DRAF PROPOSAL
Oleh:
NURAIDA
NIM: 40200118072
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
membuat rakyat Indonesia dapat menghela nafas lega sebab, ternyata Belanda
dengan rencana pembentukan Negara Indonesia Timur ini merupakan tantangan yang
luar biasa bagi masyarakat Sulawesi Selatan maka dengan itu mereka membentuk
(KRIS), Harimau Indonesia (HI), Lipang Bajeng, Laptur, PPNI dan masih banyak
lagi organisasi lainnya yang bertujuan sama, yakni Indonesia merdeka. Pada 2
November 1945 ratulangi setuju membantu, namun dengan syarat bahwa semua
pegawai NICA dibawa tentara Australia ke pedalaman Sulawesi Selatan harus ditarik
ekstrimis. Dalam kondisi seperti ini Belanda rupanya merasa terusik dengan kaum
pro Republik di Sulawesi Selatan. Colonel de Vries pemimpin KL dan KNIL dan
1
Zainudin Tika, dkk “ Sulawesi Selatan Berdarah”,2016, h. 6
maka timbullah akal busuk guna meredam perlawan rakyat menggunakan cara-cara
Fasisme yang cenderung otoriter2. melalui hadat tinggi surat dengan maksud
Belanda dan Panglima Perang Belanda yakni H.J Van Mook dan Jendral Spoor di
Jakarta yang dikerluarkan pada tahun 1946 No. 139 yang menyatakan Sulawesi
Selatan dalam keadaan perang (SOB-Staat Van Oorlog en Beleg) untuk daerah
Makassar, Bantaeng, Parepare, dan Mandar. Itu artinya wilayah Makassar, Gowa,
Barru, Parepare, Pinrang, Sidrab, Enrekang, Polmas, Majene, dan Mamuju berlaku
Stand Recht yang berarti setiap tentara dan polisi Belanda berhak menembak setiap
Hingga tahun 1946 demi melancarkan aksi tersebut maka Jendral Spoor
prajurit pilihan CSST (Corps Speciale Stoot Troeve) dengan baret merah untuk ke
KNIL dalam membasmi setiap pemberontak dan orang-orang yang dicurigai anti
Belanda. Kapten Roymond Westerling kemudian sampai di Makassar pada tanggal 5
Desember 1946 bersama para pasukan andalannya bersama dengan prajurit Belanda
dan Indonesia. Enam hari setelah kedatangannya tepat tanggal 11 Desember 1946
pasukan Kapten Roymond Westerling mulai melakukan tindakan yang brutal dimulai
hingga akhirnya meluas ke seluruh daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan yang
Rumusan masalah ini mengacu pada pada latar belakang yang membahasan
mengenai Agresi Militer Kedua yang terjadi di kota makassar pada tahun 1946 –
penelitian yang sedang dilaksanakan. Fokus penelitian harus ditulis secara eksplisit
data.
1. Fokus Penelitian
Makassar. Penelitian ini berfokus pada latar belakang terjadinya Agresi Militer
Kedua, bagaimana Proses dan dampaknya terhadap masyarakat khususnya yang ada
di Kota Makassar.
2. Deskripsi Fokus
Agresi Militer Kedua Adalah agresi yang terjadi setelah Jepang dikatakan
Mundur dan dipoklamasikanya Proklamasi pada 17 Agustus 1945. Namun setelah itu
pada tahun 1946-1947 di kota Makassar. Agresi Militer Kedua ini berfokus pada
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka merupakan aspek penting yang dapat memandu peneliti dalam
menentukan sikap dari aspek ketersediaan sumber. Baik itu berupa hasil-hasil
yang akan diteliti. Berikut adalah beberapa acun dalam penelitian ini, diantanya:
1. Buku, Zainudin Tika, dkk dengan judul buku “Sulawesi Selatan Berdarah”.
Operasi militer itu dimulai pada tanggal 11 Desember 1946 dengan memporak
anggap mengancam.
sejarah islam”. Sejarah merupakan suatu kisah dan peristiwa masa lampau
umat manusia yang bersifat subjektif, sebab peristiwa yang terjadi diluar
pengetahuan manusia.
