Bahasa
Indonesia
Mari Berdebat dengan Santun
Program Studi
Pendidikan Profesi Guru
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
Arie Setyadharma
Bahasa
Indonesia
Mari Berdebat dengan Santun
Program Studi
Pendidikan Profesi Guru
Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Alhamdulillah atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam rangka pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah serta memberikan petunjuk praktis agar siswa mendapat
gambaran secara jelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama materi debat.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam modul ini, untuk itu
kritik dan saran terhadap penyempurnaan modul ini sangat penulis harapkan. Semoga
modul ini dapat memberi manfaat bagi siswa khususnya dan bagi semua pihak yang
membutuhkan pada umumnya.
Penulis
M
odul ini berisi materi tentang teks dan pemodelan debat. Pada
kegiatan pertama, siswa diajak belajar menganalisis isu, argumen,
dan simpulan dari debat. Adapun dalam kegiatan kedua berisi
cara mengontruksi permasalahan/isu, argumen, dan simpulan
debat. Modul ini dilengkapi dengan gambar/ilustrasi, tabel, rangkuman, dan glosarium
untuk lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Selain itu,
modul ini dilengkapi dengan latihan yang berfungsi untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
Modul ini digunakan untuk melatih keterampilan yang diawali dengan tugas
terbimbing atau tugas kelompok, dan tugas terstruktur atau tugas mandiri. Agar siswa
mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam menggunakan modul ini, siswa
diharapkan untuk memahami terlebih dahulu setiap sub-sub materi yang disajikan
beserta contohnya. Jika siswa sudah paham terhadap isi materi yang disajikan, langkah
selanjutnya adalah mengerjakan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang
didapat pada setiap siswa. Namun, apabila siswa menemui kesulitan dalam memahami
isi materi atau mengerjakan soal, siswa dapat bertanya langsung kepada guru sebagai
fasilitator. Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan mampu menjelaskan
materi yang berhubungan dengan debat secara lebih komprehensif. Secara lebih rinci
diharapkan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca materi ini, siswa dapat memahami definisi debat dari
beberapa ahli dengan cermat.
2. Setelah memahami materi ini, siswa dapat mengidentifikasi struktur teks debat
dan kaidah kebahasaan teks debat dengan tepat.
Banyak persoalam kehidupan yang harus diselesaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari
persoalan keluarga, persoalan masyarakat, ataupun persoalan negara, serta persoalan kecil
sampai ke persoalan besar. Persoalan tersebut diselesaikan secara beragam ada yang dengan
diskusi, musyawarah, atau dengan konteks yang lain. Di sini, terkadang dibutuhkan kesabaran
yang luar biasa dari setiap individu yang terlibat. Meskipun begitu, bukan tidak mungkin timbul
pula konflik-konflik.
Pandangan yang berbeda terhadap suatu persoalan terkadang mengharuskan kamu berdebat
dengan banyak pihak. Setiap perbedaan pandangan terhadap pentingnya kenaikan upah,
pendidikan karakter di Indonesia, rusaknya lingkungan hidup, atau hal-hal lainnya. Perbedaan
pandangan dalam banyak hal terkadang tidak bisa dihindari.
Pengertian debat adalah sebagai berikut.
1. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2002: 242), debat merupakan pembahasan dan
pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapata masing-masing.
2. Menurut ahli komunikasi Asidi Dipojojo (komunikasi lisan 1982: 59), debat adalah proses
komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk menyatakan pendapat. Setiap pihak
yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara teratur agar pihak
lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan
berpihak padanya.
3. Dalam www/wikimedia.foundation.org/, debat diartikan sebagai kegiatan adu argumentasi
antara dua pihak atau lebih, baik secara perseorangan atau kelompok, dalam mendiskusikan
dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa debat dilakukan oleh dua pihak,
baik perseorangan maupun kelompok. Debat juga dapat dilakukan secara lisan ataupun
tulisan. Namun umumnya yang sering kamu temukan debat dilakukan secara lisan.
Manfaat:
1. memberikan wawasan luas berkaitan dengan sesuatu yang diperdebatkan karena menyangkut
dua argumen yang berbeda;
2. melatih keterampilan berpikir;
3. melatih mental;
4. melatih penguasaan argumen yang diajukan.
Karena fungsi dan manfaatnya yang demikian besar, kegiatan debat ini perlu diajarkan
kepada siswa, tentu dengan cara-cara berdebat yang santun. Dalam mempelajari debat yang
santun, siswa perlu memperhatikan isu, argumen, dan simpulan.
3. Simpulan
Berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.
Kaidah Kebahasaan Teks Debat
Teks tantangan memiliki empat kaidah kebahasaan, yaitu:
1. kalimat kompleks, merupakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu
verba;
2. kata rujukan, merupakan kata yang menunjukkan rujukan sebagai pemberi informasi;
3. kata hubung, kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, kata dengan
kalimat, kalimat dengan kalimat, atau sebaliknya.
