Anda di halaman 1dari 28

Sejarah Kelas XII

Diplomasi Pasca Kemerdekaan

Hendika Wicaksana, S.Pd


Kenapa Harus
Berdiplomasi ?
Kenapa Harus Berdiplomasi ?

Meskipun sudah merdeka, kita masih memerlukan


pengakuan dunia internasional agar dapat berhubungan
dengan negara lain, dan dapat menjalankan kebijakan luar
negeri. Namun hal tersebut selalu dihalangi oleh Belanda,
dan menyuarakan di dunia internasional bahwasanya
Indonesia masih menjadi miliknya.
Singkat Cerita

Belanda merupakan negara yang menolak kemerdekaan Indonesia


dan ingin merebut kembali Indonesia. Peristiwa perebutan
kembali ini terjadi pada Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi
MiliterBelanda II (1948). Berkali-kali Indonesia melakukan
kedaulatan Indonesia pada koferensi meja bundar.
Belanda berusaha menguasai Kembali Indonesia
dengan melancarkan serangan ke berbagai kota
di Indonesia sesaat pasca proklamasi.

Palagan Ambarawa Pertempuran Surabaya Lima Hari di Semarang


20 Okt – 15 Des 1945 10 November 1945 15-19 Oktober 1945
Untuk mengakhiri konflik
tersebut, maka perlu
diadakannya sebuah konsolidasi
untuk mencari titik temu
diantara keduanya
Perjanjian Linggarjati
25 Maret 1947
Gencatan Sejata
Pemerintah Inggris mengirim Utusan
untuk menyelesaikan konflik
Indonesia-Belanda, Perundingan ini
menghasilkan persetujuan gencatan
senjata (14 Oktober) dan membuka
jalan ke arah perundingan di
Linggarjati yang dimulai tanggal 11
November 1946.
Perjanjian Linggarjati
Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain
berisi
➢ Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia,
yaitu Jawa, Sumatera,dan Madura.
➢ Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1
Januari 1949.
➢ Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara Republik
Indonesia Serikat (RIS).
➢ Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam
Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri
Belanda sebagai kepala uni.
Kelebihan Kekurangan
1. Citra Indonesia di mata dunia 1. ndonesia hanya memiliki wilayah
semakin kuat kekuasaan yang
2. Kemerdekaan Indonesia. 2. Memberikan waktu Belanda untuk
3. Belanda mengakui negara mempersiapkan melanjutkan agresi
Republik Indonesia atas militer.
kuasa Pulau Jawa, Madura, 3. Perjanjian ini ditentang oleh
dan Sumatera secara de sejumlah masyarakat Indonesia
facto. 4. Dalam perundingan tersebut, Sutan
4. Selesainya konflik antara Syahrir telah dianggap memberikan
Belanda dan Indonesia. dukungan pada Belanda.
Perjanjian Renville
17 Januari 1948
Belanda Melanggar
Perjanjian Linggarjati
• Agresi Militer Belanda 1 dianggap sebagai
aksi pelanggaran terhdap isi perjanjian
linggarjati
• Van Mook mengeluarkan ultimatum
supaya RI menarik mundur pasukan sejauh
10 km dari garis demarkasi. Pimpinan RI
menolak permintaan Belanda tersebut.
• Tujuan utama agresi Belanda adalah
merebut daerah-daerah perkebunan yang
kaya dan Penghasil Minyak bumi
PLOTWIST
Ketika AMB 1 Jakarta telah jatuh ke tangan Belanda, yang
mengakibatkan Ibukota berpindah ke Yogyakarta pada 4 April 1946
Terjadi tanggal 8 Desember
1947-17 Januari 1948 di atas
geladak kapal perang
Amerika Serikat sebagai
tempat netral USS Renville,
yang berlabuh di Jakarta.
Latar Belakang
• DK PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata untuk menyelesaikan konflik ini
• Genjatan senjata pada 5 Agustus 1947
• AS mengusulkan ke DK PBB untuk membentuk KTN
• Belgia (oleh Belanda), Australia (oleh Indonesia), AS (Netral)
• Belanda mempromosikan garis Van Mook, yang memblokade wilayah Indonesia
dari tempat penghasil pangan
• Garis Van Mook menjadikan wilayah RI semakin Sempit
Isi Perjanjian
Renville
• Belanda hanya mengakui
Jawa Tengah, Yogyakarta,
dan Sumatra sbg bagian
wilayah RI
• Disetujuinya sebuah garis
demarkasi.
• TNI harus ditarik mundur dari
daerah-daerah kantongnya di
wilayah pendudukan di Jawa
Barat dan Jawa Timur.
Dampak perjanjian Renville
• Wilayah RI lebih sempit dari wilayah
Ketika perjanjian Linggarjati
• RI kehilangan daerah penghasil pangan
di Jawa
• Amir Syarifuddin dilengserkan dari
Kursi Perdana Menteri
• Amir Syariffuddin mendirika Rep
Soviet Indonesia di Madiun 1948
KMB
27 Desemeber 1949
Latar Belakang KMB
• Belanda melanggar perjanjian
renville, dengan cara menyerang
ibukota Indonesia di Yogyakarta
(Serangan Umum 1 Maret 1948)
• Rentetan Serangan Belanda ke RI
disebut dengan AMB 2
• Ketika penyerangan Yogyakarta
Soekarno-Hatta dan pejabat lainnya
ditangkap dan diasingkan ke Bangka
• Upaya negosiasi yang semakin alot
akhirnya sebelum ke KMB terdapat
perjanjian Roem-Roijen (7 Mei 1949)
ISI PERJANJIAN
ROEM ROIJEN
• Menghentikan perang gerilya
• Turut serta dalam KMB di Den
Haag
• Belanda setuju pemerintahan
dikembalikan ke Yogyakarta
• Tidak akan mendirikan atau
mengakui negara-negara yang
ada di daerah yang dikuasai
oleh Republik Indonesia
sebelum 19 Desember 1949
• Menyetujui RI bagian dari RIS
PENYELENGGARAAN KMB
• Keradjaan Nederland menjerahkan
kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnja
kepada Republik Indonesia Serikat dengan
tidak bersjarat lagi dan tidak dapat ditjabut,
dan karena itu mengakui Republik
Indonesia Serikat sebagai Negara yang
merdeka dan berdaulat.
• Republik Indonesia Serikat menerima
kedaulatan itu atas dasar ketentuan-
ketentuan pada Konstitusinja; rantjangan
konstitusi telah dipermaklumkan kepada
Keradjaan Nederland.
• Kedaulatan akan diserahkan selambat-
lambatnja pada tanggal 30 Desember 1949
REP. INDONESIA SERIKAT
27 Des 1949 – 17 Agu 1950
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
RIS dibentuk berdasarkan hasil dari KMB di Den Haag 1949
Dengan susunan pimpinan sebagai berikut
PETA RIS
Pembubaran RIS 17 Agustus 1950
• Dianggap sebagai warisan colonial
• Berpotensi memecah persatuan berbangsa dan bernegara
• Sejak maret-April 1950 banyak negara bagian yang membubarkan
diri dan bergabung ke Republik Indonesia (Kecuali NST dan NIT)
• Hasil dari Konferensi NST, NIT, dan RI penggabungan menjadi
negara kesatuan
• Pembubaran RIS diproklamasikan oleh Soekarno bertepatan pada
17 Agustus 1950 dan resmi menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Jazakumullah
Thank You

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga."

(HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai