ISSN:2614-5081
DOI : 10.20885/ijcr.vol6.iss1.art3 Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
a
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang, KM. 14,5,
Yogyakarta 55584, Indonesia
b
Pusat Air Tanah Dan Geologi Tata Lingkungan, Bandung, Jawa Barat
*Corresponding author: 17612041@students.uii.ac.id
*febi.indah@uii.ac.id
Diterima: 3 Mei 2021, Direvisi: 21 Mei 2021, Diterbitkan: 16 Juni 2021
ABSTRACT
Measurement of potassium levels in tap water using the flame photometric method and validating the
flame photometric method. Validation was carried out at the Water Laboratory, Groundwater Center
and Environmental Geology Bandung. The test parameters for validation include linearity, accuracy,
precision, detection limit and quantitation limit. The results of determining the validation parameters
obtained good linearity, indicated by the correlation coefficient value of 0.9998, detection limit of 3.681
mg / l, quantity limit of 12.27 mg / l, good precision indicated by% RSD of 1.139%, good accuracy
indicated by the% recovery value of 103.88%, based on the t test and F test.
ABSTRAK
Pengukuran kadar kalium dalam air keran dengan menggunakan metode flame fotometri dan validasi
metode flame fotometri telah dilakukan dalam penelitian ini. Validasi dilakukan di Laboratorium Air,
Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Bandung. Parameter uji untuk validasi meliputi
linearitas, akurasi, presisi, limit deteksi dan limit kuantitasi. Hasil penentuan parameter validasi
diperoleh linearitas yang baik, ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi 0,9998, limit deteksi sebesar
3,681 mg/l, limit kuantitas sebesar 12,27 mg/l, presisi yang baik ditunjukkan dengan % RSD sebesar
1,139%, akurasi yang baik ditunjukkan dengan nilai % recovery sebesar 103,88%, berdasarkan uji t dan
uji F.
Kata kunci: kalium, sampel air, flame fotometer, dan validasi metode.
23
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
26
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
salah satu parameter validasi metode nilai koefisien korelasi (r) > 0,9900. Selain
analisis yang dilakukan dengan mengukur itu berdasarkan hasil pengujian nilai
larutan standar kalium dengan variasi koefisien korelasi Pearson diperoleh nilai
konsentrasi 0,5 mg/L; 1 mg/L; 2 mg/L ; 3 koefisien korelasi yang signifikan, yaitu r
mg/L; 5 mg/L; 10 mg/L; dan 25 mg/L. Nilai hitung lenih besar sama dengan dari r tabel
liniearitas dapat diperoleh dari kurva (r hitung ≥ r tabel), dimana r tabel mempunyai
kalibrasi, yaitu nilai koefisien korelasi (r). nilai 0,754. Untuk mengetahui pengaruh
variabel X secara signifikan terhadap
30
variabel Y, maka diperlukan uji koefisien
Konsentrasi sampel yang
25
y = 0.9384x + 0.3489
sederhana (uji t). Berdasarkan hasil uji t,
terukur (mg/l)
20 R² = 0.9998
15 bahwa ada hubungan linier antara
10
konsentrasi yang sebenarnya dan
5
0 konsentrasi yang terukur, yang dapat dilihat
0 10 20 30
Konsentrasi sampel yang sebenarnya (mg/l)
dari nilai t hitung lebih besar ddari t tabel
(thitung – ttabel), dimana t hitung dan t tabel
Gambar 1. Kurva uji linear larutan standar
mempunyai nilai berturut-turut 268,298 dan
2,447. Maka H0 ditolak (H0 menunjukkan
27
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
28
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
Tabel 4. Hasil Pengujian Presisi Tabel 5. Hasil pengujian LOD dan LOQ
Pengulangan Konsentrasi Pengulangan Konsentrasi
(mg/l) (mg/l)
1 5,057 1 -0,141
2 4,973 2 -0,141
3 5,087 3 -0,191
4 4,961 4 -0,157
5 5,012 5 -0,263
6 5,011 6 -0,345
7 4,921 7 -0,268
5,003 x -0,215
Rata-rata ( x ) Rata-rata ( )
SD 0,057 SD 1,227
%RSD (%) 1,139 LOD 3,681
CV Horwitz (%) 12,556 LOQ 12,27
0,67 x CV Horwitz 8,413
(%)
Berdasarkan Tabel 5 batas deteksi
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan (LOD) adalah sebesar 3,681 mg/L, hal ini
bahwa nilai % RSD untuk uji presisi yaitu menunjukkan bahwa konsentrasi kalium
1,139 %. Dapat disimpulkan bahwa nilai terkecil yang masih dapat dideteksi adalah
Harmita (2004) karena nilai tersebut lebih 12,27 mg/L, konsentrasi tersebut
kecil dari 0,67 CV Horwitz (8,413 %). Dan merupakan konsentrasi terkecil kalium
dibandingkan dengan 0,67 CV Horwitz yang dapat diukur secara kuantitatif dengan
yang bertujuan untuk mengetahui akurasi dan presisi yang dapat diterima.
kalium dalam sampel air keran memiliki Uji Pearson merupakan salah satu
nilai presisi yang baik. uji korelasi yang digunakan untuk
menyatakan ada tidaknya hubungan antara
Uji Limit Deteksi (LOD) dan Uji Limit
variabel X dengan variabel Y. Korelasi
Kuantitasi (LOQ)
yang signifikan terjadi apabila r hitung ≥ r
Pengujian parameter ini dilakukan
table. Hasil uji r, ditunjukkan pada Tabel 6.
menggunakan akuades sebanyak 7 buah
Berdasarkan Tabel 6 dengan derajat
replikasi. Tabel 5 merupakan hasil dari
kebebasan 5 menunjukkan bahwa pada
pengujian LOD dan LOQ.
level confidence 95% koreasinya signifikan
karena r hitung (0,99989) ≥ r table (0,754).
29
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
untuk mengetahui apakah koefisien (0,754) dan untuk uji f didapatkan hasil nilai
korelasi (r) yang diperoleh dari uji linearitas thitung (268,298) lebih besar daripada ttabel
memang berarti atau tidak mengingat (2,447). Berdasarkan pada data yang
perhitungan. Hasil uji t, ditunjukkan pada penentuan kalium dalam sampel air kran
30
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 1, Hal. 23-31
31