Kata Pengantar: Assalamu'alaikum Wr. WB
Kata Pengantar: Assalamu'alaikum Wr. WB
guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana lengkap pada
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak berupa saran dan masukan
yang dibutuhkan, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada :
Adikku Hanny Purnama Ratri dan seluruh Keluarga yang dengan penuh kasih
Lusiana, SP.d terima kasih atas kasih sayang yang telah engkau berikan
2. Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH,. MCL selaku Rektor Universitas Islam
Riau Pekanbaru.
i
3. Bapak Drs. H. Abrar, M.Si. CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Riau.
5. Bapak Abd. Razak Jer, SE,. M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
ini.
Akhir kata, semoga Allah menjadikan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
Aamiin Ya Robbal’Alamiin....
ii
ABSTRAK
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU
OLEH :
TATIK WULAN DARI
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini, dimana ditandai dengan adanya perubahan
yang begitu cepat, masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan
tumpuan bagi lembaga atau organisasi untuk tetap dapat bertahan di era
globalisasi. Hal ini menunjukan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci
pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya dan sumber daya
Semakin baik sumber daya yang dikelola maka akan semakin meningkatkan
kinerja atau prestasi adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
Komunikasi yaitu sendi dasar terjadinya sebuah interaksi sosial antara satu
dengan yang lain, seperti saling tolong menolong, memberi dan menerima dan
pegawai dan sesama pimpinan. Hal ini disebut juga komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal.
sebagainya kepada pimpinan. Alur komunikasi vertikal yang terjadi pada Fakultas
Gambar 1.1
2. Kepercayaan pada pesan tulisan, artinya pimpinan lebih percaya dengan pesan
3. Pesan yang berlebihan artinya jika pimpinan lebih banyak menggunakan pesan
tertulis seperti memo, surat pengumuman, dan bulletin maka pegawai akan
supervisor.
Universitas Islam Riau Pekanbaru atau yang sering dikenal dengan sebutan
UIR merupakan salah satu universitas yang populer di provinsi Riau yang berasal
dari kota Pekanbaru yang didirikan oleh YLPI Riau pada tanggal 4 September
1962 dan diresmikan Mentri Agama RI yang dituangkan dalam piagam yang
maupun mahasiswanya dalam beraktivitas dan sampai saat ini UIR memiliki 9
kelamin, tingkat pendidikan dan juga lama kerja. Perbedaan lama kerja yang
tingkat semangat kerja dan juga interaksi dengan pegawai lain. Pada akhirnya
semua perbedaan ini akan berujung pada perbedaan kinerja pegawai Universitas
Islam Riau. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil objek penelitian
pegawai UIR yang masa kerjanya di atas lima tahun, karena pegawai yang masa
kerjanya di bawah lima tahun cenderung masih memiliki semangat kerja yang
tinggi.
terhadap kinerja dikarenakan ada kaitan antara komunikasi dengan kinerja, yaitu
jika komunikasi interpersonal seorang baik, maka pegawai dapat bekerja dengan
baik. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja SDM adalah
prestasi kerja atau hasil kerja, baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM
Tabel 1.1
Data Pegawai Administrasi Universitas Islam Riau Pekanbaru
Berdasarkan Fakultas/ Lembaga Dan Jenis Kelamin
Tahun 2015
Jumlah Pegawai
No Fakultas/ Lembaga LK PR Keterangan
1 Biro Administrasi Umum 12 6 Pegawai Tetap
Jumlah Pegawai
No Fakultas/ Lembaga LK PR Keterangan
126 46
Total
172
Sumber : Universitas Islam Riau Pekanbaru. 2015.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai tetap Universitas
Islam Riau adalah 172 orang. Pegawai lelaki sebanyak 126 orang dan pegawai
yaitu mulai dari pegawai bagian kebersihan, supir, satpam (koordinator satpam,
petugas parkir, anggota satpam dan staff satpam), staff pada masing-masing
perlu dan komunikasi itu tanpa harus memandang waktu, tempat dan keadaan
sehingga pegawai yang diberikan nasihat, arahan dapat menjalankan kerjanya bisa
terarah, tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Namun hubungan antara
pimpinan dan bawahan terkadang terdapat kendala serta kadang timbul hal yang
tidak harmonis dalam bekerja. Masalah yang terkait antara komunikasi dan kinerja
yaitu: 1). Kurangnya keterbukaan dan waktu komunikasi antar Pimpinan terhadap
7
bawahan 2). Adanya pesan yang tidak akurat yang disampaikan dikarenakan
banyak saluran atau bagian yang harus dilalui seperti contoh informasi dari rektor
adanya perbedaan persepsi tiap pegawai pada pemaknaan informasi yang mereka
terima sehingga sering muncul beberapa kesalahan pada saat pelaksanaan tugas
yang seharusnya tidak terjadi 4). Kurang adanya pengertian dan kesepahaman
1. 2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
a. Tujuan Penelitian
Islam Riau
Pekanbaru
b. Manfaat Penelitian
1. Bagi Organisasi/Lembaga
2. Bagi Peneliti
kinerja
3. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi bagi
1. 4. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Hipotesis.
10
Pekanbaru.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2. 1. Komunikasi Organisasi
organisasi. Oleh karena itu, penting sekali kualitas komunikasi ditingkatkan agar
kesalahan dalam pekerjaan dapat di tekan sekecil mungkin. Selain itu, perlu
ditentukan jenis informasi yang disampaikan agar para pemimpin dengan mudah
arus data yang akan melayani komunikasi organisasi dan proses interkomunikasi
suatu organisasi.
Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia,
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang
saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau
terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal
dan meliputi penafsiran pesan serta arusnya, tujuan, arah dan media.
umumnya.
unsur-unsur utama komunikasi yaitu terdiri atas SMCR yaitu Source (sumber atau
Receiver (penerima). Disamping itu, terdapat tiga unsur lain, yaitu Feedback
a. Sumber (Source)
informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok, misalnya
b. Pesan (Message)
Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
komunikasi massa, media dapat dibedakan atas dua macam yaitu media
cetak (surat kabar, majalah, buku, selebaran, brosur) dan media elektronik
d. Penerima (Receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
pengirim. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau kelompok. Penerima
diberikan oleh penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada penerima,
tanggapan balik dapat pula barasal dari media. Umpan balik bisa berupa
f. Efek
g. Lingkungan
status sosial)
tugas-tugas yang terorganisasi. Menurut Bangun (2012: 361) ada empat fungsi
1. Fungsi Pengawasan
komunikasi.
2. Sebagai Motivasi
Dengan memberi penjelasan kepada pegawai tentang apa yang harus mereka
lakukan, bagaimana prestasi kerja pegawai dan bagaimana cara bekerja agar dapat
merangsang untuk lebih giat bekerja, memotivasi dan menuntut komunikasi yang
efektif.
3. Pengungkapan Emosi
yang berinteraksi secara sosial. Komunikasi yang terjadi dalam organisai tersebut
4. Informasi
pengambilan keputusan.
secara vertikal dan horizontal. Komunikasi secara vertikal dapat dibagi menjadi
bawahan sesuai dengan garis komando dalam suatu organisasi. Komunikasi ini
bawah dapat dilakukan melalui pidato, rapat, telepon, dan berita selentingan
ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalah
yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya.
kebujaksanaan umum.
kepada para bawahannya tentang tugas yang mereka lakukan sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
a. Keterbukaan
menggunakan alat-alat elektronik dari pada pesan yang disampaikan secara lisan
dengan tatap muka. Pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan berupa bulletin
dan lain-lain sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka dengan
bawahan.
pegawai.
d. Timing
e. Penyaringan
mereka. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini
pegawai, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang
adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang
lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Semua pegawai dalam suatu
organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas mungkin
mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap pegawai, tipe pesan adalah
usul dan saran, keluhan, pengaduan, dan penetapan sasaran dengan penerapan
komunikasi dari bawahan ke atasan, dan biasanya dalam bentuk laporan, baik
keputusan bukanlah aktivitas yang terus menerus. Oleh karena itu ketetapan
data yang sampai pada saat pembuatan keputusan lebih mungkin akan
negatif. Oleh karena itu ada kecenderungan yang konsisten dari manajer
negatif.
mempunyai daya tarik secara intuitif bagi penerima. Pesan dari bawahan lebih
Komunikasi horizontal muncul di antara rekan kerja dan antara unit kerja,
berbagai informasi serta praktik kerja yang paling sesuai, koordinasi aktivitas dan
jadwal kerja, penyelesaian masalah, berbagi saran dan ilmu, serta pemulihan
memberikan informasi.
yang terjadi di antara rekan sekerja dengan tingkat hirarki yang sama. Komunikasi
antar individu atau kelompok pada tingkat yang sama dalam suatu organisasi.
perusahaan/organisasi.
atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepda komunikasi yang jauh
Menurut Noor (2010:12) media adalah berbagai alat yang dapat digunakan
untuk menyimpan dan menyampaikan informasi, seperti buku, alat perekam, surat
kabar, majalah, bahkan sampai pada jaringan komputer yang sekarang banyak
tertulis, dan elektronik. Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang
Menurut Arni (2012:18) saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si
pengirim dengan si penerima. Dapat melalui buku, radio, film, televisi, surat
kabar.
24
komunikasi merupakan alat atau sarana dalam penyampaian pesan baik melalui
komunikasi lisan, tertulis maupun elektronik. Alat yang digunakan seperti buku,
radio, surat kabar, majalah, alat perekam, dan komputer. Sarana lain yang
yaitu kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya yang
nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silet language).
komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language).
pada menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak semua pesan bisa
dengan tepat disampaikan secara lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun
orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh
2. 2. Kinerja Pegawai
tim serta menyelaraskan kinerja mereka dengan tujuan organisasi. Kinerja yaitu
hal utama yang harus ditunjukkan oleh setiap pegawai bila ingin membangun
kariernya dengan baik dan mulus, tanpa prestasi kerja yang baik mustahil suatu
tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan (job standard). Standar kinerja
adalah tingkat yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu untuk dapat diselesaikan,
dan merupakan pembanding (benchmark) atas tujuan atau target yang ingin
dicapai. Hasil pekerjaan merupakan hasil yang diperoleh seorang pegawai dalam
kinerja adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan
suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui
kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab
adalah hasil yang harus ditunjukkan oleh setiap atas pekerjaan atau tugas yang
individual dan tim serta menyelaraskan kinerja mereka dengan tujuan organisasi.
hasil kerja yang dicapai pegawai dengan standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang
pegawai yang hasil pekerjaannya tidak mencapai standar pekerjaan termasuk pada
jawab.
dinilai.
28
baik dan tepat waktu serta berani memikul resiko atau keputusan yang
telah diambil.
tidak tertulis.
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
Lamatenggo, 2015:178).
29
yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
negeri sipil yang dinilai, dengan ketentuan serendah-rendahnya kepala urusan atau
pejabat lain yang setingkat dengan itu. Pejabat penilai melakukan Penilaian
pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun. Jangka waktu penilaian adalah mulai
bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang bersangkutan. Nilai
dalam organisasi. Tujuan ini yang memberi manfaat dalam menentukan jumlah
dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu dalam organisasi.
Tujuan lain yaitu sebagian besar dalam memutuskan pemindahan pekerjaan pada
posisi yang tepat, promosi pekerjaan, mutasi atau demosi sampai tindakan
pemberhentian.
