Anda di halaman 1dari 25

1

Kata Pengantar

Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul ini. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa untuk mempelajari materi Sistem
Koloid. Teknik penyajian materi dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran. Cara ini diharapkan
bisa mempermudah siswa memahami materi.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kelebihan
modul ini yaitu mengaitkan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari. Setiap akhir
pembelajaran juga disajikan soal latihan untuk mengukur tingkat ketercapaian dan ketuntasan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan, untuk itu
penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan modul
ini memberikan manfaat.

Yogyakarta, Juli 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 2


Daftar Isi ............................................................................................................................................... 3
Peta Konsep.......................................................................................................................................... 4
Pendahuluan ......................................................................................................................................... 5
A. Identitas Modul....................................................................................................................... 5
B. Kompetensi Dasar ................................................................................................................. 5
C. Deskripsi Singkat Materi ....................................................................................................... 5
D. Petunjuk Penggunaan Modul................................................................................................ 5
E. Materi Pembelajaran .............................................................................................................. 6
Kegiatan Pembelajaran 1
Sistem Koloid dan Sifat Efek Tyndall............................................................................................... 7
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 7
B. Fenomena ................................................................................................................................ 8
C. Uraian Materi .......................................................................................................................... 8
D. Aktivitas ................................................................................................................................... 10
E. Rangkuman.............................................................................................................................. 10
F. Latihan Soal ............................................................................................................................. 10
Kegiatan Pembelajaran 2
Jenis Koloid dan Sifat Koloid ............................................................................................................ 13
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................................. 13
B. Fenomena ................................................................................................................................ 13
C. Uraian Materi .......................................................................................................................... 14
D. Aktivitas .................................................................................................................................. 17
E. Rangkuman.............................................................................................................................. 18
F. Latihan Soal ............................................................................................................................. 19
Refleksi ................................................................................................................................................. 21
Evaluasi ................................................................................................................................................. 22
Glosarium.............................................................................................................................................. 24
Daftar Pustaka ...................................................................................................................................... 25

3
Peta Konsep merupakan
tidak ada
Larutan residu

disaring

meneruskan
cahaya
terdiri dari disaring
Sediaan Obat Cair Suspensi
ada residu

merupakan

merupakan menghamburkan
Koloid cahaya

dibedakan

dapat
Jenis Sifat

fase terdispersi meliputi

Padat Cair Gas Efek Tyndall


medium pendispersi medium pendispersi
Gerak Brown

Padat Cair Gas medium pendispersi Padat Cair


Elektroforesis

Sol Sol Aerosol Buih Buih Adsorpsi


Padat Padat Padat Cair
Koagulasi

Padat Cair Gas Koloid Pelindung

Dialisis
Gel Emulsi Aerosol
Cair
Koloid Liofil dan Koloid
Liofob

4
Pendahuluan

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Kimia Farmasi
Kelas : XI
Alokasi waktu : 4 Jam Pelajaran
Judul Modul : Sistem Koloid

B. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami melalui praktik dasar tentang proses
pembuatan obat, mencakup praktik laboratorium yang baik, praktik dasar pemilihan obat,
klasifikasi obat, dan jenis-jenis bentuk sediaan obat.

C. Deskripsi Singkat Materi


Salam sehat siswa hebat, semoga kalian selalu semangat dalam belajar.
Nah, pada modul ini kalian akan mempelajari konsep Sistem Koloid. Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran dalam modul ini, harapannya siswa mampu menguasai kompetensi
sesuai yang diharapkan, sehingga siswa dapat lebih mensyukuri atas segala nikmat Tuhan
yang Maha Esa.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Upaya yang perlu kalian lakukan supaya mencapai kompetensi yang diharapkan maka
kalian perlu mengikuti petunjuk penggunaan modul berikut:
1. Bacalah modul ini dengan seksama dan berurutan
2. Jawablah setiap soal evaluasi pada akhir kegiatan belajar untuk mengetahui
pemahaman kalian terhadap materi
3. Apabila kalian belum memahami konsep maka pelajarilah kembali konsep dan
deskripsi materi
4. Kerjakan soal latihan maupun evaluasi sesuai kemampuan kalian, dengan tidak
melihat kunci jawaban terlebih dahulu sebelum menyelesaikan soal latihan.
5. Selalu semangat dan terus berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan kemudahan bagi kalian dalam belajar materi pada modul ini.

