Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TRANSFORMATIF KERSO DARMA

DESA GENTING, KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI


MEMBANGUN MASYARAKAT MAJU BERKEADABAN BERBASIS INTEGRASI ILMU,
KEARIFAN LOKAL DAN MODERASI BERAGAMA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah (KKN) Kuliah Kerja Nyata
Dosen Pembimbing : Ibu. Yusti Arini, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 91:


Fakultas / Jabatan Dalam
No. Nama Peserta KKN NIM
Prodi Kelompok
1. Fahmi Syahrul Romadhon 203121105 FIT/PBA Ketua
2. Agus Nugroho 205211253 FEBI/MBS Wakil Ketua
3. Fatmawati Putri Astuti 203111155 FIT/PAI Sekretaris 1
4. Tsania Lu’luatul Jannah 202131052 FASYA/HPI Sekretaris 2
5. Naaziroh Mahastin Nur .C 205231150 FEBI/PBS Bendahara 1
6. Ayuni Indah Puspitasari 201111083 FUD/IAT Bendahara 2
7. Muhammad Fuad Syarifuddin 201211046 FUD/KPI Sie. Kominfo
8. Ayu Rohmana 201221245 FUD/BKI Sie. Kominfo
9. Vidia Antika Nur Ashari 205221180 FEBI/AKS Sie. Humas 1
10. Septia Amelia A.M 205211222 FEBI/MBS Sie. Humas 2
11. Kartika Damayanti 203141115 FIT/PGMI Sie. Konsumsi
12. Rofiah Tri Hastuti 206111127 FAB/SI Sie. Acara
13. Ummi Kharisma Oktafani 206121293 FAB/PBI Sie. Acara

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2023

1
PERAN MAHASISWA KKN DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MAJU
BERKEADABAN BERBASIS INTEGRASI ILMU, KEARIFAN LOKAL DAN
MODERASI BERAGAMA DI DUSUN KADIPIRO, DESA GENTING, KECAMATAN
CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI

Fahmi Syahrul Romadhon (203121105), Agus Nugroho (205211253), Fatmawati Putri Astuti
(203111155 ), Tsania Lu’luatul Jannah (202131052 ), Naaziroh Mahastin Nur .C (205231150
), Ayuni Indah Puspitasari (201111083 ), Muhammad Fuad Syarifuddin (201211046 ), Ayu
Rohmana (201221245 ), Vidia Antika Nur Ashari (205221180 ), Septia Amelia A.M
(205211222 ), Kartika Damayanti (203141115 ), Rofiah Tri Hastuti (206111127 ), Ummi
Kharisma Oktafani (206121293)

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Abstrak
Kuliah Kerja Nyata Transformatif Kersodarma Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta di Dusun Kadipiro, desa Genting, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali
merupakan bagian kegiatan intrakurikuler yang perlu ditempuh mahasiswa dan sekaligus
memberi kesempatan kepada mahasiswa supaya dapat belajar serta berkolaborasi dengan
masyarakat. Kegiatan KKN ini sebagai bagian dari perkuliahan yang mempunyai peran
strategis dalam mengintegrasikan ranah pengabdian dengan pendidikan serta penelitian,
kepedulian dan kepekaan sosial. KKN dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2023 sampai
dengan 24 Juli 2023. Dalam artikel ini akan membahas mengenai program kerja desa dan
program kerja mandiri yang dilakukan mahasiswa KKN. KKN ini bertujuan untuk
mensinergikan potensi dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan realita yang sedang
dihadapi masyarakat dengan spirit Islam transformatif dan moderasi beragama. Metode
pelaksanaan KKN di lapangan ditempuh melalui tahapan observasi dan planning program
kerja mandiri selain program kerja desa yang telah direncanakan. Program kerja mandiri
mahasiswa KKN mendapatkan dukungan dari perangkat desa dan masyarakat Dusun
Kadipiro. Perangkat desa beserta jajarannya banyak melibatkan mahasiswa KKN dalam
pelaksanaan program kerja desa salah satunya seperti kebun gizi, pengajian, kumpulan rutin,
posyandu dan gotong-royong. KKN Transformatif Kersodarma Universiatas Islam Negeri
Raden Mas Said Surakarta diharapkan bisa memberikan hikmah bagi masyarakat Dusun
Kadipiro serta bisa melahirkan dan membangun masyarakat menjadi lebih maju dan
berkeadaban.
Kata Kunci: Peran, Mahasiswa, KKN, Program Kerja

