Anda di halaman 1dari 14

Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Bab

2
KONSEP SIKLUS ENGINE 4-LANGKAH

Setelah selesai dengan topik ini, Anda diharapkan faham


tentang:
1. Elemen-elemen dasar yang dibutuhkan dalam
Proses Pembakaran.
2. Bagaimana tenaga dipindahkan dengan gerakan
turun-naik dan berputar.
3. Istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan
engine.
4. Perbedaan antara Diesel Engine dan Gasoline
Engine.
5. Cara kerja Caterpillar Spark Ignited Engine.

Dasar - Dasar Diesel Engine 19


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

1. Konsep Dasar

Pada bagian ini anda akan belajar tentang :


1. Proses Pembakaran dan cara kerja komponen-
komponen pada Ruang Pembakaran.
2. Bagaimana engine menggunakan gerakan turun-
naik dan berputar untuk menmindahkan tenaga,
3. Bagaimana pembakaran terjadi selama Siklus 4
Langkah berlangsung.
4. Top Dead Center atau TDC (Titik Mati Atas,
TMA), Bottom Dead Center atau BDC (Titik
Mati Bawah, TMB), dan Stroke (Langkah piston).

Ibaratkan engine sebagai sebuah jam, dimana semua


komponennya bekerja selaras demi menjaga ketepatan
waktu. Dalam kasus Diesel engine, semua komponennya
bekerja sama untuk merubah energi panas menjadi energi
mekanis.

Dasar - Dasar Diesel Engine 20


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Pembakaran
Udara dan bahan bakar yang dipanaskan secara bersama-
an menghasilkan pembakaran, yang kemudian mengha-
silkan gaya yang dibutuhkan untuk memutarkan engine.
Oksigen yang terdapat pada udara diperlukan untuk
membakar bahan bakar, yang kemudian menciptakan
gaya. Bila dikabutkan, bahan bakar diesel akan mudah
terbakar secara efisien. Proses pembakaran terjadi pada
saat campuran bahan bakar dan udara sudah cukup panas
untuk disulut. Ia harus terbakar cepat dan terkontrol
untuk menghasilkan energi panas yang paling tinggi.
Intinya : Udara + Bahan bakar + Panas = Pembakaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembakaran


Proses pembakaran diatur oleh 3 faktor sebagai berikut :
1. Volume udara yang dimampatkan.
2. Jenis bahan bakar yang digunakan.
3. Jumlah campuran bahan bakar dan udara.

Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran dibentuk oleh :
1. Cylinder Liner
2. Piston
3. Intake Valve
4. Exhaust Valve
5. Cylinder Head

Kompresi
Bila udara ditekan, maka suhunya akan naik. Semakin
banyak udara yang ditekan, maka panas yang didapat
akan semakin tinggi. Jika tekanannya cukup maka akan
menghasilkan suhu di atas suhu titik bakar bahan bakar.

Jenis Bahan Bakar


Tiap jenis bahan bakar mempunyai suhu titik bakar yang
berbeda, karena itu akan mempengaruhi pembakaran.

Jumlah Bahan Bakar


Jumlah bahan bakar yang digunakan juga mempunyai
arti penting, karena makin banyak bahan bakar yang
digunakan berarti makin besar pula gaya yang
dihasilkan. Jika disemprotkan ke dalam ruangan tertutup
dengan jumlah udara yang cukup, bahan bakar yang
sedikit saja akan mampu menghasilkan panas dan gaya
yang cukup besar.
Semakin banyak bahan bakar = semakin besar
gaya yang dihasilkan
Dasar - Dasar Diesel Engine 21
Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Proses Pembakaran Pada Diesel engine


Dalam Diesel engine, udara ditekan di dalam ruang
pembakaran sampai cukup panas untuk menyulut bahan
bakar. Kemudian, bahan bakar disemprotkan ke dalam
ruangan yang panas tersebut dan terjadilah pembakaran.

Proses Pembakaran Pada Gasoline Engine


Pada Gasoline Engine, udara yang ditekan tidak akan
menghasilkan panas yang cukup untuk pembakaran.
Karenanya dipakai spark plug (busi) untuk memercikkan
api yang menyulut campuran tadi sampai menghasilkan
pembakaran.

Memindahkan Energi Panas


Pada kedua jenis engine, proses pembakaran menghasil-
kan energi panas yang menyebabkan gas yang terperang-
kap dalam ruang pembakaran akan menekan piston ke
bawah. Gerakan piston inilah yang kemudian mengge-
rakkan komponen lainnya untuk bekerja.