Belanda. Kebijakan itu terkesan menyusul kebijakan yang pernah dan telah
dilakukannya untuk timur besar pada 1938, dan sedikit waktu untuk masa
1945.
di segala bidang yang kemudian akan dikelola oleh bangsa sendiri. Namun
upaya ini nyatanya tidak disikapi secara bijak oleh pemerintah, sehingga
daerah dijadikan prioritas bagi persemesta, sebab sudah menjadi amanat untuk
1. Tujuan Penelitian
Makassar.
Kota Makassar.
c. Untuk menjelaskan bagaimana dampak yang terjadi akibat Agresi Militer
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
dalam sejarah dan pengetahuan budaya lokal. Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi sumber referensi dalam mengkaji suatu sejarah atau budaya yang
b. Kegunaan Praktisi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Agresi Militer Kedua
Secara umum Agresi dimaknai dengan suatu tindakan yang bertujuan untuk
menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis. Penjelasan ini sudah sapatutnya
dapat menjadi gambaran bagaimana Agresi Militer kedua terjadi di Kota Makassar.
Setelah Perang Dunia ke II pecah di Eropa pada tanggal 3 September 1939 yang
dan para sekutunya merajalel diseluruh Eropa. Sedangkan Jerman mendapat sekutu di
wilayah Asia Fasifik yakni Jepang yang berkeinginanuntuk menguasai Asia Timur.
Belanda pertama kali datang di Indonesia pada akhir abad ke-16. Sebab, proses
penjajahan Belanda terjadi dengan lambat dan bertahap sebelum mencapai batas
Compagnie (VOC) mengakui dirinya sebagai bagian dari kekuatan ekonomi juga
Belanda ini telah menjadi kekuata utama dalam hal kemaritiman. Hingga pada abad
ke-18 mulai mengembangkan minat untuk ikut dalam politik pribumi demi
meningkatkan kekuasaan pada bidang ekonomi lokal4. Menjelang akhir abad ke-18,
tepatnya pada ahun 1796, VOC mengalami kemunduran yang kemudian di
Nusantara diserahkan kepada Belanda pada tahun 1800. Namun pada tahun 1800-
1815 ketika prancis menguasai Belanda semua harta kemudian dipindah alihkan ke
dari wilayah Nusantara jatuh ketangan Belanda5. Ini berarti bahwa jajahan Inggris di
4
Cahyono Edi, perburuan dari masa kemasa: jaman colonial Hindia Belanda sampai orde baru.
Jakarta: Hasta Mitra 2003.h.50
5
Konon salah satu penyebab atas Kekalahan Nepoleon di Waterloo ialah perubahan cuaca yang terjadi
secara drastis yang disebabkan oleh meletusnya Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Indonesia yang dulu direbut dari belanda harus dikembalikan lagi ke Belanda. Yang
artinya Indonesia akan kembali dijajah oleh Belanda dimana penindasan juga akan
kembali terjadi pada rakyat Indonesia. Itu sebabnya, rakyat Indonesia kembali
Bagi Belanda Maluku merupakan salah satu wilayah penting kerna rempah-
system monopoli VOC dengan nnharga yang sangat murah terhadap perdagangan
yang dilakukan oleh masyarakat Maluku. Akibat dari penderitaan yang dialami oleh
masyarakat Maluku maka pada tahun 1817 mereka bangkit mengangkat senjata
melawan kekuasaan Belanda. Tak sedikit penduduk yang ikut terlibat dalam perang
tersebut, baik mereka yang beragama Kristen maupun Islam bersatu melawan
penjajah. Perlawanan ini dipimpin oleh Thomas Matualessi yang akrab disapa dengan
sebutan Pattimura. Pada saat itu banteng Durstede di pulau saparua berhasil di
oleh Belanda. Sampai akhirya masyarakat Maluku menyerah kerna kekurangan bahan
makanan. Sampai akhirnya Pattimura menyerahkan diri kerna tak mau rakyatnya
perempuan. Tapi tak berselang lama khristina juga ikut wafat saat di perjalanan
ke Belanda, maka pemerintatah kerajaan Belanda berkuasa penuh atas wilayah Hindia
