ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam
defenisi sehat yaitu:11
1) Sehat Jasmani; sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat
seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas
tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologis
tubuh berjalan normal.
2) Sehat Mental; sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama
lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat”
(Men Sana In Corpore Sano).
3) Sehat Spritual; spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian
sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun
informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik,
siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan
jiwa yang dinamis dan tidak monoton. Jadi dapat dikatakan bahwa batasan
sehat menurut WHO meliputi fisik, mental, dan social.
Menurut pemerintah Indonesia, sehat memiliki beberapa aspek:
a. Fisik Sehat secara fisik berarti tidak terdapatnya penyakit tertentu atau
kecacatan. Hal ini dapat diperoleh dari pemeriksaan dokter atau dokter
spesialis.
10
Agus Dariyo, Psikologi Perkembangan: Dewasa Muda.2004 Hal 9-10
11
Arief wicaksono.Willy Handoko, Aktivitas Fisik dan Kesehatan, 2020: Hal 8-13
16
b. Mental Sehat secara mental berarti jiwa orang tersebut baik, tidak
mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini dapat diperoleh dari pemeriksaan
ahli jiwa(psikiater) atau psikolog.
c. Spiritual Sehat secara spiritual berarti orang tersebut dalam keadaan
beragama, mempercayai tuhan dan melakukan segala sesuatu seperti
ajaran agama yang dipercayainya. Hal ini sulit menilainya, dikembalikan
lagi pada pribadi yang bersangkutan.
d. Sosial Sehat secara sosial berarti orang tersebut dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain yang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, di lingkungan dan di sekitar. Hal ini dapat dilihat
dari interaksi sehari-hari, bisa juga dilakukan pengamatan oleh ahli
perilaku.
e. Produktif Produktif disini dapat diartikan orang tersebut memiliki
penghasilan sehingga memiliki nilai ekonomis untuk dirinya. Untuk yang
belum bekerja atau berpenghasilan, produktif disini berarti tetap dapat
melakukan aktivitas sehari-hari yang menjadi aktivitas utamanya saat itu,
misalnya pelajar produktifnya belajar, mahasiswa/i produktifnya kuliah.
ini disesuaikan dengan keadaan orang tersebut saat itu.
a. Perilaku masyarakat
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi
derajat kesehatanmasyarakat karena sehat atau tidak
sehatnya lingkungan kesehatan individu,keluarga dan
masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri.
Disamping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat
istiadat, kebiasaan,kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan
perilaku-perilaku lain yang melekatpada dirinya.Perilaku
masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan
pentinguntuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Hal ini
12
Rosmiati Romdoni,Makalah tentang teori Hendrik L blumm. Hal 3-5
17
dikarenakan budaya hidupbersih dan sehat harus dapat
dimunculkan dari dalam diri masyarakat untukmenjaga
kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan
masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat 2010. Sebagai tenaga
motorik tersebut adalahorang yang memiliki kompetensi dalam
menggerakan masyarakat dan paham akannilai kesehatan
masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan
sehatakan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih
dan sehat.Pembuatan peraturan tentang berperilaku sehat
juga harus dibarengidengan pembinaan untuk menumbuhkan
kesadaran pada masyarakat. Sebab,apabila upaya dengan
menjatuhkan sanksi hanya bersifat jangka pendek.Pembinaan
dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.Tokoh-tokoh masyarakat sebagai role model
harus diajak turut serta dalammenyukseskan program-program
kesehatan.
b. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti
perilaku,fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan
sangat bervariasi, umumnyadigolongkan menjadi tiga kategori,
yaitu yang berhubungan dengan aspek fisikdan sosial. Lingkungan
yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah,air, udara,
tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosialmerupakan hasil interaksi antar manusia seperti
kebudayaan, pendidikan,ekonomi, dan sebagainya.Berbicara
mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisifisik.
Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi
sumberberkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan
kesehatan masyarakat kita.Terjadinya penumpukan sampah yang
tidak dapat dikelola dengan baik, polusiudara, air dan tanah juga
dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkunganmenjadi
tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua
18
pihak.Puskesmas sendiri memiliki program kesehatan
lingkungan dimana berperanbesar dalam mengukur,
mengawasi, dan menjaga kesehatan lingkunganmasyarakat.
namun dilematisnya di puskesmas jumlah tenaga
kesehatanlingkungan sangat terbatas padahal banyak penyakit yang
berasal dari lingkungankita seperti diare, demam berdarah, malaria,
TBC, cacar dan sebagainya.Disamping lingkungan fisik juga ada
lingkungan sosial yang berperan.Sebagai mahluk sosial kita
membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksiindividu satu
dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi
lingkungansosial yang buruk dapat menimbulkan masalah
kejiwaan.
c. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi
derajatkesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan
sangat menentukandalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit,pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukanpelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah
dapatdijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan
pemberi pelayanan 4informasi dan motivasi masyarakat untuk
mendatangi fasilitas dalam memperolehpelayanan serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengankebutuhan
masyarakat yang memerlukan.Kondisi pelayanan kesehatan
juga menunjang derajat kesehatanmasyarakat. Pelayanan
kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.Masyarakat
membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan
pelayanankesehatan lainnya untuk membantu dalam
mendapatkan pengobatan danperawatan kesehatan. Terutama
untuk pelayanan kesehatan dasar yang memangbanyak dibutuhkan
masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dibidang
kesehatan juga mesti ditingkatkan. Puskesmas sebagai garda
19
terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakatsangat besar
perananya. sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat
yangmembutuhkan edukasi dan perawatan primer. Peranan
Sarjana KesehatanMasyarakat sebagai manager yang memiliki
kompetensi di bidang manajemenkesehatan dibutuhkan dalam
menyusun program-program kesehatan. Utamanyaprogram-
program pencegahan penyakit yang bersifat preventif
sehinggamasyarakat tidaka banyak yang jatuh sakit. Banyak
kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti
diare,demam berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang
berkembang saat iniseperti jantung karoner, stroke, diabetes militus
dan lainnya. penyakit itu dapatdengan mudah dicegah asalkan
masyarakat paham dan melakukan nasehat dalammenjaga kondisi
lingkungan dan kesehatannya.
d. Genetik / Keturunan (Heriditas)
Seperti apa keturunan generasi muda yang diinginkan ???.
Pertanyaan itumenjadi kunci dalam mengetahui harapan yang akan
datang. Nasib suatu bangsaditentukan oleh kualitas generasi
mudanya. Oleh sebab itu kita harus terusmeningkatkan
kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi
danmemiliki kreatifitas tinggi dalam membangun
bangsanya.Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi
balita sebab pada masainilah perkembangan otak anak yang
menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun masih banyak
saja anakIndonesiayang status gizinya kurang bahkanburuk.
Padahal potensi alamIndonesiacukup mendukung. oleh sebab
itulahprogram penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan
status gizi masyarakatmasih tetap diperlukan. Utamanya program
Posyandu yang biasanya dilaksanakandi tingkat RT/RW. Dengan
berjalannya program ini maka akan terdeteksi secaradini status gizi
masyarakat dan cepat dapat tertangani.Program pemberian
makanan tambahan di posyandu masih perlu terusdijalankan,
20
terutamanya daeraha yang miskin dan tingkat
pendidikanmasyarakatnya rendah. Pengukuran berat badan balita
sesuai dengan kms harus rutin dilakulan.
d. Undang-undang kesehatan
13
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36, tahun 2009 Tentang kesehatan Nasional, BAB I
21
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
8. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
9. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
10. Teknologi kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode
yang ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa,
pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia.
11. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
12. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
13. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan
terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit
14. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
22
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin
15. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
16. Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.
17. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
Pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
18. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
19. Menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang kesehatan
23
bukanlah hal yang penting. Hal ini dibuktikan oleh survei yang bertajuk
“Gaya Hidup Sehat dan Aktif” yang digagas oleh Fonterra Brands
Indonesia dan perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi). Survei
tersebut menemukan bahwa 4 dari 5 orang indonesia tidak berolahraga
secara rutin dan tidak ada waktu menjadi halangan terbesar mereka.
Selain itu, masyarakat Indonesia masih menghabiskan waktunya selama
10 jam dalam sehari, dengan aktivitas seperti duduk, bekerja dimeja, dan
menghabiskan waktu berkendara (beritasatu.com). Selain pekerjaan,
teknologi saat ini seperti gadget juga merupakan penyebab orang malas
untuk berolahraga. Orang lebih suka menghabiskan waktunya berjam-
jam di depan layar gadget mereka, entah itu untuk mengakses sosial
media ataupun bermain game online sehingga mereka mengesampingkan
waktu untuk melakukan aktivitas olahraga. Hal ini tentu bukanlah
sesuatu yang baik, mengingat olahraga sangatlah penting guna menjaga
kesehatan dan kebugaran di sela rutinitas yang padat.14
2. Olahraga
a. Pengertian Olahraga
1) Olahraga kesehatan
14
Pambudi, Tito. SURVEI MOTIVASI REMAJA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA PADA KEGIATAN CAR
FREE DAY DI KOTA BINJAI. Diss. UNIMED, 2022.
15
Arif Wicaksono. Willy Handoko, Aktivitas Fisik dan Kesehatan. 2020 : hal 18-19
24
Ilmu olahraga kesehatan mendefinisikan Olahraga kesehatan
adalah Olahraga untuk memelihara dan / atau untuk
meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga orang
bukan saja dikala diam (sehat statis) tetapi juga sehat serta
mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap
aktivitas dalam peri kehidupanya sehari-hari (sehat dinamis)
yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/atau
mengatasi keadaan gawat darurat. Berbeda dengan olahraga
prestasi yang menuntut kemampuan organ-organ tubuh secara
maksimal, Olahraga kesehatan justru melatih dan memelihara
organ-organ tubuh untuk dapat berfungsi normal dalam
keadaan gerak (sehat dinamis) yang dengan demikian pasti
normal pula dalam keadaan istirahat (sehat statis).16
2) Olahraga Pendidikan
Olahraga Pendidikan merupakan suatu nilai sosial yang telah
memperoleh pengakuan dan dapat berkembang sederajat
dengan “non sporting achienements” yang sama pementing
nya di dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
perkembangan kepribadian seseorang seperti sukses di
sekolah.17
b. Tujuan Olahraga
25
- Olahraga pendidikan-tekanannya pada pencapaian tujuan pendidikan.
Intensitas olahraga itu sendiri akan sangat ditenlukan oleh tujuan
apa yang hendak dicapai, sedangkan manfaatnya bagi peningkatan
derajat kesehatan dinamis akan sangat terguntung pada intensitas
pelaksanaannya.
26
alam dari usaha-usaha apa saja untuk dapat memenuhi syarat-syarat
kehidupannya yang minimal dengan tenaga dan pikirannya.
Untuk itu manusia memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani
supaya badannya cukup kuat dan tenaganya cukup ter latih, menjadi tangkas
untuk melakukan perjuangan hidupnya.
Di samping itu menjadi kebutuhan hidup tiap manusia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan bersama dalam bentuk permainan dan menjadi sifat manusia
untuk mencoba kekuatan dan ketangkasannya dengan manusia-manusia lain.20
20
Kosasih, engkos, Olahraga Tekhnik & Program Latihan. 1985 : hal 4
27
norma pegangan hidup yang nyata (positip) pada anak, agar dapat
berdiri sendiri sebagai personal tanpa merugikan orang atau siapa-
pun, dan tidak pula merugikan dirinya sendiri.
Bukan saja hanya pendidikan jasmani yang sangat perlu, te- tapi
juga pendidikan menuju ke arah sportiviteit.
21
Kosasih, engkos, Olahraga Tekhnik & Program Latihan. 1985 : hal 4-5
28
b. mempertinggi kecekatan untuk menjalankan bermacam-
macam pekerjaan.
3. Remaja
b. Pengertian Remaja
Apa sih yang dimaksud dengan remaja? Kata "remaja berasal dari bahasa
Latin, yalu adolescence. Kata ini memiliki arti to grow atau to grow maturity
Remaja darkan sebagai rentang waktu pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan
29
dewasa Selain itu, remaja merupakan individu yang memiliki akses kemungkinan
atau kemampuan untuk menerima perubahan, baik positif maupun negatif
Sebagian besar orang menganggap remaja sebagai individu berbeda Bahkan ada
yang menganggap bahwa remaja merupakan individu yang memiliki perilaku
bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat. Terlepas dari anggapan tersebut
remaja merupakan tahapan masa yang dilalui seluruh manusia sebelum menuju
pada tahap kedewasaan22
c. Karekteristik Remaja
30
remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umum
dianggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada akhir masa
kanak-kanak”. Dalam periode peralihan status individu tidak jelas dan
terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini
remaja bukan seorang anak-anak atau seorang dewasa. Status remaja
yang tidak jelas ini menguntungkan karena status memberi waktu
kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c) Masa remaja sebagai periode perubahan.
Perubahan sikap dan perilaku dalam periode remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. 4 perubahan yang sama yang bersifat
universal : 1) meningginya emosi : yang intensitasnya bergantung pada
perubahan fisik dan psikologisnya. Karena perubahan emosi lebih
cepat
pada masa awal remaja dan meningginya emosi lebih menonjol pada
masa remaja akhir. 2) perubahan tubuh, minat, dan peran yang
diharapkan kelompok social. Bagi remaja muda, masalah baru yang
timbul tampaknya lebih sulit diselesaikan dibanding masalah
sebelumnya. Remaja masih merasa di timbun masalah sampai ia dapat
menyelesaikan dengan kepuasannya sendiri. 3) dengan berubahnya
minat dan perilaku
maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa anak-anak di
anggap
penting sekarang masa remaja tidak penting lagi. 4) mereka
menginginkan dan menuntut kebebasan, tapi mereka sering takut
bertanggung jawab
akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat
mengatasi tanggung jawab tersebut.
d) Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh
anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat 2 alasan bagi
kesulitan
31
itu : 1) sepanjang masa kana-kanak, masalah anak-anak sebagian
diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja
tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. 2) karena para remaja
merasa
diri mandiri, menolak bantuan orang tua dan guru. Karena
ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut
cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa
penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Menurut
Anna freud “ banyak kegagalan yang sering kali disertai akibat yang
tragis, bukan karena ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan
bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua
tenaganya telah dihabiskan untuk mengatasi masalah pokok yang
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual”.
e) Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Seorang remaja lambat laun mendambakan identitas diri dan tidak
puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal
seperti sebelumnya. Salah satu cara untuk mengangkat diri sendiri
sebagai individu adalah dengan menggunakan symbol status dengan
bentuk mobil, pakaian, dan pemilikan barang-barang lain yang mudah
terlihat. Dengan cara remaja menarik perhatian pada diri sendiri dan
agar dipandang sebagai individu, sementara pada saat yang sama ia
mempertahankan identitas dirinya terhadap kelompok sebaya.
f) Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan. Tanggapan stereotip Remaja adalah anak-anak yang tidak
rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung rusak serta berperilaku
merusak menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan
mengawasi kehidupan remaja muda yang takut bertanggung jawab dan
tidak bersikap simpatik kepada perilaku remaja yang normal. Stereotip
juga mempengaruhi konsep dan sikap diri pada dirinya sendiri.
g) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic.
Cita-cita yang tidak realistic menimbulkan meningginya emosi.
32
Semakin tidak realistic cita-citanya maka semakin ia menjadi marah.
Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau jika ia tidak berhasil dalam mencapai tujuan
yang ditetapkannya
sendiri. Dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman
social dan meningkatnya kemampuan untuk berfikir rasional, remaja
yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, teman-teman dan
kehidupan pada umumnya secara realistic. Remaja tidak terlampau
mengalami banyak kekecewaan.
h) Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa.
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap
dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja
dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka
merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa
seringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan
perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa
seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan
hubungan seksual.
d. Pertumbuhan Remaja
33
4) Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak
perempuan,
5.) Pembesaran otot pada remaja laki- laki dan pembesaran pinggul
serta dada bagi perempuan
b. Perubahan faali (fungsi tubuh)
c. Perubahan kejiwaan :
1) Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk
masalah-masalah reproduksi pada Perhatian terhadap masalah
seks
2) meningkat Keberanian untuk mencoba-coba,
3) terutama jika didesak lingkungan.
4) Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk
perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi
34
karena kaum perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit dan
penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.25
1. Hereditas (Keturunan/Pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai
“totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen10
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah “keseluruhan fenomena (peristiwa situasi atau
kondisi) fisik/alam atau sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi
perkembangan individu”. Faktor lingkungan yang dibahas pada
paparan berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah.
a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga sangat penting
dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap
perkembangan anak. Dalam salah satu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Tiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah
yang membuat ia yahudi ( jika mereka yahudi), Nasrani ( jika
mereka nasrani), Majusi (jka mereka majusi). Seperti binatang
yang lahir sempurna, adakah engkau melihat terluka pada saat
lahir”11 .
b. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu
siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional,
maupun sosial. Mengenai peran sekolah dalam megembangkan
25
Syamsu, Khairunnisa. B-KESPRO: Bimbingan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Media Sains Indonesia,
2021. 18-19
35
kepribadian anak, Hurlock mengemukakan bahwa sekolah
merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
anak (siswa), baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara
berprilaku12 . Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu faktor internal (genetik) dan faktor eksternal
(lingkungan). Faktor internal antara lain jenis kelamin,
obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila faktor ini dapat
berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal, akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Gangguan
pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh
faktor genetik, di negara berkembang selain disebabkan oleh
faktor genetic juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak
memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal. Faktor
eksternal sangat menentukan tercapainya potensi genetic yang
optimal.26
B. Pembahasan
26
Alang, Agung Zulkarnain. "PROBLEMA MENTAL ANAK DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA."
(2021): 187-188.
36
Usia remaja disebut juga sebagai periode yang penting dalam
karekteristik remaja karena setiap perubahan yang terjadi saat usia remaja
dampaknya akan dirasakan pada diri manusia dalam jangka yang panjang,
terutama dampak kesehatanya. Oleh karena itu, usia remaja harus di
pergunakan sebaik-baiknya agar pertumbuhan dan perkembangan diri
manusia tersebut nantinya tubuh akan selalu sehat jasmani dan rohani.
Sehingga hasil yang dilakukan seseorang di usia remaja yang sehat bisa
dirasakan hingga masa tua nanti. Semua itu bisa dilakukan dengan cara
anak remaja di berikan pendidikan terkait pertumbuhan dan kesehatan,
karena semua itu dapat dilakukan apabila anak usia remaja mempunyai
kesadaran kepada hal tersebut. Contohnya di usia remaja sangat di
anjurkan untuk berolahraga karena dalam pengertianya dampak seseorang
berolahraga yaitu mempunya badan yang tetap sehat secara dinamis karena
sering bergerak. Di usia remaja ketika ada pertumbuhan dan perubahan
fisik, maka olahraga sangat bisa membantu pertumbuhan tersebut karena
dijelaskan bahwasnya Olahraga merupakan alat yang ampuh untuk
pembentukan fisik yang bagus. Selain membentyuk fisik yang baik yang
ternyata di jelaskan bahwa olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental
dan spritual anak remaja. karena berdasrkan tujuan olahraga pun bukan
sekedar menyehatkan fisik namun bisa meningkatkan kesehatan mental
dan spiritual.