A. Pendahuluan
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta dalam kegiatan
KKN Transformatif Kersodarma tahun 2023 tersebar di wilayah kabupaten Boyolali di
antaranya di Dusun Kadipiro, desa Genting, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali.
Dengan jumlah mahasiswa KKN yang melaksanakan pengabdian di desa Kadipiro adalah
13 orang yang terdiri dari 3 mahasiswa dan 10 mahasiswi, yang berasal dari program studi
yang berbeda-beda. Di mana dengan perbedaan ini diharapkan bisa melakukan pengabdian
dengan memanfaatkan informasi serta ilmu yang pernah diperoleh ketika menempuh
perkuliahan di kampus.
Kegiatan mahasiswa KKN Transformatif Kersodarma di Dusun Kadipiro terdiri
dari kegiatan program kerja desa dan kegiatan program kerja mandiri. Tema dalam kegiatan
KKN Transformatif Kersodarma ini adalah “Membangun Masyarakat Maju Berkeadaban
Berbasis Integrasi Ilmu, Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama”. Maksud dari tema ini

2
merupakan pengejawantahan penguatan tanggung jawab sosial perguruan tinggi melalui
kegiatan KKN guna membangun masyarakat yang maju berkeadaban, dan berbasis
moderasi beragama sebagai cara beragama yang moderat di tengah masyarakat yang
beragam (Abas et al., 2023).
Oleh karena itu berkaitan dengan tema di atas dalam artikel ini akan membahas
mengenai peran mahasiswa KKN dalam membangun masyarakat maju berkeadaban
berbasis integrasi ilmu, kearifan lokal dan moderasi beragama di Dusun Kadipiro, desa
Cepogo, kabupaten Boyolali. Peran adalah suatu tindakan yang memberi batasan manusia
atau sekelompok manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas sesuai dengan kesepakatan
yang dibuat. Seseorang yang telah melaksanakan suatu hak dan kewajiban sesuai dengan
kedudukan, maka seseorang tersebut dapat dikatakan telah menempuh suatu peranannya
(Hariana et al., 2021).
Adapun tujuan diadakannya KKN di Dusun Kadipiro adalah supaya bisa
berpartisipasi serta mempunyai rasa kepedulian terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi masyarakat Dusun Kadipiro. Mahasiswa KKN diharapkan mampu menemukan
solusi dari persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat dan menjadikan pendorong
dalam pengembangan riset yang bertujuan membantu menyelesaikan persoalan masyarakat
serta mengembangkan rasa kepekaan terhadap kondisi sosial.
Kebersamaan yang dibangun mahasiswa KKN dengan beragam program studi
diharapkan dapat melahirkan jiwa kepemimpinan yang amanah, jujur, berani, dan disiplin
dalam melaksanakan program kerja. Sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik,
memberikan pengalaman baru dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

B. Metode Penelitian
Dalam penyusunan artikel ini, peneliti memakai metode PAR (Participatory Action
Research). Dimana menurut (Rahmat & Mirnawati, 2020) PAR (Participatory Action
Research) adalah salah satu model penelitian yang mencari sesuatu untuk menghubungkan
proses penelitian ke dalam proses perubahan sosial. Perubahan sosial yang dimaksud
adalah bagaimana dalam proses pemberdayaan dapat mewujudkan tiga tolak ukur, yakni
adanya komitmen bersama masyarakat, adanya local leader dalam masyarakat dan adanya
institusi baru dalam masyarakat yang dibangun berdasarkan kebutuhan. Penelitian ini
membawa proses pengkajian dalam lingkaran kepentingan orang dan menemukan solusi
praktis bagi masalah bersama dan isu-isu yang memerlukan aksi dan refleksi bersama, dan
memberikan kontribusi bagi teori praktis. Dalam pelaksanaan metode PAR (Participatory
Action Research) ditempuh melalui beberapa tahapan seperti melakukan pengamatan
lapangan sekitar Dusun Kadipiro, menemukan potensi yang dimiliki Dusun Kadipiro,
persoalan-persoalan yang terjadi di Dusun Kadipiro, serta menemukan solusi dari persoalan
yang terjadi.
Dalam penyusunan artikel ini selain menggunakan teknik PAR (Participatory
Action Research) peneliti juga memakai metode penelitian deskriptif. Menurut Dwi Putri
di kutip dari (Tri et al., 2023) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan analisis
penelitian yang menggunakan beragam sumber dan melihat terlebih dahulu kondisi
lapangan yang sesungguhnya untuk dapat memaparkan serta menggambarkan sesuatu yang
diteliti. Asal mula informasi yang dipakai dalam pengkajian ini yaitu wawancara kepada
beberapa tokoh masyarakat sekitar untuk mendapatkan data-data yang faktual.

