SENSOR PENDETEKSI JARAK AMAN MENONTON TELEVISI

BERBASIS ARDUINO

Feni Nur Arofah1

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
feninurarofah@students.untidar.ac.id

ABSTRAK
Televisi adalah salah satu media elektronik yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal ini
dikarenakan fungsinya yang sangat penting antara lain sebagai media menyampaikan informasi
dan media penghibur. Televisi masih menjadi idola semua kalangan, baik dari kalangan bawah
sampapi kalangan atas dan juga semua tingkat umur dari anak-anak ,remaja, dewasa, maupun
orang tua. Televisi mampu menyediakan program-program yang sangat menarik sehingga
membuat orang-orang mau bertahan lama dalam menonton suatu acara. Di samping itu banyak
dampak yang disebabkan dari menonton televisi terlalu lama dan juga jarak menonton sangat
mempengaruhi. Salah satu masalah yang muncul adalah gangguan mata. Hal ini dapat
diantisipasi dengan menonton televisi pada jarak aman , namun kebanyakan orang tidak disiplin
sehingga diperlukan suatu alat untuk membantu penonton televisi menentukan jarak aman dalam
menonton tayangan televisi. Alat ini berbasis arduino IDE dan menggunakan sensor. Alat ini
mempunyai tingkat keakuratan sebesar 80%.
Kata kunci : televisi, jarak, arduino, sensor

ABSTRACT
Television is one of the electronic media that cannot be separated from humans. This is due to
its very important function, among others, as a medium for conveying information and a medium
for entertainment. Television is still the idol of all groups, both from the lower class to the upper
class and also all age levels from children, adolescents, adults, and the elderly. Television is
able to provide very interesting programs that make people want to last a long time watching a
program. In addition, there are many impacts caused by watching television for too long and
also the viewing distance is very influential. One of the problems that arise is eye disorders. This
can be anticipated by watching television at a safe distance, but most people are not disciplined
so that a tool is needed to help television viewers determine a safe distance in watching television
shows. This tool is based on the Arduino IDE and uses sensors. This tool has an accuracy rate
of 80%.
Keyword: television, distance, Arduino, sensor

