Anda di halaman 1dari 3

Teks Sejarah Ikhbal Archeno “Jadilah Seperti Mata Air”

Disusun oleh;
Bagas Mail Maftuh
Rizki Ali
Ikhbal Archeno atau biasa dipanggil “Cheno” adalah seorang pria yang lahir di Bandung,
17 Oktober 2000. Meski terlahir di Bandung namun Ia dibesarkan di oleh keluarganya di Riau
hal tersebut disebabkan karena orang tua nya yang ingin dekat dengan keluarga yang berada di
Riau sehingga pada usia 5 tahun Ia ikut dengan keluarganya meninggalkan Bandung.Ia
merupakan anak pertama dari 4 bersaudara yang dimiliki pasangan bernama Rahmat dan Bunda,
sebagai anak pertama tentunya ia menjadi panutan bagi adik-adiknya.
Karena sejak usia lima tahun Ia pindah ke Riau sehingga Ia menjalani pendidikan dasar
dan menengah pertama di Riau tepatnya di SDN 012 Buana Makmur dan SMPN 03
Dayun.Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertamanya Ia memutuskan untuk kembali ke
Bandung untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.Sejak di Sekolah Dasar Ia sudah memiliki
prestasi yang luar biasa di bidang bulu tangkis hal ini disebabkan karena kecintaannya terhadapp
olah raga bulu tangkis sejak kecil, bermula dari melihat tetangga bermain bulu tangkis Ia mulai
tertarik dengan olah raga tersebut, ditambah dengan adanya lapangan didepan rumah sehingga
memudahkannya untuk berlatih secara otodidak.Ia mulai bercita-cita untuk menjadi atlet bulu
tangkis seperti halnya idolanya yaitu Lin Dan yang merupakan juara dunia pada masanya.
Berkat usaha dan kerja kerasnya berlatih, ketika di Sekolah Dasar Ia telah berhasil meraih
berbagai prestasi yaitu;
1. Juara 2 Bulu Tangkis se-Kabupaten Siak
2. Juara 4 Bulu Tangkis se-Provinsi Riau
Prestasi yang Ia raih terus berlanjut ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama
bahkan makin bertambah ke bidang yang lainnya yaitu sepak bola hal itu tidak mengherankan
karena sepak bola merupakan hal yang Ia sukai juga setelah bulu tangkis tentunya. Di jenjang ini
Ia berhasil meraih prestsi yaitu;
1. Juara 2 Kejurkap Siak
2. Juara 2 Sepak Bola se-Kabupaten Siak
3. Juara 1 Sepak Bola SMK Cup
Ada hal menarik yang perlu kita perhatikan khususnya di bidang bulu tangkis yaitu mitos selalu
gagalnya Ia untuk menjadi juara satu, hal itu pula yang membuatnya heran, dari berbagai
kejuaraan yang Ia ikuti sejak SD sampai SMP ia selalu kurang beruntung karena tidak bisa
menjadi juara pertama.Namun Ia tetap yakin bahwa suatu saat Ia akan berhasil memecahkan
mitos tersebut.
Setelah lulus dari SMP dengan segala prestasi yang Ia raih, Ia disuruh oleh orang tuanya
untuk kembali ke Bandung dan melanjutkan sekolah nya disana. Akhirnya Ia menyetujui untuk
melanjutkan sekolahnya di Bandung meski tanpa didampingi kedua orang tuanya, Ia
menganggap hal ini sebagai pembelajaran agar Ia dapat hidup mandiri. Ia memutuskan
melanjutkan sekolah nya di SMKN 11 Bandung. Di jenjang ini Ia tetap melanjutkan hobbinya
yaitu bulu tangkis, Ia juga mulai ikut bergabung dengan klub agar menambah kemampuannya
dan mewujudkan mimpinya menjadi juara pertama.Ia mulai bergabung latihan dengan klub
Pandiga lalu KIV Buah Batu bermula diajak oleh pelatihnya di Bandung. Benar saja dengan
bergabung dengan klub ditambah dengan berlatih secara otodidak akhirnya Ia dapat
menghentikan mitos tersebut tepatnya yaitu pada ajang Gebyar Bulu Tangkis Ia berhasil menjadi
juara pertama. Berikut prestasi yang Ia raih di jenjang Sekolah Menengah;
1. Juara 1 Gebyar Bulu Tangkis
2. Mewakili Kota Bandung di Tingkat Provinsi
Meski berhasil menghentikan mitos dan menjadi juara pertama, namun adanya penurunan
prestasi yang Ia raih maembuat Ia mulai memikirkan rencana lain untuk kedepannya, yaitu
dengan kuliah atau bekerja atau mungkin dengan bekerja sambil kuliah. Yang artinya Ia sudah
mulai melupakan untuk menjadi atlet bulu tangkis. Walaupun tidak akan sepenuhnya dilupakan
mungkin hanya sebatas hobby atau refreshing dari banyaknya aktifitas yang Ia kerjakan.
Ia memiliki motto dalam hidupnya yaitu “Jadilah Seperti Mata Air” karena mata air
dapan mempengaruhi lingkungan disekitarnya yang kotor menjadi terbawa jernih. Dan juga mata
air akan terus mengalir karena itu adalah sumbernya. Maksudnya adalah Ia ingin menjadi orang
yang bisa membawa orang-orang disekitarnya menuju kebaikan dan secara terus-menerus. Ia
tidak ingin terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya namun Ia ingin mempengaruhi lingkungan
sekitarnya ke arah yang positif.

Anda mungkin juga menyukai