Disusun oleh:
Ferdo Rizaldi
Pembimbing :
Bu Wita
2019
Kerajaan Pada Masa Hindu Buddha |1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT.,
sang Pengatur Alam Semesta, yang telah melimpahkan kasih-Nya sehingga
kami berhasil menyusun Makalah ‘Kerajaan Pada Masa Hindu Buddha’
dengan baik. Shalawat dan salam terlimpah curahkan pada Nabi Besar
Muhammad SAW., keluarga, para sahabat, serta pada kita umatnya yang
terbaik.
Tim Penulis
Kerajaan Pada Masa Hindu Buddha |2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN ………………………………………… 21
a. Kerajaan Majapahit ………………………………… 21
b. Kerajaan Buleleng dan Dinasti WarmaDewa di Bali. 21
c. Kerajaan Tulang Bawang ………………………….. .21
d. Kerajaan Kota Kapur ………………………………. 22
B. SARAN …………………………………………………. 22
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dari
a. Kerajaan Majapahit?
b. Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa
c. Kerajaan Tulang Bawang
d. Kerajaan Kota Kapur
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui sejarah dari
a. Kerajaan Majapahit
b. Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa
c. Kerajaan Tulang Bawang
d. Kerajaan Kota Kapur
Kerajaan Pada Masa Hindu Buddha |5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerajaan Majapahit
“Majapahit”. Nama Majapahit diambil dari buah maja, dan rasa "pahit"
dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan
pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah
berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang
sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali
pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.
Raden Wijaya naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa pada tahun 1293 M.
Putra dan penerus Raden Wijaya adalah Kala Gemet, yang berarti
“penjahat lemah” dengan gelar Jayanegara. Kira-kira pada suatu waktu
dalam kurun pemerintahan Jayanegara (1309—1328), seorang pendeta
Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa.
Pada tahun 1328 M, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya
yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi
Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni.
Kerajaan Buleleng
a. Prasasti Blanjong
Temuan lain yang penting dari situs Kota Kapur ini adalah
peninggalan berupa benteng pertahanan yang kokoh berbentuk dua buah
tanggul sejajar terbuat dari timbunan tanah, masingmasing panjangnya sekitar
350 meter dan 1200 meter dengan ketinggian sekitar 2–3 meter. Penanggalan
dari tanggul benteng ini menunjukkan masa antara tahun 530 M sampai 870
M. Benteng pertahanan tersebut yang telah dibangun sekitar pertengahan abad
ke-6 tersebut agaknya telah berperan pula dalam menghadapi ekspansi
Sriwijaya ke Pulau Bangka menjelang akhir abad ke-7.
Prasasti Kota Kapur memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dan berangka
608 saka atau 686 masehi. Prasasti itu ditemukan pertama kali oleh JK
Meulen pada tahun 1892 di Desa Kota Kapur, Kabupaten Bangka,
Kepulauan Bangka Belitung. Tulisan pada prasasti ini ditulis dalam
aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuno, serta merupakan
salah satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu.
jahat untuk merusak batu ini hendaklah segera terbunuh oleh sumpah,
segera dipukul. Mereka yang membahayakan, yang mendurhaka, yang
tidak setia kepadaku dan kepada yang kuserahi kekuasaan datu, mereka
yang berbuat demikian itu, mudah-mudahan dibunuh oleh sumpah ini.
Tetapi kebalikannya, mereka yang berbakti kepadaku dan kepada
mereka yang kuserahi kekuasaan dattu, hendaknya diberkati segala
perbuatannya dan sanak keluarganya, berbahagia, sehat, sepi bencana
dan berlimpah rezeki segeap penduduk dusunnya.”
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Kerajaan Majapahit
1. Kerajaan Hindu terakhir yang berkuasa di Nusantara.
2. Kerajaan yang berpusat di Mojokerto, Jawa Timur Indonesia
3. Raja Pertamanya adalah Raden Wijaya dengan gelar Sri Kertajasa.
4. Raja pada masa keemasan adalah Hayam Wuruk dengan gelar
Rajasanegara.
5. Masa keemasan Kerajaan Majapahit adalah pada tahun 1350—1389 M
dengan bantuan patih yang bernama Gajah Mada.
6. Peninggalan Kerajaan Majapahit adalah kitab-kitab terkenal seperti
Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular.
7. Runtuhnya Kerajaan Majapahit antara lain dikarenakan oleh Perang
Saudara Paregreg, masuk dan berkembangnya agama Islam, dan tidak
ada yang tokoh-tokoh kuat yang mempertahankan kerajaan setelah
meninggalnya Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
a. Kerajaan Majapahit
http://sejarahmajapahitlengkap.blogspot.com/2017/04/sejarah-
kerajaan-majapahit-masa.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
https://histori.id/kerajaan-majapahit/
b. Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa di Bali.
https://ilmusejarah.web.id/sejarah-kerajaan-buleleng/
http://jasmerahnusantara.blogspot.com/2016/02/kerajaan-buleleng-
dan-dinasti-warmadewa.html
https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-buleleng-sejarah-
kehidupan-politik-sosial-budaya-ekonomi-agama/
https://www.sridianti.com/kerajaan-buleleng-dan-dinasti-wangsa-
warmadewa.html
c. Kerajaan Tulang Bawang
http://afnanhelmy12.blogspot.com/
https://www.kompasiana.com/andi26420/5c01847b43322f3c1d29c543
/asal-usul-kerajaan-tulang-bawang
https://www.edukasinesia.com/2018/01/sejarah-kerajaan-tulang-
bawang-beserta-penjelasan-mengenai-kerajaan-tulang-bawang-
terlengkap.html?m=1
d. Kerajaan Kota Kapur
https://farmbusinessportal1.blogspot.com/2018/09/prasasti-kota-kapur-
peninggalan.html
https://www.edukasinesia.com/2018/01/sejarah-kerajaan-kota-kapur-
beserta-penjelasannya-terlengkap.html?m=1#