Adab 001 Muqaddimah Dan Kiat Pertama Kitab: الصة تعظيم العلم
Sejatinya kadar ilmu yang diperoleh seorang hamba
berbanding lurus dengan kadar keagungan dan kemuliaan ilmu di hatinya. Barang siapa yang hatinya dipenuhi dgn mengagungkan ilmu dan memuliakan ilmu, maka hatinya layak untuk wadah ilmu. Begitu jg sebaliknya berkurangnya kemuliaan dan pengagungan ilmu di hati maka semakin sedikit pula ilmu yang diperoleh, sampai dimana hati tsb kosong dari ilmu. Hal yang membantu, memudahkan sampai ke memuliakan ilmu, dengan cara mengetahui, mengilmui ttg perkara pokok mengagungkan ilmu, yaitu perkara ushul yg menggabungkan mewujudkan keagungan ilmu di hati penuntut ilmu, maka siapa yg mengambil pekara pokok untuk bisa mengagungkan ilmu, maka dia sudah mengagungkan ilmu. Barang siapa yang menyiakan perkara2 pokok maka ia menyia2kan diri sendiri, dia mengikuti hawa nafsunya. Maka jangan mencela jika dia kehilangan ilmu, tdk sampai kpd ilmu, kecuali mencela diri sendiri. Barang siapa yg tdk memuliakan ilmu, maka ilmu tdk akan memuliakannya. Kiat Pertama: 1. Menyucikan Wadah Ilmu Wadah tersebut adalah hati. Maka sesuai dg kesucian hati tersebut, semakin suci semakin mudah menyerap ilmu. Barangsiapa yang ingin menguasai ilmu maka hendaknya menyucikan hatinya. Karena ilmu adalah permata yang hanya pantas disimpan di hati yang bersih.
Sucinya hati kembali pada 2 perkara pokok:
Bersihnya hati dari kotornya syubhat (semua perkara yang merusak pemikiran, ilmu, kerancuan dalam akal, ilmu) Membersihkan hati dari kotoran syahwat. Manusia diuji oleh Allah adanya syahwat, hawa nafsu. Sesungguhnya jiwa mengajak ke perkara yang buruk, begitu juga setan mngajak kpd dosa dan maksiat. Inilah yg mengotori hati. Jika engkau malu dilihat manusia ketika pakaianmu kotor, maka hendaklah kamu malu dilihat oleh Allah saat hatimu kotor. Seperti dengki, iri, hasad, keburukan, dosa2, kotoran hati. Malulah pada Allah! Di dalam HR. Muslim no. 2564 terdapat sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah لمCCلى هللا عليه وسCCص bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” Siapa yang menyucikan hatinya, maka ilmu akan menetap di sana, dan siapa yang tidak membersihkan hati maka ilmu akan pergi meninggalkannya. Sahl bin Abdillah berkata, “Cahaya Ilmu akan terhalangdari hati yang di dalamnya ada sesuatu yang Allah benci.