Anda di halaman 1dari 2

1.

Ekonomi etnis Papua

Menurut Prof. Dr. Balthsar Kambuaya, M.B.A ekonomi etnis di papua masih sangat tertingal dan
memiliki banyak ketimpangan jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, terutama
pulau Jawa. Ketimpangan perekonoman di papua disebabkan oleh berbagai aspek, antara lain
kondisi geografis dan keterjangkauan yang sulit diakses masyarakat setempat, Sumber Daya
Manusia yang masih jauh dari kata siap dan lemahnya kepemimpinn tingkat daerah di Papua.
Menurutnya, pemerintah setempat masih lemah dalam mengatur tata kelola daerah sehingga
menimbulkan disparitas. Kemudian menurutnya, SDM di sangat timpang jika doandingkan
dengan SDA-nya sehingga partisipasi masyarakat dalam membangun perekonomian sangat
kurang.

2. Bentuk ekonomi etnis Papua

Menurut Prof. Kambuaya, Papua memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan
perekonomian namun kualitas SDM dan kesiapan yang belum matang menjadi penyebab serius
mengapa daerah ini sulit berkembang. Oeh karena itu, masyarakat perlu fokus pada program
pembangunan yang meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, menyediakan sarana yang
mendorong investasi serta meningkatkan maajemen penyelenggaraan pemerintahan. Guna
meningkatkan SDM menurut Prof. Kambuaya, menerapkan double sandar untuk keterpihakan
pada orang asli Papua karena masih banyak masyarakat yang belum mampu bersaing dengan
masyarakat secara nasional, selain itu mempertimbangkan pusat pembangunan daerah di
Jayapura

3. Perkembangan ekonomi etnis Papua

Menurut Prof. Kambuaya, jika dibandingkan dengan 32 provinsi lain, perkembangan ekonomi
Papua selalu menempati urutan terbawah. Meski pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan
melalui UU Otonomi Khusus dan pembentukan UP4B, kondisi perekonomian papua masih
tertinggal. Menurutnya, Papua memiliki modal yang besar untuk mengmbangkan perekonomian
karena SDA yang berlimpah. Namun, kualitas kepemimpinan dari pemimpin setempat dan
rendahnya partisipasi dari masyarakat membuat daerah ini sulit berkembang. Selain itu, terdapat
juga masalah keamanan dan investasi, capital outflow yang tinggi dan mayoritas uang digunakan
keluar daerah Papua. Hal itu menimbulkan ketimpangan sekaligus ketertinggalan perekonomian
Papua. Kondisi perekonomian di Papua juga masih jauh dari perkembangan karena masifnya
eksploitasi SDA, tingkat migrasi yang tinggi, tingginya biaya hidup dan pendapatan yang rendah,
serta ketahanan ekonomi yang lemah.

Sumber :

https://papuabangkit.com/2019/05/10/profesor-kambuaya-ketimpangan-pembangunan-di-papua-
bisa-picu-konflik-sosial/

https://feb.ub.ac.id/id/menteri-lingkungan-hidup-ri-balthasar-kambuaya-uji-disertasi-3-
mahasiswa-pasca-sarjana-feb-ub.html

Anda mungkin juga menyukai