C. Hasil dan Pembahasan


Mahasiswa KKN Transformatif Kersodarma Universitas Islam Negeri Raden Mas
Said Surakarta dengan lokasi pengabdian masyarakat di Dusun Kadipiro, desa Genting,
kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali melaksanakan penyerahan dari dosen pembimbing

3
lapangan kepada perangkat desa beserta jajarannya pada tanggal 26 Juni 2023, dengan
jumlah 13 orang mahasiswa dengan beragam program studi. Ketika itu mahasiswa KKN
disambut sangat baik oleh perangkat desa beserta jajarannya dengan harapan mahasiswa
KKN bisa bersosialisasi dengan masyarakat Dusun Kadipiro serta bisa menjalankan
program kerjanya dengan baik.

Kondisi Sosial Masyarakat Dusun Kadipiro


Di kesempatan berikutnya mahasiswa KKN mulai berbaur dengan masyarakat
melalui kegiatan observasi lapangan di Dusun Kadipiro, untuk menemukan informasi dan
data-data awal dari kondisi Dusun Kadipiro. Kadipiro sendiri adalah salah satu Dusun yang
ada di desa Genting yang terletak di kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali. Desa Genting
pada saat ini di bawah kepemimpinan Bapak. Komedi. Wilayahnya termasuk dalam
wilayah pegunungan, sehingga daerahnya naik turun karena bertempat di antara lereng
gunung merapi dan lereng Gunung Merbabu. Lokasi wilayahnya dikelilingi oleh
perbukitan yang hijau, tegalan, dan lahan miring yang ditanami berbagai macam tanaman
sayur seperti kubis, tomat, cabai, terong, hingga ditanami tanaman tembakau. Dusun
Kadipiro masih sangat alami dan jauh dari keramaian kota tetapi sudah tergolong sebagai
salah satu desa maju.
Dari pemetaan wilayah yang pernah dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan
pengamatan di lapangan. Berikut hasil pemetaan serta hasil wawancara dengan salah satu
warga Dusun Kadipiro dan ketua pemuda Dusun Kadipiro.

Gambar 1. Peta Dusun Kadipiro

“Kebanyakan penduduk Dusun Kadipiro memeluk agama islam (sekitar 90% dari
keseluruhan penduduk). Sebagian besar penduduk Dusun Kadipiro mengikuti organisasi
Islam yaitu Nahdlatul Ulama. Mayoritas pekerjaan penduduk Dusun Kadipiro sebagai
seorang petani, peternak, dan pengusaha brambang goreng (home industry). Sebagian besar
Dusun Kadipiro dikelilingi oleh persawahan dan perkebunan. Jalan-jalan di Dusun
Kadipiro sangat terjal (naik-turun) dan berkelok-kelok, tetapi sudah dicor dan diaspal halus.
Dusun Kadipiro termasuk daerah dataran tinggi, maka rawan terjadi kecelakaan dan tanah
longsor yang pernah terjadi pada bulan Januari 2023. Di Dusun Kadipiro terdapat banyak
masjid, walaupun terkadang belum berfungsi dengan maksimal di karenakan kesibukan dan
kurangnya kesadaran masyarakat. Antara wilayah RT satu dengan RT yang lain sudah ada
batasan yang jelas. Di Dusun Kadipiro masih sangat sedikit didapati warung sehingga

4
warga cukup kesulitan ketika mencari sesuatu, oleh sebab itu perlu pergi ke pasar terdekat”.
(Wawancara dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2023).
Dalam proses pengamatan masyarakat Dusun Kadipiro merupakan masyarakat
majemuk. Masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dengan sistem nilai yang dianut
dari berbagai kesatuan sosial hingga menjadi bagiannya dan membuatnya kurang memiliki
loyalitas terhadap masyarakat keseluruhan dan kurang mamiliki homogenitas kebudayaan
untuk saling memahami satu dengan yang lain (Saddam et al., 2020). Di sana banyak
ditemukan budaya dan kearifan lokal yang masih sangat kental salah satunya dapat dilihat
dalam program kerja desa di bidang keagamaan, banyak sekali acara keagamaan baik dari
pengajian rutinan, sholawatan, yasinan, mujahadah dan lain sebagainya. Selain program
kerja desa mengenai keagamaan, ada juga kebun gizi, posyandu dan kumpulan rapat
rutianan.

