Anda di halaman 1dari 6

ORIENTASI INISIATIF STRATEGIS KOMERSIAL

Orientasi inisiatif strategis komersial mengacu pada pendekatan atau fokus suatu organisasi terhadap
langkah-langkah strategis yang bertujuan untuk mencapai tujuan komersial atau bisnisnya. Ini melibatkan
penyesuaian inisiatif strategis dengan tujuan komersial keseluruhan perusahaan.

Pendekatan ini umumnya meliputi:

1. Perencanaan Strategis: Mendefinisikan tujuan jangka panjang dan tujuan terkait keberhasilan
komersial, seperti pertumbuhan pendapatan, ekspansi pasar, atau maksimalisasi keuntungan.
2. Analisis Pasar: Menganalisis tren pasar, perilaku konsumen, pesaing, dan perubahan industri untuk
mengidentifikasi peluang dan risiko potensial.
3. Identifikasi Inisiatif: Mengidentifikasi proyek atau inisiatif spesifik yang secara langsung berkontribusi
pada keberhasilan komersial, seperti peluncuran produk baru, masuk ke pasar baru, atau perbaikan
pada proses yang sudah ada.
4. Alokasi Sumber Daya: Mengalokasikan sumber daya, termasuk keuangan, talenta, dan waktu, untuk
mendukung inisiatif-inisiatif tersebut secara efektif.
5. Pengukuran Kinerja: Menetapkan indikator kinerja utama (KPI) dan metrik untuk melacak kemajuan
dan keberhasilan dari inisiatif-inisiatif tersebut.
6. Ketangguhan dan Fleksibilitas: Tetap responsif dan fleksibel untuk menyesuaikan strategi
berdasarkan umpan balik pasar, perubahan lingkungan bisnis, atau keadaan yang tidak terduga.

Orientasi ini memastikan bahwa upaya strategis perusahaan secara ketat sejalan dengan tujuan
komersialnya, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasinya dan mendorong pertumbuhan
yang berkelanjutan.

CONTOH ORIENTASI INISIATIF STRATEGIS KOMERSIAL DARI PERUSAHAAN LABORATORIUM MEDIS

Perusahaan laboratorium medis sering kali memiliki berbagai inisiatif strategis yang mendukung tujuan
komersial dan pertumbuhan bisnis mereka.

Berikut adalah beberapa contoh:

1. Pengembangan Teknologi Medis Baru: Perusahaan laboratorium medis dapat memiliki inisiatif
strategis untuk mengembangkan teknologi diagnostik atau alat medis baru yang inovatif. Contohnya,
penciptaan perangkat yang lebih akurat atau efisien dalam mendiagnosis penyakit tertentu.
2. Ekspansi Penelitian dan Pengembangan: Orientasi inisiatif strategis dapat berfokus pada
peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menemukan solusi baru, metode
diagnostik yang lebih baik, atau pengobatan yang lebih efektif.
3. Peningkatan Layanan Laboratorium: Perusahaan tersebut mungkin berusaha untuk meningkatkan
layanan laboratorium mereka, seperti pengurangan waktu tunggu hasil tes, memperluas jangkauan
layanan ke daerah yang lebih luas, atau meningkatkan akurasi hasil tes.
4. Kemitraan Industri atau Akuisisi: Inisiatif strategis dapat mencakup kolaborasi dengan perusahaan
lain atau akuisisi perusahaan terkait guna mengakses teknologi atau pengetahuan tambahan, serta
memperluas pangsa pasar mereka.
5. Kepatuhan dan Sertifikasi: Fokus pada kepatuhan peraturan yang ketat dan sertifikasi kualitas yang
tinggi menjadi bagian penting dari inisiatif strategis untuk mempertahankan reputasi dan
kepercayaan pelanggan.
6. Inovasi dalam Pelayanan Pelanggan: Orientasi inisiatif strategis juga bisa melibatkan pengembangan
sistem yang lebih ramah pengguna, memperbaiki komunikasi dengan pelanggan, atau menyediakan
layanan konsultasi medis yang lebih holistik.
Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, dan pelayanan, sambil tetap
berfokus pada tujuan komersial perusahaan laboratorium medis tersebut, seperti memperluas pangsa
pasar (Pangsa pasar merujuk pada persentase penjualan atau volume unit yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau produk dalam industri tertentu), meningkatkan keunggulan kompetitif, atau
menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

BIZMED

Operator platform manajemen informasi kesehatan yang dimaksudkan untuk menyederhanakan dan
mengelola pekerjaan administrasi medis. Perusahaan ini menawarkan dukungan kepada para dokter
dalam praktik kantor dan pasien, dengan menyediakan pengetahuan, keahlian, dan alat yang terjangkau
untuk menyederhanakan dan mengelola aspek regulasi dan bisnis dari praktik medis, menyediakan
perangkat lunak dan layanan terintegrasi bagi para praktisi medis yang komprehensif, terukur, dan
terjangkau.

Dokter Spesialis

1. Anestesiologi: Menangani pengelolaan rasa sakit dan pembiusan untuk prosedur medis atau
bedah.
2. Kedokteran Darurat: Memberikan perawatan segera untuk keadaan darurat atau kondisi
yang mengancam jiwa.
3. Kedokteran Keluarga: Menyediakan perawatan menyeluruh untuk berbagai kondisi
kesehatan pada pasien segala usia.
4. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi: Membantu pemulihan pasien dari cedera atau kondisi
yang mempengaruhi gerakan dan fungsi tubuh.
5. Kedokteran Gigi: Menangani perawatan gigi dan mulut, termasuk pencegahan, diagnosis,
dan perawatan penyakit gigi.
6. Kardiologi: Merawat dan mendiagnosis penyakit jantung dan pembuluh darah.
7. Dermatologi: Menangani penyakit kulit, rambut, dan kuku.
8. Endokrinologi: Spesialisasi dalam kelenjar endokrin, hormon, dan gangguan metabolisme.
9. Gastroenterologi: Mengkhususkan diri dalam masalah pencernaan dan saluran cerna.
10. Hematologi: Menangani penyakit-penyakit darah dan gangguan terkait.
11. Nefrologi: Spesialisasi dalam perawatan penyakit ginjal.
12. Neurologi: Merawat gangguan saraf dan sistem saraf.
13. Obstetri dan Ginekologi: Merawat perempuan sepanjang masa kehamilan, persalinan, dan
kondisi kesehatan reproduksi.
14. Oftalmologi: Menangani gangguan mata dan pembedahan mata.
15. Ortopedi: Menangani cedera atau gangguan tulang, sendi, dan otot.
16. Otorhinolaringologi (THT): Merawat gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.
17. Pediatri: Merawat anak-anak dan kondisi kesehatan anak.
18. Psikiatri: Menangani gangguan mental, emosional, dan perilaku.
19. Pulmonologi: Spesialisasi dalam penyakit pernapasan.
20. Urologi: Merawat masalah saluran kemih dan organ reproduksi laki-laki.
21. spesialis dermatovenereologi : dokter spesialis kulit dan kelamin
22. Dr. sp. Obgyn : kandungan
23. Subspesialid dr. sp.obgyn adalah Fetomaternal, onkologi (kanker), sp. OG, KFER (fertilisasi)
Rumah Sakit (RS) memiliki berbagai tipe yang biasanya ditentukan oleh layanan, tingkat perawatan,
dan fokus pelayanan kesehatan yang mereka berikan. Berikut adalah beberapa tipe rumah sakit yang
umum:

1. Rumah Sakit Umum: Biasanya menyediakan layanan medis umum, seperti rawat inap,
gawat darurat, pembedahan, dan perawatan poliklinik untuk berbagai kondisi kesehatan.
2. Rumah Sakit Spesialis: Berfokus pada penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Contohnya
adalah rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit orthopedi, dan lainnya.
3. Rumah Sakit Pendidikan atau Akademis: Biasanya terhubung dengan perguruan tinggi
kedokteran dan berfungsi sebagai tempat bagi mahasiswa kedokteran untuk praktik klinis.
Mereka juga sering menjadi pusat riset medis.
4. Rumah Sakit Pemerintah: Dikelola oleh pemerintah dan menyediakan layanan medis yang
sering kali terjangkau secara finansial atau bahkan gratis.
5. Rumah Sakit Swasta: Dimiliki dan dijalankan secara swasta atau oleh perusahaan, dan
sering kali menawarkan layanan medis yang lebih beragam dan canggih.
6. Rumah Sakit Rawat Jalan (Outpatient): Fokus pada layanan yang tidak memerlukan rawat
inap, seperti pemeriksaan kesehatan, konsultasi spesialis, atau prosedur yang lebih sederhana.
7. Rumah Sakit Rawat Inap: Memberikan layanan perawatan yang memerlukan pasien untuk
dirawat dalam waktu yang lebih lama, seperti perawatan setelah pembedahan atau
pengobatan intensif.
8. Rumah Sakit Komunitas: Dibangun untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di
daerah tertentu dan mungkin memiliki fokus pada pencegahan penyakit dan perawatan
primer.
9. Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah jenis rumah sakit yang fokus pada perawatan kesehatan
perempuan, khususnya selama kehamilan, persalinan, dan perawatan kesehatan bayi serta
anak-anak.

