Kelas X-5
Kelompok 5
Aruan Marissa Felicia Ronauly/3
Jasmine/17
Rachel Kinantya/22
Roland Vincentius Situmorang/24
Tampubolon, George Julio Horas Martua/28
JALAN MERDEKA
BANDUNG
TAHUN PELAJARAN
2022/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
bersyukur bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul :
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Yulia Monika,
S.Pd. selaku guru Sejarah yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya
ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan informasi
tentang “Kerajaan Majapahit dan Pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia”
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB II
Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin
muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di
pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah
hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215
saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama
resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang
terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak
melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Pemberontakan
Ranggalawe ini didukung oleh Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra
Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Semua ini tersebut disebutkan dalam
Pararaton. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang
melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat
mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak
terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya
meninggal dunia pada tahun 1309.
Pada era Hayam Wuruk, dibangun sarana dan prasarana lalu lintas
seperti jalan dan jembatan. Dengan adanya akses jalan dan jembatan yang
baik maka akan meningkatkan aktivitas perekonomian terhadap kemakmuran
Kerajaan Majapahit
Saat masa kerajaan Majapahit para penduduk tinggal di sebuah rumah yang
tidak dilengkapi oleh bangku dan tempat tidur, sehingga rumah para penduduk dialasi
jerami. Rumah pada saat jaman Majapahit dilengkapi tempat penyimpanan untuk
menyimpan barang. Pada zaman tersebut terlihat perbedaan yang sangat jauh antara
penduduk dan pejabat, dapat dilihat dari bentuk rumah seorang penduduk yang
sederhana dan rumah pejabat yang dilengkapi paviliun serta waruga ( tempat
pemakaman ) di bagian belakang hal tersebut bisa terjadi karena penjabat diberikan
hak istimewa.
Kehidupan politik dan pemerintahan pada zaman tersebut sudah teratur karena
terdapat struktur yang jelas dari raja hingga kepala tiap daerah. Pertama kepala
pemerintahan pastinya seorang raja, tetapi dalam mengurus kerajaan raja tidak bisa
melakukannya sendiri sehingga terbentuklah rakryan mahatmantri kartini yang
mempunyai tanda seorang anak raja dan mempunyai pangkat Hino,Halu,atau Sirikan,
Selanjutnya ada mapatih hamangkhubumi yang menjabat sebagai orang penting
setelah raja. Bertugas dalam mengurus pemerintahan sipil dan kemiliteran. Dalam
bertugas mapatih amangkubumi dibantu rakyran tumenggung yang bertugas sebagai
panglima perang. Rakryan Demung bertugas dalam mengatur sistem jabatan di istana,
mengatur dan menentukan orang yang mengisi jabatan di istana. Rakryan rangga
yang memiliki peran membantu panglima dan Rakryan kanuruhan yang bertugas
menghubungkan satu sama lain. Ada pula orang-orang penting dalam agama yang
disebut Dharma dyaksa ring Kasaivan, dharma dyaksa ring Kasogatan,dan
dharmadyaksa ring Kabuddhan. Tidak lupa juga terdapat dewan Bhattara Sapta Prabu
yang membantu raja dalam mengurus pemerintahan dan diisi oleh keluarga raja.
1. Candi
● Candi Tikus
● Candi Brahu
● Candi Pari
● Candi Penataran
● Candi Sukuh
● Candi Cetho
● Candi Surawana
● Candi Rimbi
● Candi Kedaton
● Candi Sumberjati
2. Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang
keras dan tahan lama. Terdapat beberapa peninggalan prasasti Kerajaan
Majapahit
● Prasasti Kudadu
● Prasasti Sukamerta
● Prasasti Wurare
● Prasasti Balawi
● Prasasti Parung
● Prasasti Biluluk
● Prasasti Katiden
● Prasasti Canggu
● Prasasti Jiwu
3. Karya Sastra
● Kitab Negarakertagama
● Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14
menceritakan tentang kerukunan hidup beragama di Majapahit. Di
dalam kitab ini, terdapat istilah "Bhinneka Tunggal Ika" yang menjadi
semboyan NKRI.
● Kitab Arjunawijaya
● Kitab Pararaton
● Kitab Ranggalawe
● Kitab Sorandaka
● Kitab Sundayana
Kitab ini menceritakan tentang peristiwa Perang Bubat.
BAB III
1. Seni Bangunan
Secara fisik, sudah paling jelas tampak pada bangunan candi. Seperti
yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya, candi memiliki arti dan bentuk
yang beragam. Namun dengan adanya akulturasi, di mana budaya baru masih
memiliki kepribadian dan ciri khas dari budaya sendiri, terdapat perbedaan
arsitektur yang cukup mencolok di beberapa kawasan. Adapun perbedaan dari
candi-candi tersebut antara lain :
2. Kesusastraan
Dengan berkembangnya budaya tulisan, lahirlah karya karya sastra
berupa kitab kitab, karya para pujangga Nusantara. Kitab ini berupa kumpulan
kisah, catatan atau laporan suatu peristiwa. Kadang, di dalamnya juga terdapat
mitos.
5. Sistem Pemerintahan
Namun, tradisi dan budayanya tidak pernah hilang, walaupun setelah itu ada
budaya Islam yang mendominasi Indonesia, yang merupakan budaya pendatang baru.
Justru banyak tradisi Hindu-Budha itu sendiri yang melebur atau berasimilasi dengan
budaya Islam yang masih berlanjut hingga saat ini. Contohnya dari nama-nama orang
Indonesia seperti Dharma, Panca, Satya, Aditya, Wisnu dll yang terinspirasi dari
nama-nama Hindu-Budha. Ada pula dalam ritual-ritual upacara yang masih tetap
dijaga hingga saat ini yaitu Nuju Bulan, sedekah bumi dll yang erat kaitannya dengan
tradisi Hindu-Budha.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan studi literatur ilmiah ini, dapat penulis simpulkan
bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
C.Sianturi, 2022,
https://googleweblight.com/sp?u=https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-
penyebab-runtuhnya-kerajaan-hindu-buddha-di-indonesia-_QU-
FWFP2KLA&grqid=2dON0SSr&hl=en-ID
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengaruh-kebudayaan-hindu-budha-di-
indonesia5932/#:~:text=Pengaruh%20kebudayaan%20Hindu%2DBudha%20di
%20Indonesia%20membawa%20perubahan%20signifikan%20dalam,dan%20filsafat
%2C%20juga%20sistem%20pemerintahan
Zihan Berliana Ram Ghani, 2022, “10 Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia”,
https://www.idntimes.com/life/education/zihan-berliana-ram-ghani/kerajaan-hindu-
budha-di-indonesia-1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Majapahit
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/09/kehidupan-ekonomi-kerajaan-
majapahit.html
https://www.youtube.com/watch?v=YVFweVpRKJk