Gerakan Turun-Naik dan Berputar


Seluruh komponen bekerja sama untuk merubah gerakan
turun-naik menjadi gerak putar. Pembakaran yang terjadi
menyebabkan piston dan connecting rod bergerak turun-
naik, yang disebut gerakan reciprocating. Kemudian
connecting rod memutarkan crankshaft yang akan meru-
bah gerakan reciprocating menjadi gerakan berputar,
yang disebut sebagai gerakan rotary.
Inilah cara kerja engine merubah panas dari hasil pemba-
karan menjadi bentuk energi yang bisa dimanfaatkan.

Dasar - Dasar Diesel Engine 22


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Intake Stroke (Langkah Isap)


Siklus engine dimulai dari intake stroke. Mula-mula,
intake valve terbuka. Bersamaan dengan itu, piston
bergerak menuju Titik Mati Bawah atau TMB yaitu
merupakan titik terbawah yang mampu dicapai piston
dan akan menyedot udara ke dalam ruang pembakaran.
Crankshaft berputar 1800 atau setengah putaran,
sementara exhaust valve tetap tertutup.

Compression Stroke (Langkah Kompressi/Tekan)


Pada langkah kompresi (compression stroke) intake
valve menutup, menyekat ruang pembakaran. Piston
bergerak naik sampai posisi teratas pada cylinder liner.
Posisi ini disebut Titik Mati Atas atau TMA. Udara yang
terperangkap akan tertekan dan menjadi sangat panas.
Perbandingan antara volume udara sebelum dan sesudah
ditekan disebut perbandingan kompresi (compression
ratio).
Umumnya Diesel Engine memiliki perbandingan
kompresi antara 13 : 1 sampai 20 : 1. Saat ini Crankshaft
telah berputar 3600 atau satu putaran penuh.

Volume TMB
Perbandingan Kompressi =
Volume TMA

Power Stroke (Langkah Tenaga)


Bahan bakar diesel disemprotkan menjelang akhir
compression stroke. Ini menghasilkan pembakaran dan
dimulainya langkah tenaga (power stroke). Intake dan
exhaust valve tetap tertutup untuk mennyekat ruang
pembakaran. Gaya dari hasil pembakaran mendorong
piston turun dan menyebabkan connecting rod memutar
crankshaft 1800 lagi. Pada saat ini crankshaft telah mela-
kukan satu setengah putaran sejak siklus pertama
dimulai.

Exhaust Stroke (Langkah Buang)


Exhaust stroke adalah langkah terakhir dari Siklus 4
Langkah. Pada langkah buang (exhaust stroke), exhaust
valve terbuka, piston bergerak naik dan mendorong gas
hasil pembakaran keluar dari cylinder. Pada posisi TMA,
exhaust valve menutup, intake valve membuka, dan
siklus dimulai dari awal lagi. Saat ini connecting rod
telah memutar crankshaft 1800 lagi.

Dasar - Dasar Diesel Engine 23


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

4-Stroke Cycles Siklus 4-Langkah

Exhaust stroke mengakhiri proses Siklus 4-Langkah. Dan


selama proses tersebut, crankshaft telah menyelesaikan 2
x 3600. Secara berurutan adalah sebagai berikut : Intake,
Compression, Power dan Exhaust stroke, dan dinamai
"Siklus 4-Langkah". Engine Caterpillar menggunakan
Siklus 4-Langkah dan berlangsung terus menerus selama
engine hidup. Urutan terjadinya pembakaran pada
masing-masing cylinder disebut urutan pengapian (firing
order).

Empat langkah piston = Dua kali putaran crankshaft.

Dasar - Dasar Diesel Engine 24


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

2. Membedakan Diesel Engine dengan Gasoline Engine

Bagian ini akan mengajarkan tentang perbedaan antara


diesel engine dengan gasoline engine.

Layaknya diesel engine, gasoline engine juga mengguna-


kan pembakaran Siklus 4-Langkah untuk menghasilkan
energi gerak. Namun ada sedikit perbedaan dalam
prosesnya. Mari kita lihat apa sajakah perbedaan tersebut.

Pemantik/Busi – Spark
Perbedaan yang paling mencolok antara kedua engine itu
adalah bahwa diesel engine tidak membutuhkan peman-
tik (ignition) untuk menyalakan engine.
Seperti diketahui bahwa diesel engine menggunakan
tekanan udara dengan compression ratio yang tinggi
untuk memanaskan udara di dalam ruang pembakaran
sampai cukup panas untuk menyalakan bahan bakar.

Desain Ruang Pembakaran Diesel Engine


Perbedaan antara diesel engine dengan gasoline engine
juga terletak pada desain ruang pembakarannya.
Pada diesel engine, ruangan antara cylinder head dengan
piston pada saat di posisi TMA adalah sangat kecil,
sehingga menghasilkan rasio kompresi yang tinggi.
Kebanyakan piston untuk diesel engine memiliki ruang
pembakaran yang terletak tepat di atas piston.

