Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َاْش َر ِف‬،‫ َوِبِه َنْس َتِع ْيُن َع َلى ُاُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْين‬،‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَعاَلِمْين‬

‫ َاَّم ا َبْعُد‬،‫ َو َع َلى ٰا ِلِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِعْين‬،‫اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْين‬

Puji serta syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT yang selalu

memberi kita nikmat yang tak terkira banyaknya, sehingga kita masih memiliki

kesempatan untuk memperbaiki kehidupan dan peribadatan kita.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi

Muhammad saw. Berkat bimbingan beliau, kita masih berada di jalan-Nya, dan

jalan yang penuh kebahagiaan menuju Ridha-Nya.

Alhamdulillah atas izin Allah AWT, selama kurang lebih satu bulan

lamanya penulis diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan Praktik Profesi

Lapangan di Badan Amil Zakat Naasional (BAZNAS) Kota Tasikmalaya.

Kegiatan PPL (Praktik Profesi Lapangan) ini merupakan salah satu persyaratan

kelulusan Program Studi Ekonomi Syari’ah di Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Kota Tasikmalaya. Selain itu berkat izin Allah SWT pula penulis bisa

merampungkan laporan PPL. Semoga ada keberkahan dan manfaat didalamnya.

Rampungnya laporan Praktik Profesi Lapangan ini merupakan hasil dari

dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Keluarga tercinta, ayahanda Mabruri dan ibunda Siti Nurhidayati serta

saudara saudari saya yang mendukung saya dalam segala hal.

iii
2. Bapak H. Wawan S Nawawi selaku Ketua Umum Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Kota Tasikmalaya dan segenap stafs Badan Amil

Zakat Nasional beserta jajarannya yang berkenan menerima dan

membimbing saya.

3. Bapak Muhammad Rijal MR selaku Instruktur kami selama PPL di

BAZNAS, terimakasih kepada semua stafs atas segala bimbingan, ilmu,

pengetahuan, pengalaman yang telah diberikan selama kami PPL di

BAZNAS.

4. Teman-teman seperjuangan PPL di BAZNAS Kota Tasikmalaya Neng Lia

Berliana, Erga Supriatna, dan Iqbal Shidiq Nugraha S. Terimakasih atas

bimbingan dan kerjasamanya selama proses kegiatan PPL

5. Kepada Ketua Prodi Ekonomi Syari’ah serta Dosen Pembimbing Bapak

Irwan Fauzy Ridwan, M.E.Sy. yang telah memberikan arahan terkait PPL

dan bimbingan sebelum dan selama penulis menjalankan kegiatan PPL,

serta atas bimbingan dan persetujuannya laporan ini dapat diselsaikan.

Dengan adanya berbagai kekurangan dalam laporan PPL ini, penulis

berharap laporan ini ada manfaatnya dan mampu di serap oleh penulis serta

pembaca.

Tasikmalaya, Maret 2020

Penulis,

Nisa Zakiah Mabrur

1703081

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Persetujuan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Dasar Penyelenggaraan 2

C. Tujuan Praktik Profesi Lapangan 2

D. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PPL 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI LAPANGAN 5

A. Gambaran Umum 5

1. Profil/Sejarah BAZNAS Kota Tasikmalaya 5

2. Visi dan Misi BAZNAS Kota Tasikmalaya 7

3. Struktur Organisasi BAZNAS Kota Tasikmalaya 9

4. Program BAZNAS Kota Tasikmalaya 14

B. Pelaksanaan Program PPL 16

1. Menerima Zakat 16

2. Pembukuan (Buku Besar dan Buku Kas) 18

3. Arsip Data Administrasi In dan Out 18

4. Menjemput Zakat 19

5. Merekap Ulang Data Muzaki dan Mustahik 20

6. Menghitung dan Mengelompokan Uang 21

v
7. Menyimpan File dari PPID Baznas 22

8. Mengantarkan Surat 23

BAB III PENUTUP 24

A. Kesimpulan 24

B. Saran 25

LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Profesi Lapangan (PPL) yaitu mata kuliah wajib yang berisi

kegiatan pengembangan kompetensi mahasiswa dengan cara mempraktikam

pengetahuan akademik yang telah dipelajari selama perkuliahan kedalam

konteks pembelajaran nyata. PPL merupakan bagian integral dari struktur

kurikulum program studi, oleh karena itu di implementasikan dalam bentuk

kegiatan terencana, terorganisasi dan terbimbing melalui kegiatan magang di

lembaga berbasis syariah bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi syariah.