37
karena ada beberapa faktor yang membuat anak remaja kurang kesadaran
diantaranya:
a. lingkungan
38
Masa remaja dikenal dengan periode yang penting karena salah
satu karakter remaja adalah pengembangan minat dari remaja tersebut.
karena salah satu karakter remaja yaitu mencari jati dirinya atau
identitasnya, dan ketika anak usia remaja mencari identitas nya maka
akan menimbulkan rasa penasaran yang tinggi sehingga remaja
tersebut mempunya keinginan untuk melakukan hal yang individu
tersebut inginkan. Namun tidak semua anak remaja mempunya rasa
minat yang tinggi bahkan salah satu karakter usia remaja pun di
sebutkan adalah periode menibulkan ketakutan. Karena itulah
kesehatan dan olahraga di usia remaja hanya menjadi sekedar
pengetahuan saja bahkan hanya menjadi hobi beberapa anak remaja
saja. Oleh karena itu pentingnya berupaya untuk memberikan
pemahaman dan pengarahan kepada anak usia remaja agar minat dari
pertumbuhan dari anak remaja tersebut kearah minat yang baik.
39
kepada anak usia remaja.tentunya salah satu upaya tersebut
mempunyai dampak yang besar untuk kesadaran remaja. edukasi
kesehatan dan olahraga ini bisa di terapkan di lingkungan sekolah
seperti mengadakan pertandingan yang dimana menekankan kepada
prestasi, atau menjelaskan dan melatih bahwasanya kesehatan dan
olahraga itu adalah upaya untuk mempertahankan hidup di keaadaan
kekayaan alam, atau bisa menerapkan olahraga pada rekreasi.atau di
lingkungan sekitar seperti upaya dari pemerintah menghibau tentang
kesehatan dan meningkatkan pelayananya dari segi fasilitasnya yang
memadai dan menjujunjung drajat kesehatan manusia.
40
BAB III
A. SIMPULAN
41
2. Agar remaja memahami tentang kesehatan dan olahraga
maka harus ada upaya pengarahan dan pemahaman
kepada anak usia remaja agar mereka memahami dan
membiasakan untuk hidup sehat dan rajin berolahraga.
Uapaya tersebut bisa dilakukan dengan cara edukasi
tentang kesehatan dan pelaksanaan progran olahraga yang
bisa di terapkan di lingkungan sekolah seperti mengadakan
pertandingan yang dimana menekankan kepada prestasi,
atau menjelaskan dan melatih bahwasanya kesehatan dan
olahraga itu adalah upaya untuk mempertahankan hidup
di keaadaan kekayaan alam, atau bisa menerapkan
olahraga pada rekreasi.atau di lingkungan sekitar seperti
upaya dari pemerintah menghibau tentang kesehatan dan
meningkatkan pelayananya dari segi fasilitasnya yang memadai
dan menjujunjung drajat kesehatan manusia.
B. SARAN
42
DAFTAR PUSTAKA
43
Pambudi, Tito.(2022). “Survei Motivasi Remaja Dalam Melakukan Aktivitas
Olahraga Pada Kegiatan Car Free Day Di Kota Binjai”. Diss.
UNIMED, Skiripsi http://digilib.unimed.ac.id/48111/
Rosmiati Romdoni,Makalah tentang teori Hendrik L blumm
WSmith & Biddle. (2008). Youth Physical Activity and Sedentary Behavior:
Challenges and Solutions
44
RIWAYAT HIDUP
45
melanjutkan pendidika jenjang Tsanawiyah (SMP) - Mu`allimien (SMA) di
pesantren Persatuan Islam 34 Cibegol pada tahun 2020-2023. Nomor HP,
081299455987. Instagram @mhedarr.
Tidaklah akan sampai pada titik ini jika bukan karena pertolongan Allah
SWT yang memberikan keteguhan semangat yang tinggi dalam mencari ilmu
dan dijadikan motivasi dirinya hingga akhirnya dengan seizin-nya penulis pun
bisa menyelesaikan tugas akhir berupa karya tulis ilmiah.
46