Bab
2
KONSEP SIKLUS ENGINE 4-LANGKAH
1. Konsep Dasar
Pembakaran
Udara dan bahan bakar yang dipanaskan secara bersama-
an menghasilkan pembakaran, yang kemudian mengha-
silkan gaya yang dibutuhkan untuk memutarkan engine.
Oksigen yang terdapat pada udara diperlukan untuk
membakar bahan bakar, yang kemudian menciptakan
gaya. Bila dikabutkan, bahan bakar diesel akan mudah
terbakar secara efisien. Proses pembakaran terjadi pada
saat campuran bahan bakar dan udara sudah cukup panas
untuk disulut. Ia harus terbakar cepat dan terkontrol
untuk menghasilkan energi panas yang paling tinggi.
Intinya : Udara + Bahan bakar + Panas = Pembakaran
Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran dibentuk oleh :
1. Cylinder Liner
2. Piston
3. Intake Valve
4. Exhaust Valve
5. Cylinder Head
Kompresi
Bila udara ditekan, maka suhunya akan naik. Semakin
banyak udara yang ditekan, maka panas yang didapat
akan semakin tinggi. Jika tekanannya cukup maka akan
menghasilkan suhu di atas suhu titik bakar bahan bakar.
Volume TMB
Perbandingan Kompressi =
Volume TMA
Pemantik/Busi – Spark
Perbedaan yang paling mencolok antara kedua engine itu
adalah bahwa diesel engine tidak membutuhkan peman-
tik (ignition) untuk menyalakan engine.
Seperti diketahui bahwa diesel engine menggunakan
tekanan udara dengan compression ratio yang tinggi
untuk memanaskan udara di dalam ruang pembakaran
sampai cukup panas untuk menyalakan bahan bakar.
Tenaga Engine
Perbedaan lain yang mencolok adalah kemampuan
engine untuk dibebani pada rpm rendah. Umumnya,
diesel engine biasa beroperasi antara 800 rpm dan 2200
rpm, menghasilkan torque yang lebih besar dan
menghasilkan tenaga yang lebih besar pula.
4-Stroke Cycles
Kedua engine tersebut mengubah energi panas menjadi
energi gerak melalui siklus 4 langkah.
Bahan Bakar
Diesel engine umumnya lebih efisien dalam penggunaan
bahan bakar daripada gasoline engine. Rata-rata output
horsepower-nya membutuhkan bahan bakar yang relatif
lebih sedikit.
Bobot Engine
Diesel engine lebih berat daripada gasoline engine
karena ia harus mampu menahan tekanan dan suhu tinggi
pada saat proses pembakaran.
Perbandingan Kompressi
Diesel Engine menggunakan rasio kompresi yang lebih
tinggi untuk memanaskan udara ke suhu pembakaran
yang dibutuhkan. Umumnya berkisar antara 13:1 sampa
20:1. Sementara gasoline engine hanya menggunakan
rasio kompresi antara 8:1 sampai 11:1.
4. Terminologi
Kategori Ada tiga kategori utama dalam topik ini, yaitu : hukum-
hukum mekanika, tenaga output, dan efisiensi engine.
Inersia
Inersia adalah kecenderungan alamiah pada benda diam
untuk tetap diam dan benda bergerak untuk terus
bergerak apabila tidak ada gaya yang mempengaruhinya.
Engine menggunakan gaya (force) untuk mengatasi
inersia.
Gaya (Force)
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang memulai,
menghentikan, atau merubah pergerakan suatu benda.
Gaya dihasilkan oleh pembakaran pada langkah tenaga
(power stroke). Makin besar gaya yang timbul, makin
besar pula tenaga yang dihasilkan.
Tekanan
Tekanan adalah gaya yang terjadi per satuan luas area.
Dalam siklus 4 langkah, banyak sekali tekanan yang
bekerja pada bagian atas piston selama langkah kompresi
dan langkah tenaga.
Menciptakan Tekanan
Ada tiga cara untuk menciptakan tekanan, yaitu dengan
cara menaikkan suhu, mengurangi volume, atau
membatasi aliran. Beberapa sistem dan komponen-
komponen pada internal combustion engine dapat
menurunkan atau menaikkan tekanan. Pengetahuan dan
pengukuran tentang tekanan tertentu pada sebuah engine
merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui
kondisi keseluruhan engine itu sendiri.
Istilah-istilah Dalam Power Tenaga engine dijelaskan menurut kualitas dan kuantitas
Output karakteristik tertentu.
Torsi
Torsi adalah gaya putar atau gaya puntir. Sebuah
crankshaft menggunakan gaya ini untuk menggerakkan
flywheel, torque converter atau perangkat mekanis
lainnya.
5252 x Horsepower
Torque (lb. ft ) =
RPM
Torque Rise
Torque Rise adalah peningkatan torsi yang terjadi pada
saat engine lugged (penurunan rpm engine) dari rated
rpm. Hal ini berlangsung sampai tingkat rpm tertentu
dicapai, dan setelahnya itu torsi akan turun secara drastis.
Nilai torsi maksimum yang dicapai disebut sebagai peak
torque.
Rumusnya adalah :
TR =
[(PT − RT ) x 100]
RT
Keterangan:
TR = Torque Rise
TC = Torque Curve
HC = Horsepower Curve
PT = Peak Torque
RT = Rated Torque
HP + T = Horsepower plus Torque
(Horsepower = horsepower)
Horsepower
Horsepower adalah ukuran pada engine yang
menggambarkan jumlah daya output selang waktu
tertentu atau ukuran output rata-rata.
Brake horsepower adalah daya yang tersedia yang bisa
digunakan pada flywheel. Nilai Brake horsepower lebih
kecil dari nilai horsepower murni karena sebagian energi
yang dihasilkan telah digunakan untuk menggerakkan
Dasar - Dasar Diesel Engine 30
Konsep Siklus Engine 4-Langkah
komponen-komponen engine lainnya.
Rumus horsepower adalah:
RPM x Torque
Horsepower =
5252
Panas
Panas adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar. Energi panas diubah menjadi
energi mekanik oleh piston dan komponen engine
lainnya untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan.
Efisiensi Engine
Desain engine sangat berpengaruh pada performa dan
efisiensi engine yang bersangkutan.
Bore
Bore adalah diameter dalam dari cylinder, dan diukur
dalam satuan inchi atau milimeter. Bore sebuah cylinder
menentukan volume udara yang tersedia untuk pemba-
Dasar - Dasar Diesel Engine 31
Konsep Siklus Engine 4-Langkah
karan. Apabila faktor lainnya dianggap tetap, makin
besar bore akan semakin besar pula tenaga yang bisa
dihasilkan oleh engine.
Stroke
Stroke adalah sebutan untuk jarak yang ditempuh piston
dari posisi Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah
(TMB). Panjang stroke ditentukan oleh desain
crankshaft. Stroke yang panjang akan memasukkan udara
lebih banyak ke dalam cylinder dan membakar lebih
banyak bahan bakar serta menghasilkan tenaga lebih
besar.
Displacement
Rumus untuk menghitung displacement dari bore adalah
sbb:
Displacement = Luas area Bore x Stroke
Perbandingan Kompresi
Perbandingan Kompresi dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Volume TMB
Perbandingan Kompressi =
Volume TMA