1) ,2) ,3)
Occupational Health & Safety (OHS), PT Borneo Indobara
*E-mail: teguh.arifiyanto@borneo-indobara.com
ABSTRAK
Peningkatan produksi batubara PT Borneo Indobara yang diiringi dengan penambahan pekerja
dan unit produksi berpotensi meningkatkan frekuensi kecelakaan yang dominan disebabkan oleh
perilaku tidak aman pekerja. Kegiatan operasional pengangkutan batubara (coal hauling) menjadi
salah satu sektor yang mengalami peningkatan jumlah unit dump truck yang melintas sepanjang 30
km menuju Port. Jarak tempuh yang panjang berdampak pada kurang optimalnya peran dan fungsi
pengawas terhadap perilaku tidak aman operator dump truck yang cenderung menyebabkan
kecelakaan seperti melebihi batas kecepatan, mengalami gejala kelelahan, tidak menjaga jarak aman
saat beriringan, merokok, dan menggunakan HP saat berkendara.
Salah satu upaya menunjang pencapaian target produksi batubara yang terus mengalami
peningkatan serta perlunya penerapan aspek keselamatan untuk mendukung kaidah teknik
pertambangan yang baik. Pada tahun 2020, PT Borneo Indobara telah mengembangkan digitalisasi
pada kegiatan operasionalnya. Fleet Management System (FMS) merupakan salah satu program
Transformasi Digital yang diterapkan pada kegiatan pengangkutan batubara untuk memantau secara
real time perilaku berkendara operator dump truck, keamanan operator, peralatan, serta mengetahui
setiap informasi terkait operasional dump truck yang dipantau melalui aplikasi Telegram, dashboard
monitoring FMS yang dapat diakses melalui HP atau komputer.
Dengan Penerapan FMS, pengawas operasional lebih mudah melakukan pemantauan perilaku
berkendara operator dump truck di sepanjang jalan pengangkutan batubara dimana setiap
pelanggaran yang diidentifikasi oleh FMS dapat segera ditindaklanjuti oleh pengawas. Pemantauan
FMS secara real time juga berperan dalam meningkatkan kepedulian operator dump truck serta
memudahkan Safety Evaluator dalam menganalisa database pelanggaran yang mencakup trend
pelanggaran, waktu pelanggaran, unit yang melanggar, dan aspek lainnya. Parameter yang lengkap
dari FMS telah memberikan kemudahan proses pengawasan dan membantu percepatan pembentukan
budaya keselamatan dari operator DT hauling.
503
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
ABSTRACT
504
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
A. PENDAHULUAN
Dengan semakin berkembangnya berbagai industri, kebutuhan akan berbagai mineral dan
batubara juga semakin meningkat, akan tetapi hal ini dibatasi oleh berbagai faktor seperti lingkungan,
peralatan, dan masalah keselamatan pertambangan yang terus terjadi (Xiao dkk, 2022). Kegiatan
operasional sehari-hari di industri pertambangan masih menjadi sumber bahaya dan risiko yang
tinggi (Komljenovic dkk, 2017). Berbagai studi penelitian dan data statistik di seluruh dunia
menunjukkan bahwa jumlah cedera serius dan kematian masih tetap tinggi meskipun telah dilakukan
berbagai upaya dalam dalam penurunan angka insiden (Komljenovic dkk, 2017). Makalah ini
bertujuan untuk meningkatkan aspek keselamatan operasional pertambangan dengan memanfaatkan
teknologi dan berupaya untuk mengembangkan digitalisasi dalam aspek keselamatan dan Kesehatan
kerja pertambangan. Hal ini sejalan dengan regulasi yang diatur dalam Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral untuk menuju era mining industry 4.0 sehingga dengan adanya digitalisasi
diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka terjadinya insiden dan dapat juga
mengendalikan bahaya di area pertambangan secara cepat.
Fleet Management System (FMS) merupakan salah satu upaya transformasi digital yang
diinisiasi oleh PT. Borneo Indobara yang bertujuan untuk menjaga dan memonitor keselamatan,
keamanan operator, peralatan, serta untuk mengetahui segala informasi aktual terkait operasional
peralatan di lapangan, yang mana data – data digital tersebut tersampaikan secara real-time dan
tersimpan secara online. Kontrol kecepatan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap
peningkatan keselamatan pada kendaraan yang merupakan bagian dari FMS (Rojas et al., 2020)
B. METODOLOGI PENELITIAN
505
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
Fleet Management System (FMS) PT. Borneo Indobara terdiri dari beberapa fitur-fitur yang
dapat meningkatkan aspek keselamatan seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 1 di bawah ini.
506
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
Dalam upaya mencegah terjadinya insiden di area pertambangan, upaya monitoring dengan
menggunakan FMS dapat dilakukan secara real-time sehingga kondisi bahaya yang ada dapat segera
dilakukan pengendalian. Selain dengan adanya notifikasi pada operator yang bekerja apabila
melakukan pelanggaran, data notifikasi tersebut dapat tercatat dan dimonitor setiap saat oleh pengawas
dan safety evaluator untuk dapat dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan bagi operator yang
melanggar. Secara lebih detail, visual dari tampilan data dapat dilihat secara detail dalam Gambar 3
di bawah ini.
