NIM : 16/394724/SA/18250
Kerajaan Singasari merupakan salah satu dari beberapa kerajaan bercorak hindu-
budha di Pulau Jawa yang berpusat di wilayah Jawa Timur. Kerajaan singasari yang
didirikan oleh Ken Arok. Kertanegara merupakan raja kelima dari Kerajaan Singasari,
Kertanegara menduduki tahta kerajaan Singasari pada tahun 1268, sebelumnya pada
tahun 1254 M Kertanegara menjadi penguasa wilayah daha dan pada tahun 1267
menjabat sebagai Yuwaraja di Singasari dibawah pengawasan Wisnuwardana (Raja
Singasari sebelumnya)1. Dimasa kekuasaan Raja Kertanegara, Singasari mengalami
kejayaaannya karena dimasa kekuasaannya mencaplok wilayah-wilayah dipulau Jawa
seperti Melayu dan Bali2. Salah satu kebijakan yang terkenal pada masa Raja
Kertanegara adalah Ekspedisi ke Malayu yang terkenal dengan Ekspedisi Pamalayunya.
Seperti yang disebutkan dalam kitab pararaton bahwa Raja Kertanegara melakukan
Ekspedisi Pamalayu ketika berusia 43 tahun3. Ekspedisi Pamalayu ini dilakukan pada
tahun 1275 M untuk menguasai wilayah-wilayah di melayu4.
Namun apa yang menjadi alasan atau faktor apa yang mempengaruhi kertanegara
untuk melakukan ekspedisi keluar pulau jawa khususnya pada ekspedisi Pamalayu yang
menargetkan ke wilayah melayu. Pada awalnya wilayah Sumatra dan sekitarnya
dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya namun eksitensi Sriwijaya mulai lenyap dengan
diawali invasi oleh Chola ke wilayah Sriwijaya pada tahun 1025 masehi dan banyak
1
Daud Aris Tanudirjo, Taufik Abdullah, dkk. Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid II. (Jakarta : , PT
IKhtisar Baru Van Hoete,2012),. Hlm. 254
2 Sartono Kartodirdjo,Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho Notosutanto. Sejarah Nasional
Journal of Southeasrt Asian Studies, 32:3 (Singapore,Oktober 2001),hlm.297 diakses pada 26 Maret
2017
http://www.jstor.org/stable/20072348?Search=yes&resultItemClick=true&searchText=understandin
g&searchText=malayu&searchUri=%2Faction%2FdoBasicSearch%3Facc%3Don%26amp%3BQuer
y%3Dunderstanding%2Bmalayu%26amp%3Bprq%3Dmalay%26amp%3Bso%3Drel%26amp%3Bfc
%3Doff%26amp%3Bwc%3Don%26amp%3Bhp%3D25&seq=1#page_scan_tab_contents
wilayah-wilayah yang melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya seperti Penguasa
Kedah yang memberontak pada kekuasaan Sriwijaya pada tahun 10655 dan
memunculah kekuasaan baru di wilayah Sumatra pada pada pada abab ke-136 .
kemudian di dalam Serat Pararaton dua pada bait 3837 tidak menyebutkan nama
sriwijaya melainkan nama melayu, maka kemungkinan Kekuasaan Sriwijaya sudah
menghilang atau memudar eksitensinya.
Jika kita lihat dari kondisi diatas di daerah Sumatera dan sekitarnya bisa kita
simpulkan latar belakang Raja Kertanegara melakukan ekspedisi ke Melayu (Ekspedisi
5
Paul Michel Munoz. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia
(Yogyakarta: Media Abadi,2013) hlm.227-230
6 Sartono Kartodirdjo,Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho Notosutanto. Sejarah Nasional
11
Sri Wintala Achmad, Politik Dalam Sejarah Kerajaan Jawa. (Yogyakarta: Araska,2016) hlm.
104-105
12 Sartono Kartodirdjo,Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho Notosutanto. Sejarah Nasional
Munoz
maharadjadhiraja sri kertanegara vikrama dharmmottunggadevamanirinkan
padukabharala, rakyan mahamantri dyah advayabrahma, rakyan srikan dyah
sugatabrahma, muan samagat payanan han dipankaradasa. rakyan damun pu vira.
