Pada suatu pagi cerah di Desa Hijau, ada sekelompok anak SD yang disebut "Sahabat Alam." Mereka
terdiri dari Ani, Budi, Cindy, dan Dedi. Sahabat Alam selalu ingin menjaga lingkungan dan membuat desa
mereka menjadi tempat yang lebih hijau dan bersih.
Suatu hari, mereka mendengar kabar bahwa desa mereka mengalami masalah sampah yang cukup
serius. Tanah di sekitar sungai mulai penuh dengan sampah plastik, dan pepohonan tidak terlihat lagi
karena tumpukan sampah. Sahabat Alam merasa prihatin dan memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Mereka bertemu dengan Pak Joko, seorang ahli lingkungan di desa mereka, untuk meminta bantuan. Pak
Joko dengan senang hati membimbing mereka tentang pentingnya memilah sampah dan mendaur ulang.
Sahabat Alam juga belajar cara membuat kerajinan tangan dari bahan daur ulang.
Dengan semangat, Sahabat Alam mulai mengedukasi teman-teman sekelasnya tentang pengelolaan
sampah yang baik. Mereka membuat poster warna-warni dan menempelkannya di seluruh sekolah.
Sahabat Alam juga mengajak teman-teman mereka untuk ikut serta dalam kegiatan membersihkan
lingkungan sekolah.
Suatu hari, mereka mengajak seluruh siswa dan guru untuk bergabung dalam "Hari Lingkungan Hijau."
Mereka membuat permainan seru yang mengajak semua orang untuk memilah sampah dengan benar.
Ada hadiah menarik bagi kelas yang paling aktif dalam memilah sampah.
Sahabat Alam juga merencanakan "Minggu Tanpa Plastik." Mereka mengajak semua orang untuk
mengurangi penggunaan plastik sebanyak mungkin selama seminggu. Semua siswa dan guru
bersemangat untuk berpartisipasi.
Hasilnya luar biasa! Tumpukan sampah di sekitar sungai berkurang, dan pepohonan mulai terlihat lagi.
Desa Hijau pun semakin bersih dan indah. Sahabat Alam merasa bangga dengan kontribusi mereka
dalam menjaga lingkungan.
Cerita ini mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya bekerja sama untuk menjaga kebersihan
dan keindahan lingkungan. Sahabat Alam membuktikan bahwa tindakan kecil dari setiap orang dapat
memberikan dampak besar.
Perencanaan Penyuluhan: Pengelolaan Sampah untuk Siswa SD
1. Tujuan Penyuluhan:
2. Sasaran:
3. Analisis Kebutuhan:
4. Pengembangan Materi:
Metode: Cerita interaktif, permainan peran, dan kegiatan praktik pemilahan sampah.
6. Rencana Pelaksanaan:
7. Sumber Daya:
Anggaran: Rp 500.000 untuk materi, peralatan presentasi, dan hadiah untuk kegiatan interaktif.
8. Promosi dan Undangan:
9. Pelaksanaan Penyuluhan:
10. Evaluasi:
11. Dokumentasi:
Pembentukan tim "Eco-Kids" untuk mendorong dan memantau praktik pengelolaan sampah di sekolah.
Catatan Tambahan:
Pastikan penyuluhan berfokus pada metode pembelajaran yang menarik perhatian anak-anak dan
memberikan pesan lingkungan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dicerna bagi mereka.