Anda di halaman 1dari 5

A.

Struktur Teks Inspiratif

Sebagaimana teks narasi lainnya, teks cerita inspiratif juga memiliki struktur. Berikut struktur teks
cerita inspiratif:

1. Orientasi

Orientasi merupakan sebuah tahapan untuk mengenalkan. Umumnya, akan berisi pengenalan tokoh
serta latar belakang.

2. Rangkaian Peristiwa

Rangkaian peristiwa adalah paragraf yang bercerita tentang terjadinya peristiwa hingga pada puncak
masalah.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah sebuah tahap puncak dari peristiwa yang diceritakan. Ada konflik yang terjadi
sampai menemukan solusi jalan keluar.

4. Resolusi

Resolusi yaitu tahap penyelesaian dari masalah atau konflik. Setiap tokoh inspiratif tentu memiliki
beragam cara untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya

5. Koda

Koda merupakan bagian akhir dari teks cerita inspiratif. Bagian ini berupa kesimpulan serta pesan
moral berdasarkan kisah yang telah diceritakan.

Contoh Teks Cerita Inspiratif

Judul: Persahabatan Agil dan Umar

Orientasi:

Agil dan Umar adalah dua orang yang telah menjalin hubungan persahabatan sangat lama. Agil
adalah orang yang pendiam dan selalu mengerti bagaimana karakter Umar. Sementara, Umar
memiliki sifat yang berbanding terbalik dari Agil, ia sangat blak-blakan dan apa adanya.

Rangkaian Peristiwa:

Walaupun ikatan persahabatan yang terjalin sudah lama, sifat Umar yang blak-blakan sering kali
menyakiti orang lain. Agil sering berpikir bahwa kenapa sifat sahabatnya ini tidak kunjung berubah
sejak dulu?

Komplikasi:

Di suatu hari, Agil pernah menasihati Umar supaya ia harus berubah sifatnya dengan berkata “Umar,
cobalah untuk merubah sifatmu. Jika kelakuan terus seperti ini, banyak orang yang di sekitar akan
menjauh, termasuk juga aku!”
Umar pun menjawabnya dan berkata “Kamu itu sahabatku. Pastilah sudah sejak dulu memahami
sifatku seperti ini. Tapi kalau kamu sudah tidak tahan dengan karakterku, tidak apa-apa jika ingin
menyudahi pertemanan ini”.

Resolusi:

Agil memang memiliki sifat yang baik sebagai sahabat. Ia memberikan nasehat untuk Umar agar
berubah dengan alasan kesal dengan karakternya yang terlalu blak-blakan dan tidak memahami
situasi. Meskipun kesal, jika mengingat kebaikan Umar selama ini akan meredakan rasa kesalnya itu.

Di hari-hari selanjutnya, bahkan hingga mereka lulus kuliah, Agil tidak meminta Umar untuk merubah
sikapnya lagi. Ia yakin meskipun tanpa diminta, Umar pasti akan sadar bahwa sifatnya yang terlalu
blak-blakan dan tidak melihat perasaan orang lain kurang baik.

Koda:

Dalam sebuah hubungan persahabatan, memang sesekali harus memberikan nasehat untuk sahabat.
Ini untuk kebaikannya sendiri. Namun, saat dia mengatakan dengan mudah ingin memutuskan ikatan
persahabatan, pikirkan kembali.

Alasannya, bisa jadi sahabat tersebut memang sudah memberikan begitu banyak kebaikan untuk
kita. Seiring berjalannya waktu dan tumbuh dewasa, pasti sifatnya akan berubah menjadi lebih baik
lagi.
Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah salah satu karya tulis, bertujuan untuk menyajikan perspektif berbeda tentang
topik tertentu dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah.

Jenis teks ini seringkali dimulai dengan kata pengantar berupa topik untuk didiskusikan, diikuti oleh
beberapa paragraf yang menyajikan argumen, pendapat, atau sudut pandang yang berbeda.

Teks kemudian diakhiri dengan bagian terakhir yang merangkum poin-poin utama dari diskusi dan
memberikan kesimpulan.

Teks diskusi terdiri dari berbagai macam bentuk. Bisa jadi dalam bentuk tulisan esai, naskah debat,
atau bahkan juga teks untuk forum tertentu. Teks diskusi juga banyak digunakan di dunia pendidikan,
yakni sebagai cara untuk mendorong siswa berpikir kritis tentang suatu topik. Hal ini agar terbiasa
dalam suasana bebas berpendapat, dan agar aktif terlibat dalam dialog dengan orang lain.

Struktur Teks Diskusi

Untuk mempermudah ketika akan mulai menulis, pastikan kamu mengikuti struktur teks diskusi
berikut ini ya:

1. Pendahuluan dan Isu

Bagian ini menjadi awalan dari teks. Umumnya memberikan informasi latar belakang tentang topik,
dan menyajikan isu, masalah atau pertanyaan utama yang akan dieksplorasi bersama dalam diskusi.

2. Argumen Pendukung

Bagian ini menyajikan perspektif, pendapat, atau argumen tentang topik tersebut. Setiap argumen
yang disajikan, harus ideal yakni disampaikan dengan jelas dan objektif, tanpa memihak atau
membuat penilaian nilai.

3. Argumen Penentang

Bagian ini menanggapi argumen yang disajikan di bagian sebelumnya, dan memberikan tandingan
yang menentang atau menyangkal argumen lainnya.

4. Analisis dan Refleksi

Bagian ini merefleksikan argumen yang disajikan dalam teks dan memberikan wawasan atau
pengamatan yang membantu memperjelas poin utama diskusi.

Pada bagian ini, kedua belah pihak argumen mencoba mencari titik tengah dan berusaha untuk
menghasilkan ide tujuan dari diskusi dilakukan.

5. Kesimpulan

Bagian ini merangkum poin-poin utama dari diskusi dan memberikan kesimpulan yang menyatukan
berbagai argumen dan perspektif. Pada kesimpulan, juga bisa jadi terdapat rekomendasi atau
menawarkan saran untuk eksplorasi topik lebih lanjut.
Struktur teks diskusi diatas merupakan salah satu contoh dari teks diskusi yang umum dan ideal
banyak ditemui. Namun, kamu juga perlu memahami bahwa di beberapa kesempatan lain,
memungkinkan untuk menggunakan struktur dengan sedikit perbedaan dan menyesuaikan dengan
kebutuhan diskusinya.

Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan.

Apakah Gadget Dapat Membantu Proses Pembelajaran?

Pendahuluan dan Isu

Di dunia yang didorong oleh teknologi saat ini, penggunaan gadget dalam pendidikan telah menjadi
topik yang hangat diperdebatkan. Beberapa berpendapat bahwa gadget, seperti ponsel pintar, tablet,
dan laptop, adalah alat penting yang dapat meningkatkan pengalaman belajar dan meningkatkan
hasil pendidikan. Yang lain berpendapat bahwa gadget adalah gangguan, dan dapat mengganggu
proses pembelajaran. Dalam teks diskusi ini, kita akan membahas pro dan kontra penggunaan gadget
dalam pendidikan.

Argumen pendukung:

Salah satu argumen yang mendukung penggunaan gadget dalam pendidikan adalah bahwa gadget
memberi siswa akses ke sejumlah besar informasi dan sumber daya. Dengan internet dan berbagai
aplikasi dan situs web pendidikan di ujung jari mereka, siswa dapat dengan mudah menemukan dan
menjelajahi informasi terkait studi mereka. Argumen pendukung ini berpendapat bahwa akses ke
informasi ini dapat mengarah pada pemahaman yang lebih dalam dan hasil belajar yang lebih baik.

Argumen lain yang mendukung penggunaan gadget dalam pendidikan, adalah bahwa gadget dapat
digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antara siswa dan guru. Dengan alat
seperti konferensi video dan pesan instan, siswa dan guru dapat berkomunikasi dengan lebih efektif
dan bekerja sama mempelajari materi dan mengerjakan tugas.

Argumen Penentang

Di sisi lain, mereka yang menentang penggunaan gadget dalam pendidikan seringkali menunjuk pada
potensi distraksi. Dengan begitu banyak aplikasi dan situs web yang tersedia, mungkin sulit bagi
siswa untuk tetap fokus pada pelajaran mereka, dan mereka mungkin tergoda untuk menggunakan
perangkat mereka untuk tujuan diluar belajar. Selain itu, gadget bisa jadi mahal dan mungkin tidak
terjangkau oleh semua keluarga, menciptakan kesenjangan digital yang memperparah
ketidaksetaraan yang ada dalam sistem pendidikan.

Menanggapi argumen bahwa gadget memberikan akses informasi, dapat dikatakan bahwa tidak
semua informasi yang tersedia di internet akurat atau dapat dipercaya. Di sisi lain, menanggapi
argumen bahwa gadget dapat menjadi gangguan, dapat dikatakan bahwa siswa dan guru
bertanggung jawab untuk menetapkan pedoman dan batasan yang jelas untuk penggunaan
teknologi di kelas.

Analisis dan Refleksi:

Terlepas dari potensi gangguan, tampak jelas bahwa gadget dapat memainkan peran penting dalam
pendidikan. Diantaranya memberi siswa akses ke informasi dan sumber daya yang dapat
meningkatkan pengalaman belajar mereka. Namun, penting untuk menggunakan gadget dengan cara
yang bertanggung jawab dan produktif, serta menetapkan pedoman yang jelas untuk penggunaannya
di dalam kelas.

Kesimpulan:

Kesimpulannya, penggunaan gadget dalam pendidikan merupakan masalah yang kompleks, dengan
kelebihan dan kekurangannya. Dengan mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugiannya,
dan dengan menetapkan aturan dan batas yang jelas, kita dapat memastikan bahwa gadget
digunakan dengan baik dan dapat meningkatkan proses pembelajaran. Pada akhirnya, penggunaan
gadget dalam pendidikan harus dilihat bukan sebagai gangguan, tetapi sebagai alat yang dapat
digunakan untuk mendukung dan meningkatkan pengalaman belajar.

Anda mungkin juga menyukai