Anda di halaman 1dari 15

Demokrasi Terpimpin

(1959-1967)

Oleh Kelompok IV:


-Andriana -Heliyanti -Fatkur Rahman -Winarni
-A. Pujianto -Putri Soraya Mansur
All Pictures Sources By : www.google.com/images
KONSEPSI DEMOKRASI
DE SOEKARNOISASI TERPIMPIN DAN REVOLUSI
SOEKARNO

DEMOKRASI PEMERINTAHAN

TERPIMPIN

KUDETA G.30 S / PKI ANGKATAN BERSENJATA

OPOSISI DAN KONFLIK


Penilaian Isi Buku
• Keluasan dan Kedalaman Materi
Pada Bab 4 (Masa Demokrasi Terpimpin) yang menjadi pokok
bahasannya adalah Konsepsi Demokrasi Terpimpin dan Revolusi
Soekarno, Pemerintahan, Angkatan Bersenjata, Oposisi dan
Konflik, Kudeta Gerakan 30 September/PKI yang Gagal, De
Soekarnoisasi pembahasannya sudah runtut dan kedalaman
isinya sudah cukup luas dan mendalam disertai dengan
pembahasan yang tidak terdapat di buku pelajaran sekolah.
Tetapi pada pokok bahasan Budaya dan Pendidikan sedikit sekali
dibahas.
 Tidak terdapat Gambar atau foto-foto yang berkaitan dengan
materi
Muncul dua penafsiran yang berbeda dalam satu buku pada
pokok bahasan mengenai berakhirnya Demokrasi Terpimpin (hlm.
203 dan hlm. 278).
Keterkaitan dengan Silabus/Kurikulum Mata Pelajaran Sejarah
SMA (Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial) Kelas XII

KD: 3.7 Mengevaluasi pengaruh Demokrasi Liberal dan


Demokrasi Terpimpin terhadap kehidupan politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan bangsa
Indonesia
 Pada materi bab 4 yaitu pada pokok bahasan
(Demokrasi Terpimpin) sudah berkaitan tetapi hanya
terbatas pada kehidupan politik, ekonomi dan sosial.
Kehidupan budaya dan pendidikan bangsa Indonesia
pada masa Demokrasi terpimpin tidak dibahas secara
detil menjadi sub pokok bahasan.
PENGGUNAAN BAHASA DAN ISTILAH

• Terdapat kalimat yang salah ketik.(hlm 206,


• Penggunaan istilah-istilah berbahasa Belanda
dan bahasa Inggris yang disertai secara
langsung artinya
• Perlu disertakan Glosarium jika akan
menggunakan istilah bahasa asing.
PENGALAMAN
PROSES BELAJAR-MENGAJAR
• Ceramah bervariasi
• Presentasi yang dilakukan anak tentang topik
yang akan dibicarakan
• Membuat soal dan jawab untuk mendorong
semangat belajar anak
• Menumbuhkan rasa kebangsaan dengan lagu-
lagu nasional
• PR dengan membuat Video Presentasi
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
KRITIK DAN MASUKAN
1. Pengertian demokrasi terpimpin oleh soekarno dan pancasila
2. Manipol USDEK dijadikan GBHN belum disinggung
3. Hukuman yang menjadikan siswa lebih kreatif (ex; tugas mandiri)
4. Luas tapi mendalam (tidak sinkron) berkaitan dengan kedalaman dan
keluasan materi
5. Kering (tidak ada interpretasi, kausalitas peristiwa)
6. Hati-hati dalam memberikan judgement terhadap suatu peristiwa
7. Hukuman fisik ‘melanggar UU’
8. Ubah cara mengajar
KONSEPSI DEMOKRASI TERPIMPIN DAN
REVOLUSI SOEKARNO
• Tanggal 21 Februari 1957 keluar Konsepsi Presiden
• Tanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden
• Manipol RI dimasukkan dalam GBHN dengan dasarnya TAP
MPRS No.1/MPRS/1960
• Program Revolusi Indonesia yaitu Retooling dengan adanya
Manipol Usdek
• Menciptakan kekuatan revolusi baru melalui golongan
fungsional (ABRI, petani, nelayan, buruh) di bawah pemimpin
tunggal
• Politik NEFO melawan OLDEFO di bawah panglima Besar
Revolusi Soekarno