5
E. Materi Pembelajaran
Para siswa yang hebat, pada modul ini terdapat 2 kegiatan pembelajaran yang didalamnya
terdapat konsep, uraian materi, dan soal latihan mengenai:
- Perbedaan larutan, suspense, dan Koloid, serta Efek Tyndall
- Jenis dan Sifat Koloid

6
A. Tujuan Pembelajaran
Para siswa hebat, setelah melakukan kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian dapat :
1. menyelidiki perbedaan larutan, koloid, dan suspense melalui percobaan sifat koloid efek
tyndall dan penyaringan dengan kreatif dan benar
2. menyimpulkan perbedaan larutan, koloid, dan suspense melalui presentasi dan diskusi
dengan benar

B. Fenomena
Mari kita simak pengantar materi berikut!

Gambar 1.1 Jenis sediaan obat cair


(sumber:farmasetika.com)
Gambar 1.2 Salah satu petunjuk
penggunaan obat cair
(sumber:shopee.com)

Apotek merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan. Apotek menjual


berbagai sediaan obat, salah satunya adalah sediaan obat cair. Pada beberapa sediaan obat
cair terdapat instruksi kocok dahulu sebelum dipakai, namun ada pula yg tidak ada

7
peringatan untuk dikocok terlebih dahulu namun langsung dapat diminum. Nah lalu apa
alasan beberapa obat cair harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum? Bagaimana
penggolongan jenis sediaan obat cair?Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita
pelajari bersama jenis sediaan obat cair pada kegiaan pembelajaran ini.

C. Uraian materi
1. Komponen dan Pengertian Sistem
Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi
atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi (fasa dalam) adalah zat yang jumlahnya sedikit dan
bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium disperse (fase luar) adalah zat yang
jumlahnya banyak dan bersifat kontinu. Contoh sistem koloid adalah campuran susu dan air.
Pada campuran susu dengan air, fasa terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi
adalah air. Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi disimpulkan dalam tabel
berikut ini.
No Aspek Larutan Koloid Suspensi
(Dipersi Molekuler) (Dispersi Koloid) (Dispersi Kasar)
1 Ukuran Ukuran partikelnya < Ukuran partikelnya Ukuran partikelnya
Partikel 1nm 1-100nm >100nm
2 Jumlah Fase Terdiri 1 fase Terdiri 2 fase Terdiri 2 fase
3 Kestabilan Stabil (tidak Pada umumnya Tidak stabil (mudah
mengendap) stabil mengendap)
4 Pemisahan Tidak dapat disaring Dapat disaring Dapat disaring
dengan penyaring
ultra
5 Pengamatan Homogen (tidak dapat Secara heterogen
Mikroskop dibedakan walaupun makroskopis
menggunakan bersifat homogen
mikroskop ultra ) tetapi jika diamati
dengan mikroskop
ultra, bersifat
heterogen
6 Sistem molekular Padatan halus Padatan kasar
dispersi
Tabel 1.1 Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi

8
2. Sifat Koloid Effek Tyndall
Bagaimanakah cara mengenali sistem koloid? Salah satu cara yang
sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya (transparan),
maka koloid dapat menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya
yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping, walaupun partikel
koloidnya sendiri tidak tampak. Apabila pada saat pengamatan partikel
terdispersinya terlihat, maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi.

https://www.youtube.com/watch?v=uNm9rA_js8s

Gambar 1.4 Link video


percobaan efek tyndall

Gambar 1.3 Perbedaan Larutan (solution) dan Koloid (Colloidal)


apabila di beri tembak cahaya
(sumber: Jespersen, N.D. & Brady, J.E., 2012)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara
lain:
a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.
b. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yangberkabut.

Gambar 1.5 lampu sorot mobil dalam kabut Gambar 1.6 berkas sinar melalui pohon
(sumber: beritagar.com) (sumber: wikipedia.com)

9
D. Aktivitas
Para siswa yang hebat, mari kita lakukan aktivitas berikut supaya pemahaman kalian
meningkat!

E. Rangkuman
Siswaku yang hebat, mari kita rangkum Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi.
Berdasarkan paparan materi dapat kita rangkum bahwa :
1. larutan secara makroskopis homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan
mikroskop ultra;
2. koloid secara makroskopis homogen,tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop
ultra;
3. suspensi secara makroskopis dan miskrokopis heterogen;
4. efek tyndall dapat mendeteksi sistem koloid dengan penghamburan cahaya.

