Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. Metodologi penelitian sejarah Islam. Penerbit


Ombak, 2011.
Apriyanti Dan Reiza D. Dienaputra, Eka. “PEMERINTAHAN MARGA DI
LUBUKLINGGAU TAHUN 1855-1983.” Patanjala : Jurnal
Penelitian Sejarah dan Budaya 7, no. 2 (2 Juni 2015): 233.
https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i2.95.
Bangun, Payung. Kolonel Maludin Simbolon: liku-liku perjuangannya
dalam pembangunan bangsa. Cet. 1. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996.
Dinas Sejarah Militer TNI-Angkatan Darat. Cuplikan sejarah perjuangan
TNI-Angkatan Darat. Jakarta: Dinas Sejarah Militer TNI-Angkatan
Darat, 1972.
Fattah, Abdoel. Demiliterisasi tentara: pasang surut politik militer, 1945-
2004. Cet. 1. Yogyakarta: LKiS : Percetakan dan distribusi, LKiS
Pelangi Aksara, 2005.
“Generasi Muda Kurang Peduli Budaya Sendiri.” Diakses 11 Juli 2023.
https://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/17323361/~Oase~Cakr
awala.
Helius Sjamsuddin. Metodologi sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.
ID, Jagad. “Pengertian Kontribusi : Arti, Strategi Dan Jenis.” JAGAD ID, 5
Februari 2020. https://jagad.id/pengertian-kontribusi/.
Indonesia, Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa. “Kamus besar bahasa
Indonesia,” 2018.
Jumhur, J., dan H. Danasuparta. Buku pelajaran sejarah pendidikan. Cet.7.
Bandung: Ilmu, 1959.

121
Kahin, George McTurnan. Nationalism and revolution in Indonesia. Studies
on Southeast Asia, no. 35. Ithaca, N.Y: Southeast Asia Program
Publications, Cornell University, 2003.
Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500 -1900 Dari
Emporium Sampai Imperium Jilid 1. Cet. 2. Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2017.
Koentjaraningrat. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Cet.19. Jakarta:
Djambatan, 2002.
Kota Lubuklinggau Dalam Angka 2022. Lubuklinggau: Badan Pusat Statistik
Kota Lubuklinggau, 2022.
Kuntowijoyo. Metodologi sejarah. Yogyakarta: Jurusan Sejarah Fakultas
Sastra, Universitas Gadjah Mada : Tiana Wacana Yogya, 1994.
———. Pengantar ilmu sejarah. Jogjakarta: Yayasan Bentang Budaya,
2001.
Leimena, J. Perselisihan Indonesia - Belanda. Djakarta: Grafica, 1949.
Memorandum Tentang Peristiwa Pemberontakan DI TII di Atjeh. S.I: Staf
Umum 1 Tentara & Ter. 1 Bukti Barisan, 1956.
Mestoko, Sumarsono. “Pendidikan di Indonesia dari jaman ke jaman.” (No
Title), 1979.
Ms, Basri. “Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori Dan Praktik).”
Jakarta: Restu Agung, 2006.
Muflihah, Wilda, Tri Yunianto, dan Isawati Isawati. “STRATEGI MILITER
DLAM PERANG KEMERDEKAAN DI YOGYAKARTA PADA
TAHUN 1945-1949” 14, no. 2 (Oktober 2016): 120–30.
Mura, Pemkab. Sejarah Dan Peranan Sub Komandemen Sumatera Selatan
(SUBKOSS) Dalam Perjuangan Rakyat Musirawas 1945-1950. Musi
Rawas: Pemerintah Daerah Musi Rawas, 2002.

122
Pluvier, Jan M. South-East Asia from colonialism to independence. Kuala
Lumpur ; New York: Oxford University Press, 1974.
Pusat Sejarah dan Tradisi TNI. Sejarah TNI Jilid 1 (1945-1949). Jakarta:
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Pusat Sejarah dan Tradisi
TNI, 2000.
Ranni, M. Z. Perlawanan terhadap penjajahan dan perjuangan menegakkan
kemerdekaan Indonesia di bumi Bengkulu. Cet. 2. Jakarta: Balai
Pustaka, 1993.
Samsudin. Profil Museum Subkoss Garuda Sriwijaya. Palembang: Museum
Negeri Sumatera Selatan, 2019.
Soekanto, Soerjono. “Metodologi Reseach Jilid 1.” Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999.
Sufian, H. Maeda. Maeda memilih Republik: kisah perjuangan 1945.
Bandung: ITB, 1987.
Sunandar, Muhamad Nandang. “Pengantar Historiografi,” t.t.
Sundhaussen, Ulf. Politik militer Indonesia 1945-1967: menuju dwi fungsi
ABRI. Jakarta: LP3ES, 1986.
Susetyo, Berlian, dan Ravico. Sejarah Lubuklinggau : Dari Masa Kolonial
Hingga Kemerdekaan. Purwokerto Selatan: CV. Pena Persada, 2021.
https://scholar.google.co.id/citations?
view_op=view_citation&hl=id&user=4xr4WTUAAAAJ&citation_fo
r_view=4xr4WTUAAAAJ:0EnyYjriUFMC.
Susilo, Agus, dan Sarkowi Sarkowi. “Sejarah Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia di Lubuklinggau Tahun 1947-1949.”
Diakronika 21, no. 2 (31 Desember 2021): 169–85.
https://doi.org/10.24036/diakronika/vol21-iss2/198.

