Anda di halaman 1dari 46

PENTINGNYA PEMAHAMAN KESEHATAN DAN KESADARAN

OLAHRAGA TERHADAP ANAK USIA REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Bidang Studi Karya Tulis Ilmiah Tingkat
Mualimien

Oleh:

MUHAMMAD CHAIDAR SYADDAD

NIS : 0210221.2804

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 34 CIBEGOL BANDUNG


2022 M/1444H
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENTINGNYA PEMAHAMAN KESEHATAN DAN KESADARAN


OLAHRAGA TERHADAP ANAK USIA REMAJA
Telah disetujui dan disahkan sebagai prayarat pengajuan tugas akhir

Karya Tulis Ilmiah

Pesantren Persatuan Islam 34 Cibegol

oleh :

MHUMAMMAD CHAIDAR SYADDAD


NIS : 0210221.2804

Bandung, ……. April 2023

Menyetujui,

Asatidz Pengampu Asatidz Pembimbing

Rahma Wilda, S.KM., M.Pd. Ahmad Taufiq


Hidayatuddin, S.Pd.I.,
M.Pd.

2
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Chaidar Syaddad

NIS : 0210221.2804

Tahun Akademik : 2022-2023

Dengan ini menyatakan Karya Tulis saya yang “PENTINGNYA


berjudul
PEMAHAMAN KESEHATAN DAN KESADARAN OLAHRAGA
TERHADAP ANAK USIA REMAJA”adalah hasil karya saya sendiri dan saya tidak
menjiplak dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat
akademis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila di kemudian hari terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan saya bersedia untuk menerima segala resikonya.

Bandung, April 2023

Penulis

MUHAMMAD CHAIDAR SYADDAD


iv
KATA PENGANTAR

Bismillah……

Puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kekuatan dan pertolongan serta kenikmatan yang tak terhitung, sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Rasululloh saw yang telah berjasa dalam membimbing ummat ke
jalan yang benar, kepada keluarganya, sahabatnya dan para tabi’innya.

Berkat kasih sayang dan rahmat Alloh, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
Karangan Ilmiah ini tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir tingkat Mu’allimin yang berjudul “PENTINGNYA PEMAHAMAN KESEHATAN
DAN KESADARAN OLAHRAGA TERHADAP ANAK USIA REMAJA”
Walaupun dalam penyusunannya penulis dihadapkan pada berbagai rintangan dan
tantangan yang tentunya menjadi penghambat dalam penyelesaian Karangan Ilmiah ini.
Penulis pun menyadari Karangan Ilmiah ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan penuh
kekurangan.

Bandung, 3 maret 2023

penulis

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Selesainya Karangan Ilmiah ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan dan dorongannya dan mau mengorbankan waktu dan tenaganya demi membantu
penulis menyelesaikan Karangan Ilmiah ini. Oleh karena itu, dengan setulus hati penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Al-Ustadz K.H Muhammad Romli, selaku Mudirul’Am Pesantren Persatuan Islam 34


Cibegol yang senantiasa pula selalu mendoakan dan membimbing murid-muridnya.

2. Al-Ustadz H. Luqman Hakim, selaku Mudir Muallimien Pesantren Persatuan Islam 34


Cibegol yang selalu memberi support terhadap murid-muridnya agar bersemangat dalam
menyelesaikan karya tulis Ilmiah ini.

3. Asatidz dan Asatidzah yang telah memberikan ilmu kepada kami.

4. Al-Ustadzah Rahma Wilda, S.KM ,M.Pd. selaku guru mata pelajaran karya tulis ilmiah
yang senantiasa mengiring dan membimbing penulis dalam proses penyusunan karya
tulis Ilmiah ini.

5. Kedua Orang tua, ayah dan ibu yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan
secara penuh dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini.

6. Teman-teman seangkatan yang selalu memberi dukungan dan semangat selama


penyusunan karya tulis Ilmiah ini.

7. Dan terakhir semua pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung yang tidak
bisa disebutkan satu persatu dalam pengantar ini.

Semoga kebaikan dari semuanya dibalas oleh Allah SWT, dengan balasan yang terbaik,
semoga karya tulis ini menjadi ilmu yang bermanfaat.

vi
Sebelumnya penulis memohon maaf yang sebesar besarnya bilamana dalam karya tulis
ilmiah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki.Oleh sebab
itu dengan kesabaran hati penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki karya tulis Ilmiah ini.
Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terima kasih teriring doa Jazakumullah khairan
katsiran.
Allahu ya’khudzu bi aidina ila maa fihii khairun lil islamiwal muslimin.

Bandung, 3 mei 2023

Penulis

vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................2

LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................................3

KATA PENGANTAR..............................................................................................................v

UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................................................vi

BAB I.......................................................................................................................................10

A.Latar Belakang..................................................................................................................10

B. Rumusan Masalah............................................................................................................13

C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................13

D. Kerangka pemikiran........................................................................................................13

BAB II......................................................................................................................................16

A. Landasan Teori..............................................................................................................16

1. Kesehatan................................................................................................................................16
2. Olahraga..............................................................................................................................25
3. Remaja.................................................................................................................................31
B. Pembahasan...................................................................................................................38

1. faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang memahami tentang kesehatan &
olahraga.......................................................................................................................................38
2. Upaya agar anak usia remaja memahami kesehatan & olahraga........................................41
BAB III.....................................................................................................................................43

A. SIMPULAN..................................................................................................................43

B. SARAN.........................................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................45

RIWAYAT HIDUP..................................................................................................................47

viii
BAB I

Pendahuluan

A.Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu kondisi umum dari pikiran dan tubuh seseorang,
yang artinya tidak mempunyai gejala gangguan penyakit dan kelainan. Adapun
organisasi dunia yang membahas masalah kesehatan yang di sebut WHO, bahwa
kesehatan itu dimana kondisi sehat sejahtera baik secara fisik, mental atau sosial yang
ditandai dengan tidak adanya gangguan-gangguan atau penyakit, contohnya keluh
kesah sakit fisik, dan keluhan emosional.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tertulis Kesehatan merupakan


keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang bisa
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
menyebutkan kesehatan itu salah satu cita-cita bangsa indonesia yang sekaligus
merupakan tujuan nasional bangsa indonesia dengan mengatasnamakan kesejahteraan
umum. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang mesti di wujudkan karena sengaimana cita-cita negara indonesia.

Oleh karena itu, kesehatan itu salah satu bagian dari kesejahteraan umum bagi
negara indonesia. Sehingga salah satu penilaian tentang sejahteranya negara indonesia
bisa dilihat dari kesehatan masyarakatnya. Namun, hidup sehat tidak hanya sebatas
karena adanya undang-undang saja, akan tetapi hidup sehat harus menjadi kesadaran
setiap individu dari semua kalangan. Kesadaran untuk selalu menjaga yang namanya
kesehatan Nantinya dapat dirasakan oleh orang yang selalu menjaga kesehatan.

Selain dalam undang-undang, kesehatan disebutkan dalam hadist Nabi SAW


Diantaranya :

9
‫َح َّد َثَنا اْلَم ِّك ُّي ْبُن ِإْبَر اِهيَم َأْخ َبَر َنا َع ْبُد ِهَّللا ْبُن َسِع يٍد ُهَو اْبُن َأِبي ِهْنٍد َع ْن َأِبيِه َع ْن اْبِن َعَّباٍس َرِض َي ُهَّللا َع ْنُهَم ا َقاَل َقاَل‬
‫الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِنْع َم َتاِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِهَم ا َك ِثيٌر ِم ْن الَّناِس الِّص َّح ُة َو اْلَفَر اُغ َقاَل َعَّباٌس اْلَع ْنَبِر ُّي َح َّد َثَنا َص ْفَو اُن‬
‫ْبُن ِع يَس ى َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن َسِع يِد ْبِن َأِبي ِهْنٍد َع ْن َأِبيِه َسِم ْع ُت اْبَن َعَّباٍس َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِم ْثَلُه‬

5933. ‘j Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abu Hind dari Ayahnya dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua
kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan
waktu luang." 'Abbas Al 'Anbari mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Shufwan bin Isa dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind dari Ayahnya saya mendengar
Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas’

Ibnu Baththaal rahimahullah mengatakan hadits ini, bahwa seseorang tidaklah


menjadi orang yang longgar (punya waktu luang) sampai manusia tersebut tercukupi
(kebutuhannya) dan sehat badannya. Barangsiapa hal itu ada padanya, maka
hendaklah dia berusaha agar tidak tertipu, yaitu meninggalkan syukur kepada Allah
terhadap nikmat yang telah Dia berikan kepadanya.

Kondisi tubuh manusia berhubungan erat dengan apa yang dilakukannya.


Maksudnya, kebiasaan perilaku individu yang bersangkutan akan menentukan kondisi
hidupnya, apakah kebiasaan hidup individu tersebut sehat atau tidak. Oleh karena itu,
pentingnya kesadaran tentang menjaga kesehatan sudah seharus menjadi sebuah
kebiasaan di lingkungan masyarakat, termasuk anak di usia remaja. Karena kebiasaan
tersebut akan menjauhi dari kebiaasaan yang bisa menganggu kesehatan badan.
Dengan sendirinya setiap individu akan senantiasa menjaga kesehatan tubuhnya
dengan segala cara. Sehingga, masyarakat terhindar dari penyakit karena kebiasan
individu tersebut selalu menjaga kesehatan.

Dalam upaya menjadikan tubuh menjadi sehat, olahraga dan Aktivitas fisik
adalah salah satu upaya dalam menjaga kesehatan fisik. Aktivitas ini sediri adalah
sebuah gerakan raga manusia dengan teratur dan terencana untuk memelihara tubuh. 1
Sehingga aktivitas ini bisa menjadi usaha bagi setiap individu untuk mempunyai
tubuh yang sehat. Nyatanya olahraga mempunyai peranan besar dalam menjaga

1
Giriwijoyo.2007.,Aktivitas fisik dan Kesehatan., hal : 85

10
kesehatan fisik dan salah satu dari sekian banyak manfaat olahraga itu berdampak
untuk mencegah tubuh manusia dari beberapa penyakit.2

Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud


memelihara kesehatan dan menjaga memperkuat otot-otot tubuh. 3 Dengan demikian
maka menjadi semakin jelas betapa luasnya lingkup Kesehatan Olahraga yaitu
meliputi aspek Jasmani, aspek Rohani dan aspek Sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 menuliskan Olahraga


telah menjadi hak bagi setiap masyarakat yang ada di indonesia. Bahkan dalam
beberapa kalangan, olahraga ini sudah menjadi sebuah mata pencaharian bagi
individu yang menjalankanya. Karena Adanya olahraga disebutkan mempunyai
tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, prestasi, kualitas manusia,
menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan
membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, dan
mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. 4 Pemerintah khususnya
lembaga pendidik sudah seharusnya mengedukasi mengenai olahraga. Agar
masyarakat bisa menerapkan kebiasaan olahraga khusus nya anak muda. Edukasi ini
akan membuat masyarakat khusunya anak muda menjadi sadar pentingya olahraga.
Dan edukasi tersebut akan menjadi motivasi tersendiri untuk masyarakat dan anak
muda.5 Agar anak muda senantiasa melakukan kegiatan olahraga ini agar tubuh setiap
dari individu tersebut selalu sehat.

Menurut WHO dan UNICEF, Di indonesia secara nasional obesitas di usia 5-


12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen. terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan
tertinggi di DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk
diatas nasional, yaitu Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali,
Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka

2
Y.S. Santoso wijoyo, M.Ichsan, Harsono, Iwan Setiawan, kunkun K.WiramiHardja., Manusia Dan
Olahraga.2005: hal 2
3
Tilong. Adi D. 2012., Kalkulator Kesehatan., hal :42
4
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3, tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, BAB II
Pasal 4
5
wSmith & Biddle, 2008., Youth Physical Activity and Sedentary Behavior: Challenges and Solutions

11
Belitung, Lampung dan DKI Jakarta dengan satu dari lima anak usia sekolah dasar
hingga satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau
disebut obesitas.6 Oleh karena itu, perlu adanya edukasi tentang seputar pentingya
olahraga dan kesehatan dikalangan anak remaja. Agar pengetahuan tersebut
mendorong gaya hidup sehat pada anak remaja. karena olahraga merupakan upaya
agar sehat yang paling murah untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat
dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun
malam sesuai keinginan.

Dari latar belakang yang telah di uraikan, maka penulis tertarik melakukan
membahas masalah ini yang kemudian masalah ini dapat dituangkan dalam sebuah
karya tulis ilmiah yang berjudul “PENTINGNYA PEMAHAMAN DAN
KESADARAN OLAHRAGA TERHADAP ANAK REMAJA”

B. Rumusan Masalah

1. Apa faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang memahami tentang
kesehatan & olahraga

2. Bagaimana upaya agar anak usia remaja memahami kesehatan & olahraga?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang


memahami kesehatan & olahraga

2. Untuk mengetahui apa saja upaya agar anak usia remaja bisa memahami
kesehatan & olahraga

D. Kerangka pemikiran

Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju
masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik
6
menurut Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018.

12
maupun psikis. Dimasa inilah remaja mengalami perubahan fisik dan psikis dan hasil
perubahan tersebut tergantung tindakan remaja tersebut saat mengalami masa
pertumbuhan fisik.

Peran nya olahraga di kalangan anak remaja selain membuat tubuh anak menjadi
sehat dan kuat, olahraga membantu perrumbuhan fisik anak. Karena olahraga
merupakan gabungan dari kata olah dan raga, olah artinya perbuatan atau kegiatan,
sedangkan raga artinya badan atau tubuh. Dapat dikatakan bahwa olahraga merupakan
kegiatan atau aktivitas badan atau tubuh yang melibatkan tenaga fisik dan mental serta
melatihnya baik untuk kesehatan dan hiburan. Seperti hakikat dasarnya, manfaat dan
tujuan utama berolahraga yaitu meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik
seseorang. Karena melibatkan kegiatan fisik, otak kita dapat berfokus pada hal lain
sehingga tidak kaku dan tegang akibat stres-stres kehidupan.

Disisi lain, tujuan-tujuan olahraga ini sangat cocok bagi perkembangan anak
remaja. sebagaimana dalam Undang- Undang nomor 11 tahun 2022 tertulis bahwa
diantaranya keolahragaan bertujuan untuk ; memelihara dan meningkatkan kesehatan
dan kebugaran, Prestasi, kecerdasan, dan kualitas manusia. Dan menanamkan nilai
moral dan akhlak mulia, sportivitas, kompetitif, dan disiplin.

F. Metode penelitian

1. Metode penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif. metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 7

2.Teknik penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka
merupakan studi yang dilakukan dengan menggunakan dokumen sebagai sumber data
utamanya, seperti naskah, buku, koran, majalah, dan lain-lain.8

7
Nazir, Contoh Metode Penelitian. 1988 hal : 63
8

13
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Kesehatan

Sugiarti dkk, Desain Penelitian Kualitatif Sastra. 2020: hal 33

14
a. Pengertian Kesehatan

Para ahli mendefinisikan beberapa pengertian kesehatan sebegai berikut:9

1) Paune, Seorang ahli dalam dunia medis, menjelaskan


bahwa kesehatan adalah kenormalan pada fungsi-fungsi organ
tubuh dalam menjalankan fungsi nya tanpa gangguan rasa nyeri
atau kegagalan fungsi dalam melakukan aktivitas.
2) Perkins, pada tahun 1938 megungkapkan bahwasannya kesehatan
merupakan keseimbangan yang dinamis antara fungsi dan bentuk
tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar yang
mempengaruhi kedua elemen tersebut.
3) White, seorang dokter memiliki cara untuk mengartikan kesehatan
secara sederhana. Menurut White, kesehatan merupakan keadaan
normal pada seseorang yang tidak memiliki keluhan atau absennya
gejala-gejala penyakit yang diidentifikasi secara medis pada saat
proses pemeriksaan berlangsung.
4) Neuman, berbeda dengan pendapat Paune, Perkins, mau pun White,
Neuman mengartikan kesehatan sebagai bentuk keseimbangan antara
fisik, psikis, sosial, spiritual, budaya dan biopsiko pada tubuh
seseorang dimana dapat disimpulkan bahwa Neuman juga mengarah
pada makna sehat secara jiwa.
Kita telah mendengar definisi sehat dari berbagai ahli. Kali ini
kita akan membahas kesehatan menurut Undangundang, karena kita
adalah warga negara Indonesia. “Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Adapun menurut organisasi bangsa-bangsa yang mengurusi
masalah kesehatan dunia (WHO- World Health Organization)
memberi definisi mengenai kesehatan. menurut WHO yang
dimaksud dengan sehat (healthy) adalah kondisi Sehat Sejahtera baik
9
Arief wicaksono,Willy Handoko. Aktivitas Fisik dan Kesehatan, 2020: Hal 9-10

15
secara fisik, mental, maupun sosial yang ditandai dengan tidak
adanya gangguan-gangguan atau Simtom-simtim penyakit seperti
keluhan sakit fisik, keluhan emosional (papalia,Oats, and feldman,
1998 sarafino, 1994)10

b. Jenis-jenis kesehatan

Menurut WHO ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam
defenisi sehat yaitu:11
1) Sehat Jasmani; sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat
seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata
bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas
tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologis
tubuh berjalan normal.
2) Sehat Mental; sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama
lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat”
(Men Sana In Corpore Sano).
3) Sehat Spritual; spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian
sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun
informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik,
siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan
jiwa yang dinamis dan tidak monoton. Jadi dapat dikatakan bahwa batasan
sehat menurut WHO meliputi fisik, mental, dan social.
Menurut pemerintah Indonesia, sehat memiliki beberapa aspek:
a. Fisik Sehat secara fisik berarti tidak terdapatnya penyakit tertentu atau
kecacatan. Hal ini dapat diperoleh dari pemeriksaan dokter atau dokter
spesialis.

10
Agus Dariyo, Psikologi Perkembangan: Dewasa Muda.2004 Hal 9-10

11
Arief wicaksono.Willy Handoko, Aktivitas Fisik dan Kesehatan, 2020: Hal 8-13

16
b. Mental Sehat secara mental berarti jiwa orang tersebut baik, tidak
mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini dapat diperoleh dari pemeriksaan
ahli jiwa(psikiater) atau psikolog.
c. Spiritual Sehat secara spiritual berarti orang tersebut dalam keadaan
beragama, mempercayai tuhan dan melakukan segala sesuatu seperti
ajaran agama yang dipercayainya. Hal ini sulit menilainya, dikembalikan
lagi pada pribadi yang bersangkutan.
d. Sosial Sehat secara sosial berarti orang tersebut dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain yang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, di lingkungan dan di sekitar. Hal ini dapat dilihat
dari interaksi sehari-hari, bisa juga dilakukan pengamatan oleh ahli
perilaku.
e. Produktif Produktif disini dapat diartikan orang tersebut memiliki
penghasilan sehingga memiliki nilai ekonomis untuk dirinya. Untuk yang
belum bekerja atau berpenghasilan, produktif disini berarti tetap dapat
melakukan aktivitas sehari-hari yang menjadi aktivitas utamanya saat itu,
misalnya pelajar produktifnya belajar, mahasiswa/i produktifnya kuliah.
ini disesuaikan dengan keadaan orang tersebut saat itu.

c. Faktor Kesehatan Tubuh

Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-


masingfaktor saling keterkaitan berikut penjelasannya:12

a. Perilaku masyarakat
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi
derajat kesehatanmasyarakat karena sehat atau tidak
sehatnya lingkungan kesehatan individu,keluarga dan
masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri.
Disamping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat
istiadat, kebiasaan,kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan
perilaku-perilaku lain yang melekatpada dirinya.Perilaku
masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan
pentinguntuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Hal ini
12
Rosmiati Romdoni,Makalah tentang teori Hendrik L blumm. Hal 3-5

17
dikarenakan budaya hidupbersih dan sehat harus dapat
dimunculkan dari dalam diri masyarakat untukmenjaga
kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan
masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat 2010. Sebagai tenaga
motorik tersebut adalahorang yang memiliki kompetensi dalam
menggerakan masyarakat dan paham akannilai kesehatan
masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan
sehatakan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih
dan sehat.Pembuatan peraturan tentang berperilaku sehat
juga harus dibarengidengan pembinaan untuk menumbuhkan
kesadaran pada masyarakat. Sebab,apabila upaya dengan
menjatuhkan sanksi hanya bersifat jangka pendek.Pembinaan
dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.Tokoh-tokoh masyarakat sebagai role model
harus diajak turut serta dalammenyukseskan program-program
kesehatan.
b. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti
perilaku,fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan
sangat bervariasi, umumnyadigolongkan menjadi tiga kategori,
yaitu yang berhubungan dengan aspek fisikdan sosial. Lingkungan
yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah,air, udara,
tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosialmerupakan hasil interaksi antar manusia seperti
kebudayaan, pendidikan,ekonomi, dan sebagainya.Berbicara
mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisifisik.
Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi
sumberberkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan
kesehatan masyarakat kita.Terjadinya penumpukan sampah yang
tidak dapat dikelola dengan baik, polusiudara, air dan tanah juga
dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkunganmenjadi
tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua

18
pihak.Puskesmas sendiri memiliki program kesehatan
lingkungan dimana berperanbesar dalam mengukur,
mengawasi, dan menjaga kesehatan lingkunganmasyarakat.
namun dilematisnya di puskesmas jumlah tenaga
kesehatanlingkungan sangat terbatas padahal banyak penyakit yang
berasal dari lingkungankita seperti diare, demam berdarah, malaria,
TBC, cacar dan sebagainya.Disamping lingkungan fisik juga ada
lingkungan sosial yang berperan.Sebagai mahluk sosial kita
membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksiindividu satu
dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi
lingkungansosial yang buruk dapat menimbulkan masalah
kejiwaan.
c. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi
derajatkesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan
sangat menentukandalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit,pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukanpelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah
dapatdijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan
pemberi pelayanan 4informasi dan motivasi masyarakat untuk
mendatangi fasilitas dalam memperolehpelayanan serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengankebutuhan
masyarakat yang memerlukan.Kondisi pelayanan kesehatan
juga menunjang derajat kesehatanmasyarakat. Pelayanan
kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan.Masyarakat
membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan
pelayanankesehatan lainnya untuk membantu dalam
mendapatkan pengobatan danperawatan kesehatan. Terutama
untuk pelayanan kesehatan dasar yang memangbanyak dibutuhkan
masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dibidang
kesehatan juga mesti ditingkatkan. Puskesmas sebagai garda

19
terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakatsangat besar
perananya. sebab di puskesmaslah akan ditangani masyarakat
yangmembutuhkan edukasi dan perawatan primer. Peranan
Sarjana KesehatanMasyarakat sebagai manager yang memiliki
kompetensi di bidang manajemenkesehatan dibutuhkan dalam
menyusun program-program kesehatan. Utamanyaprogram-
program pencegahan penyakit yang bersifat preventif
sehinggamasyarakat tidaka banyak yang jatuh sakit. Banyak
kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah seperti
diare,demam berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang
berkembang saat iniseperti jantung karoner, stroke, diabetes militus
dan lainnya. penyakit itu dapatdengan mudah dicegah asalkan
masyarakat paham dan melakukan nasehat dalammenjaga kondisi
lingkungan dan kesehatannya.
d. Genetik / Keturunan (Heriditas)
Seperti apa keturunan generasi muda yang diinginkan ???.
Pertanyaan itumenjadi kunci dalam mengetahui harapan yang akan
datang. Nasib suatu bangsaditentukan oleh kualitas generasi
mudanya. Oleh sebab itu kita harus terusmeningkatkan
kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi
danmemiliki kreatifitas tinggi dalam membangun
bangsanya.Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi
balita sebab pada masainilah perkembangan otak anak yang
menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun masih banyak
saja anakIndonesiayang status gizinya kurang bahkanburuk.
Padahal potensi alamIndonesiacukup mendukung. oleh sebab
itulahprogram penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan
status gizi masyarakatmasih tetap diperlukan. Utamanya program
Posyandu yang biasanya dilaksanakandi tingkat RT/RW. Dengan
berjalannya program ini maka akan terdeteksi secaradini status gizi
masyarakat dan cepat dapat tertangani.Program pemberian
makanan tambahan di posyandu masih perlu terusdijalankan,

20
terutamanya daeraha yang miskin dan tingkat
pendidikanmasyarakatnya rendah. Pengukuran berat badan balita
sesuai dengan kms harus rutin dilakulan.

d. Undang-undang kesehatan

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 13

1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,


spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. .Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan
serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
3. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
4. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
5. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
6. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

13
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36, tahun 2009 Tentang kesehatan Nasional, BAB I

21
7. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
8. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
9. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
10. Teknologi kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode
yang ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa,
pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia.
11. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
12. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
13. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan
terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit
14. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat

22
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin
15. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
16. Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.
17. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
Pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
18. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
19. Menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang kesehatan

e. Survei Kesadaran kesehatan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman manusia


semakin disibukkan dengan rutinitas harian dan pekerjaan, hal itu
menyebabkan waktu untuk menjaga kebugaran, berolahraga dan
berekreasi menjadi sangat minim bahkan sebagian besar orang tidak
memiliki waktu untuk melakukan kegiatan 3 tersebut. Padahal
berolahraga sangatlah penting dan merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Sibuknya
rutintas dan pekerjaan membuat orang-orang berfikir bahwa olahraga

23
bukanlah hal yang penting. Hal ini dibuktikan oleh survei yang bertajuk
“Gaya Hidup Sehat dan Aktif” yang digagas oleh Fonterra Brands
Indonesia dan perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi). Survei
tersebut menemukan bahwa 4 dari 5 orang indonesia tidak berolahraga
secara rutin dan tidak ada waktu menjadi halangan terbesar mereka.
Selain itu, masyarakat Indonesia masih menghabiskan waktunya selama
10 jam dalam sehari, dengan aktivitas seperti duduk, bekerja dimeja, dan
menghabiskan waktu berkendara (beritasatu.com). Selain pekerjaan,
teknologi saat ini seperti gadget juga merupakan penyebab orang malas
untuk berolahraga. Orang lebih suka menghabiskan waktunya berjam-
jam di depan layar gadget mereka, entah itu untuk mengakses sosial
media ataupun bermain game online sehingga mereka mengesampingkan
waktu untuk melakukan aktivitas olahraga. Hal ini tentu bukanlah
sesuatu yang baik, mengingat olahraga sangatlah penting guna menjaga
kesehatan dan kebugaran di sela rutinitas yang padat.14

2. Olahraga

a. Pengertian Olahraga

Olahraga secara umum hendaknya


Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana,
terstruktur, dan berkesinambungan yang melibatkan gerakan tubuh
berulang dengan aturan aturan tertentu yang ditujukan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi. Olahraga merupakan salah
satu aktifitas fisik yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan tertentu,
misalnya untuk pertandingan atau acara kompetesi olahraga tingkat
nasional maupun internasional. Olahraga juga dapat dilakukan sebagai
bagian dari hobi seseorang atau untuk mendapat keterampilan tambahan
misalnya seperti berenang dan bersepeda.15

1) Olahraga kesehatan
14
Pambudi, Tito. SURVEI MOTIVASI REMAJA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS OLAHRAGA PADA KEGIATAN CAR
FREE DAY DI KOTA BINJAI. Diss. UNIMED, 2022.
15
Arif Wicaksono. Willy Handoko, Aktivitas Fisik dan Kesehatan. 2020 : hal 18-19

24
Ilmu olahraga kesehatan mendefinisikan Olahraga kesehatan
adalah Olahraga untuk memelihara dan / atau untuk
meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga orang
bukan saja dikala diam (sehat statis) tetapi juga sehat serta
mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap
aktivitas dalam peri kehidupanya sehari-hari (sehat dinamis)
yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/atau
mengatasi keadaan gawat darurat. Berbeda dengan olahraga
prestasi yang menuntut kemampuan organ-organ tubuh secara
maksimal, Olahraga kesehatan justru melatih dan memelihara
organ-organ tubuh untuk dapat berfungsi normal dalam
keadaan gerak (sehat dinamis) yang dengan demikian pasti
normal pula dalam keadaan istirahat (sehat statis).16
2) Olahraga Pendidikan
Olahraga Pendidikan merupakan suatu nilai sosial yang telah
memperoleh pengakuan dan dapat berkembang sederajat
dengan “non sporting achienements” yang sama pementing
nya di dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
perkembangan kepribadian seseorang seperti sukses di
sekolah.17

b. Tujuan Olahraga

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka olahraga dibagi


menjadi:
- Olahraga prestasi-tekanannya pada pencapaian prcstasi 18
- Olahraga rekreasi-tekanannya pada rekreasi
- Olahraga kesehatan-tekanannya pada pencapaian kesehatan
16
Santosa Griwijoyo. Dikdik Zafar Sidik, Ilmu Kesehatan Olahraga.2017 : hal 23-24
17
Engkos Kosasih, Olahraga Teknik & Program Latihan. 1985 : hal 11
18
Y.S. Santoso Giriwijoyo. M. lchsan Harsono.lwan Setiawan Kunkun.K. Wiramihardj.Dikdik Zafar Sidik,
Manusia dan Olahraga.2005 : hal 10

25
- Olahraga pendidikan-tekanannya pada pencapaian tujuan pendidikan.
Intensitas olahraga itu sendiri akan sangat ditenlukan oleh tujuan
apa yang hendak dicapai, sedangkan manfaatnya bagi peningkatan
derajat kesehatan dinamis akan sangat terguntung pada intensitas
pelaksanaannya.

Tujuan olahraga bukanlah pembangunan fisik saja melainkan juga


pembangunan mental dan spiritual.19

c. Tujuan Olahraga sekarang


Membentuk manusia Indonesia pancasilais yang fisiknya kuat dan
sehat serta berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mengal
dan keterampilan kerja yang kritis-kreatif dan sejahtera.
Jadi olahraga ialah suatu usaha untuk mendorong,membangkitkan,
mengembangkan dan membina kekuatan jasmamaniah maupun
rokhaniah pada tiap manusia.
d. Tujuan Olahraga Pendidikan
Olahraga Pendidikan yang berpangkal tolak kepada Gerakan
manusia bertujuaan untuk membentuk manusia yang dapat berdiri
sediri serta penuh kreatif.
Di dalam rangka intesifikasi penyelanggaraan pendikikan sebagai
proses pembinaan setiap manusia yang beralangsung seumur hidup
maka peranan olahraga di dalam rangka perkembangan dan
pertumbuhn manusia seutuhnya adalah mutlak.
Olahraga dapat merupakan alat yang amouh unyuk pembentukan
fisik dan mental yang bagus.

c. Pendidikan jasmani olahraga

Sejak manusia lahir di dunia, ia berjuang untuk memper tahankan


kehidupan yang wajar. Ia harus berjuang untuk dapat hidup dari kekayaan
19
Engkos Kosasih, Olahraga Teknik & Program Latihan. 1985 : hal 11

26
alam dari usaha-usaha apa saja untuk dapat memenuhi syarat-syarat
kehidupannya yang minimal dengan tenaga dan pikirannya.
Untuk itu manusia memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani
supaya badannya cukup kuat dan tenaganya cukup ter latih, menjadi tangkas
untuk melakukan perjuangan hidupnya.
Di samping itu menjadi kebutuhan hidup tiap manusia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan bersama dalam bentuk permainan dan menjadi sifat manusia
untuk mencoba kekuatan dan ketangkasannya dengan manusia-manusia lain.20

1. Difinisi Pendidikan Jasmani.

Pendidikan jasmani ialah: pendidikan yang mengaktualisasi- kan


potensi aktivitet manusia yang berupa sikap tindak dan karya
untuk diberi bentuk isi - dan arah menuju kebulatan kepribadi- an
sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.

Pada umumnya orang belum mempunyai pengertian yang baik


tentang bahasa-bahasa Barat: Lichamelijke opvoeding Physi-cal
Education – physique erzieheung.

Pendidikan jasmani bukanlah imbangan terhadap pendidikan


rokhani. Jasmani dan rokhani merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
Pendidikan jasmani di Sekolah merupakan dasar yang baik pula
bagi perkembangan olahraga di luar sekolah. Pendidikan jas- mani
serta olahraga dapat dengan sengaja serta sadar kita arahkan pada
suatu tujuan tertentu, yakni kepada pendidikan seluruh pri- badi
sang anak. Olahraga dan pendidikan jasmani tidak dapat di- pisah-
pisahkan. Keduanya sangat erat hubungannya dan saling
mempengaruhi. Pendidikan jasmani bukanlah sekedar mengem-
bangkan segi-segi kejasmanian, memelihara kesehatan jasmani,
agar supaya terhindar dari kerugian-kerugian jasmani melainkan
melalui kegiatan-kegiatan jasmani hendak menanamkan norma-

20
Kosasih, engkos, Olahraga Tekhnik & Program Latihan. 1985 : hal 4

27
norma pegangan hidup yang nyata (positip) pada anak, agar dapat
berdiri sendiri sebagai personal tanpa merugikan orang atau siapa-
pun, dan tidak pula merugikan dirinya sendiri.
Bukan saja hanya pendidikan jasmani yang sangat perlu, te- tapi
juga pendidikan menuju ke arah sportiviteit.

Dapatlah diberikan suatu batasan yang mungkin dapat di- terima


dalam menuju tujuan dari pendidikan sportiviteit, ialah: "mendidik
pemuda agar supaya mereka mempunyai sifat hidup yang sehat
dan correct, sehingga mereka memandang bahwa kelakuan yang
sportif serta pengertian yang fairplay*) itu dan juga dengan team
spirit sebagai suatu kaidah-kaidah yang luhur dan tinggi
nilainya".21

2. Tujuan Pendidikan jasmani

Sebagai tujuan umum dapat dikemukakan pembentukan anak


menjadi manusia yang sempurna.

Sedangkan tujuan yang paling utama (primer) ialah:

1. a. mempertinggi kesehatan yang positif.

b. mempertinggi daya tahan..

c. memperbesar tenaga otot.

d. mempertinggi keseimbangan (stabiliteit) emosionil.

e. mempertinggi effisiensi dari pada fungsi-fungsi alat tubuh

f. mempertinggi daya ekspresif dan daya kreatif.

II. a. Mempertinggi ketangkasan membela diri dalam keadaan-


keadaan darurat.

21
Kosasih, engkos, Olahraga Tekhnik & Program Latihan. 1985 : hal 4-5

28
b. mempertinggi kecekatan untuk menjalankan bermacam-
macam pekerjaan.

c. mempertinggi kecekatan untuk tujuan-tujuan rekreatif.

III. a. memupuk sifat-sifat kepemimpinan.

b. memupuk perasaan bersatu.

c. memupuk sifat yang positif untuk memajukan kesehatan.

d. memupuk kesadaran untuk bertanggungjawab.

IV. mengadakan latihan-latihan yang bersifat pembelaan (korek-


tif) terhadap kelainan-kelainan jasmaniah dan gangguan-
gangguan emosionil yang mungkin ada.

V. memupuk prinsip-prinsip demokrasi.

Kesimpulan yang didapat bahwa pendidikan jasmani adalah


persamaan (sinonim) dari pendidikan dan struktur persekutuan
hidup modern yang menyebabkan P.J. menjadi satu kebutuhan
yang perlu dan harus ada. Maka P.J. patut disesuaikan benar de-
ngan kebutuhan-kebutuhan biologis dan sosiologis anak.