30
Setiap individu dalam organisasi dinilai kinerjanya. Bagi pegawai yang memiliki
c. Pemeliharaan Sistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang ada saling
berkaitan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Salah satu subsistem
yang tidak berfungsi dengan baik akan mengganggu jalannya subsistem lain. Oleh
karena itu, sistem dalam organisasi perlu dipelihara dengan baik. Tujuan
perusahaan dari individu, evaluasi pencapaian tujuan oleh individu atau tim,
d. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut dalam
mengenai permasalahan kinerja pegawai maka tidak terlepas dari berbagai macam
Secara psikologis faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan.
kerja. Motivasi merupakan kondisi menggerakan diri pegawai yang terarah untuk
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan harus terjadi antara
atasan dan bawahan maupun sesama pegawai dalam suatu organisasi. Komunikasi
organisasi menurut Redding dan Saborn dalam Arni (2012:65) adalah pengiriman
dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam
tim serta menyelaraskan kinerja mereka dengan tujuan organisasi. Kinerja yaitu
hal utama yang harus ditunjukkan oleh setiap pegawai bila ingin membangun
kariernya dengan baik dan mulus, tanpa prestasi kerja yang baik mustahil suatu
menjadi lebih baik, karena pada dasarnya sebagai sumber daya manusia yang
meningkatkan kreativitas dan kinerja dengan baik. Dan sebaliknya apabila terjadi
komunikasi yang buruk maka akan terjalin hubungan yang kurang baik juga, pada
2. 4. Hipotesis
2. 5. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2. 6. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
KOMUNIKASI KINERJA
ORGANISASI ( X ) PEGAWAI ( Y )
BAB III
METODE PENELITIAN
Perhentian Marpoyan.
Tabel 3.1
Operasional variabel
Skala
No Variabel Dimensi Indikator pengukuran
1. X = Komunikasi a. Komunikasi − Instruksi Tugas
organisasi ke Bawah − Pesan
merupakan arus − Informasi
informasi, − Keterbukaan
pertukaran − Timing
informasi dan
pemindahan arti b. Komunikasi − Menawarkan Saran Ordinal
di dalam suatu ke Atas
− Informasi Pekerjaan
organisasi (Katz
− Menyampaikan Keluhan
dan Kahn dalam
Arni Muhammad.
2012) c. Media − Media sosial (whatsapp)
Komunikasi − Nota dinas
− Memo
36
Skala
No Variabel Dimensi Indikator pengukuran
2. Y = Kinerja adalah a. Kesetiaan − Loyal terhadap
hasil pekerjaan Organisasi
yang dicapai − Menjaga Nama Baik
seseorang Organisasi
berdasarkan
persyaratan- − Kecakapan dan
persyaratan b. Prestasi Kerja menguasai segala seluk-
pekerjaan (job beluk bidang tugasnya
requirement). − Mempunyai
Suatu pekerjaan keterampilan dalam
mempunyai melaksanakan tugasnya
persyaratan
tertentu untuk c. Tanggung − Selalu menyelesaikan
dapat dilakukan Jawab tugas dengan sebaik-
dalam mencapai baiknya dan tepat pada
tujuan yang waktunya
disebut juga − Berani memikul risiko
sebagai standar dan keputusan yang
pekerjaan (Wilson diambil Ordinal
Bangun. 2012)
− Mentaati peraturan
d. Ketaatan Organisasi
− Bersedia menerima
sanksi jika melanggar
peraturan
e. Kejujuran
− Menjalankan tugas
secara benar dan jujur
− Tidak memanipulasi atau
merekayasa hasil
pekerjaan
f. Kerjasama
− Mampu berkomunikasi
dengan rekan kerja
− Bersedia menerima
keputusan yang diambil
secara sah walaupun
tidak sependapat
37
Skala
No Variabel Dimensi Indikator pengukuran
3. Y = Kinerja Pegawai g. Prakarsa − Mampu mengambil
keputusan untuk
melaksanakan tugas
tanpa menunggu perintah
dari atasan
− Berusaha memberikan
saran yang baik dan
berguna kepada atasan
mengenai pelaksanaan
tugas
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari para responden melalui
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen, laporan
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dan
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek.
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi. Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh pegawai administrasi Universitas Islam Riau Pekanbaru yang pada
tahun 2015 berjumlah 172 orang. Dari jumlah populasi ditetapkan sampel
1. Wawancara
staff yang berwenang serta pihak perusahaan dan tenaga kerja yang menjadi
responden.
2. Kuesioner
membandingkan data yang ada dengan berbagai teori yang mendukung dan
Y = a + bX+ɛ
Y = kinerja pegawai
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = komunikasi
∑Y ∑X
a= −b
n n
n (∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
b=
n (∑X2 ) − (∑X)²
Untuk menentukan koefisien korelasi (r) antara vaiabel X dan Y yaitu angka
n ∑ X Y − ∑X∑Y
r=
�n∑x 2 − (∑x)2. �n∑y2 − (∑y)²
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
besar perubahan variabel tak bebas (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (X)
𝑏{𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)}
R² =
n∑Y2 − (∑Y)²
pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak
relavan.
b. Uji realibilitas adalah sejumlah mana hasil atau pengukuran dapat dipercaya.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor
sebagai berikut :
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Universitas Islam Riau atau yang lebih dikenal dengan UIR adalah salah
satu universitas yang ada di Kota Pekanbaru, Riau. UIR didirikan oleh Yayasan
tangani pada tanggal 18 April 1963 dan merupakan perguruan tinggi tertua di
Riau. UIR didirikan dengan Akta Notaris Syawal Sutan Di atas Nomor 15
Tanggal 30 September 1977 yang merupakan perbaikan Akta Notaris tahun 1962.