F. Latihan Soal
Kerjakan Latihan Soal berikut dengan jujur, mandiri serta penuh semangat!
Berusahalah mengerjakan secara mandiri terlebih dahulu tanpa melihat kunci jawaban.
Setelah selesai mengerjakan, cocokkan jawabanmu dengan kunci soal, bila jawabanmu ada
yang belum sesuai dengan kunci, bacalah dan berusaha pahami pembahasannya. Selamat
berlatih!
1. Apabila suatu campuran dilakukan penyaringan dan terdapat komponen yang tersaring
maka dapat dikatakan campuran tersebut adalah ….
A. Larutan
B. Koloid
C. Suspensi
D. Campuran
E. Heterogen

10
2. Apabila suatu campuran dilakukan pengamatan makroskopis homogen, namun ketika
diamati secara mikroskopis ultra heterogen maka dapat dikatakan campuran tersebut
adalah ….
A. Larutan
B. Koloid
C. Suspensi
D. Homogen
E. Heterogen

3. Apabila suatu campuran dilakukan pengamatan makroskopis maupun mikroskopis


homogen, dan ukuran partikel <1nm maka dapat dikatakan campuran tersebut adalah
….
A. Larutan
B. Koloid
C. Suspensi
D. Homogen
E. Heterogen

4. Sifat koloid salah satunya adalah menggunakan efek tyndall, apabila campuran
merupakan koloid maka akan…..
A. Meneruskan cahaya
B. Membalikan cahaya
C. Memantulkan cahaya
D. Membelokkan cahaya
E. Menghamburkan cahaya

11
5. Perhatikan beberapa ciri berikut:
1. Ukuran partikel >100nm
2. Menghamburkan cahaya
3. Secara makroskopis homogen
4. Tidak stabil
Berdasarkan ciri-ciri di atas, yang menunjukkan ciri-ciri koloid adalah …..
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. A
4. E
5. C

12
A. Tujuan Pembelajaran
Para siswa hebat, setelah melakukan kegiatan pembelajran ini diharapkan kalian dapat :
1. menyimpulkan jenis-jenis koloid melalui presentasi dan diskusi dengan benar
2. menyimpulkan sifat-sifat koloid melalui presentasi dan diskusi dengan benar

B. Fenomena
Mari kita beberapa peralatan penanganan asma beikut!

Gambar 2.1 Nebulizer Gambar 2.2 Inhaler


(sumber: alodokter.com) (sumber: liputan6.com)

Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak
akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Penanganan asma biasa
menggunakan inhaler atau nebulizer. Pernahkah kalian mengamati asap yang keluar dari
alat tersebut? Kira-kira asap tersebut merupakan udara biasa atau yang lainnya? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut mari kita pelajari bersama jenis dan sifat koloid.

13
C. Uraian Materi
Pada kegiatan pembelajaran 2 ini kita akan mempelajari Jenis dan Sifat Koloid
1. Jenis-jenis Koloid
Fase terdispersi maupun medium pendispersi dalam koloid dapat berupa gas,
cair, atau padat. Namun perlu dikemukakan bahwa campuran gas dengan gas tidak
membentuk koloid, sebab gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan.
Berdasarkan hal tersebut, sistem koloid dapat dibedakan menjadi 8 jenis seperti yang
tercantum dalam tabel berikut:
No. Fasa Medium Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi
1. Padat Gas Aerosol padat Asap (smoke), debu diudara
2. Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta,
cat
3. Padat Padat Sol padat Gelas warna, intan hitam
4. Cair Gas Aerosol cair Kabut (fog)
5. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6. Cair Padat Emulsi padat Jeli, mutiara
7. Gas Cair Buih cair Buih sabun, krim kocok
8. Gas padat Buih padat Karet busa, batu apung
Tabel 2.1 Jenis Koloid
2. Sifat sistem Koloid
a. Efek Tyndall
Salah satu cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas
cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya.
b. Gerak Brown
Telah disebutkan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika
diamati dengan mikroskop ultra, dimana arah cahaya tegak lurus dengan sumbu
mikroskop, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus dengan
gerak patah-patah (gerak zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid ini disebut gerak
Brown, sesuai dengan nama penemunya, seorang ahli biologi Robert Brown
berkebangsaan Inggris. Semakin tinggi suhu makin semakin cepat gerak Brown karena
energi kinetik molekul medium meningkat, sehingga menghasilkan tumbukan yang
lebih kuat. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid.

