Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili adalah seorang tokoh penyebar Islam di Indonesia yang banyak mempunyai karya. Tuliskan tiga karya tulis Syaikh Abdur Rauf asSingkili yang kamu ketahui ! 2. Apa yang kamu ketahui tentang Syiah Kuala ? 3. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili pernah belajar di Makkah dan Madinah. Pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari hal tersebut ? 4. Sebutkan tarekat yang diajarkan oleh Syaikh Abdul Rauf as-Singkili ? 5. Apa yang kamu ketahui tentang “Kampung dalam Pagar” pada masa Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ?
JAWABAN
1. - Mir'atuttullab fi tashil ma'rifat al-Ahkam asy-Syariat li al-Malik al-
Wahhab. Kitab fiqih ini ditulis atas permintaan Sultganah Tajul Alam Safiyatuddin Sayah, dimana kitab ini berisi tentang kajian muamalat. - 'Umdat al Muhtajin ila suluk maslak al-Mufridin. - Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid
2. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua
di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pendirian Unsyiah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun 1962, tanggal 24 April 1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Dan Sebagai penghargaan masyarakat Aceh kepada perjuangan Syaikh Abdur Rauf as-Singkil, maka namanya dijadikan sebagai nama perguruan tinggi di Aceh, yaitu Universitas Syiah Kuala. Kampus ini didirikan pada tahun 1961 di Banda Aceh
3. Bila kita ingin mendapat ilmu yang lebih banyak, kita harus keluar dari zona nyaman kita. Belajar dengan giat tidak bermalas malasan.
4. Abdul Rauf Singkel mengajarkan Tarekat Syattariyah yang diajarkan oleh
dua ulama penting di Madinah yaitu Al-Qusyayi dan khalifahnya al- Kurani yang mengajarkan Abdul Rauf Singkel ilmu tasawuf dan ilmu terkait lainnya. Yusuf al-Makassari adalah seorang sufi yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
5. Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari sekembalinya dari belajar di tanah
suci adalah membina kader-kader ulama. Ia meminta kepada Sultan Tamjidillah sebidang tanah untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan. Di tempat itu, dibangun rumah tinggal, ruang belajar, perpustakaan, serta asrama bagi para santri. Berkat perjuangan keras beliau dengan dibantu menantunya akhirnya pusat pendidikan tersebut ramai dikunjungi para santri dari berbagai daerah. Tempat tersebut hingga 94 Sejarah Kebdayaan Islam saat ini dikenal dengan nama “Kampung dalam Pagar”. Sebab, para santri yang belajar dilarang meninggalkan tempat tersebut tanpa izin.