Praktik profesi lapangan ini dilakukan dengan melibatkan beberapa

pihak diantaranya, mahasiswa, program studi, lembaga penerima PPL,

pimpinan program studi dan dosen pembimbing lapangan lapangan. Kegiatan

PPL ini dilaksanakan di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kota

Tasikmalaya, Baznas Kota Tasikmalaya terletak di Komplek Ruko Graha C7,

Jln. HZ Musthofa, RT.03/03, Kel. Yudhanegara, Kec. Cihideung, Kota

Tasikmalaya, 46121.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah suatu lembaga yang

ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola zakat yang telah dititipkan oleh

masyarakat. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi

dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan

Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun

dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

1
2

B. Dasar Penyelenggaraan

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 thun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 110 Tahun 1982 tentang

Pembinaan Ilmu Agama.

4. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 27 Tahun 1995 tenteng Kurikulum

Nasional Program Strata Satu (S1).

5. Keputusan Kopertaris Wilayah II Jabar-Banten Nomor 052-a Tahun 2005

tentang Panduan Pelaksanaan Mekanisme Kegiatan Akademik di

Lingkungan Kopertais Wilayah II Jabar-Banten.

C. Tujuan Praktik Profesi Lapangan

a. Tujuan Umum

PPL Ekonomi Syariah bertujuan agar para mahasiswa

(praktikum) mendapatkan pengalaman kerja secara faktual di lapangan

dan sebagai wahana untuk mempersiapkan lulusan yang profesional di

bidang ekonomi syariah pada umumnya dan lembaga berbasis syari’ah

pada khususnya. Pengalaman yang dimaksud meliputi kemampuan teknis

(skill), pengetahuan (knowlege) dan sikap (attitude) sebagai tenaga ahli di

bidang ekonomi syari’ah dan lembaga berbasis syari’ah khususnya, serta

mampu menerapkannya dalam lingkungan kerja nyata.


3

b. Tujuan Khusus

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman secara nyata tentang sistem oprasional lembaga berbasis

syari’ah.

2. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam

menguasai dan menerapkan sistem manajemen di lembaga berbasis

syari’ah.

3. Membimbing mahasiswa menjadi pribadi yang profesional dalam

bidang ekonomi syari’ah.

4. Melatih mahasiswa agar memiliki kepekaan dan ketajaman analisis

terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan

masyarakat sehingga mampu memecahkan permasalahan yang

dihadapi masyarakat secara proporsional dan profesional.

D. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PPL

1. Lokasi PPL

Kegiatan pelaksanaan PPL dilaksanakan di BAZNAS (Badan Amil

Zakat Nasional) Kota Tasikmalaya, yang bertempat di Komplek Ruko

Graha C7, Jln. HZ Musthofa, RT.03/03, Kel. Yudhanegara, Kec.

Cihideung, Kota Tasikmalaya, 46121.

Office Phone : 0265 – 7525892

Whatsapp : 082-318-433-533 (Bpk. Yudi Yusuf)

E-mail : baznaskotatasikofficial@gmail.com
4

Instagram : @baznaskotatasik

Facebook Page : Baznas Kota Tasik

2. Waktu Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan PPL dilakasanakan sesuai dengan Jadwal Akademik

Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam yaitu pada tanggal 03 Februari

2020 sampai dengan tanggal 29 Februari 2020.


BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI LAPANGAN

A. Gambaran Umum

1. Profil/Sejarah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota

Tasikmalaya

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga

pemerintah non-struktural yang mandiri dan bertanggung jawab kepada

Presiden melalui Menteri Agama. Dengan demikian, BAZNAS bersama

Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang

berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian

hukum, terintegrasi dan akuntabilitas. BAZNAS merupakan badan resmi

dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan

Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi

menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada

tingkat nasional.

BAZNAS bertugas sebagai koordinator dalam pengelolaan zakat

secara nasional sebagaimana diamanahkan dalam UU No. 23 Tahun 2011

dan berwenang melakukan pengelolaan zakat nasional yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

BAZNAS memiliki jaringan di 34 Provinsi, 500 BAZNAS di

setiap Kapubaten/kota, 18 Lembaga Amil Zakat Nasional, dan 19

5
lembaga Zakat Internasional. Melihat dari data tersebut, BAZNAS

mampu menyalurkan

6
6

dan memperdayakan program-program BAZNAS di seluruh Indonesia

karena memiliki jaringan yang sangat banyak serta BAZNAS dikelola

dengan manajemen modern, akuntabel, transfaran, dan sesuai aturan

syari’ah. Dan BAZNAS telah memenuhi standar ISO 9001-2015 dan

audit secara berkala oleh kantor akuntan public dengan hasil wajar tanpa

pengecualian.