14
Karena partikel bergerak terus-menerus, maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya
gravitasi, sehingga tidak mengalami sedimentasi.

https://www.youtube.com/watch?v=chBoDhm3Gh
o

Gambar 2.4 Link video


visualisasi gerak brown

Gambar 2.3 Gerak Brown


(sumber: sainskimia.com)
c. Muatan Koloid
1) Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Apabila
ke dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode, kemudian dihubungkan
dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode
bergantung pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode
(elektrode positif), sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode
(elektrode negatif), sehingga elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis
muatan koloid. Contoh penggunaan metode ini adalah: untuk identifikasi DNA dan
penyaring debu pada cerobong asap pabrik ( disebut pesawat Cottrel ).
2) Adsorpsi
Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan
pada permukaan ini disebut adsorpsi. Sifat adsorpsi koloid ini telah dipergunakan
dalam proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan proses penjernihan air
minum.

d. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel yang dapat terjadi melalui cara
mekanik dan cara kimia. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pemanasan,
pendinginan, pengadukan dan pengubahan tekanan, sedangkan cara kimia dapat
dilakukan dengan cara penambahan zat kimia. Berikut beberapa contoh koagulasi

15
dalam kehidupan sehari-hari dan industri:
a. Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam
air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
b. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.
c. Asap atau debu dari pabrik dan industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik
dari Cottrel. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan,
yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu
yang berharga (misalnya debu logam).

e. Koloid Pelindung
Suatu koloid harus dipecahkan pada beberapa proses, misalnya koagulasi
lateks. Namun pada kasus lain, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu koloid
dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung.
Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat
lagi mengelompok.
Contoh: gelatin pada es krim untuk mencegah pengkristalan es dan cat atau tinta
menggunakan koloid pelindung agar awet.

f. Dialisis
Kestabilan suatu koloid dapat dipertahankan dengan menambahkan sedikit
elektrolit dengan konsentrasi yang tepat ke dalam koloid tersebut. Jika konsentrasi
elektrolit tidak tepat, justru akan terbentuk ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid.
Untuk mencegah adanya ion-ion pengganggu, dilakukan dengan cara dialisis
menggunakan alat yang disebut dialisator.
Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid,
lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Kantong
koloid terbuat dari selaput semipermiabel, yaitu selaput yang dapat melewatkan
partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid.
Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
Contohnya: untuk memurnikan protein dari partikel-partikel lain yang ukurannya lebih
kecil dan untuk proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal (hemodialisis ).

16
g. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan
koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik
yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan
(Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika
gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan
(Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai
adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil
dan koloid hidrofob. Contoh:
Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.

No. Koloid Hidrofil Koloid Hidrofob


1. Stabil Kurang stabil

2. Kekentalannya tinggi Kekentalannya rendah

3. Sukar diendapkan dengan Mudah diendapkan oleh zat


penambahanan zat elektrolit elektrolit
4. Kurang menunjukkan gerak brown Gerak brown sangat jelas

5. Kurang menunjukkan efek tyndall Efek tyndall sangat jelas

6. Bersifat reversible Tidak reversible


7. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
Tabel 2.2 Perbedaan sol hidrofil dan hidrofob

D. Aktivitas
Para siswa yang hebat, mari kita lakukan aktivitas berikut supaya pemahaman kalian
meningkat!

17
E. Rangkuman
Siswaku yang hebat, mari kita rangkum Jenis dan Sifat Koloid. Berdasarkan paparan
materi dapat kita rangkum bahwa :
1. Jenis dibedakan melalui fase terdispersi
a. Fase terdispersi padat :Aerosol padat, Sol
b. Fase terdispersi cair : Emulsi, Emulsi padat, aerosol cair
c. Fase terdispersi gas : buih
2. Sifat koloid meliputi:
a. Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya yang disebabkan oleh partikel-
partikel koloid.
b. Gerak Brown adalah gerak acak atau gerak zig-zag yang dilakukan oleh partikel-
partikel koloid.
c. Muatan Koloid. Partikel-partikel koloid bermuatan listrik, ada yang positif dan ada
yang negatif. Adanya muatan listrik pada partikel-partikel koloid tersebut dapat
dijelaskan dengan beberapa peristiwa yaitu : elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid
pelindung, dan dialysis
3. Koloid liofil adalah suatu koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium
pendispersi.
4. Koloid liofob adalah suatu koloid yang fase terdispersinya tidak dapat mengikat atau
menarik medium pendispersinya.

