Anda di halaman 1dari 38

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun Sadita Dwi Cahyani


Sekolah SMA N 1 Kandis
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Materi Pokok Pemikiran pendiri Bangsa tentang Pancasila
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
Model Pembelajaran Discovery Learning
Jumlah murid 33-35 orang
Target peserta Siswa regular

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan sehari-hari.

C. KOMPETENSI AWAL
Kegiatan memahami penguasaan peserta didik fase sebelumnya terhadap pendapat para tokoh
pendiri bangsa tentang ide Negara Indonesia Merdeka
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
3. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
4. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja

F. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

G. MODEL PEMBELAJARAN
Discoery Learning

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat menghargai, menjelaskan, menyajikan data terkait pemikiran pendiri
bangsa tentang pancasila
 peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dilingkungan sekitar
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pesan moral apayang diketahui peserta didik dari petaan pemikiran perumusan Dasar Negara
Pancasila dalamsidang BUPKI.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagiamana penerapan nilai-nilaipacasila dalamkehidupan sehari-hari dilingkngan
masyarakat sekitar?
2. apa peran yang dapat dilakukan peserta didik dalam membiasakan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai dasar Pancasila dilingkungan masyarakat?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 Guru mempertunjukkan video materi pembelajaran tentang pemikiran pendiri bangsa


tentang Pancasila
 Guru menggali pemahaman peserta didik dengan pertanyaan setelah memperhatikan
video yang sudah ditayangkan
 guru memotivasi siswa belajar siswa dengan pertanyaan tentang
Apa yang peserta didik pahami tentang BPUPKI?
 Guru menjelaskan makna terkait video materi pembelajaran yang sudah ditayangkan
 Guru mengajak siswa untuk ice breaking
 Guru membagi peserta didik dalam bentuk kelompok kecil dan mendiskusikan pokok-
pokok pemikiranapa saja yang disampaikan oleh :
 Moh.Yamin
 Soekarno
 Soepomo
 Moh. Hatta
 Peserta didik mendiskusikan terkait materi yang sudah dibagikan oleh Guru

Kegiatan Penutup (10 Menit)

 Guru dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman/ kesimpulan materi


pembelajaran.
 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersamayang dipimpin oleh ketua kelas.

PERTEMUAN KE 2

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 Sebelum mempresentasikan hasil diskusi kelompok, eserta didik mencabut undian


nomor urutan untuk presentasi
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dalam bentuk makalah dan terdapat sistem
tanya jawab
 guru menyampaikan beberappa gagasan pokok untukmenguatkan atau menegaskan
jawaban peserta didik
 guru memberikan penjelasan yangmemuat perbedaandan persamaan daripara pendiri
tokoh bangsatentang Pancasila
 guru mengajak peserta didik untuk ice breaking

Kegiatan Penutup (5 Menit)


 Guru dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman/ kesimpulan materi
pembelajaran.
 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersamayang dipimpin oleh ketua kelas.

ASSESMEN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Observasi penilaian sikap

No. Nama Aspek perilaku yang dinilai

Bekerja Jujur Bertanggun Disiplin Toleransi Keterangan


keras g jawab

1.

2.

3.

4.

5.

....

Catatan :

Aspek perilaku dinilai dengan kriteria

100 : sangat baik

75 : baik
50 : cukup baik

25 : kurang baik

Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4

Skor sikap : jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 =75

Kode nilai : 75-100 = sangat baik

50-75 = baik

25-50 = cukup baik

0-25 = kurang

Rubrik penilaian :

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :

4 : Sangat baik (Menunjukkan sikap sesuai indikator)

3 : Baik (Menunjukkan sikap semua indikator)

2 : Cukup (Kadang-kadang menunjukkan sikap sesuai indikator)

1 : Kurang (Tidak pernah menunjukkan sikap sesuai indikator)

Pedoman penskoran

jumlah skor yang diperoleh


Skor akhir= x 100
20

A. Penilaian kelompok

Skor Kriteria penilaian

Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.

Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.

Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.

Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.