Salah satu jaringan BAZNAS tersebut adalah BAZNAS Kota

Tasikmalaya. BAZNAS Kota Tasikmalaya berdiri pada tahun 2001,

tepatnya pada tanggal 17 Oktober 2001, melalui Undang-Undang No 10

Tahun 2001. Kota Tasikmalaya diresmikan oleh menteri dalam negeri

atas nama Presiden RI di Jakarta bersama–sama kota Lhoksemawe,

Langsa, Padang Sidempuan, Prabumulih, Lubuk lingggau, Paper Alam,

Tanjung pinang, Cimahi, Batu, Singkawang dan Bau-bau.

Pada awal berdirinya, lembaga ini bernama BAZDA (Badan Amil

Zakat Daerah) Kota Tasikmalaya. Namun, seiring berjalannya waktu,

tterjadi perubahan dan berganti nama menjadi BAZNAS Kota

Tasikmalaya yang sekarang ada pada kepemimpinan K.H. Wawan

Nawawi, MA.

Landasan aktivitas Badan Amil Zakat Nasional Kota Tasikmalaya :

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 115,

tambahan Lembaran Negara Tahun 5255),


7

b. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38),

c. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 118 Tahun

2014 tentang pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi,

d. Peraturan BAZNAS Nomor 3, Tahun 2014 tentang Organisasi dan

tata kerja BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota,

e. Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor :

451.7/Kep.401-Kesra/2015 tentang pengangkatan pimpinan

BAZNAS Kota Tasikmalaya pada tanggal 13 Oktober 2015.

2. Visi dan Misi BAZNAS Kota Tasikmalaya

a. Visi

Menjadi Pengelola Zakat yang Unggul dan Terpercaya di Tingkat

Jawa Barat.

b. Misi

Misi umum BAZNAS Kota Tasikmalaya sebagai berikut :

1) Mengkoordinasikan UPZ dan LAZ se-kota Tasikmalaya dalam

mencapai target-target nasional.

2) Mengoptimalkan secara terukur penghimpunan zakat se-kota

Tasikamalaya.

3) Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat

untuk mengurangi angka kemiskinan, peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan pemoderasian kesenjangan sosial.


8

4) Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan

akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.

5) Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku

kepentingan zakat.

6) Menggerakan dakwah islam dan mengkonsolidasikan seluruh

elemen umat islam untuk kebangkitan zakat.

7) Terlibat aktif dalam memimpin gerakan sadar zakat di tingkat

Kota Tasikmalaya yang berdampak secara nasional.

8) Mengurus utamakan zakat sebagai instrument pembangunan

daerah menuju masyarakat yang adil, Makmur dan sejahtera,

dan taat beragama.

9) Mengembangkan kompetens amil zakat yang unggul dan

terpercaya serta menjadi rujukan di tingkat nasional.

Misi Khusus BAZNAS Kota Tasikamalaya sebagai berikut :

1) Menjadikan BAZNAS Kota Tasikmalaya sebagai sarana untuk

mengaktualisasikan diri menjadi muslim yang mukhlis dan

muhsin.

2) Menjadikan BAZNAS Kota Tasikmalaya sebagai sarana untuk

mengaktualisasikan diri menjadi muslim yang berkarakter

nafi’un lighairihi (memberi manfaat untuk sesama).

3) Memfasilitasi kaum muslimin dan diri sendiri dalam

membersihkan harta.
9

4) Menjadikan BAZNAS Kota Tasikmalaya sebagai media ibadah

dan amal sholeh untuk bekal mencapai ridha Allah.

5) Menjadikan BAZNAS Kota Tasikmalaya sebagai media untuk

memperkokoh ukhuwah islamiyyah dan hubungan silaturahim.

3. Struktur BAZNAS Kota Tasikmalaya

Sebuah lembaga biasanya memiliki simbol tersendiri yang

dijadikan sebagai salah satu identitas lembaga tersebut. Adapun logo dari

BAZNAS Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada dibawah ini.

Sedangkan struktur organisasi BAZNAS adalah sebagai Berikut :


10

Adapun fungsi dan tugas dari setiap elemen struktur adalah :

a. Ketua mempunyai tugas :

Melaksanakan mandat Rapat Pleno untuk memimpin pelaksanaan

tugas dan fungsi BAZNAS

b. Wakil ketua I (Pengelolaan Pengumpulan Zakat)

1) Menyusun strategi pengumpulan zakat.

2) Mengelola dan mengmbangkan data muzaki.

3) Melaksanakan edukasi dan sosialisasi pengumpulan zakat.

