Pendidikan dan pelatihan kejuruan merupakan pembelajaran “sistem ganda” yang menerapkan penggabungan pembelajaran sekolah dan berbasis kerja. Beberapa peneliti berpendapat bahwa hal ini mengarah pada perolehan keterampilan kerja yang berkualitas tinggi dan mengurangi tingkat pengangguran menjadi lebih rendah (Sauli, 2021). Pendidikan kejuruan berperan aktif sebagai sarana pembinaan tenaga kerja dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Target pendidikan kejuruan dari segi ekonomi dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas, mengurangi pengangguran, memproduksi barang dan jasa yang lebih murah dan berkualitas, meningkatkan daya saing baik di dalam negeri dan pasar internasional, menggunakan sumber daya sesuai dengan prinsip efisiensi dan rasionalitas, pemantauan dan interpretasi teknologi modern dan refleksinya pada produksi barang dan jasa, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat stabil dan sehat (Polat et al., 2010). Salah satu cara untuk memastikan bahwa para siswa mendapatkan pemahaman yang baik tentang dunia kerja adalah melalui praktik kerja lapangan. Praktik kerja diyakinkan dapat meningkatkan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan perbaruan pengetahuan, mengurangi risiko pengajaran kurikulum di sekolah yang tertinggal, memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dengan budaya kerja, serta memfasilitasi siswa dalam pengembangan keterampilan yang mungkin sulit dipraktikkan di lingkungan sekolah (de Amesti & Claro, 2021). Dampak dari pelatihan kejuruan berbasis tempat kerja (magang) dibandingkan dengan pelatihan kejuruan berbasis sekolah terhadap hasil pasar tenaga kerja telah menjadi suatu tantangan. Tantangan ini muncul karena kenyataan bahwa kedua jalur kejuruan tersebut jarang tersedia sebagai alternatif langsung bagi generasi muda. Persiapan kejuruan di tingkat sektoral atau pekerjaan biasanya tergantung secara eksklusif pada magang atau sekolah penuh waktu di dalam satu negara (Horn, 2016). Beberapa tantangan tersebut meliputi koordinasi antara sekolah dan tempat kerja serta kurangnya pengawasan dan evaluasi yang memadai dari segi kurikulum ataupun pengajaran selama di sekolah. Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran dan pengajaran di lembaga pendidikan. Namun, dalam era yang terus berkembang, kurikulum sekolah perlu secara terus-menerus diperbarui dan disesuaikan agar tetap relevan dengan perkembangan dunia kerja dan tuntutan zaman. Kurikulum standar menentukan keterampilan yang harus dilatih dalam suatu pekerjaan pelatihan dan merupakan elemen penting dalam sistem magang. Perusahaan yang melatih magang tetapi tidak menggunakan seluruh keterampilan dalam proses produksi mereka dan/atau melatih keterampilan tambahan yang tidak tercakup dalam kurikulum memberikan beban biaya bagi perusahaan. Data dari survei terkini tentang biaya dan manfaat pelatihan magang di perusahaan-perusahaan Swiss untuk mengukur biaya yang terkait bagi perusahaan pelatihan rata-rata menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan 17% konten pelatihan yang ditentukan oleh kurikulum yang relevan, dan 11% perusahaan melatih keterampilan tambahan yang tidak tercakup dalam kurikulum. Kurikulum yang terlalu luas dapat memberikan beban biaya yang tidak sebanding bagi perusahaan dalam pelatihan magang (Sauli, 2021). Dalam era Revolusi Industri 4.0, kualifikasi tenaga kerja di sektor jasa dan produksi diharapkan mengalami perubahan signifikan. Khususnya, lembaga pelatihan kejuruan harus meninjau kembali konten kursus, deskripsi kursus, kurikulum, dan hasil program mereka dengan memfokuskan pada kebutuhan sumber daya manusia yang terlatih yang dibutuhkan oleh Industri 4.0. Tenaga kerja Industri 4.0 diharapkan memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi, pengetahuan yang relevan, motivasi untuk terus belajar, keterampilan dalam memecahkan masalah, kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim, adaptabilitas terhadap perubahan, serta fleksibilitas dan kreativitas yang tinggi (Durmus & Dağlı, 2017). Oleh karena itu untuk mengetahui kesesuaian kurikulum sekolah dengan kerja nyata perlu adanya pengawasan serta kolaborasi antara sekolah dengan perusahaan bersangkutan mulai dari keselarasan pengajaran disekolah sampai evaluasi kegiatan praktik kerja lapangan di tempat kerja. Di era saat ini bidang informasi dan teknologi begitu pesat ini, penting bagi kita untuk mengikuti perkembangan baru dan melindungi informasi yang kita peroleh agar tetap relevan (Polat et al., 2010). Penelitian-penelitian mengenai perkembangan sistem informasi praktik kerja lapangan/magang beberapa tahun terakhir telah dilakukan untuk membahas masalah terkait kebermanfaatan aplikasi sebagai penghubung serta pelayanan untuk pihak yang terlibat. Diantaranya penelitian (Purnomo et al., 2020) mengidentifikasi penggunaan aplikasi sistem informasi magang di sekolah menengah kejuruan (SMK), mengevaluasi tingkat efektivitasnya, dan menentukan kesesuaian aplikasi sistem informasi magang sebagai media di SMK. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Prambanan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi magang mencapai tingkat 73%. Efektivitas aplikasi sistem informasi magang tergolong baik. Komponen-komponen yang berkontribusi terhadap efektivitasnya meliputi kualitas sistem (72%), kualitas informasi (74%), kualitas layanan (70%), kepuasan pengguna (71%), dan keuntungan (70%). Selain itu, aplikasi sistem informasi magang juga dianggap cocok sebagai media pelayanan magang, dengan tingkat efektivitas penerapan sistem informasi magang sebesar 71% dan layanan magang sebesar 72%.
Penelitian lain yang melakukan perancangan sistem informasi magang
berbasis web menunjukkan bahwa sistem yang telah dihasilkan dapat digunakan sebagai dukungan untuk program magang. Sistem magang berbasis web tersebut mengandung fitur-fitur informasi, jadwal, pendaftaran, jurnal harian, laporan portofolio, laporan akhir, cadangan basis data, dan sistem panduan sehingga memudahkan bagi semua pihak yang terlibat dalam program magang (Yannuar et al., 2018). Berkaitan dengan hal tersebut, dengan adanya penyebaran informasi dan pertumbuhan database dalam jumlah besar, menjadi sebuah tantangan mendesak untuk mengekstrak data yang bermanfaat dari informasi tersebut. Pembelajaran mesin (Machine Learning) merupakan isu inti dalam penelitian kecerdasan buatan. Penelitian menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran mesin telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang, seperti pemasaran, keuangan, telekomunikasi, dan analisis jaringan. Di bidang telekomunikasi, teknologi pembelajaran mesin banyak digunakan dalam tugas-tugas klasifikasi, prediksi, dan analisis data (Hua & Learning, 2010). Dengan demikian penting suatu sistem informasi digital untuk sarana menganalisis dan menghubungkan pembelajaran teoritis dengan praktik kerja nyata. Sistem informasi ini akan mengintegrasikan teknologi dan metode pengajaran yang tepat untuk menyelidiki penyesuaian kurikulum secara efektif dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya : 1. Bagaimana kolaborasi antara tempat kerja dengan SMK Bela Nusantara Cianjur dalam pengimplementasian program praktik kerja lapangan ? 2. Bagaimana efektivitas sistem informasi praktik kerja lapangan dalam penyesuaian kurikulum di SMK Bela Nusantara Cianjur dapat dinilai? 3. Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan implementasi praktik kerja lapangan dalam kurikulum di SMK Bela Nusantara Cianjur?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendorong kolaborasi antara SMk Bela Nusantara Cianjur dan tempat kerja dalam mengimplementasikan praktik kerja lapangan. 2. Mengevaluasi efektivitas sistem aplikasi praktik kerja lapangan dalam penyesuaian kurikulum di SMK Bela Nusantara Cianjur untuk untuk meningkatkan relevansi kurikulum sekolah dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja. 3. Memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan implementasi praktik kerja lapangan dalam kurikulum di SMK Bela Nusantara Cianjur .
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diantaranya : 1. Memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas dari implementasi praktik kerja lapangan sehingga dapat membantu sekolah dalam memperbaiki dan memperbarui kurikulum agar lebih relevan dengan dunia kerja. 2. Meningkatkan kualitas praktik kerja lapangan dalam kurikulum SMK Bela Nusantara Cianjur dengan memperkenalkan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi. 3. Meningkatkan kolaborasi antara sekolah dan tempat kerja dalam mengimplemetasikan praktik kerja lapangan karena terjadinya pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik serta saling memahami persyaratan dan harapan yang ada di dunia kerja secara efektif dan efisien. 4. Menjadi acuan untuk merancang kurikulum di SMK Bela Nusantara Cianjur yang lebih relevan, mengatasi tantangan yang ada, dan meningkatkan kulaitas praktik kerja lapangan secara efektif dan efisien.
1.5 Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi tesis ini berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan indonesia tahun 2019 adalah sebagai berikut : 1) BAB I PENDAHULUAN Pada bab I membahas mengenai pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis. 2) BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab II membahas mengenai kajian pustaka. Kajian pustaka mengkaji secara teoritis terkait teori-teori dan isu mutakhir yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya berkaitan dengan daya serap lulusan SMK, sistem informasi, penelusuran jejak alumni (tracer study), instrumen pengujian perangkat lunak, serta penelitian-penelitian terkait yang relevan. 3) BAB III METODE PENELITIAN Bab III, berupa metode penelitian yang meliputi metode penelitian yang digunakan, variabel yang diteliti, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan penafsiran data. 4) BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab IV, berupa hasil dan pembahasan yang berisi deskripsi penelitian yang dilakukan, hasil uji coba instrumen penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. 5) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V, berupa kesimpulan dan saran yang berisi kesimpulan dan uraian keseluruhan isi dan saran-saran yang perlu dikemukakan untuk pengembangan terkait di masa mendatang.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional