net/publication/356786115
CITATIONS READS
0 12
8 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Penerapan Sistem Standar Mutu ISO 9001 2008 Pada Seklah Kejuruan View project
All content following this page was uploaded by Ulfah Irani on 05 December 2021.
dan komitmen, sistem tersebut sangat ber- ing with knowledge creations. The authors
manfaat baik bagi pelanggan, institusi, argued that used the mixed methods ap-
maupun bagi staf organisasi. proach gain a deeper, broader understand-
Penelitian terdahulu yang dilakukan ing of phenomenon than studies that do
oleh Ghani & Pourrajab, (2014, p. 47) me- not utilize both quantitative and quali-
ngemukakan bahwa: tative approach (McKim, 2017, p. 202).
The implementation of TQM in schools Berdasarkan kutipan di atas diketa-
involves students and teachers’ and this hui bahwa penelitian mixed method mampu
leads to: (1)tremendous improvement re- meningkatkan validitas dari temuan pene-
garding teambuilding and customer focus; litian, memperluas pemahaman terhadap
(2) cooperative governance in schools permasalahan penelitian
which improves the work ethic and morale Penelitian ini merupakan Sequential
of teachers, principals, and students with Exploratory Mixed Method. Dalam metode
resultant academic improvement, and 3) ini, pada tahap pertama, peneliti meng-
change of school culture, which is essential gunakan metode kualitatif dan pada tahap
for continuous improvement of the school’s kedua menggunakan metode kuantitatif.
quality management and quality of work Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat
culture (Ackoff, 1999; Griffith, 2001; hasil penelitian kualitatif pada tahap per-
Harrison, 1998; Koch, 2003; Matthews, tama sehingga dapat mendeskripsikan se-
2001, Van der Linde, C.H, 2001; Widrick, cara sistematis, factual dan akurat tentang
Mergen & Grant, 2002). fakta-fakta dan sifat-sifat populasi pada
Implementasi manajemen mutu tidak daerah tertentu yang kemudian dianalisa
hanya merevitalisasikan sumber daya yang dengan Matriks EFAS, IFAS dan SPACE
dimiliki sekolah namun juga memberdaya- secara kuantitaif untuk mengetahui posisi
kan keberadaan kerja sama aktif pemerin- profil dan strategi yang tepat untuk pe-
tah dalam mengembangkan SMK. Hasil ngembangan SMK.
penelitian ini menjadi sangat penting bagi Penelitian ini dilakukan di SMK yang
para pengambil kebijakan pendidikan ke- tersebar di kabupaten/kota yang ada di
juruan, Pemerintah Aceh secara khusus, Provinsi Aceh, masing-masing adalah Kota
serta manajemen sekolah kejuruan dalam Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabu-
menetapkan kebijakan-kebijakan krusial paten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur,
untuk mendorong pengembangan SMK, Kabupaten Bireuen, Kab. Aceh Tengah,
memotong mata rantai pengangguran ter- Kotamadya Sabang dan Kabupaten Pidie.
buka dan peningkatan kinerja manajemen Adapun SMK yang menjadi subjek dalam
sekolah dalam mempersiapkan lulusan penelitian ini meliputi 13 SMK di Propinsi
SMK yang siap berkualifikasi dan berkom- Aceh antara lain: (1) SMKN 1 Banda Aceh,
petensi dalam dunia kerja. Kota Banda Aceh; (2) SMKN 3 Banda Aceh,
Kota Banda Aceh; (3) SMKN 1 Mesjid Ra-
Metode Penelitian ya, Kabupaten Aceh Besar; (4) SMKN 1
Murbakeya, Kabupaten Aceh Besar; (5)
Penelitianini merupakan penelitian
SMKN 1 Dewantara, Kabupaten Aceh
Mixed Method. Mixed Methods Research
Utara; (6) SMKN 1 Peusangan, Kabupaten
adalah suatu pendekatan penelitian yang
Bireuen; (7) SMKN 1 Bireuen, Kabupaten
memadukan pendekatan kuantitatif dan
Bireuen, (8) SMKN 1 Sigli, KabupatenPidie;
kualitatif melalui beberapa fase proses pe-
(9) SMKN 2 Sigli, Kabupaten Pidie, (10)
nelitian (Creswell, 2008). Hasil penelitian
SMKN 1 Takengon, Kabupaten Aceh
terhadap mixed method menunjukkan bah-
Tengah; (11) SMKN 1 Sabang, Kotamadya
wa:
Sabang; dan (12) SMKN 1 Peureulak, Ka-
Mixed method added values by increasing bupaten Aceh Timur.
validity in findings, informing the collec- Teknik penarikan sampel yang di-
tion of the second data source, and assist-
gunakan adalah purposive sampling dari
setiap kabupaten/kota dimana peneliti sekolah telah memiliki profil sistem mana-
memilih subjek penelitian sesuai dengan jemen mutu dengan menyediakan struktur
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. organisasi, prosedur, proses dan pembagi-
Subjek penelitian dalam penelitian ini an- an tugas kerja, serta sumber daya sekolah.
tara lain tim inti/tim pengembang sekolah, Kepala Sekolah SMK 3 Banda Aceh menge-
kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. mukakan bahwa: ”sekolah memiliki struktur
Instrumen yang digunakan untuk me- organisasi sekolah dan memiliki struktur
ngumpulkan data adalah wawancara lang- manajemen mutu tersendiri melalui instruksi
sung, observasi lapangan dan studi doku- kepala sekolah yang dinyatakanmelalui SK
mentasi. Analisis data dilakukan dengan kepala sekolah”.
tiga langkah, yaitu (1) reduksi data; (2) Kepala SMKN 1 Peusangan menegas-
display; dan (3) mengambil kesimpulan dan kan bahwa: “sekolah telah memiliki prose-
verifikasi. Peneliti juga menggunakan ana- dur kerja dan pembagian tugas kerja yang
lisis SWOT dan Matriks SPACE dalam jelas yang terpapar dalam struktur organi-
mengkaji profil, strategi, faktor pendukung sasi sekolah dan SK pembagian tugas”.
dan penghambat implementasi mutu.