PENDAHULUAN
Televisi adalah sebuah penangkap
siaran bergambar. Kata televisi berasal dari
kata tele dan vision ;yang mempunyai arti
masing-masing jauh (tele) dan tampak
(vision). Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jauh. Di Indonesia
‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan
TV, tivi, teve, atau tipi. Penemuan ini adalah
karya assal yang dikembangkan dari tahun ke
tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa
dipisahkan dari penemuan dasar, hukum
geelombang elektromagnetik yang
ditemukan oleh Joseph Henry dan Mmichael
Faraday (1831) yang merupakan awal dari
komunikasi elektronik.[1]
Televisi merupakan salah satu
perangkat elektronik yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia karena fungsinya
yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Diantaranya yaitu sebagai media
penyampaian informasi dan sebagai meddia
penghibur. Inovasi-inovasi tayangan terus
dilakukan untuk menarik para penonton.
Begitu juga dengan stasiun-stasiun televisi
berlomba-lomba menayangkan program
terbaiknya agar penonton tidak cepat bosan.
Program untuk semua usia juga tersedia
untuk memfasilitasi keinginan serta kepuasan
penonton.
Di samping dari berbagai dampak
positif yang diterima oleh penonton ada juga
dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu
dampak yang banyak terjadi di kalangan
masyarakat yaitu terganggunuya kesehatan
mata. Hal ini disebabkan perilaku manusia
yang tidak disiplin dalam penggunaan jarak
aman menonton televisi. Jarak aman ini
dipengaruhi oleh ukuran televisi.
Untuk mengantisipasi kerusakan
mata yang diakibatkan oleh tidak
mnggunakan jarak aman sat menonton
televisi maka diperlukan sensor untuk
mengingatkan jarak aman saat menonton
televisi yaitu dengan menggunakan sensor
PIR dan berbasis arduino.
Sensor PIR (Passive Infrared
Receiver) adalah sebuah sensor yang biasa
digunakan untuk mendeteksi keberadaan
manusia. Aplikasi ini biasa digunakan untuk
system alarm pada rumah-rumah atau
perkantoran. Sensor PIR adalah sebuah
sensor yang menangkap pancaran sinyal
inframerah yang dikeluarkan oleh tubuh
manusia maupun hewan. Sensor PIR dapat
merespon perubahan- perubahan pancaran
sinyal inframerah yang dipancarkan oleh
tubuh manusia.[2]
Mikrokontroler adalah sebuah chip
yang didalamnya terdapat mikroprosesor
yang telah dikombinasikan I/O dan memori
RAM/ROM. Penggunaan mikrokontroler
lebih menguntungkan dibandingkan
penggunaan mikroprosesor. Hal ini
dikarenakan dengan mikrokontoler tidak
perlu lagi penambahan memori dan I/O
eksternal selama memori dan I/O internal
masih bisa mencukupi. Selain itu proses
produksi secara masal, sehingga harganya
menjadi lebih murah dibandingkan
mikroprosesor dan sebagai sistem kendali
tertanam (system embeded).[6]
Mikrokontroler ATmega8535
merupakan salah satu mikrokontroler
keluaran ATMEL dengan 8 Kilobyte flash
perom (Programble and Erasable Read Only
Memory), ATmega8535 memiliki memori
dengan teknologi nonvolatile memori, isi
memori tersebut dapat diisi ulang ataupun
dihapus berkali-kali. Memori bisa digunakan
sesuai dengan program dan fungsinya.
Mikrokontroler ATmega8535 secara garis
besar terdiri dari CPU yang terdiri dari 32
buah register, saluran I/O, ADC, Port
antarmuka, Port serial. Mikrokontroler
ATmega8535 merupakan anggota keluarga
mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc
Processor). [1]
METODE
Metode yang digunakan dalam tahap
pengumpulan data dan teknik pengumpulan
data menggunakan metode studi literatur..
Metode studi literatur adalah serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat, serta mengelolah bahan penelitian
(Zed, 2008:3).. Literatur yang menjadi acuan
dalam penyusunan artikel ini antara lain:
1. Penelitian berjudul “Sensor Jarak Aman
Saat Menonton Televisi Pada Anak
Berbasis Arduino”
Penelitian ini menggunakan sensor
ultrasonikuntuk menghitubg jarak
penonton ke televisi dan berbasis
arduino digunakan sebagai kontroler
sebagai meda penghubung dengan alat-
alat yang lain. Di sini jjuga
menggunakan SIM 800L untuk
mengirim SMS ke nomor yang telah
 didaftarkan. Sehingga ketika penonton
televisi ini melanggar jarak aman maka