Belanda seperti yang tercantum dalam undang-undang kerajaan Belanda tahun 1814
dan diamandemen tahun 1848,1872 dan tahun1922, hingga tahun 1942 keika jepang
datang pada perang ke II. Pada saat itu perjadi perang besar-besaran di Jawa dan
Sumatera, yang dikenal dengan mana perang Diponegoro. Tidak hanya itu
ketegangan yang terjadi semakin memuncak dengan hadirnya politik sentris yang
mengkhususkan daera jawa sehingga menghambat daerah diluar adri jawa yang
Indonesia yang baru saja memerdekakan dirinya. Salah satunya dalah tuntutan untuk
Dalam waktu yang relatif singkat, seluruh kawasan Hindia Belanda dapat di kuasa
Jepang tanpa perlawanan berarti. Menurut cerita orang-orang tua dulu, warga pada
saat itu banyak membuat lubang untuk berlindung yang tak jauh dari tempat
tinggalnya. Ketika mereka mendengar ada pesawat tempur yang datang maka mereka
akan segerah bergegas turun ke lubang untuk menyelamatkan diri. Sedangkan, orang
akhirnya seluruh tentara Belanda menyerah kepada Jepang yang terus menerus
mengejar hingga gunung dan rimba. Mereka kemudian di Internir dan di haruskan
kerja paksa dengan makanan yang sangat minim.
lagi dijajah oleh belanda. Kedatangan Jepang di Indonesia agaknya memberi angin
Belanda dari Indonesia.ketika bom atom jatuh di kota Hirosima dan Nagasaki pada
bulan Agustus 1945, maka tentara Jepang pada saat itu tak berkutik dan menyerah
yang Merdeka dan Berdaulat. Tapi ternyata, Belanda kemudian melakukan Agresi
Kemerdekaan Indonesia sudah selayaknya dibayar dengan malah, darah dan air mata
adalah dua hal yang menghiasi perjuangan para pendahulu kita. Tidak sedikit dari
para pejuang dan masyarakat kita yang memilih mati demi mempertahankan cita-cita
Ploklamasi. Puncak dari perlawan bangsa Indonesia terjadi pada tahun 1946-1947
dimana pada saat itu, Belanda ingin kembali berkuasa dengan cara membentuk
Negara Indonesia Timur (NIT). Namun hal tersebut mendapatkan banyak perlawanan
dari masyarakat Sulawesi Selatan untuk menolak kehadiran Negara Indonesia Timur
(NIT) dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pada saat itu
berpusat di Yogyakarta. Melihat reaksi masyarakat Sulawesi Selatan pada saat itu,
oleh Kapten Raymon Wasterling dengan membawa ikut serta 123 pasukan
khususnya.
Moutzou. Wasterling dijuluki sebagai “si Turki” karena lahir di Istanbul dan
Agustus 1941 di kanada. Pada 27 Desember 1941 dia tiba di Inggris dan
pelatihan dank eras dan berat mereka di persiapkan untuk menjadi pasukan
khusus Belanda di Indonesia. Seseorang instruktur Inggris mengatakan pelatihan
ini sebagai It’s hell on earth yang berarti neraka di dunia. Pada 20 juli 1946,
pemimpin DST hanya bersifat sementara sampai diperoleh komanda yang lebih
melambung tinggi.
Raymood Pierre Paul Wasterling ini merupakan catatan hitam dalam perjalanan
Sulawesi Selatan tercatat sebagai daerah yang paling banyak dibantai oleh militer
Sumatera bagian timur yang kaya akan hasil perkebunan. Hingga pada 23 juli
Desember 1946, Wasterling dan letnan dua Jan Vermeulen beserta unit baret hijau
6
Hendi Jo, kisah pemburuan kapten wasterling, 22 juni 2022, https://historia.id/politik/articles/kisah-
pemburuan-wasterling-P9jqz
pasukannya memiliki hak yang berbeda dan istimewah dari unit lainnya. Sehingga
wajar jika dalam menjalankan aksinya, Wasterling tidak takut kalau tindakannya
berlebihan. Menurut sejarawan J.A de Moor dalam Wasterling Oorlog, cara yang
mengepung dan mengunci area operasi, menggiring pendudukan pada satu titik,
menggeledah, mengeksekusi7.