Universitas Islam Riau mengalami pasang surut dari tahun ke tahun sehingga pada
tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, perguruan tinggi ini pernah hanya
mengelola dua fakultas saja. Kemudian pada tahun delapan puluhan adalah masa-
Pada awalnya Universitas Islam Riau hanya memiliki satu areal kampus
yang terletak di pusat kota Jalan Prof. Mohd. Yamin, SH Pekanbaru dengan
bangunan gedung tingkat II, namun pengembangan kampus tidak sampai disini
fisik. Berkat kejelian dan kegigihan Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Riau
43
dan tepatnya pada tahun 1983 dilaksanakan pembangunan pertama untuk gedung
Fakultas Pertanian, sehingga pada tahun itu juga Fakultas Pertanian resmi
bangunan seperti :
15. Mushalla
44
kemajuan dari tahun ke tahun yang dimulai hanya dari satu Fakultas, saat ini UIR
1. Fakultas Hukum
3. Fakultas Pertanian
4. Fakultas Teknik
5. Fakultas Ekonomi
8. Fakultas Psikologi
1. Magister Hukum
2. Magister Agronomi
Baru
Transparan
maupun Internasional
mendorong potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam
dan akuntabel
42
Tingkat Universitas dipimpin oleh seorang Rektor dan dibantu oleh tiga
Wakil Rektor. Adapun Wakil Rektor I bertugas dibidang Akademik, Wakil Rektor
II bertugas dibidang Administrasi dan Keuangan dan Wakil Rektor III bertugas
Universitas yaitu :
Universitas
Dekan dan dibantu oleh tiga Wakil Dekan yang betugas untuk :
dan program
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Identitas Responden
Data yang diperoleh dari penelitian ini diambil dengan cara penyebaran
52 orang yang berasal dari seluruh pegawai administrasi Fakultas UIR yang masa
sehari-hari, karena dengan umur yang sesuai dengan kebutuhan penelitian akan
Berikut ini akan dijelaskan tingkat umur responden yang dijadikan sebagai
Tabel 5.1
Identitas Pegawai Administrasi Universitas Islam Riau
Berdasarkan Umur
Universitas Islam Riau yang berusia >50 tahun sebanyak 15 responden (28,85%),
begitu pula usia antara 41-50 tahun yang berjumlah 14 responden (26,92%).
Artinya bahwa responden sudah mempunyai banyak pengalaman kerja dan rata-
rata sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama. Usia antara 25-30 tahun yaitu
sebanyak 12 responden (23,08%) usia tersebut menjadi usia produktif untuk lebih
giat dan lebih berinovasi dalam bekerja. Dan usia antara 31-40 tahun yaitu
Berikut ini akan dijelaskan identitas responden dalam bentuk data nominal
Tabel 5.2
Identitas Pegawai Administrasi Universitas Islam Riau
Berdasarkan Fakultas
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden paling banyak berasal dari
jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 6 orang (11,54%). Responden pada
Sebagai data pelengkap penelitian ini, dapat dilihat jenis kelamin responden
Tabel 5.3
Identitas Pegawai Administrasi Universitas Islam Riau
Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Ka.TU adalah laki-laki, karena laki-laki cenderung lebih tegas dan tidak
Fakultas Universitas Islam Riau maka dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 5.4
masih ada pegawai dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 19 responden
bagian kebersihan.
Masa kerja merupakan suatu ukuran dan menjadi hal pokok yang penting
mengetahui data mengenai masa kerja dari masing-masing responden dapat dilihat
Tabel 5.5
Identitas Pegawai Administrasi Universitas Islam Riau
Berdasarkan Masa Kerja
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masa kerja pegawai administrasi
Universitas Islam Riau terbanyak yaitu dengan masa kerja antara 5-10 tahun
pegawai belum begitu merasa jenuh dan masih bersemangat dalam bekerja. Masa
kerja dengan jumlah responden yang sama yaitu sebanyak yaitu 10 orang
(19,23%) adalah pada masa kerja antara 21-25 tahun dan 26-30 tahun. Sebanyak 6
responden (11,54%) pada masa kerja antara 11-15 tahun. Dan masa kerja dengan
jumlah responden yang sama yaitu sedikitnya 4 orang (7,69%) adalah pada masa
kerja antara 16-20 tahun dan >30 tahun. Masa kerja >30 tahun adalah waktu yang
cukup lama, maka dari itu responden pada masa kerja tersebut cenderung lebih
sedikit.
lain, karena komunikasi merupakan pengaruh dan alat dalam aktivitas manusia.
Menurut Katz dan Kahn dalam Arni (2012:65) komunikasi organisasi merupakan
organisasi.
ke bawah dan komunikasi vertikal ke atas. Berikut ini dapat dilihat tanggapan
bawahan atau dari tingkat yang lebih tinggi kepada tingkat yang lebih rendah.
mengukur instruksi tugas, pesan, informasi, keterbukaan dan timing. Berikut ini
instruksi pekerjaan disampaikan secara jelas maka pegawai akan lebih mudah dan
terarah dalam melaksanakan tugasnya sehingga apa yang menjadi tujuan dari
organisasi atau pimpinan dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik dan
efektif. Adapun instruksi tugas yang diberikan seperti memberi petunjuk dan
Tabel 5.6
Tanggapan Responden Mengenai Instruksi Tugas Dari Atasan
instruksi tugas sudah baik, artinya bahwa instruksi tugas bisa dipahami oleh
responden (30,8%) yang menyatakan sangat jelas, yang berarti bahwa responden
dalam organisasi. Adapun pesan kerja yang disampaikan seperti deskripsi tugas,
Tabel 5.7
Tanggapan Responden Mengenai Pesan dari Atasan ke Bawahan
dari atasan ke bawahan pada Universitas Islam Riau dalam kategori baik, artinya
58
bahwa atasan memberikan pesan kerja kepada bawahan sudah jelas dan dapat
responden (13,5%) menyatakan cukup setuju. Dari tabel tersebut dapat kita lihat
setuju. Ini artinya bahwa responden bisa memahami isi pesan kerja yang
tugas tersebut dengan baik. Namun ada yang menyatakan sangat tidak setuju, hal
itu kemungkinan terjadi karena responden kurang mengerti tentang pesan kerja
dengan instruksi dan rasional. Informasi yang diberikan yaitu seperti perubahan
jadwal atau peraturan dalam organisasi dan info yang berguna dalam mengerjakan
tugas.
Tabel 5.8
Tanggapan Responden Mengenai Informasi
dari Atasan ke Bawahan
informasi dari atasan ke bawahan pada Universitas Islam Riau dalam kategori
sangat setuju, yang berarti bahwa responden sangat paham tentang informasi
tersebut dan dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.
atasan dan bawahan. Atasan dapat menerima keluhan ataupun kritikan dan
Tabel 5.9
Tanggapan Responden Mengenai Keterbukaan
Antara Atasan ke Bawahan
komunikasi yang terjalin antara pimpinan dengan bawahan dalam kategori baik,
terjalin dengan efektif mampu mendorong pegawai untuk tidak segan dalam
atasan dan bawahan baik dengan saling bertegur sapa ataupun membahas masalah
disampaikan dapat berjalan dengan baik dan efektif. Waktu juga mempengaruhi
makna terhadap suatu pesan. Komunikasi jauh lebih efektif apabila komunikasi
antara pegawai dengan atasan terjadi pada saat jam kerja ataupun pada waktu
tidak bekerja hal yang dibicarakan hanya seputar kesalahan dalam pekerjaan.
