"Production Base Education": 1. Narasai Kasus
"Production Base Education": 1. Narasai Kasus
Narasai Kasus :
pg. 1
mengamalkan wawasan kewirausahaan dalam bidang teknologi
(technopreneurship) dengan landasan ekonomi pasar, sehingga mampu
menggerakan dana masyarakat secara optimal, khususnya dari dunia usaha dan
industri. Selain itu, usaha yang dilakukan harus mampu untuk memenuhi
keperluan biaya operasional pendidikan yang cukup besar supaya tidak
memberatkan anggaran pemerintah yang masih terbatas, serta untuk menjaga
kelangsungan proses pendidikan yang dilakukannya. Maka diperlukan
sebuah pengelolaan Perguruan Tinggi yang berbasis pada productions, dengan
pengelolaan model seperti ini sebuah Perguruan Tinggi dalam hal ini Politeknik
Negeri Cilacap diharapkan dimasa akan datang dapat turut serta dalam
menunjang perekonomian Kab. Cilacap.
Permasalah :
Dalam usaha untuk mewujudkan pengelolaan Perguruan Tinggi yang
berbasis pada production dan sejalan dengan kegiatan proses belajar mengajar
untuk itulah dibentuklah sebuah program PBE (Productions Base Educations).
Akan tetapi dalam perjalanya banyak menemui kedala/permasalah,
permasalah utama yang selanjutnya timbul adalah Project Delayed, dengan
adanya permasalah tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi visi & misi,
dan renstra yang telah disusun sebelumnya. Untuk menyikapi permasalah
tersebut Unit Bisnis (Pusat Pelayanan Masyarakat/PPM) selaku yang
bertanggung jawaban dalam production project, telah mengidentifikasi sebab-
sebab utama yang menyebabkan effek yakni Project Delayed. Sebab-sebab
utama/penyimpangan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mekanisme (Sistem & Mekanisme penyelenggaraan PBE oleh Institusi)
a) Kurikulum dan Proyek
b) Pemahaman tentang PBE
2) Metode Administrasi
a) Pegadaan Material
b) Legal
c) Komunikasi
3) Money (Pengelolaan Modal)
a) Anggaran (modal)
b) Payment
4) SDM
a) Motivasi
b) Jam kerja
c) Skill kurang
pg. 2
Untuk mengidentifikasi masalah diatas, dilakukan dengan menggunkan teknik
Fish Bone Diagram, dengan menggunakan teknik tersebut dapat diketahui sub
sebab masalah seperti yang tercantum dalam gambar diagram dibawah ini :
pg. 3
MEKANISME : METODE :
Sistim &Proses PBE Administrasi PBE
Administrasi
pg. 4
Identifikasi Persoalan Perbedaan atau Perubahan atau Sebab yang mungkin Bobot
Penyimpangan Fakta Bukan fakta EXIST IT HAPPENS
Metode Administrasi
- Pengadaan Bahan baku yang di pesan Pemesanan bahan baku Bahan baku yang dipesan Lamanya pemesanan SOP yg melibatkan bagian
material bahan sering mengalami melalui institusi yakni unit sering tidak tersedia di barang sehingga logistik dengan bagian
baku keterlambatan logistic yg berkomunikasi dg wilayah Cilacap, untuk itu menyebabkan saat bahan keuangan tidak berjalan 0,06
bagian keuangan berjalan perlu di pesan di luar kota baku tersebut dipesan dengan efektif
efektif mengalami kenaikan harga
- Komunikasi SOP dalam penggunaan Lab. SOP yg telah disepakati Terjadi Re-Strukturisasi shg Proses komunikasi Re-Strukturisasi Organisasi
atau Workshop sering antara Unit Bisinis dengan menyebab Struktur didasarkan kesepakan antar tdk di sosialisasikan dengan 0,18
berbenturan dg prodi. Prodi. pada saat pertama kali Organisasi di tingkat prodi. personel shg tidak melalui benar atau tidak
pg. 5
Identifikasi Persoalan Perbedaan atau Perubahan atau Sebab yang mungkin Bobot
Penyimpangan Fakta Bukan fakta EXIST IT HAPPENS
Money
- Anggaran Modal dasar untuk proyek Persediaan (at cost) Ketidakesuaian dalam Unit Bisinis belum bisa
sering tidak terakomodir dlm menjamin kelancaran dalam menetukan gross profit dan mendapatakn pinjaman
0,02
anggaran tahunan di institusi menjalanken setiap proyek margin keuntungan tiap-tiap modal dari kreditur
proyek
- Payment Pembayaran sering terlambat Pembayaran disesuaikan Tidak ada staff khusus yang Order yg tdk jalan Tidak ada bendahara
dengan MoU menagani penagihan piutang dikarenakan banyak khusus dalam menangani
0,10
piutang yang belum proyek
terselesaikan
pg. 6
Identifikasi Persoalan Perbedaan atau Perubahan atau Sebab yang mungkin Bobot
Penyimpangan Fakta Bukan fakta EXIST IT HAPPENS
- Skill Hasil pengerjaan proyek masih SDM yg mengerjakan proyek Dosen dalam membimbing Banyak proyek yg Tidak ada quality control
kasar atau terkadang tidak adalah mahasiswa yg di pengerjaan proyek tidak mendapat complain dari atau desain produk tidak