Pedoman penskoran

Skor akhir= jumlah poin yang didapat x 25


Bahan Ajar

Pemikiran pendiri bangsa tentang Pancasila oleh anggota BPUPK yang turut menyampaikan
pidato pada sidang pertama yang membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka. Tidak hanya
Moh Yamin, Soepomo, dan Soekamo, melainkan juga ada Hatta, H. Agus Salim, Ki Bagons Had
koesoemo, dan lain-lain. Diskusi dan saling menanggapi, bahkan saling sanggah, terjadi selama
persidangan Hal tersebut tentu sebuah kewajaran, bahkan keharusan. Disebut kewajaran karena
setiap orang niscaya memiliki pemikiran yang berbeda-beda akibat perbedaan latar belakang sudut
pandang, cita-cita, dan lain sebagainya.
Bahkan, disebut keharusan karena yang menjadi subjek pembicaraan adalah negara besar, tidak
hanya dari aspek geografis dan jumlah populasi, melainkan juga kaya akan sumber daya alam dan
tradisi Pada titik ini, diskusi, saling menanggapi bahkan saling sanggah dalam persidangan adalah
wujud demokrasi. Namun demikian, para anggota BPUPK-serta para pendiri bangsa lainnya yang
tidak tergabung dalam BPUPK- memiliki cita-cita yang sama, yakni kemerdekaan, persatuan, dan
kejayaan Indonesia. Kontribusi pemikiran sejumlah tokoh lainnya juga tidaklah sedikit Usulan
Soepomo, misalnya, terkait bentuk negara integralistik serta struktur sosial bangsa Indonesia
menjadi kerangka penting dalam merumuskan negara merdeka Begitu juga dengan anggota BPUPK
lainnya.
Tak hanya pada sidang pertama BPUPK, perbincangan tentang dasar negara terus dimatangkan
baik dalam Panitia Kecil maupun pada saat sidang kedua BPUPK. Hasil dari Panitia Kecil yang
dibentuk setelah sidang pertama BPUPK, dicapainya kesepakatan antara yang oleh Soekarno
disebut sebagai, "kelompok Islam" dan "kelompok kebangsaan, sebagaimana yang tertulis dalam
Preambule, atau Mukaddimah. Hasil kesepakatan ini dibacakan oleh Soekarno sebagai ketua Panitia
Kecil dihadapan sidang BPUPK yang kedua. Pada sidang kedua ini, anggota BPUPK banyak
mendiskusikan soal bentuk negara, ketimbang soal dasar negara. Perbincangan tentang dasar negara
kembali mengemuka pada saat sidang PPKI yang berlangsung sehari setelah kemerdekaan
Indonesia, 18 Agustus 1945.
Fokus pembicaraan pada saat itu adalah soal "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya" Soekarno mengusulkan lima datar bagi Indonesia
merdeka. Dia pula yang mengusulkan-atas saran rekannya yang ahil bahasa-penamaan Pancasila
terhadap kelima dasar tersebut, yakni 1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau
perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan. Namun,
selain dari kelima dasar tersebut, Soekarno juga menyiapkan kumpulan dasar negara lainnya,
apabila kelima dasar sebelumnya tidak dapat diterima la menyarankan (trisila) Sosio-Nasiolisme,
Sosio Demokratik, dan Ketuhanan aika pun ketiga dasar ini dirasa kurang cocok, Soekarno
mengusulkan satu dasar (ekasila), yang diperas dari ketiga dasar tersebut, yaitu Gotong Royong
Moh Yamin sebagai pendiri bangsa, juga turut andil dalam memberikan ide terhadap rancangan
dasar negara, yang juga terdin dan 5 dasar, yaitu: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Pen Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Sebagai pakar hukum, Soepoma mengawali rancangan ide dasar negara dengan menjabarkan
syarat-syarat berdirinya negara, yaitu daerah rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat berdasarkan
hukum internasional Untuk dasar negara sendiri, Soepomo mengusulkan 5 dasar bagi negara, yaitu
persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat Selain kedua
tokoh tersebut, ada juga Moh Hatta yang menyampaikan bahwa Pancasila sebenarnya tersusun atas
dua dasar Pertama, berkaitan dengan moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, berkaitan
dengan aspek polink, yaitu kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan
sosial. Hatta menyetujui dibentuknya Indonesia sebagai negara kesatuan yang bersendi demokrasi
dan dibatasi oleh konstitusi. Hatta lebih setuju dengan negara kesatuan yang bersendi demokrasi
dan dibatasi oleh konstitusi. Dengan bersendi demokrasi, dalam negara kesatuan, kekuatan terbesar
ada pada rakyat, sehingga rakyat mendapatkan haknya untuk menyuarakan pendapatnya melblu
lembaga lembaga demokrasi. Ota-cita demokrasi Indonesia adalah demokrasi sosial yang meliputi
seluruh lingkungan hidup yang menentukan nasib manusia. Cita-cita keadilan sosial dijadikan
program untuk dilaksanakan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara

Referensi :
Eddy, I Wayan Tagel 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bemegara
Oharma Smrti, Nomor 18 Vol. I Mel 2. Hardinanto, Aris. Autentsitas Sumber Sejarah Pancasila
Dalam Masa Sidang Pertama Badan Untuk Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Volume 3 Nomor 1
https://www.researchgate.net/publication/317377196 autentisitas sumber_sejarah_pancasila
dalam masa sidang pertama badan_untuk_menyelidiki_usaha usaha persiapan
kemerdekaan_tanggal_29_mei-1_juni 1945 3.

Hatta, Mohammad. 1978. Pengertian Pancasila, Jakarta: Inti idayu Press


MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun Sadita Dwi Cahyani


Sekolah SMA N 1 Kandis
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Materi Pokok Penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
Model Pembelajaran PJBL
Jumlah murid 33-35 orang
Target peserta Siswa regular

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memahami Pancasila secara tekstual
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
5. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
6. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
7. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
8. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja

F. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat mempraktikkan penerapan nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari
 peserta didik melatih dan mengubah perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharianna sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan

C. PERTANYAAN PEMANTIK
3. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
masyarakat sekitar?
4. Apa saja nilai-nilaiPancasila yang dapat kalian lakukan sebagai seorang pelajar?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan mengaitkan pembelajaran sebelumnya


 Peserta didik membentuk kelompok yang sudah dibagikan minggu lalu
 peserta didik memahami secara mandiri terkait materi pembelajaran yang sedang
dibahas
 guru memberikan intruksi terkait games(puzzle) yang akan digunakan dalam
pembelajaran
 Peserta didik secara berurutan majukedepa untuk mencarikata-kata dalam games puzzle
tersebut
 guru mengajak pesera didik untuk ice breaking

Kegiatan Penutup (5 Menit)

 Guru dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman/ kesimpulan materi


pembelajaran.
 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
ASSESMEN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

B. Observasi penilaian sikap

No. Nama Aspek perilaku yang dinilai

Bekerja Jujur Bertanggun Disiplin Toleransi Keterangan


keras g jawab

1.

2.

3.

4.

5.

....

Catatan :

Aspek perilaku dinilai dengan kriteria

100 : sangat baik

75 : baik

50 : cukup baik

25 : kurang baik

Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4

Skor sikap : jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 =75

Kode nilai : 75-100 = sangat baik

50-75 = baik

25-50 = cukup baik

0-25 = kurang
Rubrik penilaian :

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :

4 : Sangat baik (Menunjukkan sikap sesuai indikator)

3 : Baik (Menunjukkan sikap semua indikator)

2 : Cukup (Kadang-kadang menunjukkan sikap sesuai indikator)

1 : Kurang (Tidak pernah menunjukkan sikap sesuai indikator)

Pedoman penskoran

jumlah skor yang diperoleh


Skor akhir= x 100
20

B. Penilaian kelompok

Skor Kriteria penilaian

Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.

Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.

Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.

Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.

Pedoman penskoran

Skor akhir= jumlah poin yang didapat x 25


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
CARI-KATA
Bahan Ajar

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara, ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa
yang mengandung nilai dasar serta nilai instrumental dan dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman, serta bersifat dinamis.
Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, artinya Pancasila senantiasa
bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman. Tuntutan perkembangan zaman
ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sarana komunikasi. Keterbukaan
ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis
dan konseptual dalam dunia modern.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka didukung oleh:
 Tekad bangsa dalam memperjuangkan tujuan nasional atau tujuan proklamasi.
 Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat.
 Tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai-nilai dalam sila Pancasila yang sifatnya
abadi.
Nilai-nilai dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
 Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praksis.
1. Nilai dasar adalah nilai yang tidak berubah. Nilai instrumental adalah sarana dalam
mewujudkan nilai dasar tersebut, nilai instrumental dapat berubah sesuai dengan keadaan.
Sedangkan, nilai praksis berupa pelaksanaan secara nyata. Nilai dasar Pancasila dijabarkan
dalam norma yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar atau
UUD 1945. Nilai atau norma dasar tersebut tidak boleh berubah karena merupakan kaidah
pokok dasar negara yang fundamental.