18
F. Latihan Soal
Kerjakan Latihan Soal berikut dengan jujur, mandiri serta penuh semangat!
Berusahalah mengerjakan secara mandiri terlebih dahulu tanpa melihat kunci jawaban.
Setelah selesai mengerjakan, cocokkan jawabanmu dengan kunci soal, bila jawabanmu ada
yang belum sesuai dengan kunci, bacalah dan berusaha pahami pembahasannya.
Selamat berlatih!
1. Salah satu tipe koloid berikut ini yang terdiri atas fasa terdispersi padat dalam
medium pendispersi gas yaitu ….
A. aerosol padat
B. emulsi padat
C. sol padat
D. gel
E. buih padat
2. Asap merupakan sistem koloid yang tersusun atas ….
A. gas terdispersi dalam gas
B. padat terdispersi dalam cair
C. cair terdispersi dalam gas
D. padat terdispersi dalam gas
E. gas terdispersi dalam padat
3. Salah satu tipe koloid berikut ini yang terdiri atas fasa terdispersi cair dalam medium
pendispersi cair yaitu ….
A. gel
B. emulsi
C. sol padat
D. aerosol padat
E. buih padat
4. Proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap larutan koloid bertujuan untuk ….
A. Memisahkan partikel-pertikel koloid
B. Mengendapkan partikel-pertikel koloid
C. Mengukur dimensi partikel-pertikel koloid
D. Membuang kelebihan ion-ion elektrolit dari larutan koloid
E. Semuanya benar

19
5. Koloid dapat menyerap ion pada permukaannya. Sifat ini disebut …
A. Elektroforesis
B. Homogenasi
C. Adsorpsi
D. Dialisis
E. Elektroforesis

Kunci Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. D
5. C

20
REFLEKSI

21
Evaluasi

Para siswa hebatku, kerjakan soal evaluasi berikut secara jujur dan bertanggung jawab!
1. Kelompok larutan yang merupakan koloid. suspensi, dan larutan sejati secara berturut-
turut adalah ….
A. susu, air kopi, dan sirop
B. air kopi, susu, dan sirop
C. susu, sirop, dan air tepung
D. kabut, cuka, dan air tepung
E. cuka, air tepung, dan kabut

2. Efek Tyndal merupakan salah satu sifat koloid teriadi karena ….


A. menyerap cahaya
B. meneruskan cahaya
C. memancarkan cahaya
D. mempunyai gerak Brown
E. menghamburkan cahaya

3. Salah satu tipe koloid berikut ini yang terdiri atas fasa terdispersi gas dalam medium
pendispersi cair yaitu ….
A. gel
B. emulsi
C. buih
D. aerosol padat
E. buih padaT

4. Pada proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal (hemodialisis ) menggunakan sifat
koloid yaitu …
A. Elektroforesis
B. Homogenasi
C. Adsorpsi
D. Dialisis
E. Elektroforesis

22
5. Koloid dapat menyerap ion pada permukaannya. Sifat ini disebut …
A. Elektroforesis
B. Homogenasi
C. Adsorpsi
D. Dialisis
E. Elektroforesis

23
Glosarium

Adsorpsi salah satu sifat koloid, yaitu kemampuan mengikat materi di permukaanya
Aerosol koloid yang fase terdispersinya berupa cairan atau padatan dan medium
pendispersinya merupakan gas
Buih koloid yang fase terdispersinya merupakan gas
Dialisis penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran
semi permiabel, kemudian dimasukkan ke dalam aliran zat cair
Efek Tyndal hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid yang mengakibatkan
tampaknya berkas sinar yang melewati sistem koloid
Emulsi koloid yang fase terdispersinya merupakan zat cair
FaseTerdispersi fase zat yang didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Gel koloid yang fase terdispersinya mengadsorpsi medium pendispersi sehingga terbentuk
koloid yang agak padat atau setengah kaku (antara padat dan cair)
Koagulasi penggumpalan partikel koloid
Koloid Liofob koloid yang fase terdispersinya berinteraksi lemah atau tidak ada interaksi
dengan medium pendispersinya
Koloid Pelindung koloid yang dapat menstabilkan sistem koloid lain
Koloid bentuk campuran yang keadaanya yang terletak antara larutan dan suspens
Medium Pendispersi medium yang digunakan untuk mendispersikan zat
Sol sistem koloid yang fase terdispersi padat
Suspensi campuran kasar (campuran heterogen) yang komponen-komponen
penyusunnya masih dapat dibedakan dan dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa.

24
Daftar Pustaka

Arleni. & Astuti, Y. (2019). Kimia Koloid dan Permukaan. Yogyakarta:


Deepublish CV Budi Utama.

Jespersen, N.D. & Brady, J.E. (2012). Chemistry The Molecular Nature
of Matter Sixth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Priambodo, E., Nuryadi dan Sutiman. 2009. Aktif Belajar Kimia Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(BSE)

Suparno. (2012). Dinamika Partikel Koloid. Yogyakarta: UNY Press.

Wiedyaningsih, C. & Oetari. (2004). Tinjauan terhadap bentuk sediaan


obat : kajian resep-resep di apotek kotamadya Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada, 14(4), 201 – 207.

25

Anda mungkin juga menyukai