INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan sehari-hari.
C. KOMPETENSI AWAL
Kegiatan memahami penguasaan peserta didik fase sebelumnya terhadap pendapat para tokoh
pendiri bangsa tentang ide Negara Indonesia Merdeka
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
3. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
4. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja
G. MODEL PEMBELAJARAN
Discoery Learning
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menghargai, menjelaskan, menyajikan data terkait pemikiran pendiri
bangsa tentang pancasila
peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dilingkungan sekitar
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pesan moral apayang diketahui peserta didik dari petaan pemikiran perumusan Dasar Negara
Pancasila dalamsidang BUPKI.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagiamana penerapan nilai-nilaipacasila dalamkehidupan sehari-hari dilingkngan
masyarakat sekitar?
2. apa peran yang dapat dilakukan peserta didik dalam membiasakan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai dasar Pancasila dilingkungan masyarakat?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
PERTEMUAN KE 2
ASSESMEN
1.
2.
3.
4.
5.
....
Catatan :
75 : baik
50 : cukup baik
25 : kurang baik
Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
Skor sikap : jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 =75
50-75 = baik
0-25 = kurang
Rubrik penilaian :
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :
Pedoman penskoran
A. Penilaian kelompok
Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.
Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.
Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.
Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.
Pedoman penskoran
Pemikiran pendiri bangsa tentang Pancasila oleh anggota BPUPK yang turut menyampaikan
pidato pada sidang pertama yang membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka. Tidak hanya
Moh Yamin, Soepomo, dan Soekamo, melainkan juga ada Hatta, H. Agus Salim, Ki Bagons Had
koesoemo, dan lain-lain. Diskusi dan saling menanggapi, bahkan saling sanggah, terjadi selama
persidangan Hal tersebut tentu sebuah kewajaran, bahkan keharusan. Disebut kewajaran karena
setiap orang niscaya memiliki pemikiran yang berbeda-beda akibat perbedaan latar belakang sudut
pandang, cita-cita, dan lain sebagainya.
Bahkan, disebut keharusan karena yang menjadi subjek pembicaraan adalah negara besar, tidak
hanya dari aspek geografis dan jumlah populasi, melainkan juga kaya akan sumber daya alam dan
tradisi Pada titik ini, diskusi, saling menanggapi bahkan saling sanggah dalam persidangan adalah
wujud demokrasi. Namun demikian, para anggota BPUPK-serta para pendiri bangsa lainnya yang
tidak tergabung dalam BPUPK- memiliki cita-cita yang sama, yakni kemerdekaan, persatuan, dan
kejayaan Indonesia. Kontribusi pemikiran sejumlah tokoh lainnya juga tidaklah sedikit Usulan
Soepomo, misalnya, terkait bentuk negara integralistik serta struktur sosial bangsa Indonesia
menjadi kerangka penting dalam merumuskan negara merdeka Begitu juga dengan anggota BPUPK
lainnya.
Tak hanya pada sidang pertama BPUPK, perbincangan tentang dasar negara terus dimatangkan
baik dalam Panitia Kecil maupun pada saat sidang kedua BPUPK. Hasil dari Panitia Kecil yang
dibentuk setelah sidang pertama BPUPK, dicapainya kesepakatan antara yang oleh Soekarno
disebut sebagai, "kelompok Islam" dan "kelompok kebangsaan, sebagaimana yang tertulis dalam
Preambule, atau Mukaddimah. Hasil kesepakatan ini dibacakan oleh Soekarno sebagai ketua Panitia
Kecil dihadapan sidang BPUPK yang kedua. Pada sidang kedua ini, anggota BPUPK banyak
mendiskusikan soal bentuk negara, ketimbang soal dasar negara. Perbincangan tentang dasar negara
kembali mengemuka pada saat sidang PPKI yang berlangsung sehari setelah kemerdekaan
Indonesia, 18 Agustus 1945.