Tabel 5.10
Tanggapan Responden Mengenai Timing atau Waktu Penyampaian Pesan
dari Atasan ke Bawahan
timing atau waktu penyampaian pesan dari atasan ke bawahan pada Universitas
kapan menyampaikan pesan pada waktu yang sesuai dengan isi pesan, karena jika
tidak sesuai pada waktunya maka pegawai akan terlambat mengetahui informasi
dari pesan tersebut dan sebanyak 4 responden (7,7%) menyatakan cukup setuju.
62
yang sudah merupakan bagian dari struktur organisasi. Bentuknya antara lain
Saran dan ide yang ditawarkan oleh bawahan kepada pimpinan sangat
saat menyampaikan informasi kurang baik maka saran dan ide yang diberikan
oleh pegawai juga akan kurang baik. Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan
Tabel 5.11
Tanggapan Responden Mengenai Menawarkan Saran
Yang Relavan Kepada Atasan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa menawarkan saran yang relavan
saran yang relavan dengan permasalahan ataupun tugas yang sedang dibahas. Dan
pekerjaan karena dengan demikian pegawai menjadi tahu apa yang menjadi tujuan
informasi pekerjaan yang sedang berlangsung kepada atasan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 5.12
Tanggapan Responden Mengenai Memberitahukan Informasi Pekerjaan
Yang Sedang Berlangsung Kepada Atasan
pada Universitas Islam Riau adalah dalam kategori baik, karena sebanyak 31
menyatakan sangat setuju, responden beranggapan bahwa hal itu dapat membantu
atasan dalam memantau bawahan dalam mengerjakan tugas dan membantu bila
bawahannya dan dapat langsung membahas atau mencari solusi dari masalah
beberapa responden yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 5 orang (9,6%),
karena menurut responden hal tesebut tidak perlu dilakukan dan akan
pegawai terhadap pimpinannya baik itu kritik, masukan, saran ataupun keluhan.
Organisai dituntut untuk memberikan jawaban atas keluhan pegawai baik tertulis
Tabel 5.13
Tanggapan Responden Mengenai Bawahan Menyampaikan Keluhan
Kepada Atasan
keluhan kepada atasan agar atasan dapat mengetahui kesulitan yang sedang
cukup setuju. Namun tidak semua responden berpendapat yang sama, karena
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini bisa saja terjadi karena responden segan
interaksi antara atasan dan bawahan. Alasan lain yaitu responden tidak terlalu
satu media tertulis yang sering digunakan pada saat ini yaitu melalui media sosial
seperti whatsapp karena efisien waktu, mudah dan cepat dalam berkomunikasi.
66
Selain itu, salah satu media tertulis yang digunakan dalam organisasi yaitu seperti
Penggunaan media sosial seperti whatsapp pada saat ini sering digunakan
membutuhkan waktu lama dalam mengirim dan menerima pesan juga panggilan.
Tabel 5.14
Tanggapan Responden Mengenai Berkomunikasi
Melalui Media Sosial (Whatsapp)
menggunakan media sosial (Whatsapp) lebih mudah dan cepat dalam berbagi
informasi atau pesan dan lebih efisien waktu, karena bisa menghubungi melalui
pegawai dapat menghubungi dan menerima informasi dengan cepat dan tidak
menyatakan cukup setuju. Dalam hal ini terdapat responden yang menyatakan
menyatakan sangat tidak setuju, karena kurang jelasnya informasi yang di dapat
melalui media sosial (whatsapp) dan beberapa responden tidak memiliki aplikasi
tersebut.
Nota dinas yaitu alat komunikasi atau surat resmi yang dibuat oleh atasan ke
bawahan atau bawahan ke atasan atau setingkat yang berisikan perintah atau
Tabel 5.15
Tanggapan Responden Mengenai Memberikan Perintah
Melalui Nota Dinas
memberikan perintah melalui nota dinas pada Universitas Islam Riau sebanyak 6
ataupun permintaan yang masih berhubungan dengan pekerjaan melalui nota dinas
masih sangat dibutuhkan oleh pegawai dan merupakan surat resmi yang
setuju, hal ini bisa saja terjadi karena responden tersebut merupakan pegawai di
5.2.3.3. Memo
Memo merupakan surat atau catatan yang dibuat untuk keperluan dalam
kantor atau organisasi. Memo dapat disampaikan secara horizontal dan vertikal,
antara sesama rekan kerja ataupun antara atasan ke bawahan dan juga sebaliknya.
Tabel 5.16
Tanggapan Responden Mengenai Memberikan Informasi
Melalui Memo
waktu lama dan dapat langsung diberikan kepada atasan atau bawahan sehingga
berikut :
Tabel 5.17
Rekapitulasi Tanggapan Responden Berdasarkan Variabel Komunikasi
Organisasi pada Universitas Islam Riau Pekanbaru
Universitas Islam Riau dapat dilihat jumlah total skor sebesar 2231. Dibawah ini
organisasi vertikal pada Universitas Islam Riau dalam kategori setuju dengan nilai
total skor 2231 berada diantara nilai 1946 s/d 2404. Hal ini menunjukkan bahwa
lancar.