Peran Mahasiswa KKN Terhadap Program Kerja Desa


Di Dusun Kadipiro juga terdapat posyandu yang cukup aktif setiap bulannya.
Posyandu merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu. Untuk lebih jelasnya menurut
(Widarti et al., 2019) posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang mana kegiatannya diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat. Karena terselenggaranya kegiatan Posyandu melibatkan berbagai pihak, baik
dari unsur masyarakat, unsur dinas dan instansi yang terkait seperti lembaga kesehatan atau
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Gambar 2. Kegiatan Posyandu

Dari hal ini mahasiswa KKN sangat berperan penting terhadap kegiatan Posyandu
salah satunya dalam hal membantu pencatatan perkembangan balita. Seperti, melakukan
pendataan terhadap imunisasi balita, tinggi badan balita, berat badan balita sampai dengan
kondisi perkembangan ibu hamil dan menyusui. Posyandu yang sering di lakukan
masyarakat Kadipiro terbagi menjadi dua yaitu posyandu yang bertempat di Dusun
Kadipiro dan posyandu yang bertempat di balai desa Genting. Untuk kegiatan posyandu di
Dusun Kadipiro adalah pemeriksaan balita dan ibu hamil, seperti pengukuran tinggi badan
sampai dengan berat badan. Sedangkan kegiatan posyandu yang bertempat di Balai Desa
Genting adalah imunisasi. Imunisasi ini dilaksanakan serentak untuk seluruh masyarakat
Desa Genting.
Selain posyandu, seperti yang dibahas sebelumnya bahwa masyarakat Dusun
Kadipiro mayoritas bekerja sebagai petani kebun. Di Dusun Kadipiro terdapat program
kebun gizi yang dilaksanakan per RT (Rukun Tetangga).

5
Gambar 3. Kegiatan Kebun Gizi

Kebun gizi ini merupakan sebuah lahan kecil yang dimiliki masyarakat Dusun
Kadipiro khususnya di RW 03, yang mana lahan kecil ini ditanami berbagai jenis tanaman
dan sayuran. Mulai dari wortel, sawi, kubis, terong, cabai , tomat dan yang paling terkenal
yaitu daun adas. Kebun gizi di Dusun Kadipiro ini terkenal sangat baik dan asri, hingga
pernah mengikuti lomba di tingkat kabupaten Boyolali. Kebun gizi di Dusun Kadipiro ini
menjadi panutan Dusun-Dusun yang lain karena perawatannya yang optimal, sehingga
menghasilkan tanaman yang bagus untuk di budidayakan. Untuk perawatan kebun gizi
sendiri menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Dusun Kadipiro khususnya di RW 03.
Dalam program kebun gizi ini mahasiswa KKN berperan aktif berkontribusi membantu
masyarakat dalam perawatan, yang mana setiap sore dilakukan pemupukan, penyiraman
sampai dengan pergantian tanaman baru.

Gambar 4. Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban

Karena program KKN Transformatif Kersodarma dilaksanakan bersamaan dengan


Hari Raya Idul Adha. Kegiatan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban di
Dusun Kadipiro khususnya di RW 03 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Juni 2023.
Di sini peran mahasiswa KKN sangat dibutuhkan masyarakat Dusun Kadipiro dalam
membantu penyembelihan hewan kurban, misalkan ikuti bergotong-gotong royong
menyembelih hewan kurban, menguliti daging, memotong-motong daging, menimbang
sampai dengan membagikan daging hewan kurban. Untuk kegiatan penyembelihan hewan
kurban disini terbagi menjadi dua tempat. Mayoritas hewan kurban yang disembelih disini
adalah hewan kambing dan sapi.
Dari serangkaian kegiatan bermasyarakat sebelumnya, yang terakhir adalah
kegiatan kumpulan. Terdapat dua kegiatan kumpulan di Dusun Kadipiro yaitu kumpulan
untuk pengajian rutinan dan kumpulan rapat rutin.

6
Gambar 5. Kegiatan Pengajian

Pertama, karena Dusun Kadipiro sangat kental dengan nuansa kereligiusannya dan
kearifan lokalnya, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kegiatan pengajian, mulai
dari pengajian mujahadah, pengajian yasinan, pengajian rutinan sampai dengan
sholawatan. Mujahadah sendiri merupakan kegiatan dzikir bersama, sedangkan yasinan
yaitu tradisi pembacaan surat Yasiin secara bersama–sama. Kegiatan - kegiatan tersebut
merupakan kearifan lokal merupakan bentuk pola tatanan kehidupan yang diwarisi dari satu
keturunan ke keturunan yang selanjutnya yang mencakup bidang agama, budaya sampai
dengan adat dalam ruang lingkup sistem sosial masyarakat (Rummar, 2022). Belum lama
ini pada hari Rabu, tanggal 19 Juli 2023 diselenggarakannya pengajian akbar yang mana
dalam kegiatan tersebut di isi oleh Habib Idrus bin Umar Assegaf dan Abah Kyai Lukman
Hakim. Dalam kegiatan pengajian ini masyarakat Kadipiro sangat antusias, hal ini
dibuktikan dengan hampir 200 peserta hadir dalam pengajian ini. Dari kegiatan ini
mahasiswa KKN memiliki peran membantu masyarakat dalam mempersiapkan kegiatan
seperti, penataan tikar dan panggung, mempersiapkan sound, peralatan tambahan sampai
dengan menyiapkan konsumsi.
Kedua, mengenai kegiatan rapat rutinan. Di Dusun Kadipiro khususnya di RW 03
ini sering mengadakan kumpulan mulai dari kumpulan ibu-ibu PKK, bapak-bapak, sampai
dengan pemuda. Kumpulan ini diadakan satu bulan sekali tergantung dari masing-masing
RT. Yang mana di RW 3 ini terdiri dari lima RT (Rukun Tetangga) yang meliputi RT 10, 11,
12, 13 dan 14. Dalam kegiatan kumpulan ini ada masyarakat yang aktif mengikuti dan ada
pula yang tidak, dikarenakan ada kesibukan masing-masing.