akan ada pemberiitahuan dari SMS.
2. Penelitian berjudul “Otomatisasi
Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas
Cahaya dalam Menonton Televisi
dengan Metode Perbandingan Diagonal
Layar Berbasis Mikrokontroler Atmega
8535”
Pada sistem alat ini diterapkan suatu
metode yang bertujuan untuk
mempermudah pemakaian dan sistem
kerja alat. Metode yang digunakan yaitu
metode perbandingan diagonal layar,
dimana tinggi dan lebar televisi atau
disebut diagonal televisi dibandingkan
dengan penentuan objek didepannya,
jadi semakin besarnya diagonal televisi
semakin jauh jarak aman dalam
menonton televisi.[2]
Penelitian ini menggunakan sensor
Ultrasonik dan juga sensor cahaya
menggunakan LDR dan juga berbasis
mikrokontroler. Sebagai pengingat jarak
, di sini menggunakan LCD 2x16 jadi
nantn langsung muncul peringatan.
3. Penelitian berjudul” Aplikasi Pendeteksi
Manusia pada Televisi Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535”
Alat ini akan mendeteksi ada atau
tidaknya manusia didepan televisi
dengan memakai sensor Passive Infra
Red (PIR) secara otomatis televisi akan
on jika mendeteksi manusia dan off jika
tidak mendeteksi manusia. Setelah
proses televisi on maka proses
selanjutnya yaitu masuk ke proses jarak
aman saat menonton televisi memakai
sensor Ultrasonik (PING) untuk televisi
9 inchi jarak optimal untuk menonton
adalah 114 cm. sehingga apabila jarak
menonton televisi kurang dari 114 cm
maka buzzer akan berbunyi
mengindikasikan jarak menonton tidak
nyaman dan berhaya terhadap mata dan
apabila jarak menonton televisi lebih
dari 114 cm maka buzzer akan off, selain
itu sensor Ultrasonik difungsikan juga
sebagai off televisi yaitu jika jarak lebih
dari 200 cm maka televisi akan off.
Setiap proses diatas akan ada pesan yang
ditampilkan memlaui LCD 2x16. Alat ini
akan mendeteksi ada atau tidaknya
manusia didepan televisi dengan
memakai sensor Passive Infra Red (PIR)
secara otomatis televisi akan on jika
mendeteksi manusia dan off jika tidak
mendeteksi manusia. Setelah proses
televisi on maka proses selanjutnya yaitu
masuk ke proses jarak aman saat
menonton televisi memakai sensor
Ultrasonik (PING) untuk televisi 9 inchi
jarak optimal untuk menonton adalah
114 cm. sehingga apabila jarak
menonton televisi kurang dari 114 cm
maka buzzer akan berbunyi
mengindikasikan jarak menonton tidak
nyaman dan berhaya terhadap mata dan
apabila jarak menonton televisi lebih
dari 114 cm maka buzzer akan off, selain
itu sensor Ultrasonik difungsikan juga
sebagai off televisi yaitu jika jarak lebih
dari 200 cm maka televisi akan off.
Setiap proses diatas akan ada pesan yang
ditampilkan memlaui LCD 2x16.[3]
4. Penelitian berjudul “Aplikasi Pendeteksi
Manusian Pada Televisi Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535”
Untuk mengukur jarak pandang
telvisimenggunakan sensor ultrasonik.
Sensor akan mengukur dan
mikrokontroler akan memproses dan
membandingkan dengan jarak aman
dalam melihat. Hasil pengolahan
mikrokontroler akan ditampilkan di
LCD. Jika jarak aman tidak terpenuhi
maka gambar dan suara akan hilang.
Proses ini dilakukan dengan sistem
jamming menggunakan pemancar FM
5W.
Dalam penempatan alat ini akan
berjalan dengan baik jika ditempatkan
secara vertikal sejajar dengan cakupan
area televisi antara sudut 45 hingga 135
derajat sehingga dapat langsung
digunakan dalam sehari hari.
Langkah selanjutnya adalah
merencanakan pembuatan hardware,
software, serta pengujiannya. Pada tahapan
ini diperlukan software Arduino untuk
mengontrol program. Sedangkan
hardwarennya kita memerlukan beberapa
komponen antnara lain:
1. Atmega 8535 berfungsi sebagai
penghubung antara komponen satu
dengan lainnya
2. Resistor dan kapasitor yang berperan
menghappups program yang ditanam
pada atmega 8535
3. Sensor ultrasonik yang digunakan
sebagai sensor jarak antara televisi
dengan penonton
4. V out sensor PIR, di sini adalah tempat Tabel 2 hasil pengujian sensor
sensor PIR ditempatkan. ultrasonilk
5. LCD Sebagai hasil informasi yang
dihasilkan oleh program yang telah
ditanamkan di hardware
6. Buzzer berfungsi sebagai alarm ketika
tidak berada pada jarak aman