Dasar - Dasar Diesel Engine 25


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Desain Ruang Pembakaran Gasoline Engine


Gasoline engine memiliki ruang pembakaran yang ter-
letak pada cylinder head. Ruangan antara piston dengan
cylinder head lebih luas daripada diesel engine, sehingga
rasio kompresinya lebih rendah.

Tenaga Engine
Perbedaan lain yang mencolok adalah kemampuan
engine untuk dibebani pada rpm rendah. Umumnya,
diesel engine biasa beroperasi antara 800 rpm dan 2200
rpm, menghasilkan torque yang lebih besar dan
menghasilkan tenaga yang lebih besar pula.

4-Stroke Cycles
Kedua engine tersebut mengubah energi panas menjadi
energi gerak melalui siklus 4 langkah.

Bahan Bakar
Diesel engine umumnya lebih efisien dalam penggunaan
bahan bakar daripada gasoline engine. Rata-rata output
horsepower-nya membutuhkan bahan bakar yang relatif
lebih sedikit.

Bobot Engine
Diesel engine lebih berat daripada gasoline engine
karena ia harus mampu menahan tekanan dan suhu tinggi
pada saat proses pembakaran.

Perbandingan Kompressi
Diesel Engine menggunakan rasio kompresi yang lebih
tinggi untuk memanaskan udara ke suhu pembakaran
yang dibutuhkan. Umumnya berkisar antara 13:1 sampa
20:1. Sementara gasoline engine hanya menggunakan
rasio kompresi antara 8:1 sampai 11:1.

Dasar - Dasar Diesel Engine 26


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

3. Engine Berbahan Bakar Gas dari Caterpillar

Bagian ini akan mengajarkan cara kerja spark ignited


engine.

Spark Ignited Engine


Engine ini menggunakan bahan bakar gas seperti
propana, metan dan etanol. Bahan bakar tersebut dan
kebutuhannya untuk fuel line bertekanan rendah,
dibutuhkan modifikasi khusus terhadap desain engine.

Engine ini bekerja dengan menggunakan bahan bakar gas


seperti propana dan metana. Berdasarkan desain dari
Caterpillar, beberapa suku cadang yang digunakan sama
saja, namun modifikasi yang khusus dibuat untuk sistem
fuel delivery.
Sistem pemasukan dan pembuangan udara, sistem
pendinginan dan sistem bahan bakar telah dirubah untuk
mengakomodasi pencampuran udara dan bahan bakar
dengan baik, serta ditambahkannya sistem spark ignition
bertegangan tinggi.
Di beberapa engine, bagian piston juga telah didesain
ulang ke bentuk lengkungan yang tajam untuk
mendukung proses pembakaran. Sementara pada engine
lainnya, digunakan piston berujung datar. Sensor-sensor
elektronik dan timing device telah ditambahkan untuk
meningkatkan performa engine beremisi rendah ini.
Engine berbahan bakar gas tersedia dalam tipe 3300,
3400, 3500, dan 3600.

Dasar - Dasar Diesel Engine 27


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

4. Terminologi

Bagian ini akan mengajarkan tentang terminologi atau


istilah-istilah umum yang digunakan dalam menjelaskan
fungsi-fungsi engine dan bagaimana seharusnya suatu
engine bekerja.

Kategori Ada tiga kategori utama dalam topik ini, yaitu : hukum-
hukum mekanika, tenaga output, dan efisiensi engine.

Hukum-hukum Mekanika Gesekan (Friction)


Gesekan atau friction adalah tahanan yang muncul akibat
gerakan antara dua permukaan yang saling bersentuhan.
Sebagai contoh adalah gesekan antara piston dan dinding
cylinder ketika piston bergerak ke atas dan ke bawah.
Gesekan menghasilkan panas yang pada akhirnya akan
membuat aus dan kerusakan pada komponen.

Inersia
Inersia adalah kecenderungan alamiah pada benda diam
untuk tetap diam dan benda bergerak untuk terus
bergerak apabila tidak ada gaya yang mempengaruhinya.
Engine menggunakan gaya (force) untuk mengatasi
inersia.

Gaya (Force)
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang memulai,
menghentikan, atau merubah pergerakan suatu benda.
Gaya dihasilkan oleh pembakaran pada langkah tenaga
(power stroke). Makin besar gaya yang timbul, makin
besar pula tenaga yang dihasilkan.

Dasar - Dasar Diesel Engine 28


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Tekanan
Tekanan adalah gaya yang terjadi per satuan luas area.
Dalam siklus 4 langkah, banyak sekali tekanan yang
bekerja pada bagian atas piston selama langkah kompresi
dan langkah tenaga.