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya atau dengan kata lain yaitu
5.3.1. Kesetiaan
Tabel 5.18
Tanggapan Responden Mengenai Loyal Terhadap Organisasi
Dari tabel di atas diketahui bahwa loyal terhadap organisasi dalam kategori
sangat baik, karena mayoritas responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak
Loyal adalah salah satu cara menunjukkan kesetiaan terhadap organisasi, salah
sikap loyalitas yang tinggi, hal itu bisa diketahui melalui tanggapan responden di
atas yaitu sebagian besar menyatakan sangat setuju. Namun ada satu responden
(1,9%) menyatakan tidak setuju, kemungkinan hal ini terjadi karena responden
Tabel 5.19
Tanggapan Responden Mengenai Menjaga Nama Baik Organisasi
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa menjaga nama baik organisasi
Hal ini berarti bahwa pegawai administrasi Universitas Islam Riau memiliki rasa
kesetiaan yang tinggi terhadap organisasi, salah satunya adalah dengan menjaga
nama baik organisasi. Cara yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan tugasnya
pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa dan setiap orang yang berada di sekitar
organisasi yaitu Universitas Islam Riau Pekanbaru. Nama baik inilah yang akan
Prestasi kerja yaitu hasil kerja yang dicapai seorang pegawai dalam
menguasai segala seluk-beluk bidang tugasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.20
Tanggapan Responden Mengenai Kecakapan
dan Menguasai Bidang Tugas
kecakapan dan menguasai bidang tugasnya dalam kategori baik karena sebanyak
(55,8%) menyatakan setuju. Kecakapan harus dimiliki oleh setiap pegawai karena
sebaik-baiknya, tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini
masing sehingga pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah
Tabel 5.21
Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan
Dalam Melaksanakan Tugas
karena keterampilan harus dimiliki oleh setiap pegawai. Keterampilan dasar yang
dimiliki pegawai dalam bekerja harus selalu dilatih secara terus menerus agar
pegawai mampu berprestasi dan sukses dalam bekerja. Pegawai administrasi UIR
mengerjakan tugas dengan cara ataupun inovasi yang dimiliki dan hal itu sangat
membantu pegawai untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. Namun
ada satu responden (1,9%) menyatakan sangat tidak setuju, hal ini bisa saja terjadi
karena responden tidak begitu paham mengenai keterampilan dan bekerja pada
76
pekerjaan dan merupakan hal terpenting bagi pegawai terutama terkait dengan
menggunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai hasil yang
maksimal.
dengan baik dan tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.22
Tanggapan Responden Mengenai Menyelesaikan Tugas Dengan Baik
dan Tepat Waktu
menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu sebanyak 21 responden (40,4%)
tempat terbaik dalam bekerja dan tentunya disiplin waktu. Untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, pegawai harus memahami
tugas yang diberikan, melakukan evaluasi dan meminta pendapat kepada atasan
tinggi, hal ini diketahui melalui tanggapan responden di atas dan dapat
menyelesaikan tugas sesuai pada waktu yang telah ditentukan. Namun ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, karena bisa saja responden yang
tertentu.
dan keputusan yang diambil maka dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5.23
Tanggapan Responden Mengenai Berani Memikul Risiko
dan Keputusan yang Diambil
berani memikul risiko dan keputusan yang diambil dalam kategori baik, karena
78
sikap tanggung jawab yang tinggi, hal itu dapat dilihat dari tanggapan responden
Setiap pegawai harus mempunyai rasa tanggung jawab dan berani memikul risiko
dari keputusan yang diambil. Semakin besar risiko dan keputusan yang diambil
maka semakin besar pula hasilnya dan membuat pegawai menjadi profesional
dalam bekerja. Dengan begitu pegawai akan lebih percaya diri dalam pengambilan
keputusan yang efektif dalam setiap pekerjaannya. Selain itu, ada responden yang
menyatakan cukup setuju dan tidak setuju, yaitu masing-masing satu responden,
hal ini kemungkinan terjadi karena responden kurang mempunyai sikap tanggung
jawab dan belum bisa untuk mengambil keputusan sendiri dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5.3.4. Ketaatan
dalam rangka untuk bekerja lebih maksimal. Pegawai yang baik dan teladan
merupakan pegawai yang taat akan peraturan serta ketentuan yang ditetapkan oleh
bagaimana menerapkan disiplin yang baik dan dapat membuat pegawai takut
Tabel 5.24
Tanggapan Responden Mengenai Mentaati Peraturan Organisaisi
sangat setuju dan sebanyak 17 responden (32,7%) menyatakan setuju. Hal ini
berarti bahwa pegawai administrasi UIR sangat disiplin dalam mentaati peraturan
organisasi seperti berpakaian yang sopan, bekerja sesuai dengan jam operasional,
kinerja UIR agar terciptanya visi dan misi serta tujuan bersama.
sanksi apabila melangar peraturan maka dapat dilihat dari tabel berikut :
80
Tabel 5.25
Tanggapan Responden Mengenai Bersedia Menerima Sanksi
Apabila Melanggar Peraturan
bersedia menerima sanksi apabila melanggar peraturan dalam kategori baik karena
responden (57,7%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa pegawai administrasi
UIR memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi karena setuju untuk menerima
dari pelanggaran yang dilakukan. Sanksi awal yang diberikan berupa peringatan
ringan agar pegawai mengetahui dengan jelas tentang perilaku yang diharuskan
dan akibat dari pelanggaran tersebut. Beberapa contoh pelanggaran seperti kurang
5.3.5. Kejujuran
sebenar-benarnya.