Implementasi Sistem Manajemen Mutu
Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara dan
studi dokumentasi diketahui bahwa pe-
Profil Sistem Manajemen Mutu Pada SMK ngembangan program dan strategi yang di-
di Propinsi Aceh lakukan sekolah dilakukan dengan lang-
Hasil studi dokumentasi terhadap kah-langkah yang disajikan pada Gambar
profil sistem manajemen mutu pada SMK 2.
yang menjadi subjek penelitian di Propinsi
pelatihan
Aceh, diperoleh informasi bahwa profil Pengukuran, awal
pembentukan tim
manajemen
sistem manajemen mutu yang telah dikem- analisa, dan
peningkatan
mutu/tim
pengembang
bangkan sekolah terdiri dari komponen- program dan sekolah
strategi
komponen sebagaimana disajikan pada
Gambar 1. penyusunan
penyusunan
program kerja
dokumen
sistem mutu
komitmen
realisasi dan
produk/hasil kebijakan
PBM mutu
pemenuhan
identifikasi dokumen prasyarat sistem
standar eksternal dan manajemen mutu
internal sekolah implementasi
program,
strategi
Berdasarkan Matriks SPACE di atas tif terhadap hasil tapi juga terhadap proses
maka diketahui bahwa strategi yang cocok pembelajaran dan pengajaran sebagai satu
dengan kondisi internal maupun eksternal kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-
SMK di Propinsi Aceh adalah mendukung kan.
strategi agresif yaitu menjalankan strategi
SO (strategi menggunakan kekuatan (S) Simpulan
untuk mencapai peluang (O). David (2009, Berdasarkan hasil analisa data dapat
p. 334) mengemukakan bahwa arah vector disimpulkan beberapa hal, diantaranya
dalam matriks SPACE menunjukkan pro- sebagai berikut. Pertama, profil mutu pada
fil organisasi tersebut, ketika arah vector SMK di Banda Aceh diawali dengan men-
terletak pada kuadran agresif maka dapat ciptakan komitmen tim inti, selanjutnya
disimpulkan bahwa organisasi tersebut membangun struktur manajemen mutu,
berada dalam posisi yang sangat bagus pengelolaan sarana prasarana, sumber da-
untuk memanfaatkan berbagai kekuatan ya manusia, pemetaan peserta didik dan
internal untuk menarik keuntungan dari lulusan, kerja sama DU/DI, menyusun do-
peluang-peluang eksternal, mengatasi kele- kumen manual sistem manajemen mutu,
mahan internal dan menghindari beragam unit produksi dan bursa tenaga kerja.
ancaman eksternal. Oleh karenanya, kerja Kedua, pelaksanaan sistem manaje-
sama dengan DU/DI dan stakeholders, pe- men mutu pada SMK di Aceh berstandar
ngembangan produk/unit produksi, inte- pada ISO 9001:2008 hingga Tahun 2013.
grasi kebelakang, integrasi kedepan, in- Selanjutnya masing-masing sekolah me-
tegrasi horizontal, diversifikasi atau stra- nyelenggarakan sistem manajemen mutu
tegi kombinasi dapat menjadi pilihan yang berpedoman pada standar pendidik-
pengembangan organisasi. Crosby (1995) an nasional BSNP. Ketiga, evaluasi dan
mengemukakan bahwa: pengendalian sistem manajemen mutu di-
“implementation of TQM in education and lakukan secara terus menerus melalui pe-
suggest strategies as follow: (1) emphasize ngendalian dokumen, pengendalian catat-
the quality of teaching system rather than an mutu, audit mutu internal, tinjauan ma-
the results of examinations, (2) as the najemen, analisa data, penanganan pen-
name “total” implies, pay attention to all dapat pelanggan, serta penanganan ke-
the constituents of the system, (3) look for luhan pelanggan.
the factors affecting the exam failures and
try to eliminate them at source”. Daftar Pustaka
Implementasi manajemen mutu juga
Antony, J. L. K., Knowles, G., & Gosh, S.
dapat mengacu pada pengelolaan sekolah
(2002). Criticals success factors of
dengan memperhatikan aspek:
TQM implementation in Hongkong
konteks, input, proses, produk, dan out- industries. International Journal of
come yang meliputi: visi misi sekolah, Quality and Reability Management,
sumber daya, proses belajar mengajar, 19(5), 551-556.
kepemimpinan, keamanan dan ketertiban
sekolah, pengelolaan tenaga pendidikan, Crosby, P. B. (1995). Quality is free:the art of
budaya mutu sekolah, kekompakan team- making quality certain. New York:New
work, transparansi, kemauan sekolah un- American Library.
tuk berubah, responsif terhadap kebutuhan, Danim, S. (2006). Visi baru manajemen
komunikasi, akuntabilitas sekolah, prestasi sekolah, dari unit birokrasi ke lembaga
dan lulusan (Sukarti & Wibowo, 2013, pp. akademik. Jakarta: Bumi Aksara.
271-282).
David, F. R. (2009). Strategic maznagement.
Pengelolaan sekolah dengan mem- Jakarta: Salemba.
perhatikan pemenuhan aspek tersebut di
atas tidak hanya memberi kontribusi posi- Ghani, M. F., & Pourrajab, M. (2014).
Sustainable education through
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 1, April 2018
10 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan