Anda di halaman 1dari 5

HAFALAN SISTEM EKSKSRESI

Kelompok 1 :

Biliverdin : Mekanisme perombakan eritrosit, disalurkan ke kantong empedu dan


menjadi pigmen empedu.

Glomerulus : Kapiler ginjal yang melakukan filtrasi darah.

Merokrin : Berkaitan dengan sekresi sel kelenjar yang sel-selnya utuh dalam
proses pembentukan dan pengeluaran hasil sekresinya. (Contoh : Kelenjar liur)

Reabsorpsi : Penyerapan kembali, dilakukan dengan 2 cara : Reabsorpsi obligat,


reabsorpsi fakultatif.

Pulmo : Istilah anatomi dari paru-paru, organ yang berperan dalam proses
respirasi.

Filtrasi : Penyerangian darah bertekanan tinggi masuk ke dalam glomerulus dan


tersaring dengan meloloskan sel dan protein darah.

Albuminaria : Tidak tersaringnya protein darah oleh glomerulus sehingga urine


mengandung albumin.

Jerawat : Kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat minyak dan
sel-sel kulit mati.

Hepatitis : Penyakit peradangan hati terjadi karena virus. Bisa menular jika kontak
dengan cairan tubuh pasien.

Hemodialisis : Terapi cuci darah. Darah kotor penderita dimasukkan ke dalam


mesin dialiser, setelah bersih darah dimasukkan kembali ke dalam tubuh.

Kelenjar apokrin : Kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat lebih kental,


berwarna kuning, dan bau.
Gagal ginjal : Kegagalan umum ginjal dalam membentuk urine yang menyebabkan
penyakit lain.

Kelenjar ekrin : Kelenjar keringat yang ada di dahi, telapak tangan, dan telapak
kaki. Encer dan tidak berbau.

Biang keringat : Kondisi kulit yang disebabkan oleh saluran keringat tersumbat
dan terjebak di bawah kulit.

Lobus hati : Sebagai pusat pemrosesat utama hati, seperti menghasilkan empedu.
Dibagi menjadi dua yaitu lobus kanan dan lobus kiri.

Sistem ekskresi : Pengeluaran sisa metabolisme tubuh.

Kapsul bowman : Menampung hasil filtrasi darah, menyelubungi glomerulus,


memiliki dinding yang tersusun atas epitel pipih.

Paru-paru : Organ yang mengekskresikan uap air dan karbondioksida yang


dihasilkan melalui proses respirasi aerob.

Cairan empedu : Membantu proses pencernaan lemak, membasmi bakteri


patogen, mengoptimalkan kerja enzim pencernaan.

Kelompok 2 :

Hati/hepar : Organ yang mengekskresikan zat-zat sisa melalui cairan empedu.


Fungsinya membuang zat-zat sisa, mewarnai fases, dan urine.

Alveolus : Memperluas proses difusi O2, ada banyak kapiler darah karena dinding
alveolus tipis.

Amonia : NH3, berfungsi untuk memberikan bau pada urin.

Ginjal : Organ ekskresi utama pada manusia. Jumlahnya sepasang yang terletak di
kanan dan kiri.

Augmentasi : Penambahan zat sisa, terjadi di tumulus kontortusdistal.


Nefron : Satuan unit fungsional yang menyusun ginjal. Tersusun atas nefron epitel
dan nefron vaskuler.

Proses detoksifikasi : Proses alamiah pada tubuh untuk membuang berbagai


racun melalui organ paru-paru, usus, hati, ginjal, empedu, dan kulit.

Ligamen falciform : Jaringan berbentuk sabit yang menempel pada bagian depan
hati, memisahkan lobus kanan dan kiri.

Komponen globin : 4 rantai polipeptida, yaitu 2 rantai polipeptida alfa, 2 rantai


polipeptida beta.

Garam empedu : Steroid yang diproduksi oleh hepatosit akibat dari pemecahan
kolestrol di hati.

Nefton kontikal : Terletak pada konteks ginjal. Berfungsi : pembentukan urine.

Nefron jukstamedularis : Terdapat pada pembatasan antara korteks dan medulla


ginjal. Dapat menyebabkan kondisi hipertonik, sehingga urine menjadi pekat.

Lekung henle : Saluran lanjutan tubulus kontortusprosimal yang melengkyung dan


melakukan reabsorpsi.

Kelompok 3 :

Kolestatis : Kondisi ketika aliran empedu dari hati berhenti/melambat.

PPOK : Menghalangi aliran udara dan membuat sulit bernafat. Tidak dapat
disembuhkan.

Anemia : Kekurangan sel darah merah, dapat dicegah dengan meminum tablet
penambah darah.

Tubulus kolektivus : Saluran nefron yang mengumpulkan urine dari nefron-nefron


ginjal.

Asidosis : Darah daam tubuh yang mengandung asam yang terlalu tinggi. Terjadi
saat fungsi paru-paru dan ginjal terganggu.
Asidosis respiratorik : Penyakit paru karena kelebihan CO 2 dalam tubuh, akibatnya
PH darah akan menurun dan cairan tubuh menjadi terlalu asam.

Bagan ginjal : Konteks (kulit ginjal), tempat terjadinya filtrasi terdapat badan
molphigi, modulla (sum sum ginjal) tempat terjadinya reabsopsi dan augmentasi,
terdapat tubulus-tubulus ginjal, pelvis (rongga ginjal), muara tubulus kolektivus
dan hulu ureter.

Batu ginjal : Terjadi karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal
dan menumpuk di bagian ginjal.

Zat diuretik : Zat yang mendorong produksi urine, contoh : kopi

Transplatansi kulit (skin grafting) : Tindakan pengangkatan kulit dari area tubuh
satu ke area lainnya, dilakukan untuk menutupi luka bakar.

Transplatansi ginjal : Dilakukan oleh penderita gagal ginjal, untuk memperbaiki


kualitas hidup penderita gangguan ginjal.

Diabetes insipidus : Penyakit beser/sering buang air kecil karena kurangnya


produksi hormone ADH menuhu t.k distol dan tubulus kolektivus.

Kelompok 4 :

Kulit : Organ yang mengekskresikan zat-zat sisa melalui keringat. Faktor yang
mempengaruhi jumlah keringat : jenis kelamin, aktivitas tubuh, suhu tubuh dan
lingkungan, makanan, dan kondisi kesehatan.

Respirasi : Proses pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida.

Urobilin : Hasil dari zat sisa yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah oleh
hati.

ADH : Hormon yang terlibat dalam keseimbangan cairan, ADH di buat di bagian
otak yang disebut hipotalamus.
Bilirubin : Hasil produk pembongkaran hemoglobin (hemo dan globin).

Siklus area : Protein → Asam amino →NH3 → (NH2)2CO

Pelvis renalis : Bagian dari sistem saluran kemih yang befungsi sebagai
penampung urine sementara sebelum dialirkan ke ureter.

Filtrat glomerulus : Hasil filtrasi darah dari proses penyaringan darah di


glomerulus.

Tubulus kontortus proximal : Saluran nefron lanjutan kapsula bowman yang


melakukan reabsorpsi.

ESWL : Prosedur non bedah untuk mengatasi gangguan batu ginjal dengan
menggunakan gelombang ultrasonik.

Anda mungkin juga menyukai