BACK TO MAIN MENU


PEMERINTAHAN
1. Susunan Kabinet
Lima hari setelah dekrit diumumkan, presiden membentuk presiden baru.
Kabinet inti bisa menghadiri sidang kabinet pleno dan mentri-mentri muda dan pejabat berkedudukan
menteri jumlah anggota kabinet 45. Secara garis besar susunan kabinet kerja (10 juli 1959 – 18
februari 1960). Kabinet ini berakhir pada bulan februari 1960,sejak di bentuknya 10 juli 1959 hanya
berumur 8 bulan. Pada masa kabinet Dwikora ini, terjadi peristiwa kudeta G 30 S/PKI, yang berakibat
pada lumpuhnya jalan pemerintahan dan merosotnya kewibawaan presiden soekarno, krisis moneter.
2. Ekonomi dan Pembangunan
a. Dewan Perancang Nasional
undang- undang No 10 Tahun 1958, pada masa kabinet karya untuk membantu dewan menteri yang
bertugas;
Mempersiapkan undang-undang pembangunan nasional yang berencana dan menilan
penyelenggaranya.
Menyusun rencana pembangunan segala kekayaan alam dan penyerahan tenaga rakyat serta meliputi
segala segi penghidupan.
b. Deklarasi ekonomi
deklarasi ekonomi 1963, lahir dari pemikiran soekarno yang dilandasi oleh semangat yang
menggelorakan semboyan ‘ revolusi’.
Ekonomi terpimpin sebagai prinsip bagi menjalankan ekonomi dalam suatu revolusi . pada 28 maret
1963, presiden soekarno menyatakan deklarasi ekonomi.

BACK TO MAIN MENU


ANGKATAN BERSENJATA
Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden memberikan komando kepada angkatan bersenjata dan rakyat
untuk berjuang membebaskan Irian barat dari cengkraman kolonialisme Belanda yang terkenal dengan
Trikora (Tri Komando Rakyat). Trikora yang berisi :
• Gagalkan pembentukan Negara Boneka”
• Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
• Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air Bangsa
Pada tanggal 13 Januari 1962, di Istana Bogor Presiden Deputi KSAD untuk wilayah Indonesia Timur Brigjen
Soeharto sebagai Panglima Komando mandala. Tugas pokok Komando mandala adalah ;
Merencanakan, mempersiapkan, menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan
wilayah Irian Barat kedalam kekuasaan NKRI
Mengembangkan situasi militer di wilayah Irian Barat sesuai dengan taraf perjuangan di bidang diplomasi
dan supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya di wilayah Irian barat dapat secar a de facto diciptakan
daerah-daerah bebas dan atau didudukan unsur-unsur kekuasaan pemerintah daerah RI
Kepada Komando Mandala diperintahkan agar pada 17 Agustus 1962, sang merah putih harus sudah
berkibar di Irian Barat.
Komando Mandala berkekuatan empat komponen angkatan yaitu : Angkatan Darat Mandala
(ADLA),Angkatan Laut Mandala (ALLA), Angkatan Udara Mandala (AULA), Komando Pertahanan Udara
Gabungan Mandala (Kohanudgab), Komando Pasukan Gabungan (Kogab) MandalaAdapun susunan
pimpinan Komando Mandala adalah sebagai berikut:
Panglima : Mayor Jendral Soeharto
Wakil Panglima 1 : Komondor Laut Soebono
Wakil Panglima II : Komondor Udara Leo Wattimena

BACK TO MAIN MENU


Oposisi dan Konflik
• Oposisi terhadap Program Revolusi
Penegakan revolusi Soekarno secara diam-diam mendapat tantangan dari beberapa
partai politik. Pada bulan Juni 1963, DN Aidit berkampanye di depan perwira
SESKOAD, mengeritik sikap dan pendirrhadap konsep dan pertahanan keamanan
negara dan Kredo Prajurit (Saptamarga) yang bersendikan Pancasila.
• Doktrin Perang revolusioner Melawan Doktrin Perang Wilayah
Oposisi diam-diam terhadap praktik Revolusi Soekarno juga datang dari TNI. Tentara
Nasional Angkatan Darat tidak setuju terhadap doktrin konfrontasi yang terus
menerus sebagai salah satu landasan revolusi.
• Konflik Murba-PKI
Program ofensif politik ditujukan partai pesaing utamanya Partai Murba. Sikap
Soekarno terhadap Partai Murba dinilai adil oleh PKI.
• Konflik Angkatan Darat-PKI
TNI AD merupakan seteru “tradisional” bagi PKI sejak masa revolusi pada 1945.
• Partai Terlarang
PKI tetap menganggap partai terlarang Masyumi dan PSI

BACK TO MAIN MENU


KUDETA G 30 S/PKI
• Perencanaan Kudeta
Politbiro CC PKI sejak tahun 1962 menyusun
program khusus yang berkaitan dengan
pergerakan aksi revolusioner. Pada bulan Mei
1965, sidang pleno IV Politbiro CC PKI
memberikan komando “Perhebat gerakan
ofensif Revolusioner sampai ke puncaknya.”
• Kudeta yang Gagal
• Konflik pasca Kudeta

BACK TO MAIN MENU


De-Soekarnoisasi
• De-Soekarnoisasi merupakan istilah penulis untuk
menggambarkan kondisi akhir masa pemerintahan
Demokrasi Terpimpin.
• Proses De-Soekarnoisasi berjalan perlahan tetapi
pasti sebagai suatu bentuk operasi sosial-politik,
sebagaimana dikonsepsikan dalam sistem senjata
sosional atau “sissos”. Tempat atau bangunan yang
ber-”label” Soekarno dihapuskan atau diganti, sebagai
contoh Gelanggang Olah Raga (Gelora) Bung Karno di
senayan diganti dengan Gelora Senayan, (hlm. 275)

BACK TO MAIN MENU

Anda mungkin juga menyukai