Ada berbagai jenis klinik kesehatan yang menyediakan layanan medis untuk kebutuhan kesehatan
masyarakat. Berikut beberapa jenis klinik yang umum ditemui:

1. Klinik Umum: Menyediakan layanan kesehatan umum seperti pemeriksaan kesehatan rutin,
pengobatan umum, dan diagnosis sederhana.
2. Klinik Kesehatan Reproduksi: Fokus pada pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk
pemeriksaan kandungan, kontrasepsi, konseling reproduksi, dan layanan terkait.
3. Klinik Kesehatan Anak: Klinik yang khusus merawat kesehatan anak-anak, menyediakan
pemeriksaan kesehatan anak, imunisasi, dan pengobatan penyakit umum pada anak.
4. Klinik Kesehatan Jiwa: Menyediakan layanan kesehatan mental seperti konseling, terapi,
dan pengobatan untuk gangguan jiwa atau emosional.
5. Klinik Kesehatan Seksual: Fokus pada layanan terkait kesehatan seksual dan reproduksi,
seperti tes penyakit menular seksual (PMS), konseling, dan pengobatan.
6. Klinik Kesehatan Pria/Wanita: Klinik khusus untuk perawatan kesehatan khusus pria atau
wanita, seperti pemeriksaan kesehatan khusus jenis kelamin atau kondisi medis tertentu yang
spesifik pada gender tertentu.
7. Klinik Kesehatan Lansia: Klinik yang fokus pada pelayanan kesehatan bagi orang tua atau
lansia, termasuk perawatan penyakit kronis, manajemen obat-obatan, dan pemeriksaan
kesehatan rutin.
8. Klinik Kesehatan Keluarga: Menawarkan layanan kesehatan menyeluruh untuk seluruh
anggota keluarga, termasuk anak-anak dan dewasa.
9. Klinik Kesehatan Lingkungan: Klinik yang fokus pada kesehatan lingkungan dan
dampaknya terhadap kesehatan manusia, memberikan konsultasi dan pemeriksaan terkait
paparan lingkungan.
10. Klinik Kesehatan Gigi: Menyediakan layanan perawatan gigi dan mulut, termasuk
pemeriksaan gigi, perawatan karies, pembersihan gigi, dan prosedur gigi lainnya.

Setiap klinik memiliki fokus layanan yang berbeda-beda tergantung pada spesialisasi dan tujuan
tertentu dalam menyediakan pelayanan kesehatan. Hal ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan
perawatan yang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.

5 spesialis utama: bedah, penyakit dalam,


obgyn, anak, kulit dan kelamin

Tipe rumah sakit biasanya tidak secara khusus diidentifikasi dengan label A, B, C, atau D. Namun,
rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa karakteristik yang mungkin sering
digunakan dalam sistem kesehatan di suatu negara. Meskipun tidak ada standar universal, berikut
adalah beberapa contoh klasifikasi rumah sakit berdasarkan karakteristik tertentu:

Berdasarkan Tingkat Pelayanan:


1. Rumah Sakit Tingkat I: Biasanya menyediakan layanan kesehatan dasar, seperti rawat inap,
gawat darurat, dan pelayanan poliklinik sederhana.
2. Rumah Sakit Tingkat II: Biasanya memiliki lebih banyak spesialisasi, perawatan medis
yang lebih lanjut, dan fasilitas yang lebih lengkap daripada RS Tingkat I.
3. Rumah Sakit Tingkat III: Biasanya merupakan rumah sakit yang lebih besar, memiliki
lebih banyak fasilitas, staf medis yang lebih ahli, dan bisa menyediakan perawatan medis
yang kompleks, termasuk pembedahan dan perawatan intensif.

Berdasarkan Fokus Layanan:


1. Rumah Sakit Pendidikan: Terhubung dengan institusi pendidikan medis, memberikan
layanan kesehatan serta tempat bagi mahasiswa kedokteran untuk praktik klinis.
2. Rumah Sakit Spesialis: Fokus pada satu atau beberapa bidang spesialis tertentu, seperti
kardiologi, onkologi, ortopedi, atau neurologi.
3. Rumah Sakit Umum: Menyediakan layanan medis umum tanpa fokus khusus pada bidang
tertentu.

Berdasarkan Kepemilikan:
1. Rumah Sakit Pemerintah: Dimiliki dan dijalankan oleh pemerintah, dan sering kali
menawarkan layanan medis yang sering kali terjangkau secara finansial atau bahkan gratis.
2. Rumah Sakit Swasta: Dimiliki dan dijalankan secara swasta atau oleh perusahaan, dan
sering kali menawarkan layanan medis yang lebih beragam dan canggih.