2. Nilai instrumental berbentuk normal sosial dan hukum yang diwujudkan dalam peraturan
dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

Lembaga yang berwenang melaksanakan undang-undang dan menyelenggarakan kemauan negara


merupakan tugas dari lembaga eksekutif. Lembaga eksekutif terdiri dari presiden dan wakil presiden yang
dibantu dan dijalankan oleh seluruh menteri dalam kabinet. Sementara, lembaga yang berwenang membuat
undang-undang adalah lembaga legislatif. Lembaga legislatif terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat atau
DPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah atau DPD. Sedangkan,
lembaga yudikatif adalah lembaga pemerintah yang berfungsi mengawasi penerapan Undang-undang Dasar
dan hukum yang berlaku. Lembaga yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung atau MA, Mahkamah
Konstitusi atau MK, dan Komisi Yudisial atau KY. Oleh karena itu, nilai praksis diwujudkan melalui
interaksi antara nilai instrumental tersebut dengan situasi konkret pada tempat dan situasi tertentu.

3. Nilai praksis tercermin dalam perilaku sehari-hari, seperti gotong royong, musyawarah
untuk mufakat, dan sikap toleransi antarsesama.

Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Selain ketiga nilai di atas, ada pula 3 dimensi yang
menjadi syarat Panca sebagai ideologi terbuka. Berikut ini ketiga dimensi tersebut.
a. Dimensi Idealistis Dimensi idealitas memiliki makna bahwa di dalam Pancasila terdapa
nilai-nilai dasar sebagai pedoman hidup dan cita-cita negara yang lebih baik Nilai-nilai dasar
dimensi Pancasila tersebut bersifat sistematis, menyeluruh d juga rasional. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam Pancasila tersebut, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
b. Dimensi Normatif Makna dimensi normatif, yaitu nilai-nilai dasar di dalam Pancasila
diajarkan dalam norma negara. Pancasila ada di dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1915
Hal ini merupakan norma tertib hukum yang paling tinggi di negara indonesia
c. Dimensi Realistis Pancasila mengandung dimensi realitas, dimana di dalamnya ada nilai-
nilai yang berakar dari masyarakat dan hidup di dalam masyarakat itu sendin Pancasila
harus dapat dijabarkan secara nyata untuk menghadapi dinamika pada masyarakat. Berbagai
permasalahan yang ada di dalam masyarakat dapat terselesaikan melalui keterbukaan
ideologi negara (ideologi terbuka).

Referensi :
Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kencana

Novidiantoko, Dwi. 2019. Pendidikan Pancasila: Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta:


Deepublish
MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun Sadita Dwi Cahyani


Sekolah SMA N 1 Kandis
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Materi Pokok Penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
Model Pembelajaran PJBL
Jumlah murid 33-35 orang
Target peserta Siswa regular

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik menerapkan nilai-nilai Pancasila
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
9. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
10. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
11. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
12. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja

F. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat mempraktikkan penerapan nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari
 peserta didik melatih dan mengubah perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharianna sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan

C. PERTANYAAN PEMANTIK
5. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
masyarakat sekitar?
6. Apa saja nilai-nilaiPancasila yang dapat kalian lakukan sebagai seorang pelajar?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar
 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan mengaitkan pembelajaran sebelumnya


 Peserta didik membentuk kelompok yang sudah dibagikan minggu lalu
 Guru memberikan intruksi terkait tugas projek berupa pembuatan video tentang
penerapan nilai-nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari
 Peserta didik berdiskusi dan mencari contoh diberbagai sumber referensi seperti tiktok,
youtobe dan lain-lain mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila

Kegiatan Penutup (10 Menit)

 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan mengenai ttugas pembuatan video kapan terkahir dikumpulkan
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
ASSESMEN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

C. Observasi penilaian sikap

Lembar Penilaian Diskusi

Petunjuk:

Lembar ini di ısı oleh guru pada saat diskusi kelompok Lembar ini mencatat keefektifan peserta
diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu: A(Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup),dan K
(Kurang).Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa Skor angka
0-100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode

No. Nama Aspek perilaku yang dinilai Nilai rata-rata


peserta didik

sikap pendapat bahasa

1.

2.

3.

4.

5.

....

Keterangan:

1. Sikap Disiplin, Kerja sama, Menghargai dan Tanggungjawab,


2. Pendapat Rasional, Sistematis, Motivatif, Kritis dan keaktif
3. Bahasa Jelas, Tepat, dan dipahami
Interval Nilai Kualitatif

85-100 A ( Sangat baik )

76-84 B ( Baik )

60-75 C ( Cukup )

<59 K ( Kurang )

C. Penilaian kelompok

Skor Kriteria penilaian

Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.

Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.

Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.

Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.

Pedoman penskoran

Skor akhir= jumlah poin yang didapat x 25


Bahan Ajar
Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bernegara memiliki beberapa poin penting:
Dasar Negara Pancasila
Pancasila bukan hanya ada sebagai dokumen resmi atau seremonial, tetapi seharusnya menjadi
landasan yang mengatur dan menyelenggarakan negara. Penerapan Pancasila harus melekat dalam
tindakan pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Tiga Tataran Nilai Pancasila
a. Nilai Dasar: Merupakan nilai abstrak dan tetap, tidak tergantung pada perubahan waktu dan
tempat. Ini mencakup prinsip-prinsip fundamental yang diakui secara mutlak, seperti lima
sila Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
b. Nilai Instrumental: Merupakan penjabaran kontekstual dari nilai-nilai Pancasila. Nilai ini
mengarah pada strategi, kebijaksanaan, sistem, program, dan proyek yang harus sesuai
dengan tuntutan zaman dan didasarkan pada nilai dasar.
c. Nilai Praksis: Merujuk pada nilai-nilai yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik
di masyarakat maupun negara. Nilai ini termanifestasi dalam tindakan nyata dan dapat
dilakukan oleh lembaga negara, organisasi masyarakat, dan individu.
Kesesuaian dan Konsistensi Nilai
Penerapan nilai instrumental dan nilai praksis harus sesuai dan konsisten dengan nilai dasar
Pancasila. Nilai instrumental tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar, dan nilai praksis tidak
boleh bertentangan dengan nilai instrumental.
Tanggung Jawab Lembaga Negara
Lembaga negara seperti MPR, Presiden, dan DPR memiliki peran dalam menyusun nilai
instrumental yang menguraikan nilai-nilai Pancasila dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
dan kebijakan lainnya.
Telaah Nilai Instrumental dan Praksis
Penelitian lebih lanjut dilakukan pada nilai instrumental dan nilai praksis dalam praktik
bernegara. Nilai instrumental mengarah pada pembuatan hukum dan kebijakan yang mencerminkan
nilai-nilai Pancasila. Nilai praksis mengacu pada penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Wujud Nilai Instrumental
Nilai instrumental tercermin dalam bentuk Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Penting
bahwa nilai-nilai ini sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Pancasila.
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai dasar: Mengakui dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai instrumental: Diwujudkan melalui UUD 1945 Pasal 28E dan 29, yang mengakui kebebasan
beragama, beribadah, dan meyakini kepercayaan sesuai hati nurani.
Nilai praksis: Menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan, tidak
melakukan penistaan terhadap agama, dan memupuk kerukunan antarumat beragama.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Nilai dasar: Menghormati dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Nilai instrumental: Diatur dalam UUD 1945 Pasal 14, 28A, 28B, 28G, 28I, dan 28J yang
menjamin hak asasi manusia, hak hidup, hak keluarga, hak pribadi, hak bebas dari penyiksaan, dan
hak untuk tidak diskriminatif.
Nilai praksis: Mengakui kesetaraan, menghormati hak asasi setiap manusia tanpa membedakan,
dan melakukan tindakan kemanusiaan seperti bakti sosial.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


Nilai dasar: Menghargai persatuan dan kesatuan Indonesia.
Nilai instrumental: Ditegaskan dalam UUD 1945 Pasal 25A, 35, 36, 36A, 36B, dan 36C yang
menetapkan simbol-simbol nasional (bendera, bahasa, lambang, lagu).
Nilai praksis: Mengembangkan sikap saling menghargai, memajukan pergaulan bangsa, dan
menjunjung tinggi persatuan.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Nilai dasar: Menghormati musyawarah dan keputusan bersama.
Nilai instrumental: Diatur dalam UUD 1945 Pasal 2, 3, 6A, dan 19 yang mengatur tentang
perwakilan rakyat, pemilihan presiden, dan kegiatan musyawarah.
Nilai praksis: Menghindari "Walk Out," menghargai hasil musyawarah, ikut serta dalam pemilihan
umum, dan memberikan kepercayaan kepada wakil rakyat.

Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Nilai dasar: Mengutamakan keadilan sosial.
Nilai instrumental: Diwujudkan dalam UUD 1945 Pasal 33 dan 34 yang mengatur perekonomian
yang berkeadilan, perlindungan fakir miskin, dan jaminan sosial.
Nilai praksis: Mengembangkan perbuatan luhur, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, serta
tidak bersifat boros.
MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun Sadita Dwi Cahyani


Sekolah SMA N 1 Kandis
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
Materi Pokok Peluang dan tantangan berjiwa Pancasila
dikehidupan global
Alokasi Waktu 3 x 45 menit
Model Pembelajaran PBL & TGT
Jumlah murid 33-35 orang
Target peserta Siswa regular

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memahami Pancasila secara tekstual
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
3. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
4. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja

F. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat menunjukkan perilaku positif terkait peluang dan tantangan berjiwa
Pancasila
 Peserta didik dapat mengetahui dan memahami berbagai bentuk peluang dan tantangan pada
kemajuan teknologi dan iptek.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimanaka tantangan penerapan paancasila di era global?
2. Bagaimana peluang penerapan pancasila sebagai kekuatan terutama sila 1 dan 2?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 guru menjelaskan sedikit terkait materi pembelajaran yang dibahas


 guru meminta peserta didik untuk membaca dan memahami terkait materi tantangan
ideologi dan waspada terhadap dampak media sosial secara mandiri
 selanjutnya guru memberikan peluang untuk pesera didik mengenai materi yang beum
dimengerti
 guru juga memberikan peluang bagi peserta didik yang bisamenjawab pertanyaan
peserta didik yang bertanya
 guru membantu dan menjelaskan kembali terkait pertanyaan yang diberikan oleh
peserta didik
 guru mengajak peserta didik untuk ice breaking agar pembelajaran tmenyenangkan dan
idak membosankan
 guru memberikan catatan kepada pesertadidik yang berisi poin-poin penting terkait
materi pembelajaran

Kegiatan Penutup (5 Menit)

 guru dan peserta didik membuat kesimpulan terkai materi pembelajaran


 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan mengenai ttugas pembuatan video kapan terkahir dikumpulkan
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
PERTEMUAN KE 5

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 guru menjelaskan point-poin terkait materi pembelajaran yang dibahas


 guru dan peserta didik membahas bersama-sama terkait materi tantangan global
 guru mengajak peserta didik untuk ice breaking agar pembelajaran lebih menyenangkan
dan tidak membosankan
 guru menjelaskan terkait materi sikap positif generasi muda terhadap setiap peluang dan
tantangan
 guru memberikan tugas dalam bentuk LKPD kepada peserta didik dengan pertanyaan
bagaimana cara menunjukkan sikap positif sebagai generasi muda terhadap peluang dan
tantangan?
 guru meminta beberapa peserta didik untuk bercerita aau membacakan hasil
jawabannya

Kegiatan Penutup (5 Menit)

 guru dan peserta didik membuat kesimpulan terkai materi pembelajaran


 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan mengenai ttugas pembuatan video kapan terkahir dikumpulkan
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

PERTEMUAN KE 6

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar


 Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
 Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (25 Menit)

 guru mengajak peserta didik untuk ice breaking agar sebelum pembelajaran dimulai
peserta didik sudah semanga dan siap untuk belajar yang fokus
 guru meminta peserta didik unuk duduk berkelompok
 selanjuttnya peserta didik memahami materi sebelumnya yang sudah dibahas terkait
materi tantangan global dan sikap positif terhadap setiap peluang dan tantangan
 guru memberikan intruksi terkait games yang akan dilakukan
 Peserta didik memulai gam ssuai intruksi yang telah diberikan guru
 Guru memberikan feedback kepada kelompok yang menjawab pertanyaan