Usaha pendidikan di Indonesia benar-benar memenuhi tu- juan


pendidikan sebagaimana tercantum dalam Bab II pasal 3 Undang-
Undang No. 12 Tahun 1954: "membentuk manusia susila yang
cakap dan warga negara yang demokratis serta ber- tanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air"

3. Remaja

b. Pengertian Remaja

Apa sih yang dimaksud dengan remaja? Kata "remaja berasal dari bahasa
Latin, yalu adolescence. Kata ini memiliki arti to grow atau to grow maturity
Remaja darkan sebagai rentang waktu pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan

29
dewasa Selain itu, remaja merupakan individu yang memiliki akses kemungkinan
atau kemampuan untuk menerima perubahan, baik positif maupun negatif
Sebagian besar orang menganggap remaja sebagai individu berbeda Bahkan ada
yang menganggap bahwa remaja merupakan individu yang memiliki perilaku
bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat. Terlepas dari anggapan tersebut
remaja merupakan tahapan masa yang dilalui seluruh manusia sebelum menuju
pada tahap kedewasaan22

c. Karekteristik Remaja

Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik


secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan
problema atau masalah tertentu bagi si remaja. Apabila tidak disertai
dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan
dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan criminal.

Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki


karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode
perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:23

a) Masa remaja sebagai periode yang penting.


Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki
dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi
pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting
terhadapmperkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi
perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi
inilah yang menuntut
individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat
pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minat yang baru.
b) Masa remaja sebagai periode peralihan.
Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari yang terjadi
sebelumnya tetapi peralihan dari tahap perkembangan ke tahap
perkembangan berikutnya. Menurut Osterrieth “struktur psikis anak
22
Laning,Vina Dwi. Remaja Idaman: 2018 Hal : 6
23
Ahtani, Nur Lathifah. Astuti, Dwi. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja 2018 Hal 85-88

30
remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umum
dianggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada akhir masa
kanak-kanak”. Dalam periode peralihan status individu tidak jelas dan
terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini
remaja bukan seorang anak-anak atau seorang dewasa. Status remaja
yang tidak jelas ini menguntungkan karena status memberi waktu
kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c) Masa remaja sebagai periode perubahan.
Perubahan sikap dan perilaku dalam periode remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. 4 perubahan yang sama yang bersifat
universal : 1) meningginya emosi : yang intensitasnya bergantung pada
perubahan fisik dan psikologisnya. Karena perubahan emosi lebih
cepat
pada masa awal remaja dan meningginya emosi lebih menonjol pada
masa remaja akhir. 2) perubahan tubuh, minat, dan peran yang
diharapkan kelompok social. Bagi remaja muda, masalah baru yang
timbul tampaknya lebih sulit diselesaikan dibanding masalah
sebelumnya. Remaja masih merasa di timbun masalah sampai ia dapat
menyelesaikan dengan kepuasannya sendiri. 3) dengan berubahnya
minat dan perilaku
maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa anak-anak di
anggap
penting sekarang masa remaja tidak penting lagi. 4) mereka
menginginkan dan menuntut kebebasan, tapi mereka sering takut
bertanggung jawab
akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat
mengatasi tanggung jawab tersebut.
d) Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh
anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat 2 alasan bagi
kesulitan

31
itu : 1) sepanjang masa kana-kanak, masalah anak-anak sebagian
diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja
tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. 2) karena para remaja
merasa
diri mandiri, menolak bantuan orang tua dan guru. Karena
ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut
cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa
penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Menurut
Anna freud “ banyak kegagalan yang sering kali disertai akibat yang
tragis, bukan karena ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan
bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua
tenaganya telah dihabiskan untuk mengatasi masalah pokok yang
disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual”.
e) Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Seorang remaja lambat laun mendambakan identitas diri dan tidak
puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal
seperti sebelumnya. Salah satu cara untuk mengangkat diri sendiri
sebagai individu adalah dengan menggunakan symbol status dengan
bentuk mobil, pakaian, dan pemilikan barang-barang lain yang mudah
terlihat. Dengan cara remaja menarik perhatian pada diri sendiri dan
agar dipandang sebagai individu, sementara pada saat yang sama ia
mempertahankan identitas dirinya terhadap kelompok sebaya.
f) Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan. Tanggapan stereotip Remaja adalah anak-anak yang tidak
rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung rusak serta berperilaku
merusak menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan
mengawasi kehidupan remaja muda yang takut bertanggung jawab dan
tidak bersikap simpatik kepada perilaku remaja yang normal. Stereotip
juga mempengaruhi konsep dan sikap diri pada dirinya sendiri.
g) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic.
Cita-cita yang tidak realistic menimbulkan meningginya emosi.

32
Semakin tidak realistic cita-citanya maka semakin ia menjadi marah.
Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau jika ia tidak berhasil dalam mencapai tujuan
yang ditetapkannya
sendiri. Dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman
social dan meningkatnya kemampuan untuk berfikir rasional, remaja
yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga, teman-teman dan
kehidupan pada umumnya secara realistic. Remaja tidak terlampau
mengalami banyak kekecewaan.
h) Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa.
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap
dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja
dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka
merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa
seringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan
perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa
seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan
hubungan seksual.

d. Pertumbuhan Remaja

Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi selama tumbuh kembang


remaja?24
Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin
matang). menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami
tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, kamu mengalami
beberapa perubahan penting.
a. Perubahan bentuk (anatomi tubuh):

1) Pembesaran alat kelamin

2) Pertumbuhan rambut di beberapa tempat

3) Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat


24
Syamsu, Khairunnisa. B-KESPRO: Bimbingan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Media Sains Indonesia,
2021.

33
4) Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak
perempuan,

suara berubah menjadi lebih lembut

5.) Pembesaran otot pada remaja laki- laki dan pembesaran pinggul
serta dada bagi perempuan
b. Perubahan faali (fungsi tubuh)

Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang, alat


kelamin membesar/membengkak dan keluar sperma waktu
tidur (mimpi basah) pada anak laki-laki. Bagi perempuan,
mereka mengalami menstruasi pertama (yang menandakan, alat
reproduksi mereka sudah mulai berfungsi)

c. Perubahan kejiwaan :
1) Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk
masalah-masalah reproduksi pada Perhatian terhadap masalah
seks
2) meningkat Keberanian untuk mencoba-coba,
3) terutama jika didesak lingkungan.
4) Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk
perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi

Apa kesamaan dan perbedaan antara tumbuh kembang remaja laki-


laki dan remaja perempuan?

Kesamaan: tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian


potensi (fitrah) manakala lingkungan hidup mereka mendunkung
pencapaian potensi tersebut,baik sebagai orang dewasa laki-laki
maupun perempuan.

Perbedaan: ada nenerapa perbedaan kecepatan tumbuh dan


berkembang bagi remaja pada umumnya. Remaja putri lebih cepat
matang dari pada laki-laki, yang sering terjadi,remaja putri memiliki
lebih sedikit kesempatan tumbuh dan berkembang secara fitrah. Ini

34
karena kaum perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit dan
penuh masalah tentang tumbuh kembang mereka.25

Faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja?