4) Mengembangkan jaringan guna meningkatkan jumlah

pengumpulan.

5) Melaksanakan pengendalian pengumpulan zakat.

6) Melaksanakan pengelolaan layanan muzaki.

7) Melakukan evaluasi dalam pengelolaan pengumpulan zakat.

8) Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pengumpulan

zakat.

9) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pengumpulan zakat di

tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota.

10) Melaksanakan administrasi dan tata usaha pada bidang

pengumpulan.

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan kebijakan

rapat pleno.

c. Wakil ketua II (Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat)

1) Menyusun strategi pendistribusian dan pendayagunaan zakat


11

2) Mengelola dan mengembangkan data mustahik

3) Melaksanakan dan melakukan pengendalian, pendistribusian

dan pendayagunaan zakat.

4) Melakukan evaluasi dalam pengelolaan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

5) Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

6) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

7) Melaksanakan administrasi dan tata usaha pada bidang

pendistribusian dan pendayagunaan.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan keputusan

Rapat Pleno.

d. Wakil ketua III (Perencanaan Keuangan dan Pelaporan)

1) Melaksanakan penyiapan penyusunan rencana strategis

pengelolaan zakat.

2) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan.

3) Melakukan evaluasi tahunan dan 5 (lima) tahunan terhadap

rencana pengelolaan zakat.

4) Melaksanakan pengelolaan keuangan.

5) Melaksanakan system akuntansi zakat.

6) Menyusun laporan keuangan dan laporan akuntabilitas kinerja.


12

7) Melaksanakan administrasi dan tata usaha pada bagian

perencanaan, keuangan, dan pelaporan.

8) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan keputusan

Rapat Pleno.

e. Wakil ketua IV (Sumber Daya Amil Zakat, Administrasi

Perkantoran, Komunikasi, Umum, dan Pemberian

Rekomendasi)

1) Menyusun strategi pengelolaan amil zakat.

2) Menyusun strategi peningkatan kualitas sumber daya amil zakat

dan kredibilitas lembaga dengan mendapatkan sertifikasi profesi

dari lembaga sertifikasi profesi BAZNAS.

3) Menyusun perencanaan amil zakat.

4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan penilaian

terhadap amil zakat.

5) Menyusun rencana strategi komunikasi dan hubungan

masyarakat.

6) Melakukan pengadaan, pencatatan, pemeliharaan, pengendalian,

dan pelaporan aset.

7) Melaksanakan pemberian rekomendasi pembukaan perwakilan

LAZ berskala nasional di provinsi atau pembukaan perwakilan

LAZ berskala provinsi di kabupaten/kota.

8) Melaksanakan administrasi dan tata usaha pada bagian

administrasi, sumber daya manusia, dan umum.


13

9) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan keputusan

Rapat Pleno.

f. Kepala Pelaksana

Bagian ini memiliki tugas membawahi Divisi PHP (Penghimpunan)

dan DPP (Pendistribusian dan Pendayagunaan). Maksudnya adalah

yang mengawasi mengkoordinasi setiap tugas atau yang dilakukan

oleh bidang-bidang tersebut.

g. Kepala Sekretariat

Bagian ini memiliki tugas membawahi Divisi PKP (Perencanaan

Keuangan dan Pelaporan) dan SAU (SDM/Personalia/HRD,

Administrasi dan Umum). Maksudnya adalah yang mengawasi

mengkoordinasi setiap tugas atau yang dilakukan oleh bidang-bidang

tersebut.

h. Satuan Audit Internal

Bertugas untuk memeriksa keadaan keuangan atau hal-hal yang

bersifat internal melalui laporan laporan yang dibuat oleh para

anggota.

i. Divisi Penghimpunan (PHP)

Turunan dari tugas, fungsi, kewajiban dan kewenangan Wakil Ketua

I. Tugasnya yaitu menjalankan tugas dan fungsi dari Wakil Ketua I

(Sebagai Pelaksana).

j. Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan (DPP)


14

Turunan dari tugas, fungsi, kewajiban dan kewenangan Wakil Ketua

II. Tugasnya yaitu menjalankan tugas dan fungsi dari Wakil Ketua II

(Sebagai Pelaksana).

k. Divisi Perencanaan Keuangan dan Pelaporan (PKP)

Turunan dari tugas, fungsi, kewajiban dan kewenangan Wakil Ketua

III. Tugasnya yaitu menjalankan tugas dan fungsi dari Wakil Ketua

III (Sebagai Pelaksana).

l. Divisi SDM/Personalia/HRD, Administrasi dan Umum (SAU)

Turunan dari tugas, fungsi, kewajiban dan kewenangan Wakil Ketua

IV. Tugasnya yaitu menjalankan tugas dan fungsi dari Wakil Ketua

IV (Sebagai Pelaksana).