Gambar 6. Kegiatan Kumpulan Rutin

Dalam kegiatan kumpulan ini peran mahasiswa KKN adalah menampung aspirasi-aspirasi
terkait permasalahan masyarakat Dusun Kadipiro dan mencoba memberikan solusi melalui
program kerja mandiri yang diadakan oleh mahasiswa KKN, di mana dalam program kerja
mandiri yang dibuat mahasiswa KKN ini menyesuaikan persoalan-persoalan yang ada di
lingkungan Dusun Kadipiro terkhusus di RW 3. Pertama, kurangnya kesadaran pemuda
untuk dapat memajukan desa. Kedua, kurangnya tenaga pendidik di TPA (Taman
7
Pendidikan Al-Quran). Ketiga, kurangnya kegiatan anak-anak ketika liburan sekolah.
Keempat, minimnya jamaah yang mengikuti sholat Jumat di masjid. Kelima, banyaknya
UMKM di Dusun Kadipiro yang belum bersertifikasi halal. Keenam, kurangnya sarana
hiburan untuk masyarakat Dusun Kadipiro dan tidak adanya penanda untuk rumah ketua
RT/RW.

Peran Mahasiswa KKN Terhadap Program Kerja Mandiri


Dari persoalan-persoalan yang di bahas sebelumnya, hadirnya program kerja
mandiri yang dirancang oleh mahasiswa KKN dimaksudkan untuk memberikan solusi dari
persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat Dusun Kadipiro. Sebelum melaksanakan
program kerja mandiri yang telah dirancang mahasiswa KKN meminta izin serta meminta
saran dari perangkat desa setempat. Dari perangkat desa beserta jajarannya sangat
menerima dan mendukung program kerja mandiri yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa
KKN di Dusun Kadipiro.
Program kerja mandiri yang pertama berhubungan dengan pendidikan. Di mana
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan
pembelajaran yang menyenangkan supaya peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat (Pristiwanti et al., 2022). Pendidikan terbagi menjadi dua yaitu pendidikan
formal dan pendidikan non formal (Taofik, 2020). Salah satu bentuk pendidikan non formal
adalah kegiatan TPA/TPQ. Kegiatan TPA/TPQ atau Taman Pendidikan Al-Quran adalah
lembaga atau sekelompok orang yang menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar
yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Quran sejak usia dini serta
dapat memahami ilmu-ilmu dasar keagamaan (Maysara, 2022).

Gambar 7. Kegiatan TPA

Di Dusun Kadipiro terdapat tiga TPA/TPQ yang kami jalankan yaitu TPA Al-
Barokah, TPA Nurul Huda dan TPA Darul Ulum. Sebenarnya kegiatan TPA di Dusun
Kadipiro sudah ada, namun kegiatannya belum maksimal dan belum bisa terkoordinasi
dengan baik karena banyak faktor yang melatarbelakanginya yaitu kurangnya tenaga
pengajar dan juga minimnya penguasaan ilmu dari para pengajar sehingga ilmu yang
8
diterima peserta didik kurang maksimal. Dari persoalan ini peran dari mahasiswa KKN
memberikan solusi dengan mencoba membuat program penjadwalan TPA dengan berbagai
materi dan kegiatan pembelajaran yang dikemas menarik sehingga para peserta didik dapat
bersemangat dan berantusias mengikuti. Jadi bukan hanya sekedar membaca Al-Quran atau
Iqro’ saja yang membuat kegiatan TPA menjadi terkesan membosankan.
Mahasiswa KKN di sini berperan mengintergrasikan ilmu agama yang pernah
dipelajari di sekolah sebelumnya kemudian diajarkan kepada anak-anak TPA sehingga
memberikan manfaat. Selain itu mahasiswa KKN juga mengajarkan mengenai moderasi
beragama. Menurut (Muaz & Ruswandi, 2022) moderasi beragama adalah sikap saling
menghargai dan menghormati nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar pola pikir yang
lurus dan pertengahan, tidak berlebihan dalam hal beragama. Di mana dalam moderasi
beragama terkandung beberapa nilai-nilai yang perlu diajarkan kepada anak-anak TPA
seperti: tawassut (mengambil jalan tengah), tawazun (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan
tegas), tasamuh (toleransi), musawah (egaliter), syura (musyawarah), islah (damai),
aulawiyyah (mendahulukan yang prioritas), tatawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif) dan
tahaddur (berkeadaban) (Abidin, 2021).