123
Suwandi. Sejarah Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Lubuklinggau.
Lubuklinggau: Yayasan Subkoss Garuda Sriwijaya Perwakilan
Lubuklinggau, 2002.
Syafruddin, Yusuf, Adhitya Rol Asmi, dan Muhammad Reza Pahlevi.
“PERJUANGAN RAKYAT MUSI RAWAS PADA MASA
REVOLUSI FISIK (1947 -1949).” Sejarah dan Budaya : Jurnal
Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya 14, no. 2 (31 Desember 2020):
62. https://doi.org/10.17977/um020v14i22020p62-79.
Syarifudin, Encep. “Teori Kepemimpinan.” Al Qalam 21, no. 102 (2004):
459–77.
Team Asistensi Pangdam II/BB, Moh. Said, Payung Bangun, A.R Surbakti,
R. Syahnan, dan Nip Xarim. Sejarah Perjuangan Komando Daerah
Militer II Bukit Barisan. Medan: Dinas Sejarah Kodam II Bukit
Barisan, 1977.
TIM Penyusun Sejarah perjuangan Sub Komandemen Sumsel. Sejarah Dan
Peranan Subkoss; Dalam Perjuangan Rakyat Sumbagsel (1945-
1950). Palembang: Dewan Harian Daerah Badan penggerak
Pembudayaan Jiwa, 2003.
Zed, Mestika. Giyûgun [i.e. Giyūgun]: cikal-bakal tentara nasional di
Sumatera. Cet. 1. Jakarta: LP3ES, 2005.
———. Somewhere in the jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia:
sebuah mata rantai sejarah yang terlupakan. Cet. 1. Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti, 1997.

Data Arsip
Arsip Wawancara A. Bawaihi yang diwawancarai tahun 1987. Koleksi dari

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya

124
Arsip Wawancara Kapten Abi Hasan Said yang diwawancarai tahun 1990.

Koleksi dari Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.

Arsip Wawancara Kolonel Maludin Simbolon yang diwawancarai tahun

1995. Koleksi dari Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1 Foto Kolonel Maludin Simbolon sebagai Panglima Militer


SUBKOSS bermarkas di Lubuklinggau tahun 1947-1948 (Sumber : Museum
Perjuangan SUBKOSS Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

125
Gambar 2 Kolonel Maludin Simbolon sedang memberi pengarahan kepada
pasukan SUBKOSS dalam strategi Gerilya melawan pasukan Belanda
(bertanda X) (sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
Lubuklinggau)

126
Gambar 3 Digitalisasi Arsip dari Kolonel Maludin Simbolon (Sumber:
Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya)

127
Gambar 4 Koran Sriwijaya Post dipublikasikan pada hari Senin dan Selasa
tanggal 26-27 Desember 1988 ditulis oleh AC. Bawaihi
(Sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

128
Gambar 5 Bon Beras yang ditandatangani oleh Kolonel Maludin Simbolon
(Sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

129
Gambar 6 Kolonel Maludin Simbolon sebagai panglima divisi VIII/Garuda
sedang menerima laporan dari Komandan Batalyon 38, Kapten A. Baidjuri
sesuai upacara penggabungan TRI dan Laskar Hizbullah menjadi kesatuan
TNI (Batalyon 38) pada November 1947 di Lapangan Merdeka
Lubuklinggau
(Sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

Gambar 7 Markas SUBKOSS di Lubuklinggau 1947-1948


(Sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

130
Gambar 8 Kolonel Maludin Simbolon sedang memeriksa pasukan dalam
rangka pembentukan Batalyon 36 Divis VIII/Garuda dengan meleburkan
TRI dan Laskar Napindo, Pesindo, dan KRIS menjadi kesatuan Tentara
Nasional Indonesia di Lapangan Merdeka Lubuklinggau pada 27 Oktober
1947

Gambar 9 Foto Kolonel Maludin Simbolon saat Peresmian Museum


Perjuangan SUBKOSS Garuda Sriwijaya tanggal 15 Januari 1988 di
Lubuklinggau
(Sumber : Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau)

131
Gambar 10 Peta Kota Lubuklinggau (Sumber : Badan Pusat Statistik Kota
Lubuklinggau, Kota Lubuklinggau Dalam Angka 2022)

Gambar 11 Kunjungan ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya


di Lubuklinggau tanggal 16 Juni 2022 (Sumber : Foto Pribadi)

132
Gambar 12 Kunjungan ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya
di Lubuklinggau tanggal 16 Juni 2022 (Sumber : Foto Pribadi)

Gambar 13 Kunjungan ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya


di Lubuklinggau tanggal 16 Juni 2022 (Sumber : Foto Pribadi)

133

Anda mungkin juga menyukai