4. Program BAZNAS Kota Tasikmalaya

Secara garis besar, strategi penyaluran dana infaq dan shodaqoh

yang disalurkan melalui BAZNAS Kota Tasikmalaya dikelola dengan

tujuan untuk penanggulangan kemiskinan yang dilakukan melalui usaha

pendistribusian serta pendayagunaan. Dan penyaluran dana yang masuk

pada Baznas Kota Tasikmalaya akan disalurkan dalam lima Prpgram

BAZNAS Kota Tasikmalaya diantaranya sebagai berikut :

a. Tasik Sejahtera

Program Tasik Sejahtera adalah program ekonomi berupa

pemberian bantuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi

keluarga melalui keterampilan produktif, sarana usaha dan

permodalan.
15

Salah satu programnya yaitu :

1) Renovasi Ruhani (Rumah Layak Huni), bantuan renovasi ini

diberikan dengan adanya pengajuan proposal terlebih dahulu

dari kelurahan dimana pihak pemohon berdomisili.

2) Klinik UMKM berbasis majelis ta’lim, merupakan upaya

pemberdayaan UMKM yang disertai adanya kerjasama dengan

BKMM (Badan Koordinasi Majelis Ta’lim). Salah satu contoh

dari capaian program Tasik Sejahtera adalah Almadina Mart

yang terletak di daerah Purbaratu.

b. Tasik Cerdas

Program Tasik Cerdas adalah program Pendidikan berupa

pemberian bantuan untuk penerima manfaat yang berasal dari

keluarga miskin dan rentan atau anak yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan. Program ini membantu para siswa yang terhambat

aspek finansial. Program ini dilakukan dengan adanya kerjasama

dengan lembaga Pendidikan seperti madrasah, sekolah umum,

ataupun perguruan tinggi.

c. Tasik Sehat

Program Tasik Sehat adalah program kesehatan yang

bertujuan memberikan bantuan kesehatan yang menyeluruh bagi

seluruh masyarakat miskin untuk dapat hirup sehat, produktif dan

sejahtera. Hal tersebut diwujudkan dengan cara kerjasama dengan

pihak terkait misalnya seperti dinas kesehatan. Bentuk bantuannya


16

dikemas dalam subptogram PPG (Panti Pemulihan Gizi) dan

PMT(Pemberian Makanan Tambahan).

d. Tasik Berkarakter

Program Tasik Berkarakter adalah program dakwah berupa

kegiatan syiar islam dalam rangka menaggulangi keterbelakangan

agama secara pengetahuan maupun infrastruktur. Tasik bersedekah

ini merupakan suatu program edukasi yang mengikutsertakan ulama

dan tokoh mayarakat dan atas kerjasama dengan MUI.

e. Tasik Peduli

Program Tasik Peduli adalah program sosial kemanusiaan

yang berorientasi pada perbaikan pribadi dan lingkungan serta

menyiapkan wilayah binaan menjadi subyek terhadap perbaikan

yang lebih baik. Contohnya seperti memantu memberikan air bersih

pada daerah yang tidak ada air, dll.

B. Pelaksanaan Program PPL

1. Menerima Zakat

Menerima zakat adalah suatu kegiatan dimana seorang amil

menerima zakat dari seorang muzaki (pemberi zakat).

a. Proses Menerima Zakat

1) Muzaki memberikan nominal zakat yang diberikan.


17

2) Amil menuliskannya di slip/tanda bukti penerimaan zakat.

Slip atau tanda bukti penerimaan zakat berupa kertas yang terdiri

dari tiga rangkap yaitu, lembar pertama berwarna putih diberikan

kepaada muzaki (pemberi zakat), lembar kedua berwarna merah

muda digunakan untuk asrip data di bagian administrasi dan

lembar ketiga berwarna hijau di simpan di simpan sebagai arsip.

3) Amil memberikan bukti penerimaan zakat kepada muzaki dan

sudah ditandatangan oleh kedua belah pihak.

4) Ijab dan qobul.

5) Selanjutnya Lembar kedua berwarna merah muda disimpan atau

diberikan pada bagian administrasi untuk dijadikan bukti dan

arsip, serta diberikan nomor sesuai dengan jenis transaksinya.

6) Setelah di beri nomor lalu dicatatkan kedalam Buku Keuangan

penerimaan Zakat.