Gambar 8. Penyerahan Donasi

Dengan adanya perubahan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk anak-anak TPA
di Dusun Kadipiro, baik dalam segi membaca dan menulis Al-Quran, tauhid sampai dengan
ibadah. Kegiatan TPA ini dilaksanakan tiga kali dalam satu minggu yaitu di hari Senin,
Rabu, dan Sabtu. Disisi lain melihat kondisi buku dan alat tulis di TPA cukup
memprihatinkan, mahasiswa KKN mengadakan open donasi guna membantu dan
mendukung fasilitas kegiatan TPA di Dusun Kadipiro. Open donasi ini bisa dalam bentuk
barang secara langsung atau uang yang nantinya dapat di salurkan ke TPA Al-Barokah, TPA
Nurul Huda dan TPA Darul Ulum.

Gambar 9. Kegiatan teras Bermain

Masih berhubungan dengan anak-anak Dusun Kadipiro, biasanya masa anak-anak


adalah masa di mana masih suka bermain. Bermain merupakan aktivitas serta kualitas
9
pikiran yang terlibat dengan pandang dunia anak-anak. Bermain mengacu kepada berbagai
aktivitas sukarela yang termotivasi secara intrinsik yang biasanya diasosiasikan dengan
kesenangan dan keseruan. Bermain juga memberikan repertoar luas pada keterampilan dan
tanggapan anak dalam dunia belajar (Wahyuni & Azizah, 2020).
Bertepatan dengan liburan sekolah membuat anak-anak Dusun Kadipiro sepi akan
kegiatan. Melihat persoalan ini mahasiswa KKN mengadakan kegiatan teras bermain.
Dimana kegiatan teras bermain ini diperuntukkan untuk anak-anak Dusun Kadipiro, yang
mana dalam rangkaian kegiatan ini terdiri dari senam pagi, bersih-bersih lingkungan dan
out bound. Kegiatan ini terlaksana pada hari Minggu, 9 Juli 2023 yang bertempat di Posko
Mahasiswa KKN. Dalam kegiatan ini anak-anak sangat antusias mengikuti dari awal
sampai akhir acara. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anak-anak yang hadir yaitu 45 orang.

Gambar 10. Kegiatan Bimbingan Belajar

Selain kegiatan teras bermain, mengingat mendekati tahun ajaran baru yang mana
pembelajaran semakin naik kelas maka materi pembelajaran yang akan semakin sulit. Dari
hal ini mahasiswa KKN membuat program kerja bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan
belajar merupakan aktivitas pemberian bantuan kepada peserta didik dalam menyelesaikan
masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga tercapai tujuan belajar yang
diinginkan (Rozaq, 2018). Dalam kegiatan ini meliputi aktivitas mengajar dan
membimbing anak-anak SD/MI mengenai mata pelajaran sekolah yang belum bisa
dimengerti, salah satunya seperti matematika, bahasa Inggris, bahasa Jawa dan lain
sebagainya. Kegiatan bimbingan belajar ini dilaksanakan setiap pagi pada hari Selasa dan
Kamis.
Bergeser dari dunia anak-anak ke dalam masyarakat. Hari Jum’at merupakan hari
yang memiliki keistimewaan bagi umat muslim. Sangat banyak hadis-hadis yang
menjelaskan keutamaan keutamaan hari Jum’at. Salah satunya hari Jum’at adalah hari raya
kaum muslim, dengan ini banyak yang meminta pengampunan dari Allah dan menjalankan
apa yang di perintahkan oleh Allah SWT. Dan melihat kondisi jamaah sholat Jum’at di
Masjid Al-Madani cukup sepi. Terkait hal tersebut mahasiswa KKN menjalankan program
kerja yang di beri nama kegiatan Jum’at berkah. Di mana kegiatan Jum’at berkah ini adalah
kegiatan berbagi makanan setelah dilaksanakannya sholat Jum’at dengan tujuan untuk
bersedekah dan menambah motivasi jama’ah supaya rajin pergi ke masjid. Kami telah
melaksanakan kegiatan Jum’at berkah ini di tanggal 7 Juli 2023. Alhamdulillah dengan
adanya kegiatan Jum’at berkah ini antusias masyarakat Dusun Kadipiro untuk pergi ke
masjid semakin bertambah, mulai dari anak-anak, pemuda, sampai lansia.
Masalah selanjutnya melihat kondisi sekarang, di mana ilmu pengetahuan dan
teknologi telah memberikan berbagai produk makanan, minuman, kosmetik dan obat-
obatan. Masyarakat awam tidak lagi bisa mengenali dengan mudah bagaimana cara dan apa
saja bahan yang digunakan. Di samping bahan baku yang digunakan untuk membuat

10
produk olahan, cara membuatnya juga sangat sulit untuk dideteksi. Terkadang ditemukan
bahan baku yang halal tetapi dalam proses pengolahannya membutuhkan bahan tambahan
yang haram, sehingga terjadi pencampuran antara yang halal dengan yang haram.
Informasi mengenai proses tidak dapat disampaikan melalui kemasan saja, atau
barangkali ada unsur kesengajaan menyembunyikannya. Dengan berbagai kondisi di
sebelumnya dapat dikatakan bahwa hal-hal yang statusnya samar-samar menjadi semakin
meningkat. Keadaan ini tentu saja tidak menguntungkan apabila dilihat dari segi agama.
Dalam ajaran agama Islam, makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung unsur
atau bahan-bahan yang haram atau dilarang untuk di konsumsi umat Islam serta
pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat. Oleh sebab itu, kehalalan suatu produk
makanan adalah masalah kritis yang perlu untuk diperhatikan. Halal memang menjadi salah
satu syarat produk supaya dapat menembus pasar secara global, termasuk di Indonesia.
Dalam UU RI No. 33 Tahun 2014 mengenai jaminan produk halal telah mensyaratkan di
pasal 4 tentang kewajiban sertifikasi halal untuk semua produk yang masuk, beredar dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia (Putri, 2021).

Gambar 11. Kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Halal UMKM

Berhubungan dengan sertifikasi halal, di Dusun Kadipiro banyak sekali pelaku-


pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat halal produk yang dipasarkan. Dari
persoalan tersebut peran mahasiswa KKN membantu para pelaku UMKM untuk bisa
mendapatkan sertifikat halal dengan menyelenggarakan “Sosialisasi Sertifikasi Halal
UMKM”, yang mana dari kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kalangan
masyarakat sekitar, seperti menambah pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
makanan halal, memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya sertifikasi
halal UMKM dan memberikan penyuluhan serta pengarahan mengenai tata cara makanan
dapat bersertifikasi halal. Alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana pada Kamis, 20 Juli
2023 yang bertempat di Sekretariat Kelompok Tani Ngudi Makmur dengan total peserta
yang hadir 23 orang pelaku UMKM.
Beralih dari persoalan pelaku UMKM menuju persoalan kedekatan masyarakat.
Melihat kondisi sekarang, di mana warga Dusun Kadipiro mulai dari anak-anak hingga
dewasa yang jarang sekali berkumpul dan srawung bersama antar tetangga. Yang
disebabkan karena kesibukan mereka masing-masing. Seperti bekerja, bersekolah, pergi ke
ladang dan lain sebagainya. Dari persoalan tersebut mahasiswa KKN berinisiatif
menyelenggarakan kegiatan “Srawung Film dan Perpisahan KKN” yang diharapkan dapat
menjadi sarana hiburan masyarakat Dusun Kadipiro mulai dari RT 10 sampai dengan RT
14, menjadikan kegiatan ini sebagai acara perpisahan yang terkesan bagi mahasiswa yang
telah menempuh KKN di Dusun Kadipiro.

11
Gambar 12. Kegiatan Srawung Film dan Perpisahan KKN

Menurut (Anjang et al., 2020) Srawung merupakan istilah Jawa yang berarti
pertemuan yang dilakukan lebih dari satu orang atau sekelompok, dengan tujuan
masyarakat dapat saling nguduroso atau berbagi rasa menyampaikan realitas kehidupan
yang terjadi di sekitarnya, bukan hanya dalam pikiran tetapi juga bisa melalui
pengungkapan perasaan. Hal ini didasari atas nilai-nilai karakter dan norma budaya
masyarakat pedesaan yang cenderung senang berkumpul dan bersosialisasi antar tetangga,
sanak saudara, dan kerabat.
Srawung menjadikan masyarakat sebagai media perkenalan, berbagi pengalaman
dan cerita, menjalin tali sillaturahmi, membantu antara satu dengan yang lain, tolong-
menolong dan lain sebagainya (Anjang et al., 2020). Karena sejatinya manusia hidup
sebagai makhluk sosial atau membutuhkan uluran tangan orang lain dalam menapaki hidup
selama di dunia. Alhamdulillah kegiatan Srawung Film dan Perpisahan KKN ini dapat
terlaksana pada Minggu, 23 Juli 2023 dengan rangkaian cara yang sangat seru, mulai dari
tarian, nonton film bareng sampai dengan perpisahan. Di tengah-tengah acara ini
mahasiswa KKN juga memberikan kenang-kenangan berupa Plang untuk ketua RW
(Rukun Warga) 3 dan seluruh ketua RT (Rukun Tetangga) mulai dari RT 10 sampai dengan
14. Yang mana sebelumnya belum ada Plang yang pasang di rumah-rumah RT dan RW
supaya mudah untuk diketahui masyarakat sekitar.

D. Kesimpulan
Kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) Transformatif Kerso Darma menuntut
mahasiswa untuk dapat menentukan programnya sendiri sesuai dengan permasalahan yang
ditemukan bersama masyarakat. Oleh sebab itu sebelum menemukan solusi untuk
menyelesaikan persoalan, mahasiswa harus melewati langkah-langkah mulai dari
mengamati persoalan yang terjadi, kemudian menganalisis, setelah itu memutuskan
masalah pokok yang akan difokuskan untuk ditangani dan dicarikan solusinya. Saran
kedepan untuk masyarakat Dusun Kadipiro adalah semoga sepeninggal mahasiswa KKN
kegiatan TPA tetap berjalan efektif, semoga untuk para pemuda Dusun Kadipiro dapat
melanjutkan dalam membimbing anak-anak untuk semakin giat belajar, semoga dari
sosialisasi sertifikasi halal UMKM hingga dirilisnya SK menjadi manfaat bagi pelaku
UMKM Dusun Kadipiro.

12
DAFTAR PUSTAKA
Abas, Z., Fathan, Hermawan, S., Rahadi, & Zamzaini. (2023). Buku Panduan Kuliah Kerja
Nyata Transformatif Kersodarma (Kerja Sosial Denagan Dan Bersama Masyarakat). In
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Uiniversiatas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.
Abidin, A. Z. (2021). Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Permendikbud No. 37 Tahun
2018. JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik, 2(5), 729–736.
https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.135
Anjang, P., Bioka, A., Faishal, A., Rahma, A., Suci, E., Poernama, G., Arif, M., Nur, N., &
Chalida, M. (2020). Eksistensi Budaya ‘Srawung’ di Tengah Globalisasi. Jurnal
Pariwisata Dan Budaya, 21, 39–48. Jurnal.uns.ac.id/cakra-wisata
Hariana, H., Mardin, H., & Lasalewo, T. (2021). Peranan Mahasiswa KKN Dalam
Melaksakanan Kegiatan Tambahan Di Lokasi Pengabdian Desa Botuwombato. Jurnal
Abdimas Terapan, 1(1), 10–16. https://doi.org/10.56190/jat.v1i1.3
Maysara, N. W. (2022). Pelatihan Tenaga Pendidik TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) Di
Sidomulyo Palangka Raya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(4), 483–490.
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.724
Muaz, M., & Ruswandi, U. (2022). Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam. Jurnal
Moderasi Beragama, 5(8), 3194–3203. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i8.820
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 1707–1715.
Putri, E. A. (2021). Kewenangan MUI Pasca Terbitnya PP No. 31 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Krtha
Bhayangkara, 15(2), 333–350. https://doi.org/10.31599/krtha.v15i2.792
Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Research Dalam Pemberdayaan
Masyarakat. AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 06(01), 62–71.
Rozaq, A. (2018). Analisis Pelaksanaan Bimbingan Belajar dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa. Jurnal of Education and Instuction, 1(1).
Rummar, M. (2022). Kearifan Lokal dan Penerapannya di Sekolah. Jurnal Syntax
Transformation, 3(12).
Saddam, Mubin, I., & SW, D. E. M. (2020). Perbandingan Sistem Sosial Budaya Indonesia
Dari Masyarakat Majemuk Ke Masyarakat Multikultural. Historis: Jurnal Kajian,
Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 136–145.
https://doi.org/10.31764/historis.v5i2.3424
Taofik, A. (2020). Lembaga Pendidikan Islam Indonesia. Indonesian Journal of Adult and
Comunity Education, 2(2), 3–5.
Tri, A., Dina, R., Nurita, F. W., Hafida, M., Ningsih, K., & Nurul, L. (2023). Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam dalam Mendukung Proses Belajar Siswa. Journal
on Education, 5(3), 6897–6905.
Wahyuni, F., & Azizah, S. M. (2020). Bermain dan Belajar pada Anak Usia Dini. Al-Adabiya:
Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 15(01), 161–179.
https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.257
Widarti, W., Rinawan, F. R., Susanti, A. I., & Fitri, H. N. (2019). Perbedaan Pengetahuan
Kader Posyandu Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pelatihan Penggunaan Aplikasi
iPOSYANDU. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat, 1(2), 143.
https://doi.org/10.22146/jp2m.43473

13

Anda mungkin juga menyukai