Menciptakan Tekanan
Ada tiga cara untuk menciptakan tekanan, yaitu dengan
cara menaikkan suhu, mengurangi volume, atau
membatasi aliran. Beberapa sistem dan komponen-
komponen pada internal combustion engine dapat
menurunkan atau menaikkan tekanan. Pengetahuan dan
pengukuran tentang tekanan tertentu pada sebuah engine
merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui
kondisi keseluruhan engine itu sendiri.

Dasar - Dasar Diesel Engine 29


Konsep Siklus Engine 4-Langkah

Istilah-istilah Dalam Power Tenaga engine dijelaskan menurut kualitas dan kuantitas
Output karakteristik tertentu.

Torsi
Torsi adalah gaya putar atau gaya puntir. Sebuah
crankshaft menggunakan gaya ini untuk menggerakkan
flywheel, torque converter atau perangkat mekanis
lainnya.

Torsi Sebagai Satuan Kapasitas Beban


Torsi juga berfungsi sebagai ukuran kapasitas beban
sebuah engine.
Untuk menghitung Torque dalam satuan foot per pound
(lb.ft), rumusnya sbb:

5252 x Horsepower
Torque (lb. ft ) =
RPM

Torque Rise
Torque Rise adalah peningkatan torsi yang terjadi pada
saat engine lugged (penurunan rpm engine) dari rated
rpm. Hal ini berlangsung sampai tingkat rpm tertentu
dicapai, dan setelahnya itu torsi akan turun secara drastis.
Nilai torsi maksimum yang dicapai disebut sebagai peak
torque.

Rumusnya adalah :

TR =
[(PT − RT ) x 100]
RT

Keterangan:
TR = Torque Rise
TC = Torque Curve
HC = Horsepower Curve
PT = Peak Torque
RT = Rated Torque
HP + T = Horsepower plus Torque
(Horsepower = horsepower)

Horsepower
Horsepower adalah ukuran pada engine yang
menggambarkan jumlah daya output selang waktu
tertentu atau ukuran output rata-rata.
Brake horsepower adalah daya yang tersedia yang bisa
digunakan pada flywheel. Nilai Brake horsepower lebih
kecil dari nilai horsepower murni karena sebagian energi
yang dihasilkan telah digunakan untuk menggerakkan
Dasar - Dasar Diesel Engine 30
Konsep Siklus Engine 4-Langkah
komponen-komponen engine lainnya.
Rumus horsepower adalah:

RPM x Torque
Horsepower =
5252

Panas
Panas adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar. Energi panas diubah menjadi
energi mekanik oleh piston dan komponen engine
lainnya untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan.

Temperatur atau Suhu


Suhu adalah satuan tingkat panas atau dinginnya sebuah
benda. Umumnya menggunakan skala Fahrenheit atau
Celsius.

British Thermal Unit atau BTU


British Thermal Unit atau BTU digunakan untuk
mengukur jumlah panas bahan bakar secara spesifik, atau
jumlah kadar panas yang ditransfer dari satu benda ke
benda lainnya. Satu BTU adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan satu pound air sebesar satu
derajat Fahrenheit.

BTU pada Bahan Bakar


BTU digunakan untuk menggambarkan tingkat panas
bahan bakar. Bahan bakar dengan tingkat BTU tinggi
akan menghasilkan panas yang lebih besar dan tenaga
yang lebih besar pula. Secara umum, bahan bakar diesel
memiliki tingkat BTU yang lebih tinggi daripada
gasoline.

BTU pada Sistem Pendingin


BTU juga digunakan untuk menggambarkan seberapa
baik sistem pendingin bekerja. Makin besar BTU yang
dibuang oleh coolant, makin efisien pula sistem
pendinginnya.

Efisiensi Engine
Desain engine sangat berpengaruh pada performa dan
efisiensi engine yang bersangkutan.

Bore
Bore adalah diameter dalam dari cylinder, dan diukur
dalam satuan inchi atau milimeter. Bore sebuah cylinder
menentukan volume udara yang tersedia untuk pemba-
Dasar - Dasar Diesel Engine 31
Konsep Siklus Engine 4-Langkah
karan. Apabila faktor lainnya dianggap tetap, makin
besar bore akan semakin besar pula tenaga yang bisa
dihasilkan oleh engine.

Stroke
Stroke adalah sebutan untuk jarak yang ditempuh piston
dari posisi Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah
(TMB). Panjang stroke ditentukan oleh desain
crankshaft. Stroke yang panjang akan memasukkan udara
lebih banyak ke dalam cylinder dan membakar lebih
banyak bahan bakar serta menghasilkan tenaga lebih
besar.

Displacement
Rumus untuk menghitung displacement dari bore adalah
sbb:
Displacement = Luas area Bore x Stroke

Perbandingan Kompresi
Perbandingan Kompresi dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Volume TMB
Perbandingan Kompressi =
Volume TMA

Dasar - Dasar Diesel Engine 32

Anda mungkin juga menyukai