Berdasarkan Fasilitas dan Skala:


1. Rumah Sakit Besar Kota: Rumah sakit yang terletak di kota besar dan memiliki fasilitas
yang lengkap, layanan spesialis, dan kapasitas besar.
2. Rumah Sakit Daerah: Terletak di daerah atau kota kecil, mungkin memiliki fasilitas yang
lebih terbatas tetapi memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan lokal.

Klasifikasi ini bisa berbeda di setiap negara dan tidak selalu ada aturan atau standar yang sama.
Label A, B, C, atau D seringkali bukan standar internasional dalam mengklasifikasikan rumah sakit,
tetapi dapat mewakili berbagai karakteristik berdasarkan jenis layanan, kepemilikan, atau fokus
pelayanan.

Jenis Produk Diagnos:

1. Main produk: Produk yang dimiliki oleh semua laboratorium. Terdiri atas 14 kategori:
 Hematologi
 Hemostasis
 Urin/Feses
 Patologi Anatomi
 Toksikologi Paling utama PK, PA,
 Kimia Darah
 Mikrobiologi dan Genomik
 Monitoring obat
 Immunoserologi
 Molekuler
 Paket pemeriksaan
 Others 9MCU)
 Klinikal servis

2. Fokus Produk (Produk Unggulan): produk yang hanya dimiliki oleh diagnos
 DNA and Me : pemeriksaan genetik yang bertujuan untuk mengetahui variasi susunan
genetik individu yang memberikan informasi seputar diet dan nutrisi, risiko penyakit, potensi
akademik dan non-akademik, serta berbagai informasi lainnya yang dikelompokkan ke dalam
21 kategori.

 Farmakogenomik : Pemeriksaan untuk mengetahui profil genetik seseorang yang dapat


memberikan informasi mengenai kemampuan tubuh memetabolisme obat dan interaksinya
dengan tubuh. Informasi ini dapat membantu dokter merekomendasikan obat sesuai respon
tubuh Anda. Setiap individu mempunyai variasi genetik berbeda yang berpengaruh terhadap
respon metabolisme dan interaksi tubuh terhadap obat-obatan yang digunakan. Pemberian
dosis obat yang sama pada individu yang berbeda belum tentu memberikan efek yang sama

 Nitrogenomik: Setiap individu mempunyai variasi genetik yang berbeda yang berpengaruh
terhadap penyerapan nutrisi dan jenis diet yang berbeda. Dengan mengetahui kebutuhan
nutrisi tubuh sesuai profil genetik, Anda dapat mengoptimalkan kesehatan Anda dan
menghindari risiko terkena penyakit sindroma metabolik seperti penyakit jantung, stroke,
dan diabetes tipe 2. Contoh produk : Nutrimeals (PAKET KOLABORASI TES NUTRIGENOMIK
DAN MORULA FOOD)
 Panel Respiratory dan Gastrointestinal: Pemeriksaan pathogen pada system pencernaan
(24) dan system pernapasan (22)

 IGRA (interferon gamma release assay) : tes darah yang dilakukan untuk melihat keberadaan
bakteri penyebab tuberkulosis dalam tubuh seseorang. sehingga bisa mendiagnosis penyakit
TBC

 DNA HOPE (NIPT): Screening untuk mengetahui kelainan pada Kromosom 13, 18, 21, dan
Kromosom Sex (XX/XY) ; serta Microdeletion pada beberapa Kromosom. Pemeriksaan sejak
umur kehamilan 10 Minggu.

 PGT-A: pemeriksaan genetic untuk mendeteksi adanya kelainan pada embrio (Aneuploidy)
(mutasi kromosom yang tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom, tetapi terjadi
hanya pada salah satu kromosom dari genom)

 PGT-M : pemeriksaan untuk mendetksi adanya penyakit keturunan pada embrio


 PGT-SR: untuk mendeteksi adanya perubahan susunan kromosom pada embrio

 CGT EXPANDED: skrining untuk mengetahui apakah individu menjadi pembawa (carrier)
terhadap kondisi kelainan genetik tertentu

 Reprogene (pemeriksaan genetic yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang


mempengharui kesuburan pria dan Wanita

 Karyotyping: Analisis kromosom menggunakan karyotyping dilakukan untuk mengetahui


apakah terdapat kelainan aneuploidi maupun kelianan struktural pada kromosom yang
diakibatkan oleh delesi, duplikasi, inversi, atau translokasi, yang menyebabkan kelainan
struktur kromosom baik balance maupun unbalanced.

 Ig E panel ondonesia
 Ig E panel Pediatri
 Ig G foos Sensitivity
 HVP DNA
3. GENOMIK : TERMUAT DI ATAS

Anda mungkin juga menyukai