81
menjalankan tugas secara benar dan jujur maka dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5.26
Tanggapan Responden Mengenai Menjalankan Tugas
Secara Benar dan Jujur
menjalankan tugas secara benar dan jujur dalam kategori yang sangat baik karena
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin agar mendapatkan hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan serta bersikap jujur dalam pekerjaannya seperti
pihak lain dan tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari keuntungan bagi
Tabel 5.27
Tanggapan Responden Mengenai Tidak Memanipulasi Hasil Pekerjaan
tidak memanipulasi hasil pekerjaan adalah dalam kategori baik karena sebanyak
pegawai administrasi UIR memiliki tingkat kejujuran yang tinggi karena pegawai
memanipulasi hasil kerja maka pegawai akan mendapatkan hasil yang sesuai
dengan kemampuan dan seperti yang diharapkan. Selain itu, ada 1 Responden
(1,9%) yang menyatakan cukup setuju ada satu responden atau sekitar 1,9% yang
menyatakan sangat tidak setuju, hal ini bisa saja terjadi karena responden tidak
5.3.6. Kerjasama
organisasi yang sudah ditargetkan itu dapat dengan mudah dicapai. Dengan kata
lain melalui kerjasama dalam tim kerja menajdi sebuah kebutuhan dalam
Tabel 5.28
Tanggapan Responden Mengenai Mampu Berkomunikasi
Dengan Rekan Kerja
mampu berkomunikasi dengan rekan kerja dalam kategori baik karena sebanyak
akan terjalin semakin baik dan dengan berkomunikasi yang baik akan
keputusan walaupun tidak sependapat maka dapat dilihat dari tabel berikut :
84
Tabel 5.29
Tanggapan Responden Mengenai Bersedia Menerima Keputusan
Walaupun Tidak Sependapat
setuju dan 5 responden (9,6%) menyatakan sangat setuju. Setiap pegawai pasti
memiliki pendapat yang berbeda dengan pegawai lain, baik dalam hal pekerjaan
ataupun dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu dibutuhkan solusi dari
beberapa pihak yang belum sependapat tetapi dapat menerima keputusan tersebut
dengan ikhlas dan dapat melaksanakan hasil keputusan tersebut dengan sebaik-
baiknya serta bertanggung jawab. Selain itu juga sebanyak 10 responden (19,2%)
tidak setuju dan 1 responden (1,9%) menyatakan sangat tidak setuju. Responden
5.3.7. Prakarsa
keputusan untuk melaksanakan tugas tanpa menunggu perintah atasan maka dapat
Tabel 5.30
Tanggapan Responden Mengenai Mampu Mengambil Keputusan
Untuk Melaksanakan Tugas Tanpa Menunggu
Perintah Atasan
cukup setuju. Setiap pegawai pasti akan memakai seluruh kemampuannya dalam
bekerja agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang
mengenai kinerjanya dan atasan juga akan merasa puas dengan kinerja yang
dimiliki oleh pegawainya. Salah satu caranya adalah dengan berinisiatif untuk
dahulu oleh atasan. Dengan begitu pegawai akan lebih bersiap diri dalam
mengerjakan tugas dan bertanggung jawab pada hasil kerja tersebut serta lebih
percaya diri terhadap kemampuannya dalam bekerja. Namun tidak semua pegawai
setuju dan 1 responden (1,9%) menyatakan sangat tidak setuju, karena responden
belum mengerjakan tugas apabila belum mendapatkan perintah dari atasan dan
saran yang baik kepada atasan maka dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5.31
Tanggapan Responden Mengenai Berusaha Memberikan Saran
Yang Baik Kepada Atasan
responden yaitu sebanyak 40 orang atau sebesar 76,9% menyatakan setuju, ini
berarti bahwa pegawai bersungguh-sungguh dalam bekerja dan ikut serta dalam
ide dan saran yang berguna kepada atasan serta melaksanakan pekerjaan dengan
semaksimal mungkin. Dengan aktif memberikan saran yang baik, maka atasan
5.3.8. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang pegawai untuk
melaksanakan tugas dan dapat mengambil keputusan serta mampu bertindak tegas
dan adil.
Tabel 5.32
Tanggapan Responden Mengenai Mampu Mengambil Keputusan
Yang Tepat
yaitu sebanyak 33 orang (63,5%) menyatakan setuju, yang berarti bahwa pegawai
masalah yang sedang dihadapi dapat terselesaikan. Keputusan yang diambil harus
keputusan yang tepat, efektif, meminimalkan risiko dan dapat bermanfaat bagi
kemajuan organisasi. Namun ada satu responden atau sebesar 1,9% menyatakan
tidak setuju, karena kurang adanya kepercayaan diri dan ketidakmampuan untuk
Tabel 5.33
Tanggapan Responden Mengenai Bertindak Tegas
dan Tidak Memihak
responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 31 orang atau sebesar 59,6%. Hal ini
kepemimpinan yang baik, karena mampu bertindak tegas, artinya pegawai mampu
melihat hal yang benar dan salah dan tidak memihak, artinya pegawai dapat
bersikap adil serta dapat menjadi teladan yang baik bagi rekan kerja, atasan
maupun bawahan. Dengan sifat kepemimpinan seperti itu maka pegawai akan
Tabel 5.34
Tanggapan Responden Mengenai Mampu Memimpin
Dan Memotivasi Dalam Bekerja
menyatakan setuju. Selain itu, 2 responden (3,8%) menyatakan cukup setuju. Hal
motivasi dalam bekerja kepada rekan kerja. Dalam memberikan motivasi kepada
bekerja keras agar lebih produktif dan selalu berkomunikasi yang efektif dengan
5.3.9. Pelayanan
pada saat jam kerja tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa pegawai
pegawai mengenai membantu mahasiswa saat pegawai lain sedang tidak ada,
berikut pembahasannya.
mahasiswa di luar jam kerja (waktu istirahat) dapat dilihat pada tabel berikut :
91
Tabel 5.35
Tanggapan Responden Mengenai Memberikan Pelayanan
Kepada Mahasiswa di Luar Jam Kerja
(Waktu Istirahat)
istirahat tersebut dengan bercengkrama dengan rekan kerja dan makan siang. Oleh
karena itu pegawai bisa memberikan pelayanan kepada mahasiswa pada waktu
tidak setuju, karena pada waktu istirahat maka semua kegiatan kerja akan berhenti
dan pegawai bisa menghabiskan waktu istirahat tersebut sampai waktu istirahat
berakhir.
92
kepada mahasiswa saat pegawai lain tidak ada dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.36
Tanggapan Responden Mengenai Memberikan Pelayanan
Kepada Mahasiswa Saat Pegawai Lain Tidak Ada
memberikan pelayanan kepada mahasiswa saat pegawai lain tidak ada sebanyak
(13,5%) yang menyatakan cukup setuju, karena pegawai tersebut telah selesai
mengahabiskan makan siang dan bisa membantu mahasiswa dalam hal yang
sekiranya bisa menggantikan sementara saat pegawai lain sedang tidak ada. Selain
(1,9%) menyatakan sangat tidak setuju, karena pada jam istirahat maka semua
pekerjaan berhenti sementara dan responden bisa menikmati makan siang dan
istirahat berakhir.
93
Tabel 5.37
Rekapitulasi Tanggapan Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai
Pada Universitas Islam Riau Pekanbaru
Universitas Islam Riau dapat dilihat jumlah skor total sebesar 4161. Dibawah ini
pegawai pada Universitas Islam Riau dalam kategori sangat baik dengan nilai total
skor 4161 berada diantara nilai 4148 s/d 4938. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja pegawai sangat baik sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
dahulu dilakukan uji validitas. Untuk uji validitas peneliti menggunakan SPSS
Tabel 5.38
item pertanyaan lebih besar dari r-tabel 0,273. Tabel di atas menunjukkan bahwa
butir pertanyaan mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari r tabel.
Pertanyaan yang memiliki validitas tertinggi adalah item pertanyaan x11 dengan
koefisien korelasi 0,644 dan validitas terendah adalah pada item pertanyaan x4
validitas indikator ini dari variabel komunikasi organisasi adalah telah memenuhi
korelasi 0,273 dan memiliki nilai positif pada setiap indikator pertanyaan, maka
Untuk melihat hasil uji validitas pada variabel kinerja pegawai dapat dilihat
Tabel 5.39
Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)
pertanyaan lebih besar dari r-tabel 0,273. Tabel di atas menunjukkan bahwa butir
pertanyaan mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari r tabel. Pertanyaan
korelasi 0,589 dan validitas terendah adalah pada item pertanyaan x11 dengan
indikator ini dari variabel kinerja pegawai adalah telah memenuhi kesahan untuk
dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya melebihi nilai korelasi 0,273 dan
memiliki nilai positif pada setiap indikator pertanyaan, maka kuesioner yang
dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejalan yang sama. Pengujian realibilitas
Tabel 5.40
Hasil Uji Realibilitas
realibilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60. Hasil uji realibilitas yang
realibilitas dari variabel komunikasi organisasi dan kinerja pegawai lebih besar
Y = a + bX + ɛ
Dimana :
Y = variabel kinerja pegawai
A = konstan
b = koefisien regresi
x = variabel kinerja pegawai
ɛ = error/ tingkat kesalahan
Berikut ini disajikan hasil dari analisis regresi linier sederhana yang
Tabel 5.41
Analisis Regresi Linier Sederhana
Dari hasil SPSS di atas didapatkan persamaan regresi linier sederhana sebagai
berikut :
konstan atau 0 (nol) maka nilai kinerja pegawai administrasi sebesar 56,462.
100
sebesar satu satuan atau 1% maka variabel kinerja pegawai administrasi akan
Pada uji korelasi, penelitian ini menyajikan hasil korelasi Pearson Product
Moment antara kedua variabel. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan variabel
Tabel 5.42
Analisis Koefisien Korelasi (r)
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diperoleh nilai koefisien korelasi yaitu
sebesar 0,441 (44,1%) yang bernilai positif. Angka ini mengandung arti bahwa
Untuk mengetahui seberapa besar perubahan variabel tak bebas (Y) dapat
Tabel 5.43
Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Hal ini dapat dibuktikan melalui nilai koefisien determinasi (R²) menunjukkan
hasil sebesar 0,195 atau 19,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebesar 19,5% sedangkan 80,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Misalnya faktor kepuasan kerja, motivasi, peluang
dan lain-lain.
Y yang dianalisis. Adapun tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini
t-tabel.
• Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial
• Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial
Tabel 5.44
Uji-t
Dari tabel-t yang diperoleh nilai t-tabel pada : t(1/2a) = 0,025 dan derajat
bebas n-k = 52-2 = 50, yaitu sebesar 2,008. Dengan demikian, karena t-hitung
(3,479) > t-tabel (2,008) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu dapat
Pekanbaru.
dikatakan setuju bahwa komunikasi organisasi yang terjalin dengan baik dapat
vertikal ke bawah yang ada pada Universitas Islam Riau Pekanbaru dapat
103
berdampak pada tingkat kinerja pegawai yang dihasilkan dalam bekerja. Hal ini
juga dapat dilihat melalui r-hitung > r-tabel, maka instrument dikatakan valid.
r-tabel product moment untuk df : (n-2) = 52-2 =50 untuk alpha 5% = 0,273.
diketahui bahwa nilai korelasi (r) sebesar 0,441. Besarnya kontribusi yang
Pekanbaru adalah sebesar 19,5% sedangkan 80,5% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Misalnya faktor kepuasan
nilai signifikan pada variabel komunikasi organisasi yaitu sebesar 0,001 < 0,05.
Hal ini juga dapat dilihat melalui uji hipotesis (uji-t) yang disajikan dengan nilai t-
hitung > t-tabel (3,479) > (2,008) dengan signifikansi 0,001 < 0,05. Sehingga dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Sarina, Wahjoe Pangestoeti dan Rudi Subiyakto serta Vincentzo Calviny Joski,
Yuliani Rahma Putri dan Lucy Pujasari Supratman yang memperoleh nilai
harus tetap terjalin dengan baik dan harus lebih memperhatikan komunikasi
Riau Pekanbaru.
105
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
kinerja pegawai pada Universitas Islam Riau Pekanbaru dalam kategori cukup
kuat. Hal ini menandakan bahwa semakin baik komunikasi organisasi vertikal
+0,550+ɛ dan koefisien korelasi sebesar 0,441 yang artinya semakin baik
sedangkan sisanya 80,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
3. Hasil analisis uji-t diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,479 sedangkan t-tabel
yaitu (0,025;50) = 2,008, karena t-hitung (3,479) > t-tabel (2,008) maka Ho
6.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dan mungkin akan menjadi
1. Bagi lembaga atau pimpinan UIR tetap terus meningkatkan intensitas dalam
dalam organisasi.
administrasi UIR.
DAFTAR PUSTAKA
Indrastuti, Sri dan Tanjung Amris Rusli, Manajemen Sumber Daya Manusia
Stratejik. UR Press Pekanbaru, Badan Penerbit Universitas Riau 2012.
Kasmir. 2015. “Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta.
Rajawali Pers.
Salemba Empat.