1. Hereditas (Keturunan/Pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai
“totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen10
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah “keseluruhan fenomena (peristiwa situasi atau
kondisi) fisik/alam atau sosial yang memengaruhi atau dipengaruhi
perkembangan individu”. Faktor lingkungan yang dibahas pada
paparan berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah.
a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga sangat penting
dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap
perkembangan anak. Dalam salah satu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Tiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). Orang tuanyalah
yang membuat ia yahudi ( jika mereka yahudi), Nasrani ( jika
mereka nasrani), Majusi (jka mereka majusi). Seperti binatang
yang lahir sempurna, adakah engkau melihat terluka pada saat
lahir”11 .
b. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu
siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional,
maupun sosial. Mengenai peran sekolah dalam megembangkan
25
Syamsu, Khairunnisa. B-KESPRO: Bimbingan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja. Media Sains Indonesia,
2021. 18-19

35
kepribadian anak, Hurlock mengemukakan bahwa sekolah
merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
anak (siswa), baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara
berprilaku12 . Pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu faktor internal (genetik) dan faktor eksternal
(lingkungan). Faktor internal antara lain jenis kelamin,
obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila faktor ini dapat
berinteraksi dalam lingkungan yang baik dan optimal, akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Gangguan
pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh
faktor genetik, di negara berkembang selain disebabkan oleh
faktor genetic juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak
memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal. Faktor
eksternal sangat menentukan tercapainya potensi genetic yang
optimal.26

B. Pembahasan

1. faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang memahami


tentang kesehatan & olahraga

saat manusia memasuki fase remaja, maka seorang tersebut akan


mengalami masa perubahan dan peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan fisik dan psikis. Perubahan
tersebut bisa terjadi karena saat masa-remaja, terjadi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh manusia. masa remaja disebut sebagai periode
peralihan dan perubahan karena saat usia remaja terjadi pembesaran otot
pada perkembangan laki-laki dan besarnya pinggul untuk perempuan. Atau
dari segi psikisnya seperti rasa keingintahuan yang tinggi terutama seputar
seks, atau masa dimana anak remaja selalu ingin mencoba hal yang baru.
Semua tersebut dialami saat seorang mengalami fase remaja.

26
Alang, Agung Zulkarnain. "PROBLEMA MENTAL ANAK DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA."
(2021): 187-188.

36
Usia remaja disebut juga sebagai periode yang penting dalam
karekteristik remaja karena setiap perubahan yang terjadi saat usia remaja
dampaknya akan dirasakan pada diri manusia dalam jangka yang panjang,
terutama dampak kesehatanya. Oleh karena itu, usia remaja harus di
pergunakan sebaik-baiknya agar pertumbuhan dan perkembangan diri
manusia tersebut nantinya tubuh akan selalu sehat jasmani dan rohani.
Sehingga hasil yang dilakukan seseorang di usia remaja yang sehat bisa
dirasakan hingga masa tua nanti. Semua itu bisa dilakukan dengan cara
anak remaja di berikan pendidikan terkait pertumbuhan dan kesehatan,
karena semua itu dapat dilakukan apabila anak usia remaja mempunyai
kesadaran kepada hal tersebut. Contohnya di usia remaja sangat di
anjurkan untuk berolahraga karena dalam pengertianya dampak seseorang
berolahraga yaitu mempunya badan yang tetap sehat secara dinamis karena
sering bergerak. Di usia remaja ketika ada pertumbuhan dan perubahan
fisik, maka olahraga sangat bisa membantu pertumbuhan tersebut karena
dijelaskan bahwasnya Olahraga merupakan alat yang ampuh untuk
pembentukan fisik yang bagus. Selain membentyuk fisik yang baik yang
ternyata di jelaskan bahwa olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental
dan spritual anak remaja. karena berdasrkan tujuan olahraga pun bukan
sekedar menyehatkan fisik namun bisa meningkatkan kesehatan mental
dan spiritual.

Pendidikan kepada usia remaja terkait pemamahaman membiasakan


hidup dehat dengan cara berolahraga pun sangat tepat untuk di edukasikan,
karena olaharga bisa memuat seluruh aspek-aspek kesehatan yang
sabagaimana di jelaskan oleh WHO ; bahwa aspek kesehatan itu ada 3
yaitu: sehat fisik, mental dan spiritual.

Namun, memberikan pendidikan terkait kesadaran untuk menjaga


kesehatan dan olahraga, tidak mudah untuk diterapkan di anak usia remaja

37
karena ada beberapa faktor yang membuat anak remaja kurang kesadaran
diantaranya:

a. lingkungan

Tumbuh kembang di usia remaja sangat di pengaruhi dari


lingkungan sekitarnya seperti perngaruh dari keluarganya atau
sekolahnya. Disinilah perang keluarga dan sekolah itu sangat
dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang anak remaja
seperti mendidik anak-anak remajanya dan menjelaskan betapa
pentingnya kesehatan dan olahraga. Namun, sebaliknya apabila
seseorang di usia remaja hidup dil ilingkungan yang buruk, maka akan
berepengaruh kepada pertumbuhannya, dampaknya anak remaja
tersebut akan mempunyai kesehatan fisik maupun psikis yang buruk.

b. perkembangan teknologi zaman

dalam survei tentang keasadaran masyarakat indonesia terhadap


kesehatan ; perkembangan teknologi zaman sangat mempengaruhi
kesadaran masyarakat karena saat ini manusia lebih disbukan dengan
pekerjaan sehari-hari. hal itu menyebabkan waktu untuk menjagatubuh
agar selalu sehat seperti berolahraga menjadi sangat minim.
Dampaknya pada anak remaja yaitu anak remaja akan terpengarhui
kebiasaan yang ada di sekitarnya sehingga kemajuan zaman ini
menimbulkan lingkungan yang dimana manusia tidak terbiasa untuk
melakukan aktivitas kesehatan. Padahal menjaga kesehatan dengan
berolahraga sangatlah penting dan merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan anak di usia remaja untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh.

c. Pertumbuhan dan minat remajanya

38
Masa remaja dikenal dengan periode yang penting karena salah
satu karakter remaja adalah pengembangan minat dari remaja tersebut.
karena salah satu karakter remaja yaitu mencari jati dirinya atau
identitasnya, dan ketika anak usia remaja mencari identitas nya maka
akan menimbulkan rasa penasaran yang tinggi sehingga remaja
tersebut mempunya keinginan untuk melakukan hal yang individu
tersebut inginkan. Namun tidak semua anak remaja mempunya rasa
minat yang tinggi bahkan salah satu karakter usia remaja pun di
sebutkan adalah periode menibulkan ketakutan. Karena itulah
kesehatan dan olahraga di usia remaja hanya menjadi sekedar
pengetahuan saja bahkan hanya menjadi hobi beberapa anak remaja
saja. Oleh karena itu pentingnya berupaya untuk memberikan
pemahaman dan pengarahan kepada anak usia remaja agar minat dari
pertumbuhan dari anak remaja tersebut kearah minat yang baik.

2. Upaya agar anak usia remaja memahami kesehatan & olahraga

Keasadaran mengenai kesehatan dan olahraga di usia remaja


tentunya bisa membantu tumbuh kembang anak remaja karena masa
remaja adalah periode perubahan, dari segi fisiknya atau mentalnya.
Tingkat perubahanya pun bersifat universal adayang ditandai dengan
meninggnya emosi, perubahan tubuhnya, perubahan minatnya, dan
kepribadianya. Namun pada intinya semua perubahan tersebut
apabila tubuh remaja mengalami perubahan yang sehat maka
kedepanya seseorang remaja tersebut bisa terbiasa dengan perubahan
dan kepribadian yang sehat.

