Definisi Pembelajaran
Menurut seorang ahli pendidikan, Dimyati X–lalimud, bahwa belajar
adalah suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengala-
man. Dalam hal ini juga ditekankan pada pentingnya per'Libahan'tingkah
laku, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak. Pengertian
belajar menurut Ernest H. Hilgard adalah dapat melakukan sesuatu yang
dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain
caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu. Sifat
perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula.
Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti
perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Pengertian lain menurut Oemar Hamalik bahwa belajar adalah
bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara berperi laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Adapun Winkel menyatakan sebagai semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Robert Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977,
mengemukakan bahwa belajar merupakan sejenis perubahan yang
diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan
tindakan serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau
latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku
yang bersifat naluriah.
Menurut Sumadi Suryabrata hal-hal pokok yang ditemui dalam belajar,
antara lain:
1. Bahwa belajar itu membawa perubahan (behavioral changes, aktif
maupun potensial)
2. Bahwa belajar berarti mendapatkan kecakapan baru
3. Bahwa belajar terjadi karena usaha
Mengingat ticlak semua tingkah laku dapat dikategorikan sebagai
aktivitas belajar, menurut Sugihartono dkk ciri-ciri perilaku belajar, adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
2. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
3. Perubahan bersifat positif dan aktif
a.Perubahan bersifat permanen
b. Perubahan dalam belajar bertujuan dan berarah
c. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Dari beberapa pengertian tersebut maka seseorang dikatakan telah
belajar apabila pada dirinya terjadi perubahan tertentu. Dengan kata lain
bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang
melalui suatu proses tertentu. Namun demikian tidak semua perubahan
tingkah laku itu disebabkan oleh hasil belajar, tetapi juga dikarenakan oleh
proses alamiah atau keadaan sementara pada diri seseorang.
Orang-orang sepakat bahwa pembelajaran itu penting, Tetapi mereka
mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang penyebab-penyebab,
proses-proses, dan akibatakibat pembelajaran. Tidak ada satu definisi
pembelajaran yang diterima secara universal oleh para teoretisi, peneliti, dan
praktisi. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang apa persisnya
karakteristik pembelajaran, di bawah ini terdapat definisi umum
pembelajaran yang sejalan dengan fokus kognitif dalam buku ini dan
mencakup kriteriakriteria yang menurut sebagian besar profesional
pendidikan merupakan pokok pembelajaran.
Pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam
perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu
yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman
lainnya.
Kriteria-kriteri Pembelajaran melibatkan perubahan
Pembelajaran
Pembelajaran bertahan lama seiring "dengan waktu
Tembelajaran terjadi melalui pengalaman
Jenis-jenis Pembelajaran
1. Pembelajaran formal
Pembelajaran formal adalah pendidikan yang diterima secara langsung
dari institusi-institusi tertentu seperti sekolah, institut, universitas dan
sebagainya.
Ciri-ciri pembelajaran formal:
a. Diterima secara langsung
b. Dikendalikan oleh suatu institusi dan dilembagakan
c. Berdasarkan kurikulum tertentu sesuai yang berlaku di dinas
pendidikan
d. Biasanya dilaksanakan dalam bangunan yang sudah disechakan sarana
prasarananya seperti meja, kursi, papan tulis dan sebagainya.
e. Dilaksanakan oleh pendidik yang berijazah (sertifikat) dan terlatih
f. Melibatkan penilaian pada tiap-tiap tahap yang dilalui dalam bentuk
sumatif dan formatif
g. Lebih menekankan pada pendidikan kognitif (intelektual), afektif
(emosi), psikomotor (jasmani dan rohani)
2. Pembelajaran informal
Pembelajaran informal atau tidak formal merupakan perlakuan pelajar
yang terlaksana secara tidak langsung dan tanpa disadari. Sebagai contohnya
adalah pengetahuan, didikan dari orang tuanya, teman sekolahnya, dari
pergaulan, menghadiri seminar, menonton televisi, mendengarkan radio,
membaca koran, internet dan sebagainya.
Ciri-ciri pembelajaran informal:
a. Berlaku sepanjang hidup
b. Tidak menetapkan isi (materi) pelajaran tertentu yang harus dikasai
c. Tidak terikat oleh intitusi tertentu seperti dinas, sekolah dan
sebagainya
d. Belaku kapan saja dan di mana saja tidak tergantung tempat (sekolah)
e. Terjadi secara tidak langsung melalui pengalaman -pengalaman
f. Pembelajaran tidak memerlukan guru terlatih atau ahlinya
g. Tidak menggunakan sembarang penilaian
3. Pembelajaran nonformal
Dalam Wikipedia yang dimaksud dengan pembelajaran nonformal
adalah pendidikan di luar jalur pendidikan, di luar pendidikan formal, yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal
setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat.
pendidikan nonformal berfungsi untuk:
a. mengembangkan potensi peserta didik
b. menekankan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional
c. mengembangkan sikap dan kepribadian profesional
d. Pembelajaran nonformal meliputi:
e. pendidikan kecakapan hidup
f. pendidikan anak usia dini
g. pendidikan kepemudaan
h. pendidikan pemberdayaan perempuan
i. pendidikan keaksaraan
j. pendidikan keterampilan
k. pelatihan kerja
Selain itu juga termasuk pendidikan kesetaraan yang meliputi Paket A,
Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Kelompok Bermain
(KB), Taman Penitipan Anak (TPA), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis
taklim, sanggar, dan lain sebagainya, Serta pendidikan lain yang ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Dalam hal ini kursus dan
pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Rangkuman
studi pembelajaran manusia difokuskan pada bagaimana individu memperoleh dan
mengubah pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan- ketrampilan, strategi-strategi,
keyakinan-keyakinan dan perilaku-perilaku mereka. Pembelajaran mewakili sebuah
perubahan perilaku atau perubahan dalam kapasitas berperilaku dengan cara tertentu
yang bertahan lama. Perubahan yang dimaksud diperoleh dari praktek atau pengalaman-
pengalaman lainnya. Definisi ini tidak mencakup perubahan-perubahan yang bersifat
sementara yang disebabkan oleh penyakit, kelelahan, atau obat- obatan serta perilaku-
perilaku yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik atau tingkat kematangan meskipun
faktor-faktor ini memerlukan lingkungan- lingkungan yang responsif agar dapat
terwujud.
Teori pembelajaran dan praktik pendidikan sering dipandang sebagai dua hal yang
berbeda, tetapi pada kenyataannya keduanya butuh saling melengkapi. Masing-masing
tidak memadai untuk memastikan tercapainya pengajaran dan pembelajaran yang baik
jika berdiri sendiri. Teori sendiri secara terpisah tidak dapat sepenuhnya menangkap
pentingnya faktor-faktor situasional. Pengalaman praktik tanpa teori sifatnya spesifik
untuk tiap-tiap situasi dan tidak memiliki sebuah kerangka yang menyeluruh untuk
mengorganisasikan pengetahuan pengajaran dan pembelajaran. Teori dan praktek dapat
saling menyempurnakan.