Fokus pembicaraan pada saat itu adalah soal "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya" Soekarno mengusulkan lima datar bagi Indonesia
merdeka. Dia pula yang mengusulkan-atas saran rekannya yang ahil bahasa-penamaan Pancasila
terhadap kelima dasar tersebut, yakni 1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau
perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan. Namun,
selain dari kelima dasar tersebut, Soekarno juga menyiapkan kumpulan dasar negara lainnya,
apabila kelima dasar sebelumnya tidak dapat diterima la menyarankan (trisila) Sosio-Nasiolisme,
Sosio Demokratik, dan Ketuhanan aika pun ketiga dasar ini dirasa kurang cocok, Soekarno
mengusulkan satu dasar (ekasila), yang diperas dari ketiga dasar tersebut, yaitu Gotong Royong
Moh Yamin sebagai pendiri bangsa, juga turut andil dalam memberikan ide terhadap rancangan
dasar negara, yang juga terdin dan 5 dasar, yaitu: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Pen Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Sebagai pakar hukum, Soepoma mengawali rancangan ide dasar negara dengan menjabarkan
syarat-syarat berdirinya negara, yaitu daerah rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat berdasarkan
hukum internasional Untuk dasar negara sendiri, Soepomo mengusulkan 5 dasar bagi negara, yaitu
persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat Selain kedua
tokoh tersebut, ada juga Moh Hatta yang menyampaikan bahwa Pancasila sebenarnya tersusun atas
dua dasar Pertama, berkaitan dengan moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, berkaitan
dengan aspek polink, yaitu kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan
sosial. Hatta menyetujui dibentuknya Indonesia sebagai negara kesatuan yang bersendi demokrasi
dan dibatasi oleh konstitusi. Hatta lebih setuju dengan negara kesatuan yang bersendi demokrasi
dan dibatasi oleh konstitusi. Dengan bersendi demokrasi, dalam negara kesatuan, kekuatan terbesar
ada pada rakyat, sehingga rakyat mendapatkan haknya untuk menyuarakan pendapatnya melblu
lembaga lembaga demokrasi. Ota-cita demokrasi Indonesia adalah demokrasi sosial yang meliputi
seluruh lingkungan hidup yang menentukan nasib manusia. Cita-cita keadilan sosial dijadikan
program untuk dilaksanakan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara
Referensi :
Eddy, I Wayan Tagel 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bemegara
Oharma Smrti, Nomor 18 Vol. I Mel 2. Hardinanto, Aris. Autentsitas Sumber Sejarah Pancasila
Dalam Masa Sidang Pertama Badan Untuk Menyelidiki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Volume 3 Nomor 1
https://www.researchgate.net/publication/317377196 autentisitas sumber_sejarah_pancasila
dalam masa sidang pertama badan_untuk_menyelidiki_usaha usaha persiapan
kemerdekaan_tanggal_29_mei-1_juni 1945 3.
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memahami Pancasila secara tekstual
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
5. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
6. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
7. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
8. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja
G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mempraktikkan penerapan nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari
peserta didik melatih dan mengubah perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharianna sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
3. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
masyarakat sekitar?
4. Apa saja nilai-nilaiPancasila yang dapat kalian lakukan sebagai seorang pelajar?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 3
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1.
2.
3.
4.
5.
....
Catatan :
75 : baik
50 : cukup baik
25 : kurang baik
Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
Skor sikap : jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 300 : 4 =75
50-75 = baik
0-25 = kurang
Rubrik penilaian :
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :
Pedoman penskoran
B. Penilaian kelompok
Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.
Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.
Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.
Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.
Pedoman penskoran
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara. Sementara, ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa
yang mengandung nilai dasar serta nilai instrumental dan dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman, serta bersifat dinamis.
Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, artinya Pancasila senantiasa
bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman. Tuntutan perkembangan zaman
ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sarana komunikasi. Keterbukaan
ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis
dan konseptual dalam dunia modern.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka didukung oleh:
Tekad bangsa dalam memperjuangkan tujuan nasional atau tujuan proklamasi.
Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat.
Tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai-nilai dalam sila Pancasila yang sifatnya
abadi.
Nilai-nilai dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praksis.
1. Nilai dasar adalah nilai yang tidak berubah. Nilai instrumental adalah sarana dalam
mewujudkan nilai dasar tersebut, nilai instrumental dapat berubah sesuai dengan keadaan.
Sedangkan, nilai praksis berupa pelaksanaan secara nyata. Nilai dasar Pancasila dijabarkan
dalam norma yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar atau
UUD 1945. Nilai atau norma dasar tersebut tidak boleh berubah karena merupakan kaidah
pokok dasar negara yang fundamental.
2. Nilai instrumental berbentuk normal sosial dan hukum yang diwujudkan dalam peraturan
dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
3. Nilai praksis tercermin dalam perilaku sehari-hari, seperti gotong royong, musyawarah
untuk mufakat, dan sikap toleransi antarsesama.
Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Selain ketiga nilai di atas, ada pula 3 dimensi yang
menjadi syarat Panca sebagai ideologi terbuka. Berikut ini ketiga dimensi tersebut.
a. Dimensi Idealistis Dimensi idealitas memiliki makna bahwa di dalam Pancasila terdapa
nilai-nilai dasar sebagai pedoman hidup dan cita-cita negara yang lebih baik Nilai-nilai dasar
dimensi Pancasila tersebut bersifat sistematis, menyeluruh d juga rasional. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam Pancasila tersebut, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
b. Dimensi Normatif Makna dimensi normatif, yaitu nilai-nilai dasar di dalam Pancasila
diajarkan dalam norma negara. Pancasila ada di dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1915
Hal ini merupakan norma tertib hukum yang paling tinggi di negara indonesia
c. Dimensi Realistis Pancasila mengandung dimensi realitas, dimana di dalamnya ada nilai-
nilai yang berakar dari masyarakat dan hidup di dalam masyarakat itu sendin Pancasila
harus dapat dijabarkan secara nyata untuk menghadapi dinamika pada masyarakat. Berbagai
permasalahan yang ada di dalam masyarakat dapat terselesaikan melalui keterbukaan
ideologi negara (ideologi terbuka).
