Pemasangan Kateter
1. Menjelaskan tujuan tindakan. prosedur, serta melakukan inform consent
2. Memakai APD (sarung tangan)
3. Mempersiapkan alat dan bahan :
- Kassa
- Betadine
- Selang kateter ukuran 16 FR
- Urine bag
- Jelly
- Spuit 10 cc
- Aquadest
- Plester
4. Menghubungkan kateter ke urine bag
5. Mengisi spuit 10 cc dengan aquadest
6. Memposisikan pasien dalam posisi lithotomi
7. Melakukan tindakan asepsis pada regio genitalia
8. Mengoleskan jelly pada selang kateter, kemudian melakukan pemasangan kateter
9. Mengevaluasi apakah urine sudah keluar dari selang kateter
10. Melakukan pengisian balon kateter menggunakan spuit 10 cc yang berisi aquadest
11. Melakukan fiksasi selang kateter menggunakan plester
12. Mengedukasi pasien dan keluarga pasien untuk tidak menarik-narik selang kateter
Pemasangan NGT
1. Menjelaskan tujuan tindakan. prosedur, serta melakukan inform consent
2. Memakai APD (sarung tangan)
3. Mempersiapkan alat dan bahan :
- Selang NGT
- Jelly
- Spuit 10 cc
- Penlight
- Stetoskop
- Plester
4. Mengukur panjang selang NGT yang akan dimasukkan, diukur dari hidung ke tragus dan
ke processus xyphoideus
5. Mengidentifikasi lubang hidung yang bebas dari sumbatan menggunakan penlight
6. Mengoleskan jelly ke selang NGT
7. Memasukkan selang NGT melalui salah satu lubang hidung
8. Saat menemukan sumbatan, meminta bantuan pasien untuk menelan agar
mempermudah masuknya selang
9. Setelah selang masuk sepanjang pengukuran awal tadi, memastikan selang tidak
tergulung di dalam mulut
10. Memastikan selang sudah masuk ke lambung dengan menghubungkan spuit 10 cc ke
ujung selang, dan memasukkan udara, sambil mendengarkan suara borborygmus
lambung menggunakan stetoskop
11. Melakukan fiksasi di hidung dengan menggunakan plester
12. Menginformasikan pasien bahwa pemasangan telah selesai dan mengedukasi untuk
tidak menarik-narik selang NGT.
Bedah Minor
1. Menjelaskan tujuan tindakan. prosedur, serta melakukan inform consent
2. Memakai APD (sarung tangan)
3. Mempersiapkan alat dan bahan :
a. NaCl 0.9% atau aquadest untuk irigasi luka
b. Kassa steril
c. Gunting, pinset
d. Mangkuk ginjal atau bengkok
e. Gentamicin ointment
f. Plester
4. Menginspeksi luka pasien, kemudian melakukan irigasi dengan menggunakan aquadest
dan kassa steril
5. Melakukan debridemen pada luka yang kotor atau sudah terdapat jaringan nekrotik
6. Mengoleskan salep gentamicin pada luka
7. Menutup luka dengan kassa steril dan plester
8. Mengedukasi pasien untuk menjaga luka agar tetap kering dan bersih, meminta pasien
untuk kontrol kembali dalam 3 hari untuk memeriksa kondisi luka. Apabila mengalami
nyeri hebat, perdarahan, atau pasien demam, maka pasien disarankan untuk segera
kontrol luka.