BAB III
METODE PENELITIAN
7
M. Fazil Pamungkas, Enam hal penting tentang wasterling, 22 Juni 2022,
https://historia.id/amp/militer/articles/enam-hal-penting-tentang-wasterling-Db2A9
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan tema Agresi Militer Kedua
yang terjadi di Kota Makassar yang bertujuan untuk memberika gambaran yang
bersifat menyeluruh dan sistematis mengenai fakta yang terjadi. Sedangkan jika
ditinjau dari jenis penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian lapangan
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Makassar dengan alasan bahwa kota
tersebut merupakan lokasi yang potensial untuk mengumpulkan data mengingat kota
tersebut merupakan salah satu lokasi terjadinya Agresi Militer kedua di Indonesia.
Secara geografis Kota Makassar merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan yang
terletak dibagian ujung selatan Pulau Sulawesi yang merupakan Kota terbesar
diantaranya adalah Maros yang terletak dibagian utara dan timur sedangkan Gowa
berada di sebelah selatan, serta Selat Makassar dibagian barat. Topografi Kota
meter di atas permukaan laut. Secara administrif, Kota Makassar terdiri atas 15
kecamatan, yaitu Kecematan Mariso, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Tamalate,
jiwa.
B. Pendekatan Penelitian
Adapun metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu :
1. Pendekatan historis
beberapa unsur seperti waktu, tempat, objek, latar belakang dan pelaku yang terdapat
peristiwa, selain itu pendekatan daya kritis sejarah juga tidak kaIah penting karena
2. Pendekatan Antropologi
Antropologi merupakan ilmu yang me mpelajari tentang manusia dan tata cara
kehidupan manusia yang bertujuan untuk memahami nilai-nilai filososfis lokal atau
kearifan lokal dalam menyelesaikan problem yang ada dimasyarakat. Oleh kerna itu
Makassar.
3. Pendekatan Sosiologi
Metode ini berupaya untuk memahami kondisi masyarakat dengan melihat
peranan masyarakat yang ada didalamya. Sosiologi dalam ilmu sejarah diharapkan
dapat menjadi konsep dalam penyajian sejarah yang mampu mengungkap keadaan
4. Pendekatan politik
Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah unsur politik ikut terlibat
dalam peristiwa ini. Mengingat peristiwa ini juga di picu oleh keserakahan
pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan dan menguasai wilayah
Indonesia.
C. Sumber Data
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara penelitian lapangan
atau melalui proses wawancara. Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan data dari
berbagai narasumber yang mengetahui tentang penelitian ini, data yang didapatkan
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa buku atau data
pendukung yang tidak diambil langsung dari informan akan tetapi melalui dokumen
atau hasil penelitian yang relevan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian
terhadap masyarakat.
Pengolahan data merupakan suatu prosedur atau cara dalam penyajian serta
a. Heuristik.
sejara. Data dalam penelitian ini berdasarkan pada sumber data, arsip dan
b. Kritik Sumber
c. Interpretasi
d. Historigrafi
diyakini sebagai cerita sejarah dalam bentuk tulisan yang isinya dapat
dipertanggungjawabkan.
KOMPOSISI BAB
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
D. Tinjauan Pustaka
B. Pendekatan Penelitian
C. Sumber Data
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Edi Cahyo,” perburuan dari masa kemasa: jaman colonial Hindia Belanda sampai
orde baru”. Jakarta, Hasta Mitra 2003.h.50
Poelinggaomang, Edward L. “perubahan politik dan hubungan kekuasaan Makassar
1906-1942”, 2004, h. 5.
https://historia.id/politik/articles/kisah-pemburuan-wasterling-P9jqz
2022,https://historia.id/amp/militer/articles/enam-hal-penting-tentang-
wasterling-Db2A9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Fasisme adalah prinsip atau paham