Anda di halaman 1dari 11

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN INTEGRITAS NKRI

Disusun oleh Kelompok 2

 Taufik Hidayat, S.Pd


 CH. Noordiana, S. Pd
 Rini Eko, S.Pd
 Nurhidayati, S. Pd
 Vitia Marza Puri, S.Pd
 Delma Yusrita, S. Pd
 Sri Rusgiyanti, S.Pd
REVOLUSI INDONESIA
a. Krisis Awal Dalam Republik Baru :

Pengambil alihan aset asing


Teror-teror di daerah oleh asing
Pemindahan ibukota dari Jakarta Ke Jogjakarta
• Isi perjanjian Linggarjati:
Belanda mengakui secara de facto
wilayah Republik Indonesia atas
Jawa, Madura, dan Sumatra.
• Akan dibentuk negara federal
dengan nama Indonesia Serikat yang
salah satu negara bagiannya adalah
Republik Indonesia
• Dibentuk Uni Indonesia-Belanda
dengan ratu Belanda sebagai kepala
uni
• Pembentukan Republik Indonesia
Serikat (RIS) dan Uni Indonesia-
Belanda sebelum tanggal 1 Januari
1949
B. UPAYA REKONOLISASI INDONESIA OLEH
BELANDA
Pengeluaran ultimatum di beberapa daerah
Pelaksanaan perjanjian Indonesia-Belanda
 Linggarjati (25 Maret 1947)
 Renville (17 Januari 1948)
 Roem-Royen (7 Mei 1949)
 Inter Indonesia (RI-BFO / 19 – 23 Juli Di
Jogjakarta, 31 Juli - 2 Agustus 1949 di Jakarta)
 KMB (27 Desember 1949)
• PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 -
25 Maret 1947) :
• 1. Belanda mengakui secara de facto wilayah
Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling
lambat tanggal 1 Januari 1949.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat
membentuk negara RIS.
4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung
dalam Commonwealth /Persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri
Belanda sebagai kepala uni.
Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia
Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan
kontra di kalangan masyarakat Indonesia,
contohnya beberapa partai seperti Partai
Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan
Partai Rakyat Jelata.
PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 -
7 Mei 1949) :
1. Angkatan bersenjata Indonesia akan
menghentikan semua aktivitas gerilya.
2. Pemerintah Republik Indonesia akan
menghadiri Konferensi Meja Bundar.
3. Pemerintah Republik Indonesia
dikembalikan ke Yogyakarta.
4. Angkatan bersenjata Belanda akan
menghentikan semua operasi militer dan
membebaskan semua tawanan perang.
KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2
November 1949) :
1. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial
Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali
Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas
daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia,
sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat
negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi
ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu
pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan
bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan
diselesaikan dalam waktu satu tahun.
2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia,
dengan monarch Belanda sebagai kepala negara
3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik
Indonesia Serikat.
PENILAIAN ISI BUKU BAB 2
Keluasan dan kedalaman isi
 Buku tersebut membahas tentang sebab dan
pengaruhnya yang ditimbulkan dari suatu peristiwa
dalam lingkup perjuangan mempertahankan integritas
NKRI
 Keterkaitan dengan silabus / Kurikulum Peminatan
Sosial Kelas XII
Adalah terkait dan menjadi bahan referensi lanjutan
untuk pendalaman materi
 Bahasa dan istilah banyak menggunakan
bahasa asing (Inggris dan Belanda)
PENGALAMAN MENGAJAR
1. Ceramah bervariatif menggunakan Power
Point
2. Tugas kelompok berupa presentasi
menggunakan media infocus
3. Kunjungan ke Museum Perjuangan
4. Bermain peran
5. Observasi objek bersejarah di sekitar tempat
tinggal

Anda mungkin juga menyukai