Tentunya agar perubahan remaja bisa sehat maka harus ada


upaya pengarahan dan pemahaman kepada anak usia remaja agar
mereka memahami dan membiasakan untuk hiduo yang sehat dan
rajin berolahraga. Upaya- upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara
memberikan Pendidikan dan edukasi terkait kesehatan dan olahraga

39
kepada anak usia remaja.tentunya salah satu upaya tersebut
mempunyai dampak yang besar untuk kesadaran remaja. edukasi
kesehatan dan olahraga ini bisa di terapkan di lingkungan sekolah
seperti mengadakan pertandingan yang dimana menekankan kepada
prestasi, atau menjelaskan dan melatih bahwasanya kesehatan dan
olahraga itu adalah upaya untuk mempertahankan hidup di keaadaan
kekayaan alam, atau bisa menerapkan olahraga pada rekreasi.atau di
lingkungan sekitar seperti upaya dari pemerintah menghibau tentang
kesehatan dan meningkatkan pelayananya dari segi fasilitasnya yang
memadai dan menjujunjung drajat kesehatan manusia.

Tentunya memberikan pengarahan kepada anak usia remaja


tidaklah mudah pasalnya diusia remaja pun akan mengalami masa
dimana periode tersebut disebut sebagai masa bermasalah yang
dimana ini sulit diatasi. Biasanya masalah tersebut diselesaikan oleh
orang tua dan guru. Hal ini disebabkan karena anak usia remaja
merasa bahwa ia lebih naik dari orang tua maupun guru yang dimana
anak remaja merasa bahwa ia bisa menyelasaikan dan mengatasi
masalahnya. Padahal mengatasi dirinya sendiri pun belum bisa.

40
BAB III

A. SIMPULAN

1. faktor yang menyebabkan anak usia remaja kurang


memahami tentang kesehatan & olahraga bisa menjadi
penghambat dan menganggu anak remaja yang sedang
mengalami masa perubahan dan peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa, karena dijelaskan Usia
remaja disebutjuga sebagai periode yang penting karena di
usia remaja, manusia sedang di fase pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya dari segi fisk maupun mental
psikisnya. Oleh karena itu kesehatan dan olahraga sudah
harus menjadi edukasi kepada anak remaja karena adua
hal ytersebut adalah alat yang bisa membantu
pertumbuhan anak usia remaja. sangat disayangkan
apabila masa depan anak usia remaja terganggu karena
kurangnya pemahaman kesehatan dan kesadaran olahraga
yang disebab oleh faktor-faktor tersebut.

41
2. Agar remaja memahami tentang kesehatan dan olahraga
maka harus ada upaya pengarahan dan pemahaman
kepada anak usia remaja agar mereka memahami dan
membiasakan untuk hidup sehat dan rajin berolahraga.
Uapaya tersebut bisa dilakukan dengan cara edukasi
tentang kesehatan dan pelaksanaan progran olahraga yang
bisa di terapkan di lingkungan sekolah seperti mengadakan
pertandingan yang dimana menekankan kepada prestasi,
atau menjelaskan dan melatih bahwasanya kesehatan dan
olahraga itu adalah upaya untuk mempertahankan hidup
di keaadaan kekayaan alam, atau bisa menerapkan
olahraga pada rekreasi.atau di lingkungan sekitar seperti
upaya dari pemerintah menghibau tentang kesehatan dan
meningkatkan pelayananya dari segi fasilitasnya yang memadai
dan menjujunjung drajat kesehatan manusia.

B. SARAN

1. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk bisa


mengambangkan dab bisa kebih baik untuk peneliti
selanjutnya. dengan tidak membahas bahasan yang sudah di
bahas dalam penelitian ini.
2. Bagi pembaca, agar bisa mebghimbau kepada masyarakat
khususnya anak usia remaja untuk selalu memahami dan
membiasakan hidup yang sehat dan berolahraga. Dimulai dari
diri sendiri dan lingkungan sekitar individu masing-masing.

42
DAFTAR PUSTAKA

Agus, Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan: Dewasa Muda. jakarta: PT


Gramedia Widiasarana

Ahtani, Nur Lathifah.(2018), Astuti, Dwi. Psikologi Perkembangan Anak dan


Remaja 2018 Hal 85-88

Arif,Wicaksono. Handoko, Willy.(2020). Aktivitas Fisik dan Kesehatan.

Engkos Kosasih, (1985). Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta :


Akademika Pressindo.

Giriwijoyo, santosa. Sidik, Dikdik Zafar.(2007).Ilmu Kesehatan


Olahraga.Bandung : Remaja Rosda Karya

Laning.Vina, Dwi.(2018). Remaja Idaman. Kabupaten Klaten : Pt


Cempaka Putih.

43
Pambudi, Tito.(2022). “Survei Motivasi Remaja Dalam Melakukan Aktivitas
Olahraga Pada Kegiatan Car Free Day Di Kota Binjai”. Diss.
UNIMED, Skiripsi http://digilib.unimed.ac.id/48111/
Rosmiati Romdoni,Makalah tentang teori Hendrik L blumm

Sugiarti dkk. (2020). Desain Penelitian Kualitatif Sastra.

Tilong. Adi D.(2012).Kalkulator Kesehatan. Diva Press

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3, tahun 2005 Tentang Sistem


Keolahragaan Nasional, BAB II Pasal 4

WSmith & Biddle. (2008). Youth Physical Activity and Sedentary Behavior:
Challenges and Solutions

Y.S. Santoso wijoyo, M.Ichsan, Harsono, Iwan Setiawan, kunkun


K.WiramiHardja..(2005). Manusia Dan Olahraga. Bandung :
Penerbit ITB

44
RIWAYAT HIDUP

Muhammad Chaidar Syaddad, lahir di Bandung 19 Juli 2004. Anak


pertama dari dua bersaudara bapak Riana Kristiana dan Ibunda Siti Mardiah
Sofiatin. Penulis bertempat tinggal di Jawa barat Kabupaten Bandung
Kecamatan Margaasih. Komplek Pesona Margaasih B2 No.17 RT01 RW
10.Penulis menyelesaikan pendidikan TK di AL-Manar, Penulis melanjutkan
ke jejang SD di SD Hikmah Teladan tahun 2010-2016, kemudian melanjutkan
pendidkan ke jenjang SMP di SMP hikmah teladan 2016-2019 dan terakhir

45
melanjutkan pendidika jenjang Tsanawiyah (SMP) - Mu`allimien (SMA) di
pesantren Persatuan Islam 34 Cibegol pada tahun 2020-2023. Nomor HP,
081299455987. Instagram @mhedarr.

Tidaklah akan sampai pada titik ini jika bukan karena pertolongan Allah
SWT yang memberikan keteguhan semangat yang tinggi dalam mencari ilmu
dan dijadikan motivasi dirinya hingga akhirnya dengan seizin-nya penulis pun
bisa menyelesaikan tugas akhir berupa karya tulis ilmiah.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas


penyelesaian karya tulis ilmiah yang berjudul “PENTINGNYA
PEMAHAMAN KESEHATAN DAN KESADARAN OLAHRAGA
TERHADAP ANAK USIA REMAJA”

46

Anda mungkin juga menyukai