sesuai harapan pemesan bimbing langsung oleh dosen focus shg quality dibawah pemesan shg harus diencanakan dari awal
harapan pemesan dilakukan perbaikan 0,25
dimana dg perbaikan
tersebut menambah nilai
cost diluar perencanaan
- Jam kerja Pengerjaan Proyek PBE sudah direncankan Dosen pembimbing proyek Mahasiswa sering Time schedule proyek tidak
dilaksanakan setelah jam kerja tentang pembagian waktu belum maksimal dlm melaksanakan pekerjaan singkrong dengan beban
(mengajar dosen) selesai atau antara jam praktek kuliah dg membagi waktu antara proyek tanpa didampingi mengajar dosen 0,18
dimulai dari jam 15.30 s/d jam pengerjaan proyek pekerjaan tupoksi dg proyek oleh dosesn pembimbing
selesai proyek
- Motivasi Pengerjaan proyek tidak Pemberian tanggung jawab Mahasiswa dlm mengerjakan Pengerjaan proyek, banyak Kompensasi yg diberikan
termasuk dlm beban kinerja, pengerjaan proyek proyek sering tidak part yang tidak sesuai dg kepada dosen tidak sesuai
shg dosen tidak didasarkan surat tugas didampingi oleh dosen cetak biru dengan beban kerja. 0,08
memprioritaskan proyek sbg
tanggung jawab
J u m l a h Bobot 1,00
pg. 7
2. Analisis Persoalan : Sebab yang paling mungkin terhadap project delayed di
Politeknik Cilacap
Berdasarkan kajian diatas maka sebab yang paling mungkin dalam Narasi Kasus
Project Delayed di Politeknik Negeri Cilacap yang pertama adalah pada penyimpangan
Sumber Daya Manusia yakni pada Skill (0,25), Motivasi (0,08) dan Jam kerja (0,18)
dengan keseluruhan total bobot penyimpangan sebesar 0,51. Kemudian penyimpangan
pada urutan kedua adalah Metode Administrasi : Komunikasi (0,18), Legalitas (0,08)
dan Pengadaan Material (0,06) dengan total bobotnya sebesar 0,32. Di urutan ketiga
adalah money : payment (0,10) dan anggaran (0,02) dengan total bobotnya sebesar 0,12.
Dan urutan keempat adalah Mekanisme (sistem & proses PBE) : pelaksanaan
kurikulum dan Proyek (0,04) dan pemahaman (0,02) dengan total bobotnya sebesar
0,06. Setelah diketahui sebab utama atau penyimpangan utama dalam Narasi Kasus
Project Delayed Politeknik Cilacap, untuk menyelesaikan permasalah dalam narasi
diatas maka pemyimpangan pada sumber daya munusia mendapat prioritas utama
yang harus dilakukan pembenahan.
3. Analisis Keputusan
Sumber Daya Manusia merupakan sebab/penyimpangan utama dalam kasus
project delayed di Politeknik Cilacap, untuk itu peningkatan skill, motivasi dan
pengturan jam kerja menjadi prioritas utama dalam menyelesaikan permasalah project
delayed di Politeknik Cilacap.
1. Peningkatan skill
a. Melakukan Benchmarking ke sebuah perusahaan yang relevan
b. Magang industry bagi Dosen atau PLP
c. Mengirimkan Dosen/PLP mengikuti pelatihan management productions
dengan metode ToT
d. Merencanakan program Detasering konsultan mengenai desain produk
2. Peningkatan Motivasi Kerja
Sebab Utama menurunnya motivasi kerja dalam project delayed di Politeknik
Negeri Cilacap adalah sistem kompensasi yang tidak sesuai dengan beban
Dosen, berdasarkan sebab utama tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang
terhadap sistem kompensasi, adapaun perbaikan sistem kompensasi tersebut
menggunakan metode sistem insentif financial. Metode yang digunakan
dalam pendekatan ini ialah dengan Sistem insentip individual untuk Dosen
operasional atas dasar unit keluaran langsung/straight piece work :
Mis.
Standard : 50 unit per jam
Upah dasar : Rp. 500,- / jam
Dosen dalam membimbing produksi : 600 unit dalam 8 jam/hari
Atas dasar waktu yang dihemat :
pg. 8
Mis : waktu standard : 12 jam
pengerjaan : 8 jam
Waktu dihemat : 4 jam
Beberapa teknik pemberian Insentip :
• Halsey Plan :
Upah : 8 x Rp. 500,- = 4.000,-
Waktu dihemat : 4/8 x (8 x 500,-) = 2.000,-
Upah = 6.000,-
• Rowan Plan :
Upah : 8 x Rp. 500,- = 4.000,-
Waktu dihemat : 4/12 x (8 x 500,-) = 1.333,20
Upah = 5.333,20 = 5.400,-
• The Gantt Task and Bonus Plan:
Upah : 12 x Rp. 500,- = 6.000,-
Bonus : 10 % x 6.000 = 600,-
Upah = 6.600,-
pg. 9
1. Shift 1 dengan jam kerja pukul 08.00 – 15.00
Waktu istirahat dari pukul : 12.00 – 13.00.
2. Shift 2 dengan jam kerja pukul 15.00 – 22.00
Waktu istirahat dari pukul : 18.00 – 19.000
Pengaturan 3 kelompok (terdiri dari Satu Dosen, dua PLP dan 4 Mahasiswa)
yaitu kelompok A, B, dan C dengan 2 kelompok akan bekerja selama 2 hari
dan 1 kelompok off kerja dengan menggunakan sistem blok dan itu akan
dilakukan secara bergantian.
pg. 10