Referensi :
Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Kencana
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik menerapkan nilai-nilai Pancasila
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
9. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
10. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
11. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
12. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja
G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mempraktikkan penerapan nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari
peserta didik melatih dan mengubah perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
keseharianna sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
5. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan
masyarakat sekitar?
6. Apa saja nilai-nilaiPancasila yang dapat kalian lakukan sebagai seorang pelajar?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru memberikan salam kepada peserta didik dan menanyakkan kabar
Guru mengkondisikan kelas dalam keadaan kondusif dan siap untuk melaksanakan
kegiatan belajar
Peserta didik berdoa sebelum melaksanakan kegiatan belajar
Guru mengabsen kehadiran siswa
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
Guru memotivasi siswa untuk ercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar pancasila yaitu; beriman, bertakwa kepada YME, dan berakhlak mulia,
mandiri,bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, berkebhinekaan global,yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru menjelaskan mengenai ttugas pembuatan video kapan terkahir dikumpulkan
Guru menjelaskan kegiatan untuk pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar
guru menutup kegiaan pebelajaran dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
ASSESMEN
Petunjuk:
Lembar ini di ısı oleh guru pada saat diskusi kelompok Lembar ini mencatat keefektifan peserta
diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu: A(Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup),dan K
(Kurang).Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa Skor angka
0-100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode
1.
2.
3.
4.
5.
....
Keterangan:
76-84 B ( Baik )
60-75 C ( Cukup )
<59 K ( Kurang )
C. Penilaian kelompok
Poin 4 Kelompok ini berjalan dengan sangat baik. Semua anggota mendengarkan, berbagi
dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir semua
bertugas.
Poin 3 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik. Sebagian besar anggota mendengarkan,
berbagi dan mendukung upaya orang lain. Semua anggota kelompok hampir
semua bertugas.
Poin 2 Kelompok ini berjalan dengan cukup baik tetapi didominasi oleh satu atau dua
anggota.
Poin 1 Beberapa anggota kelompok sering kali tidak bertugas dan/atau secara terang-
terangan tidak menghormati orang lain dalam kelompok dan/atau biasanya
diabaikan oleh anggota kelompok lain.
Pedoman penskoran
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai pancasila dalamkehidupan global. Peserta didik juga mampu
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
C. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik memahami Pancasila secara tekstual
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kebinekaan Global,menunjukan sikap saling menghormati/menghargai antar sesama
3. Mandiri,mempertanggung jawabkan atas proses dan hasil belajarnya
4. Bernalar kritis, mampu merefleksikan pikiran dan mengambil keputusan yang baik
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Buku teks PPKn 4. Infocus
2. Laptop 5. Papan tulis/White Board
3. Akses Internet 6. Lembar kerja
G. MODEL PEMBELAJARAN
PJBL
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menunjukkan perilaku positif terkait peluang dan tantangan berjiwa
Pancasila
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami berbagai bentuk peluang dan tantangan pada
kemajuan teknologi dan iptek.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Pancasila merupakan dasarnegara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia. Karenanya,
setiap warganegara Indonesia wajib menerapkan nilai-nilaiPancasila dikehidupan sehari-hari
2. Pancasila sebagai dasar negara dapat memperssatukan kemajemukan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimanaka tantangan penerapan paancasila di era global?
2. Bagaimana peluang penerapan pancasila sebagai kekuatan terutama sila 1 dan 2?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE 4
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
PERTEMUAN KE 6
guru mengajak peserta didik untuk ice breaking agar sebelum pembelajaran dimulai
peserta didik sudah semanga dan siap untuk belajar yang fokus
guru meminta peserta didik unuk duduk berkelompok
selanjuttnya peserta didik memahami materi sebelumnya yang sudah dibahas terkait
materi tantangan global dan sikap positif terhadap setiap peluang dan tantangan
guru memberikan intruksi terkait games yang akan dilakukan
Peserta didik memulai gam ssuai intruksi yang telah diberikan guru
Guru memberikan feedback kepada kelompok yang menjawab pertanyaan
ASSESMEN
Asesmen Formatif Melakukan post tes dan pree tes, refleksi kepada peserta didik, dan
penilaian diri
Asesmen Sumatif Presentasi tugas dan tes tertulis
a. Komptensi yang dinilai
Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa pada Tuhan YME, bernalar kritis dan
bergotong royong
Kompetensi pengetahuan: kemampuan untuk menganalisis tahap-tahap sejarah lahirnya
Pancasila dari masa ke masa
Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok/diskusi serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat.
b. Bagaimana assesmen dilakukan
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kelompok
Referensi :
Peran Pancasila dalam Era Globalisasi” oleh Johanes R. Aziel Wirawan di Kumparan.com Link.
“Penerapan Nilai Pancasila di Era Globalisasi” oleh Isvan Danu Wicaksono di Kompasiana Link.
“Langkah Ber-Pancasila dalam Kehidupan Global” – Materi PPKn Kelas 11 Kurikulum Merdeka di
adjar.grid.id Link.