7) Kemudian bukti tersebut diarsip.

b. Hambatan

Setiap nominal dari zakat tidak di pisahkan secara langsung sesuai

jenisnya (disatukan dalam laci), dan setiap zakat yang masuk

sebagian tidak langsung di input dalam buku besar melainkan

disimpan dan di input setelah jam kerja selesai.

c. Evaluasi

Hasil nominal dari zakat di pisahkan setiap jenisnya terlebih dahulu

agar apabila bagian administrasi meminta hasil zakat hari ini sudah
18

siap dan sudah rapi. Dan untuk input data juga sebaiknya dilakukan

pada saat zakat tersebut masuk jangan hanya sebagian-sebagian atau

di input semuanya setelah selesai jam kerja, untuk menghindari

ketidaksesuaian/kesalahan.

2. Pembukuan (Buku Besar dan Buku Kas)

Pembukuan adalah transaksi penerimaan dan pengeluaran dana

zakat, infak, sedekah, dana amil, data pengelola (APBD), Tasik

Bersedekah, Bagi Hasil Bank, dan hal lainnya untuk kemudian disusun

menjadi laporan keuangan.

a. Proses Pembukuan

1) Melakukan penjurnalan berdasarkan bukti transaksi.

2) Memposting jurnal kedalam buku besar (Sesuai dengan jenis

transakinya).

3) Setelah data tersebut terkumpul selama 1 tahun kemudian Buku

besar dan Buku kas tersebut di rapikan sesuai tanggal dan

bulannya.

4) Kemudian buku tersebut di jilid dengan rapi.

b. Hambatan

Pada saat penginputan data belum di pisahkan sesuai dengan

jenisnya.

c. Evaluasi
19

Pada saat penginputan data harus sudah dipisahkan sesuai jenisnya,

agar pada saat input sudah rapi dan tidak mencari kembali ke bagian

mana harus di inputnya.

3. Arsip Data Administrasi In dan Out

Arsip Data Administrasi yaitu mengarsip setiap transaksi baik itu

bukti penerimaan zakat maupun bukti pengeluaran yang dilakukan pada

hari tertentu. Pengarsipan data ini dilakukan setiap hari pada selesai jam

kerja.

a. Proses Arsip Data Administrasi In dan Out

1) Merapikan semua transaksi penerimaan zakat dan pengeluaran

yang dilakukan pada hari teretentu.

2) Menginput transaksi tersebut ke Buku Besar (Microsoft Excel).

3) Mengarsipkan bukti transaksi penerimaan zakat dan transaksi

pengeluaran.

4) Data transaski tersebut di arsip dan di bundel dalam suatu

stripmap. (Sesuai dengan jenis transaksi).

b. Hambatan

Pada saat arsip data belum di pisahkan sesuai dengan jenisnya.

c. Evaluasi

Sebelum di arsip sebaiknya data yang akan di arsip di pisahkan

terlebih dahulu sesuai jenisnya agar seseorang atau ketika mengarsip

data tidak bolak-balik membuka buku/stripmap.

4. Menjemput Zakat
20

Menjemput zakat adalah suatu pengambilan zakat dari pihak

Baznas ke suatu intansi/perorangan. Biasanya dilakukan oleh seorang

amil yang sebelumnya telah berkomunikasi terlebih dahulu kepada

muzaki.

a. Proses Menjemput Zakat

1) Amil datang langsung ke intansi/perorangan.

2) Setelah kedua belah pihak bertemu (Amil dan Muzaki), sama

halnya muzaki yang datang langsung ke kantor kemudian

muzaki memberikan nominalnya zakat yang akan di berikan

kepada Amil.

3) Amil menuliskannya di slip/tanda bukti penerimaan zakat.

4) Amil memberikan bukti penerimaan zakat kepada muzaki dan

sudah ditandatangan oleh kedua belah pihak.

5) Ijab dan qobul.

b. Hambatan

Pada saat penjemputan zakat kami kesulitan dalam hal

mengkonfirmasi kepada muzaki sehingga kami harus konfirmasi

pada pihak baznas terlebih dahulu kemudian menanyakan

muzakinya.

c. Evaluasi

Pihak Baznas alangkah lebih baiknya memberikan nama lengkap

atau nomor dari muzaki tersebut supaya kami bisa mengkonfirmasi

langsung pada muzaki.


21

5. Merekap Ulang Data Muzaki dan Mustahik

Merekap ulang data merupakan mengetik kembali hardfile/berkas

secara manual ke Microsoft excel untuk dijadikan sebuah softfile atau

sebagai arsip, dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang ada.

a. Proses Merekap Ulang Data Muzaki dan Mustahik

1) Mengetik ulang sesuai dengan data yang ada.