HASIL DAN PEMBAHASAN

c. LCD
Setelah alat berasil dibuat maka LCD di sini mempunyai peran yaitu
tahap selanjutnya dalah menguji keakuratan penampil jarak sehingga penonton bisa
alat ini yaitu dengan menguji kerja sensor melihat jarak mereka dalam menonton
PIR, sensor ultrasonik, LCD, dan buzzer. televisi berdasarkan LCD yang tersedia pada
a. Sensor PIR alat ini.pengujian alat ini yaitu dengan
Cara kerja sensor PIR ini yaitu menggerakan anggota badan di depan sensor
mendeteksi adanya manusia atau tidak di PIR dan memposisikan pada jarak yang
depan televisi dengan acuan gerakan manusia berbeda.
dan juga infra merah yang dihasilkan Tabel 3 hasil pengujian LCD
manusia. Sensor ini mempunyai jarak
pendeteksi maksimal 10 meter sehingga
sangat cocok untuk alat ini .
Bentuk pengujian sensor ini yaitu
dengan membuat sedikit atau banyak gerakan
tubuh di depan televisi berdasarkan variasi
jarak.
Tabel 1 hasil uji sensor PIR terhadap
gerakan
d. Buzzer
Buzzer di alat ini mempunyai fungsi
yaitu sebagai alarm ketika penonton televisi
ini berada pada jrak yang tidak aman.
Pengujian ini dilakukan dengan cara gerakan
tangan atau anggota tubuh lainnya di depan
sensor pir jika ada gerakan manusia maka
televisi akan hidup, untuk sensor ultrasonik
pengujian dilakukan dengan cara
menghalangi sensor dengan tubuh, benda-
benda lainnya, dengan berbagai variasi jarak
b. Pengujian sensor ultrasonik maka buzzer akan hidup ketika sensor
Sensor ulltrasonik pendeteksi pada membaca jarak <=114 cm dan akan mati
televisi ini memiliki kemampuan mengukur ketika jarak >114 cm.
jarak suatu objek dengan mengirimkan Tabel 4 Hasil Pengujian Buzzer
gelombang ultrasonik pendek dan kemudian
menunggu pantulan dari gelombang yang
dipancarkan tadi kembali ke sensor.
Pengujian kemampuan sensor ultrasonik ini
dimaksudkan untuk mengetahui jarak efektif
dari sensor ulltrasonik, yang memiliki jarak
pendeteksian maksimal 300 cm, saat
mendeteksi suatu objek.[2]
Pengujian alat ini yaitu dengan berdiri di
depan sensor ini tentunya dengan variasi
jarak yang berbeda-beda.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
alat ini mampu mengatasi masalah ketika
sesorang menonton televisi tidak pada jarak
aman. Alat ini berbasis mikrokontroler
dengan menggunakan sensor PIR dan juga
sensor ultrasonik. Alat ini berhasil sebagai
media pengingat ketika menonton televisi
tidak pada jarak aman dengan suara buzzer
yeng berbuunyi dan juga tampilan pada layar
LCD.
Hal ini sebagai antisipasi terhadap
dampak negatif yang ditimbulkan di samping
segudang manfaat televisi. Salah satu
dampak negatif nya yaitu menganggu
kesehatan mata. Setelah alat ini digunakan ,
penonton televisi dapat menonton televisi
dengan nyaman tanpa takut jarak yang
digunakan tidak aman.

DAFTAR PUSTAKA
[1]Agusli Rahmat, Setiyanto Rudi, Maulana
Fadzal, “Sensor Jarak Aman Saat
Menonton Televisi Pada Anak Berbasis
Arduino,” Jurnal Sisfotek Global, vol. 11,
No. 1, Maret 2021
[2] Prayudha Jaka, Nofriansyah Dicky,
Ikhsan Muhammad, “Otomatisasi
Pendeteksi Jarak Aman dan Intensitas
Cahaya Dalam Menonton Televisi
dengan Metode Perbandingan Diagonal
Layar Berbasis Mikrokontroler Atmega
8535,” Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No.
3, September 2014
[3] Sumardi, Syamsul Bahri, & Chaerul
Nurseha, “Aplikasi Pendeteksi Manusia
Pada Televisi Berbasis Mikrokontroler
Atmega8535,” Teknik UMT, Volume 5,
No. 2, Desember 2016
[4] Novianto Christian, “Pemantau Jarak
Tonton Televisi,” Universitas Sanata
Dharma, 2010
[5] D. Toar Eunike, Rumampuk Jimmy,
Lintong Fransiska, “Hubungan Jarak Dan
Lama Paparan Sinar Biru Pesawat
Televisi Terhadap Fungsi Refraksi Pada
Anak Di Sekolah Dasar Gereja Masehi
Injili Di Minahasa 20 Manado,” Jurnal
Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 1,
Suplemen, Maret 2013, hlm. S48-52
[6] Junaidi, “Project Sistem Kendali
Elektronik berbasis Arduino,” Anugrah
Utama Raharja, Maret 2018