Kunan punyeni yogya dianumodananjaleh sukapvaja di bhumi melayu, brahmanah
kstrya vaicya sudra arrymaddhyat criMaharaja tribuanaraja maulivarmadeva va
parmukha”
Terjemahannya :
“… Pada hari ini patung dari Paduka Aryya Amoghapaca lokesvara dan 13 sahabatnya
beserta 7 permata datang dari negeri Jawa dan ditujukan ke suvarnabhumi didirikan di
Dharmacraya sebagai sebuah hadiah dari Paduka pangeran mahkota Sri Visvarupa
karena hal itu, Paduka Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara vikrama
dharmmottunggadeva memberi perintah untuk mengawal patung suci ini kepada
punggawa kerajaan rakyan mahamantri, advayabrahma, rakyan srikan sugatabrahma,
samget payanan han dipankaradasa, dan rakyan damun Mpu Vura. Semua rakyat
melayu berbahagia dengan dengan hadiah terhormat ini, para Brahma, Ksatria,
Vaisa,dan sudra diantara para bangsawan (arrya) dan sri Maharaja Tribuana
Maulivarnadeva adalah yang pertama kali merasa bahagia”
Selain itu Raja Kertanegara mengangkat penguasa baru melayu yang menjadi
penguasa yang tunduk dibawah Raja Kertanegara. Yaitu bernama Tribuanaraja
Maulivarmedava. Dan ketika penaklukan wilayah Jambi oleh pasukan Singasari, Raja
kertanegara menawan dua puteri melayu dan membawanya ke pusat pemerintahan
Kerajaan singasari18. Dengan demikian, adanya pengirim Patung Aryamoghapaca dari
jawa ke melayu dan pengangkatan raja Melayu oleh Raja Kertanegara maka dapat
disimpulkan bahwa wilayah melayu merupakan bagian wilayah kerajaan Singasari
(vassal Kerajaan Singasari)19. Setelah berhasil menguasai Melayu,
Raja Kertanegara melirik wilayah lain yaitu bali, kemudian Raja Kertanegara
mengirimkan sebuah Ekspedisi lain ke wilayah Bali pada tahun 1282 M dan berhasil
menaklukan wilayah Bali serta menawan Raja Bali yaitu Raja Adidewalankana pada
Selanjutnya kita akan melihat di wilayah dunia yang lain, yaitu sebelah utara
Nusantara atau lebih tepatnya di dataran china. Munculah kekusaan baru di China yaitu
Dinasti Yuan yang menggantikan Dinasti Sung yang memerintah wilayah dataran China
sebelumnya , Dinasti Yuan berdiri pada tahun 1280 Masehi yang didirikan oleh Kubilai
Khan (Yuan Shi Chou) 23, setelah berhasil mengalahkan sisa kekuatan dari dinasti Sung
yang memiliki pertahanan terakhir di daerah Kwantung pada tahun 197924. Kubilai khan
sebenarnya hanya mewarisi wilayah imperium Mongol dari Jengis Khan, selain itu,
setelah Kubilai Khan menduduki tahta di melakukan perluasan wilayah ke Negara
tetangga seperti Jepang, bahkan wilayah kerajaan Singasari pun tidak luput dari sasaran
Kubilai Khan 25.
20
Ibid,. hlm. 374
21
Daud Aris Tanudirjo, Taufik Abdullah, dkk. Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid II. (Jakarta : PT
IKhtisar Baru Van Hoete,2012) hlm. 232
22 Ibid.
23
Ibid.
24 Leo Agung, Sejarah Asia Timur 1 (Yogyakarta: Ombak,2015) hlm.46-47
25
Ibid,. hlm.48-49
wilayah yang dilakukan oleh Kertanegara tidak hanya memperluas wilayahnya saja
melainkan memperkuat posisinya untuk menghadapi Kubilai Khan26.
Kubilai Khan mengirim Utusan ke Singasari sebanyak tiga kali yaitu pada tahun
1280, 1281, 1286. Dan yang terakhir 1289 masehi27. Namun pada utusan terakhir ini
menghina Raja Kertanegara dengan meminta Anggota Kerajaan Singasari dikirim ke
peking untuk dijadikan tawanan. tentu hal ini membuat Raja Kertanegara marah
kemudian menyiksa utusan tersebut. Mengetahui hal itu, Kubilai Khan sangat marah
dan mempersiapkan pasukan untuk menghancurkan Raja Kertanegara28. Untuk
menghadapi Kubilai Khan dan pasukannya Kertanegara melakukan diplomasi dengan
kerajaan tetangga seperti Khmer dan Champa yang menjadi incaran juga oleh Kubilai
Khan29. Hubungan diplomasi yang dilakukan ini berlandaskan pada musuh bersama.
Karena mereka semua ini merupakan wilyah yang menjadi incaran untuk dikuasai oleh
Kubilai Khan.
26
Daud Aris Tanudirjo, Taufik Abdullah,dkk. Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid II. (Jakarta : PT
IKhtisar Baru Van Hoete,2012) hlm. 232
27
Sartono Kartodirdjo,Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho Notosutanto. Sejarah Nasional
Indonesia jilid 2 (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1975) hlm.256
28
Paul Michel Munoz. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia
(Yogyakarta: Media Abadi,2013) hlm.375
29
Daud Aris Tanudirjo, Taufik Abdullah,dkk. Op.cit. (Jakarta : PT IKhtisar Baru Van Hoete,2012)
hlm. 235
30
Paul Michel Munoz. Op.Cit (Yogyakarta: Media Abadi,2013)
31
Ibid
oleh Che-pi dan dibantu oleh Yi Ko Mou-sou dan Kao ming dengan berkekuatan
100.000 pasukan termasuk pasukan kavaleri dan 1000 kapal pada tahun 1292.
32
Sartono Kartodirdjo,Marwati Djoened Poesponegoro,Nugroho Notosutanto. Op.Cit (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1975) hlm.257
33
Paul Michel Munoz. Op.Cit (Yogyakarta: Media Abadi,2013) hlm.378-379
DAFTAR PUSTAKA
Sri Wintala Achmad, Politik Dalam Sejarah Kerajaan Jawa. Yogyakarta : Araska, 2016
Daud Aris Tanudirjo, Taufik Abdullah,dkk. Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid II.
Jakarta : PT IKhtisar Baru Van Hoete,2012
Leonard Y.Andaya. “ The Search for the ‘Origins’ of Melayu”. Journal of Southeast
Asian Studies, 32: 3 (Singapore: October,2001) hlm.323 diakses pada 26 Maret 2017
http://www.jstor.org/stable/20072349?Search=yes&resultItemClick=true&searchText=
melayu&searchUri=%2Faction%2FdoBasicSearch%3Fso%3Drel%26amp%3Bacc%3D
on%26amp%3Bprq%3Dhistorical%2Bnotes%2Bon%2Bindonesia%2Band%2Bmalaya
%2Bcompiled%2Bfrom%2Bchinese%2Bsources%26amp%3Bfc%3Doff%26amp%3Bh
p%3D25%2
h6amp%3Bwc%3Don%26amp%3BQuery%3Dmelayu&seq=2#page_scan_tab_contents