Kegiatan Penutup (5 Menit)

 guru dan peserta didik membuat kesimpulan terkai materi pembelajaran


 Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru menjelaskan mengenai ttugas pembuatan video kapan terkahir dikumpulkan
 Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
 guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

ASSESMEN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Asesmen Formatif Melakukan post tes dan pree tes, refleksi kepada peserta didik, dan
penilaian diri
 Asesmen Sumatif Presentasi tugas dan tes tertulis
a. Komptensi yang dinilai
Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa pada Tuhan YME, bernalar kritis dan
bergotong royong
Kompetensi pengetahuan: kemampuan untuk menganalisis tahap-tahap sejarah lahirnya
Pancasila dari masa ke masa
Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok/diskusi serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat.
b. Bagaimana assesmen dilakukan
 Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
 Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
 Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kelompok

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


CARI-KATA
Bahan Ajar
Pengertian Pancasila dan Kehidupan Global
Pancasila adalah ideologi negara dan dasar filsafat bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila merupakan hasil perumusan dari nilai-
nilai luhur yang hidup dalam masyarakat Indonesia sejak zaman pra-kolonial hingga kemerdekaan.
Kehidupan global adalah kondisi di mana dunia menjadi semakin terhubung dan terintegrasi
dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan lingkungan.
Kehidupan global ditandai dengan adanya arus informasi, barang, jasa, modal, tenaga kerja, dan ide
yang melintasi batas negara dengan cepat dan mudah. Kehidupan global juga mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan, seni, hukum, agama, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Peluang Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global


Penerapan Pancasila dalam kehidupan global memiliki beberapa peluang, antara lain:
 Pancasila dapat menjadi filter atau penyeleksi budaya yang dapat diterima dan bermanfaat
bagi bangsa dan negara Indonesia. Dengan Pancasila, kita dapat membedakan mana budaya
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita dan mana yang tidak. Pancasila juga dapat
membantu kita untuk mengambil hal-hal positif dari budaya luar yang dapat meningkatkan
kualitas hidup kita.
 Pancasila dapat menjadi alat untuk menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia di
tengah kehidupan global yang penuh persaingan dan perbedaan. Dengan Pancasila, kita
dapat menunjukkan identitas kita sebagai bangsa yang berdaulat, beradab, berbudaya, dan
beragam. Pancasila juga dapat menjadi landasan untuk menjalin kerjasama dan toleransi
dengan bangsa-bangsa lain yang memiliki ideologi dan kepentingan yang berbeda.
 Pancasila dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan kreativitas bangsa Indonesia. Dengan Pancasila, kita dapat menggali
potensi dan bakat yang ada di dalam diri kita sebagai bangsa yang cerdas dan kreatif.
Pancasila juga dapat memberikan arah dan tujuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan kreativitas kita agar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat
Indonesia.

Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global


Penerapan Pancasila dalam kehidupan global juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
 Pancasila harus bersaing dengan ideologi-ideologi lain yang masuk ke Indonesia melalui
arus globalisasi. Beberapa ideologi tersebut mungkin bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila atau bahkan mencoba menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara. Oleh
karena itu, kita harus waspada dan kritis terhadap ideologi-ideologi tersebut dan tidak
mudah terpengaruh atau terprovokasi olehnya.
 Pancasila harus menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia akibat
perkembangan teknologi dan informasi. Beberapa perubahan tersebut mungkin membawa
dampak positif maupun negatif bagi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus
selektif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan tersebut dan tidak mudah terlena atau
terjebak olehnya.
 Pancasila harus memperkuat implementasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Beberapa masyarakat Indonesia mungkin
belum memahami atau mengamalkan Pancasila secara utuh dan konsisten. Oleh karena itu,
kita harus meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila melalui pendidikan,
sosialisasi, dan budaya.

Referensi :
Peran Pancasila dalam Era Globalisasi” oleh Johanes R. Aziel Wirawan di Kumparan.com Link.

“Penerapan Nilai Pancasila di Era Globalisasi” oleh Isvan Danu Wicaksono di Kompasiana Link.

“Langkah Ber-Pancasila dalam Kehidupan Global” – Materi PPKn Kelas 11 Kurikulum Merdeka di
adjar.grid.id Link.

Anda mungkin juga menyukai