Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zenko Erwin Ardiansyah

Kelas : 92
SKI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili adalah seorang tokoh penyebar Islam di
Indonesia yang banyak mempunyai karya. Tuliskan tiga karya tulis Syaikh Abdur
Rauf asSingkili yang kamu ketahui !
2. Apa yang kamu ketahui tentang Syiah Kuala ?
3. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili pernah belajar di Makkah dan Madinah.
Pelajaran apa yang dapat kamu ambil dari hal tersebut ?
4. Sebutkan tarekat yang diajarkan oleh Syaikh Abdul Rauf as-Singkili ?
5. Apa yang kamu ketahui tentang “Kampung dalam Pagar” pada masa Syaikh
Muhammad Arsyad al-Banjari ?

JAWABAN

1. - Mir'atuttullab fi tashil ma'rifat al-Ahkam asy-Syariat li al-Malik al-


Wahhab. Kitab fiqih ini ditulis atas permintaan Sultganah Tajul Alam
Safiyatuddin Sayah, dimana kitab ini berisi tentang kajian muamalat.
- 'Umdat al Muhtajin ila suluk maslak al-Mufridin.
- Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid

2. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua


di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961,
tanggal 21 Juli 1961. Pendirian Unsyiah dikukuhkan dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun 1962, tanggal 24 April
1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Dan Sebagai penghargaan
masyarakat Aceh kepada perjuangan Syaikh Abdur Rauf as-Singkil, maka
namanya dijadikan sebagai nama perguruan tinggi di Aceh, yaitu
Universitas Syiah Kuala. Kampus ini didirikan pada tahun 1961 di Banda
Aceh

3. Bila kita ingin mendapat ilmu yang lebih banyak, kita harus keluar dari
zona nyaman kita. Belajar dengan giat tidak bermalas malasan.

4. Abdul Rauf Singkel mengajarkan Tarekat Syattariyah yang diajarkan oleh


dua ulama penting di Madinah yaitu Al-Qusyayi dan khalifahnya al-
Kurani yang mengajarkan Abdul Rauf Singkel ilmu tasawuf dan ilmu
terkait lainnya. Yusuf al-Makassari adalah seorang sufi yang berasal dari
Gowa, Sulawesi Selatan.

5. Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari sekembalinya dari belajar di tanah


suci adalah membina kader-kader ulama. Ia meminta kepada Sultan
Tamjidillah sebidang tanah untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan. Di
tempat itu, dibangun rumah tinggal, ruang belajar, perpustakaan, serta
asrama bagi para santri. Berkat perjuangan keras beliau dengan dibantu
menantunya akhirnya pusat pendidikan tersebut ramai dikunjungi para
santri dari berbagai daerah. Tempat tersebut hingga 94 Sejarah
Kebdayaan Islam saat ini dikenal dengan nama “Kampung dalam Pagar”.
Sebab, para santri yang belajar dilarang meninggalkan tempat tersebut
tanpa izin.

Anda mungkin juga menyukai