507
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
Berdasarkan data pada Gambar 3 di atas, secara lokasi pengawas dapat melakukan identifikasi
dan mengetahui area mana saja dari segmen jalan yang banyak melakukan pelanggaran dan
mengindikasikan adanya bahaya yang tinggi sehingga pengawas segera melakukan pengendalian dan
menindaklanjuti temuan yang ada sehingga potensi terjadinya insiden bisa berkurang.
Secara lebih lanjut, total pelanggaran dalam periode waktu tertentu dapat diidentifikasi dan
dianalisis total temuan terbanyak berada pada rentang waktu mana saja. Misalnya, dalam satu minggu
data pelanggaran seluruh perusahaan bisa dimonitor temuan terbanyaknya dan rentang jam
pelanggarannya seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 4 di bawah ini.
Berdasarkan data pelanggaran di atas, tingkat pelanggaran tertinggi dapat diketahui terjadi
paling banyak pada pukul 09.00 dan paling rendah pada pukul 05.00. Data ini bisa menjadi acuan bagi
para pengawas khususnya dalam bidang keselamatan dalam melakukan sidak dan monitoring sehingga
jumlah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan insiden dapat diminimalisir berdasarkan data
historis yang ada. Kemudian, dari data tersebut juga, dapat juga dilakukan identifikasi sebaran
pelanggaran berdasarkan perusahaan untuk dapat ditindaklanjuti terkait tindakan perbaikannya.
Secara lebih lengkap dapat dilihat dalam Gambar 4 di bawah ini
508
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
Berdasarkan data pada gambar 4 di atas, total perusahaan yang banyak melanggar dapat
diketahui secara pasti yang mana STLI, RAMB, dan MKS menjadi perusahaan yang memiliki jumlah
pelanggaran tertinggi daripada perusahaan lainnya sehingga perusahaan dapat segera melakukan
tindak lanjut kepada operator untuk dapat segera dilakukan pengendalian berupa konseling atau
penerapan sanksi lainnya. Kemudian, secara lebih detail juga dapat diketahui kategori jenis
pelanggaran untuk masing-masing temuan yang ada sehingga perusahaan dapat mengetahui jumlah
kategori pelanggaran terbanyak seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 5 di bawah.
Berdasarkan data pada gambar 5 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pelanggaran terbanyak
diakibatkan oleh gagal fokus sehingga perusahaan terkait dapat melakukan evaluasi secara langsung
untuk dapat mengambil Tindakan atau keputusan program apa saja yang perlu dibuat untuk dapat
mengurangi jumlah pelanggaran yang dilakukan operator dengan tujuan akhir dapat mengurangi angka
terjadinya insiden. Kemudian, secara lebih lanjut fitur FMS juga dikembangkan untuk dapat
mengetahui jumlah pelanggaran paling banyak pada masing-masing kategori pelanggaran dengan
menampilkan unit mana saja yang jumlah pelanggarannya paling banyak pada masing-masing kategori
secara lebih detail data tersebut dapat dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini.
509
PROSIDING TPT XXXI PERHAPI 2022
Berdasarkan data dalam Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan dan jumlah
pelanggaran pada masing-masing kategori pelanggaran yaitu penggunaan handphone saat berkendara
tertinggi dilakukan oleh unit STLI 3430 sebanyak 21 kali dalam rentang waktu seminggu, kemudian
untuk pelanggaran tidak menjaga jarak aman tertinggi dilakukan oleh unit MKS 1720 sebanyak 116
kali, pelanggaran tertinggi gagal fokus dilakukan oleh unit STLI 3430 sebanyak 122 kali, pelanggaran
indikasi kelelahan tertinggi dilakukan oleh RAM 8550 sebanyak 133 kali, pelanggaran merokok saat
mengemudi tertinggi dilakukan oleh unit RAM 8230 sebanyak 77 kali, dan pelanggaran driver
undetected tertinggi dilakukan oleh unit MKS 1740 sebanyak 266 kali.
D. KESIMPULAN
Terima kasih kepada PERHAPI atas penyelenggaraan TPT XXXI PERHAPI 2022 sehingga kami
mendapatkan kesempatan untuk dapat menulis makalah ini yang mana harapan kami makalah ini
dapat memberikan kontribusi dan inspirasi bagi seluruh praktisi dan stakeholder industri
pertambangan khususnya dalam peningkatan aspek keselamatan pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA
Xiao, Y., Xie, Z., Liu, Y. (2022): Mine Safety Monitoring and Early Warning System Based on 5G
Network Technology. In: Ahmad, I., Ye, J., Liu, W. (eds) The 2021 International Conference
on Smart Technologies and Systems for Internet of Things, Data Engineering and
Communications Technologies, vol 122. Springer, Singapore.
Komljenovic, D., Loiselle, G., & Kumral, M. (2017): Organization : A new focus on mine safety
improvement in a complex operational and business environment. International Journal of
Mining Science and Technology, 27(4), 617–625.
Rojas, B., Bolaños, C., Salazar-Cabrera, R., Ramírez-González, G., de la Cruz, Á. P., & Molina, J.
M. M. (2020): Fleet management and control system for medium-sized cities based in
intelligent transportation systems: From review to proposal in a city. In Electronics
(Switzerland) Vol. 9, Issue 9, pp. 1–25.
510