2) Setiap data muzaki dan mustahik perlembarnya di ketik dalam

slide yang berbeda.

b. Hambatan

Data yang ada dengan data yang diketik ulang ada beberapa jumlah

yang berbeda (tidak sama).

c. Evaluasi

Setiap data muzaki dan mustahik di cek terlebih dahulu dan setiap

mustahik diminta softfile berkasnya.

6. Menghitung dan Mengelompokan Uang

Menghitung adalah suatu kegitan menjumlahkan atau

mengurangi. Pengengelompokan adalah suatu kegiatan untuk

membedakan, mengumpulakan sesuai dengan jenisnya.

a. Proses Menghitung dan Mengelompokan Uang

1) Mengklasifikasikan uang sesuai dengan bahan dan nominalnya

2) Menghitung uang tersebut ada berapa jumlah total nominalnya

a) Untuk uang logam dikumpulkan dalam suatu kantong plastik

dan kemudian diberi label senilai dengan nominal yang telah


22

ditentukan. Batas maksimal satu kantong platik tersebut

adalah 500 koin.

b) Untuk uang kertas dikumpulkan setelah berjumlah 100

lembar dan diikat menggunakan karet

b. Hambatan

Sering ada ketidaksesuaian dalam menghitung uang dan tidak

disediakannya alat elektronik penghitung uang.

c. Evaluasi

Pihak Baznas menyediakan alat elektronik untuk menghitung uang

atau setidaknya dalam memberikan tugas menghitung uang tidak

dikerjakan oleh sendiri, melainkan diberikan pada 2 orang atau lebih

agar tidak ada lagi ketidaksesuaian dalam menghitung uang.

7. Menyimpan File dari PPID Baznas

Menyimpan file merupakan penyimpanan berkas dari suatu

website PPID (Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) Baznas

pusat. PPID ini berisi suatu informasi, aturan, ketentuan untuk digunakan

di setiap Badan Amil Zakat Nasional yang ada.

a. Proses Menyimpan File

1) Membuka website PPID BAZNAS Nasional.

2) Cari apa yang dibutuhkan untuk di simpan filenya.

3) Buka halaman tersebut kemudian download filenya.


23

4) Setelah di download buat folder sesuai dengan jenis file

tersebut.

b. Hambatan

Tidak diberikan arahan ada di bagian mana file yang harus

didownload.

c. Evaluasi

Ketika memberikan intruksi diberikan secara jelas, di bagian mana,

mengenai apa, dll.

8. Mengantarkan Surat

Mengantarkan Surat adalah suatu proses penyampaian surat

kepada instansi yang berkaitan.

a. Proses Mengantarkan Surat

1) Surat diantarkan pada instansi terkait.

2) Penerima surat mengisi tanda terima surat.

b. Hambatan

Sebagian tidak diberikan pengarahan terlebih dahulu mengenai

tempat yang harus diberikan surat (Mencari tahu sendiri).

c. Evaluasi

Pihak baznas memberikan pengarahan keseluhuran mengenai tempat

yang akan dituju, agar tidak ada kesalahan dan menghindari orang
24

yang mengantarkan surat tidak tersensat dan bolak-balik karena

mengikuti google maps.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktik Profesi Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tasikmalaya selama 27 hari atau 20

hari kerja yaitu dari 3 Februari 2020 - 29 Februari 2020 telah memberikan

manfaat dan pengalaman baru bagi penulis. Adapun kegiatan yang penulis

lakukan selama menjalankan kegiatan Praktik Profesi Lapangan yaitu :

1. Menerima zakat adalah suatu kegiatan dimana seorang amil menerima

zakat dari seorang muzaki (pemberi zakat).

2. Pembukuan adalah transaksi penerimaan dan pengeluaran dana zakat,

infak, sedekah, dana amil, data pengelola (APBD), Tasik Bersedekah,

Bagi Hasil Bank, dan hal lainnya untuk kemudian disusun menjadi

laporan keuangan.

3. Arsip Data Administrasi yaitu mengarsip setiap transaksi baik itu bukti

penerimaan zakat maupun bukti pengeluaran yang dilakukan pada hari

tertentu. Pengarsipan data ini dilakukan setiap hari pada selesai jam

kerja.

4. Menjemput zakat adalah suatu pengambilan zakat dari pihak Baznas ke

suatu intansi/perorangan. Biasanya dilakukan oleh seorang amil yang

sebelumnya telah berkomunikasi terlebih dahulu kepada muzaki.

24
5. Merekap ulang data merupakan mengetik kembali hardfile/berkas secara

manual ke Microsoft excel untuk dijadikan sebuah softfile atau sebagai

arsip, dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang ada.