4. Pilihan kata (diksi), merupakan kata yang dipilih untuk menyampaikan gagasan secara
tepat/efektif.
Untuk memperjelas isu, argumen, dan simpulan dalam naskah debat, mari kita cermati
contoh debat berikut.
Latihan 1
Untuk memahami materi ini, kerjakan soal-soal berikut.
1. Carilah satu contoh teks debat.
2. Analisislah struktur teks debat tersebut.
3. Analisislah kaidah teks debat tersebut.
4. Bagaimana garis besar isi teks yang kamu temukan?
5. Bagaimana komentar teman dan gurumu terhadap analisismu?
Mengontruksi Permasalahan/Isu,
Argumen, dan Simpulan Debat
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca materi ini, siswa dapat menunjukkan unsur-unsur debat
dengan benar.
2. Setelah memahami materi ini, siswa dapat menyajikan permasalahan/isu,
argumen, dan simpulan debat dengan tepat.
Dalam debat dibutuhkan isu, argumen, dan simpulan yang efektif. Mengontruksi debat
berarti mengontruksi isu, argumen, dan simpulan secara efektif pula. Bagaimana mendapatkan
isu, argumen, dan simpulan yang menarik? Bagaimana pula cara menyusunnya? Berikut dibahas
secara detai mengenai ketiganya.
1. Permasalahan/isu dalam debat
Isu-isu yang dapat diangkat dalam debat adalah isu-isu yang menimbulkan persoalan pro dan
kontra. Kriteria isu pro dan kontra adalah sebagai berikut.
- Menyentuh sisi emosional publik ataupun mendapat perhatian media massa karena faktor
kemanusiaan.
- Isu tersebut menjadi tren atau sedang diminati oleh banyak orang.
Contoh-contoh isu yang dapat diangkat dalam permasalahan debat adalah sebagai berikut.
- Masih perlukah subsidi BBM bagi masyarakat?
- Hilangnya sumber energi
- Pelanggaran HAM
- Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia
- Profesionalisme guru
- Perubahan sosial
- Narkoba dikalangan generasi muda
2. Sudut pandang/Argumen dalam debat
Setelah isu dirumuskan, sudut pandang/argumen perlu disusun secara konkret, logis, dan
dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Sudut pandang/argumen dalam debat harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut.
- Jika kamu berperan sebagai pihak pro, struktur argumen dimulai dari pernyataan setuju
atas kasus yang diperdebatkan. Hal ini menjadi tugas penting pembicara pertama dalam
pihak pro.
- Argumen pihak pro dapat dilanjutkan dengan point-point mengapa mereka setuju
terhadap kasus yang diangkat. Penggunaan contoh, pengandaian, teori akademis, bahkan
fakta berita dapat digunakan untuk mendukung argumen kamu.
- Jika kamu berperan sebagai pihak kontra, struktur argumen yang kamu buat harus
mencakupi dua hal pokok, yaitu sanggahan dan argumen.
Ringkasan
Mengontruksi isu dengan kriteria:
Emosional dan tren
Mengontruksi argumen:
Dapat dibuktikan dengan logis
Menyusun simpulan:
Memerhatikan pelaksanaan debat, menjabarkan argumen, dan menginterpretasikan argumen
Latihan 2
Diskusi Kelompok
Setelah memahami cara mengontruksi permasalahan/isi, argumen, dan simpulan debat, kerjakan
soal-soal berikut.
1. Perhatikan pelaksanaan debat disekitarmu. Telaah dan diskusikan mengenai:
a. isinya;
b. pelaksanaannya;
c. ekspresi pendebat, baik pada posisi pro maupun kontra.
2. Analisislah teks tersebut dengan memerhatikan bagian:
a. isu;
Uji Kompetensi
Saya tidak setuju bahwa penggunaan ponsel sangat berbahaya. Sebaliknya, ponsel sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut Saya, pengguna ponsel yang tidak bertanggung
jawablah yang menyebabkan ponsel dapat membahayakan kehidupan mereka sendiri dan orang
lain.
Menurut Saya, matematika adalah sumber segala ilmu. Ilmu sains seperti kimia dan fisika
bahkan pelajaran memasak sekalipun membutuhkan perhitungan matematika.
7. Kata “sains” pada kalimat tersebut dapat digolongkan ke dalam bagian ....
a. kalimat kompleks d. pilihan kata (diksi)
b. kata rujukan e. konjungsi
c. kata hubung
10. Salah satu contoh isu debat yang berkaitan dengan lingkungan hidup adalah ....
a. Ketergantungan negara terhadap impor.
b. Kekurangan sarana dan prasarana olahraga menyebabkan rendahnya prestasi siswa di
bidang olahraga.
c. Pentingnya mengikuti ekstrakurikuler bagi siswa.
d. Fenomena kehadiran ojek online di lingkungan masyarakat.
e. Penambangan ilegal dapat memengaruhi ekosistem kehidupan laut.