25
25

6. Menghitung adalah suatu kegitan menjumlahkan atau mengurangi.

Pengengelompokan adalah suatu kegiatan untuk membedakan,

mengumpulakan sesuai dengan jenisnya.

7. Menyimpan file merupakan penyimpanan berkas dari suatu website PPID

(Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi) Baznas pusat. PPID

ini berisi suatu informasi, aturan, ketentuan untuk digunakan di setiap

Badan Amil Zakat Nasional yang ada.

8. Mengantarkan Surat adalah suatu proses penyampaian surat kepada

instansi yang berkaitan.

Banyak pelajaran baru yang di dapat dari kegiatan PPL ini.

Pengalaman dan ilmu yang didapat nantinya bisa diterapkan ketika

peserta/mahasiswa benar-benar sudah bekerja di suatu instansi.

B. Saran

BAZNAS Kota Tasikmalaya memiliki kinerja yang baik dalam segala

aspeknya. Seperti dalam hal keuangan, penghimpunan, penyaluran, dan

pendayagunaanya. Alangkah lebih baiknya apabila BAZNAS Kota

Tasikmalaya terus meningkatkan kualitas dan kuantitas Baznas itu sendiri

untuk menjadi lebih baik dan dapat dipercayai oleh masyarakat. BAZNAS ini

terkadang di pandang sebelah mata oleh masyarakat karena alasam ketidak

merataanya. Maka dari itu BAZNAS harus lebih sering bersosialiasi dalam

bentuk nyata ataupun sosial media.

Dan secara teknis sesuai dengan apa yang peserta lakukan selama

Praktik Profesi Lapangan (PPL), BAZNAS Kota Tasikmalaya harus lebih


26

memperhatikan hal-hal kecil. Hal-hal kecil seperti itu harus di perhatikan agar

tidak terjadi kesalahan yang nantinya bisa jadi suatu kesalahan besar. Adapun

saran dari peserta mengenai apa yang dilakukan selama Praktik Profesi

Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :

1. Dalam hal penerimaan zakat, untuk hasil nominal dari zakat di pisahkan

setiap jenisnya terlebih dahulu agar apabila bagian administrasi meminta

hasil zakat hari ini sudah siap dan sudah rapi. Dan untuk input data juga

sebaiknya dilakukan pada saat zakat tersebut masuk jangan hanya

sebagian-sebagian atau di input semuanya setelah selesai jam kerja,

untuk menghindari ketidaksesuaian/kesalahan.

2. Dalam hal pembukuan, pada saat penginputan data harus sudah

dipisahkan sesuai jenisnya, agar pada saat input sudah rapi dan tidak

mencari kembali ke bagian mana harus di inputnya.

3. Dalam hal arsip data in dan out, sebelum di arsip sebaiknya data yang

akan di arsip di pisahkan terlebih dahulu sesuai jenisnya agar seseorang

atau ketika mengarsip data tidak bolak-balik membuka buku/stripmap.

4. Dalam hal menjemput zakat, pihak Baznas alangkah lebih baiknya

memberikan nama lengkap atau nomor dari muzaki tersebut supaya kami

bisa mengkonfirmasi langsung pada muzaki.

5. Dalam hal mengetik ulang data mustahik, metiap data muzaki dan

mustahik di cek terlebih dahulu dan setiap mustahik diminta softfile

berkasnya.
27

6. Dalam hal menghitung uang, pihak Baznas seharusnya menyediakan alat

elektronik untuk menghitung uang atau setidaknya dalam memberikan

tugas menghitung uang tidak dikerjakan oleh sendiri, melainkan

diberikan pada 2 orang atau lebih agar tidak ada lagi ketidaksesuaian

dalam menghitung uang.

7. Dalam hal menyimpan file atau ketika memberikan intruksi diberikan

secara jelas, di bagian mana, mengenai apa, dll.

8. Dalam hal mengantarkan surat, seharusnya pihak baznas memberikan

pengarahan keseluhuran mengenai tempat yang akan dituju, agar tidak

ada kesalahan dan menghindari orang yang mengantarkan surat tidak

tersensat dan bolak-balik karena mengikuti google maps.


Lampiran

DOKUMENTASI

Tanda Bukti Penerimaan Zakat

Tanda Bukti Pengeluaran Zakat


Pembukuan

Mengetik Ulang
data Muzaki

Download file
PPID Baznas
Penyerahan Cendramata

Tampilan Depan BAZNAS

Foto Bersama Stafs BAZNAS

Foto Bersama Intrtuktur dan Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai